Minggu, 16 Oktober 2022
Hari Minggu Biasa XXIX
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi
'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan
hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja
sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1):
"Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah
mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka
melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan
ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman"
(Mat 28:19-20). --- Katekismus Gereja Katolik, 849
Antifon Pembuka (Mzm 17:6.8)
Aku berseru kepada-Mu, sebab Engkau mendengarkan daku, ya Allah.
Sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah kata-kataku. Jagalah aku
bagaikan biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu.
To you I call; for you will surely heed me, O God; turn your ear to me;
hear my words. Guard me as the apple of your eye; in the shadow of your
wings protect me.
Ego clamavi, quoniam exaudisti me, Deus: inclina aurem tuam, et exaudi
verba mea: custodi me, Domine, ut pupilam oculi: sub umbra alarum tuarum
protege me.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, ciptakanlah dalam diri kami hati yang tulus
dan setia agar kami mampu melayani Engkau, ya Allah yang Mahaagung,
dengan penuh bakti dan kasih. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:8-13)
"Apabila Musa mengangkat tangan, lebih kuatlah pasukan Israel."
Sekali peristiwa datanglah orang Amalek dan berperang melawan orang
Israel di Rafidim. Musa berkata kepada Yosua, “Pilihlah orang-orang bagi
kita, lalu keluarlah berperang melawan orang Amalek! Aku sendiri, besok
akan berdiri di puncak bukit itu dengan memegang tongkat Allah di
tanganku.” Lalu Yosua melakukan seperti yang dikatakan Musa kepadanya
dan berperang melawan orang Amalek; sedangkan Musa, Harun dan Hur naik
ke puncak bukit. Dan terjadilah hal berikut ini: Apabila Musa mengangkat
tangannya, lebih kuatlah pasukan Israel. Sebaliknya, apabila Musa
menurunkan tangannya, Amaleklah yang lebih kuat. Tetapi menjadi penatlah
tangan Musa. Maka Harun dan Hur mengambil sebuah batu, meletakkannya di
belakang Musa, supaya ia duduk di atasnya; lalu Harun dan Hur menopang
kedua belah tangan Musa, seorang di sisi yang satu, seorang di sisi yang
lain, sehingga tangan Musa tidak bergerak sampai matahari terbenam.
Demikianlah Yosua mengalahkan Amalek dan rakyatnya dengan mata pedang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 805
Ref. Pertolongan kita ialah dari Tuhan, yang menjadikan langit dan bumi.
Atau Hanya Engkaulah Tuhan Allahku dan harapan untuk hidupku.
Ayat. (Mzm 121:1-2.3-4.5-6.7-8; R:lih. 2)
1. Aku melayangkan mataku ke gunung-gunung; dari manakah akan datang
pertolongan bagiku? Pertolonganku ialah dari Tuhan, yang menjadikan
langit dan bumi.
2. Ia takkan membiarkan kakimu goyah, Penjagamu tidak akan terlelap.
Sungguh, tidak akan terlelap dan tidak akan tertidur Penjaga Israel.
3. Tuhan penjagamu, Tuhanlah naunganmu di sebelah tangan kananmu.
Matahari tidak akan menyakiti engkau pada waktu siang, tidak pula bulan
pada waktu malam.
4. Tuhan akan menjaga engkau terhadap segala kecelakaan; Ia akan menjaga
nyawamu. Tuhan akan menjaga keluar masukmu dan sekarang sampai
selama-lamanya.
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 3:14-4:2)
"Orang-orang kepunyaan Allah diperlengkapi untuk setiap perbuatan baik."
Saudaraku terkasih, hendaklah engkau tetap berpegang pada kebenaran yang
telah engkau terima dan engkau yakini, dengan selalu mengingat orang
yang telah mengajarkannya kepadamu. Ingatlah juga bahwa dari kecil
engkau sudah mengenal Kitab Suci yang dapat memberi hikmat kepadamu dan
menuntun engkau kepada keselamatan oleh iman akan Kristus Yesus. Segala
tulisan yang diilhamkan Allah memang bermanfaat untuk mengajar, untuk
menyatakan kesalahan, untuk memperbaiki kelakuan dan untuk mendidik
orang dalam kebenaran. Dengan demikian orang-orang kepunyaan Allah
diperlengkapi oleh setiap perbuatan baik. Di hadapan Allah dan di
hadapan Kristus Yesus yang akan menghakimi orang yang hidup dan yang
mati, aku berpesan dengan sungguh-sungguh kepadamu demi penyataan-Nya
dan demi Kerajaan-Nya: Wartakanlah sabda Allah! Siap sedialah selalu,
baik atau tidak waktunya. Nyatakanlah apa yang salah, tegur dan
nasihatilah dengan segala kesabaran dan pengajaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 4:12; 2/4)
Sabda Allah itu hidup, kuat dan tajam. Ia sanggup membedakan pertimbangan dan pikiran hati kita.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:1-8)
"Allah akan membenarkan orang-orang pilihan-Nya yang berseru kepada-Nya."
Sekali peristiwa Yesus menyampaikan suatu perumpamaan kepada
murid-murid-Nya untuk menegaskan bahwa mereka harus selalu berdoa
dengan tidak jemu-jemu. Ia berkata, “Di sebuah kota ada seorang hakim
yang tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun. Dan di kota
itu ada pula seorang janda yang selalu datang kepada hakim itu dan
berkata, ‘Belalah hakku terhadap lawanku!’ Beberapa waktu lamanya hakim
itu menolak. Tetapi kemudian ia berkata dalam hatinya, ‘Walaupun aku
tidak takut akan Allah dan tidak menghormati siapa pun, namun karena
janda ini menyusahkan aku, baiklah aku membenarkan dia, supaya ia jangan
terus-menerus datang dan akhirnya menyerang aku.” Lalu Tuhan berkata,
“Camkanlah perkataan hakim yang lalim itu! Tidakkah Allah akan
membenarkan para pilihan-Nya, yang siang malam berseru kepada-Nya? Dan
adakah Ia mengulur-ulur waktu sebelum menolong mereka? Aku berkata
kepadamu: Ia akan segera membenarkan mereka! Akan tetapi, jika Anak
manusia itu datang, adakah Ia menemukan iman di bumi ini?”Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Setiap kali seseorang bertanya kepada kami "Bagaimana kabarmu?" kemungkinan besar kita akan menjawab dengan “Saya baik-baik saja”.
Di satu sisi, kita diharapkan untuk menjawab seperti itu. Dan di satu sisi, ketika kita bertanya kepada orang lain "Bagaimana kabarmu?" kita mengharapkan balasan yang sama.
Faktanya adalah bahwa setiap orang memiliki perjuangan mereka sendiri untuk diperjuangkan, dan itu bukan hanya satu pertempuran tetapi banyak pertempuran pada saat yang sama.
Hidup adalah perjuangan. Orang yang lemah imannya dan tidak mau berjuang
akan mudah putus asa. Sebaliknya orang yang kuat imannya akan
menghadapi setiap tantangan sebagai sarana untuk menguji ketangguhannya.
Dalam hidup rohani, kita juga mesti terus berjuang, tidak boleh lekas
putus asa. Yesus mengharapkan kita tekun berdoa dengan tak jemu-jemu.
“Jemu” artinya bosan, jenuh dan putus asa. Sedangkan sikap optimis
menunjukkan kualitas orang dalam beriman.
Bacaan Injil hari ini mengajak
kita semua untuk banyak berdoa setiap waktunya. Bahkan Tuhan Yesus
berkata bahwa kita harus berdoa dengan tidak jemu-jemunya. Mengapa kita
harus banyak berdoa?
Bukan hanya karena kita memerlukan rahmat dan
pertolongan Tuhan setiap saatnya, tetapi karena kita ini hidup di
hadapan Allah Bapa yang mahabaik. Hakim yang lalim saja mau menolong
janda miskin itu, apalagi Allah Bapa yang begitu baik kepada kita,
anak-anak-Nya. Doa
adalah salah satu sarana untuk mengalami belas kasih Allah.
Yesus
menunjukkan kepada para murid bahwa Allah tidak akan pernah meninggalkan
mereka yang bertekun dan setia dalam doa. Dia juga menegaskan, dari
pihak kita dituntut ketekunan, kesetiaan dan iman. Ini menjadi bahan
refleksi bagi kita bersama, bagaimana belas kasih Allah kita alami dalam
ketekunan dan kesetiaan doa kita. Bagaimana kita memelihara iman kita
akan belas kasih Allah tersebut?
Ketika Yesus mengutus murid-murid-Nya untuk pergi ke seluruh dunia dan mewartakan kabar baik, Dia seperti mengirim mereka ke medan perang.
Yaitu setan yang harus diusir, ada ular yang harus diambil dan dibersihkan, musuh akan memasukkan racun ke dalam minuman mereka dan mereka harus merawat orang sakit untuk menyembuhkan mereka.
Melalui bacaan Kitab Suci hari ini kita diingatkan bahwa Yesus akan mengutus kita ke dalam kehidupan orang-orang, sehingga Dia dapat mengajari mereka jalan-Nya, dan agar kita berjalan bersama mereka di jalan-Nya. Itulah penglihatan nabi Yesaya dalam bacaan pertama.
"Kita harus merangkul/dekat dan ramah kepada semua manusia; tapi apa
yang datang dari musuh tidak bisa dan tidak boleh bergabung. Anda tidak
dapat menggabungkan Kristus dan Belial (pangeran kegelapan)!" (Kardinal
Robert Sarah, Prefek Emeritus Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen)
Antifon Komuni (Mzm 33:18-19)
Mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takut akan Dia, kepada mereka yang
mengharapkan kasih setia-Nya, untuk melepaskan jiwa mereka dari maut
dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.
Behold, the eyes of the Lord are on those who fear him, who hope in his
merciful love, to rescue their souls from death, to keep them alive in
famine.
Atau (Mrk 10:45)
Anak Manusia datang untuk memberikan nyawa-Nya memnjadi tebusan bagi banyak orang.
The Son of Man has come to give his life as a ransom for many.
RENUNGAN PAGI