| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 24 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXX

 

Senin, 24 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXX
  
Berjalanlah dengan kakimu di bumi, tetapi hatimu di surga. (St. Yohanes Bosko)
    

Antifon Pembuka (Ef 4:32)

Hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu.
  
Doa Pagi

 
Allah Bapa kami di surga, berkatilah kami dengan sabda-Mu dan jadikanlah kami orang yang mewujudkan cinta kasih-Mu kepada manusia di dalam tingkah laku kami, berkat Yesus Putra-Mu terkasih, yang membimbing kami menempuh jalan-Mu. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:32-5:8)
       
      
"Hiduplah dalam cinta kasih seperti Kristus."
         
Saudara-saudara, hendaklah kalian bersikap ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih sayang dan saling mengampuni, sebagaimana Allah telah mengampuni kalian dalam Kristus. Sebab itu jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan dan hiduplah dalam kasih sebagaimana Kristus Yesus juga telah mengasihi kalian, dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai kurban dan persembahan yang harum mewangi bagi Allah. Tetapi percabulan dan rupa-rupa kecemaran atau keserakahan, disebut saja pun jangan di antara kalian sebagaimana sepatutnya bagi orang-orang kudus; demikian juga perkataan yang kotor, yang kosong atau sembrono, karena hal-hal itu tidak pantas. Sebaliknya ucapkanlah syukur! Ingatlah baik-baik: Orang sundal, orang cabul, atau orang serakah, artinya penyembah berhala, semua itu tidak mendapat bagian dalam kerajaan Kristus dan Allah. Janganlah kalian disesatkan orang dengan kata-kata yang hampa, karena hal-hal yang demikian mendatangkan murka Allah atas orang-orang durhaka. Sebab itu janganlah kalian berkawan dengan mereka. Memang dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi sekarang kalian adalah terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai anak-anak terang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Atau Jadilah penurut Allah sebagai anak-anak kesayangan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.
  
Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Yoh 17:17b.a) 
Sabda-Mu, ya Tuhan, adalah kebenaran; kuduskanlah kami dalam kebenaran.
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:10-17)
      
"Bukankah wanita keturunan Abraham ini harus dilepaskan dari ikatannya sekalipun pada hari Sabat?"
         
Pada suatu hari Sabat Yesus mengajar dalam salah satu rumah ibadat. Di situ ada seorang wanita yang telah delapan belas tahun dirasuk roh. Ia sakit sampai bungkuk punggungnya dan tidak dapat berdiri lagi dengan tegak. Ketika Yesus melihat wanita itu dipanggil-Nyalah dia. Lalu Yesus berkata, "Hai Ibu, penyakitmu telah sembuh." Kemudian wanita itu ditumpangi-Nya tangan, dan seketika itu juga ia berdiri tegak dan memuliakan Allah. Tetapi kepala rumah ibadat itu gusar karena Yesus menyembuhkan orang pada hari Sabat. Lalu ia berkata kepada orang banyak, "Ada enam hari untuk bekerja. Karena itu datanglah pada salah satu dari hari itu untuk disembuhkan dan jangan pada hari Sabat." Tetapi Tuhan menjawab dia, kata-Nya, "Hai orang-orang munafik, bukankah kalian semua melepaskan lembu dan keledaimu pada hari Sabat dan membawanya ke tempat minum? Nah, wanita ini sudah delapan belas tahun diikat oleh Iblis. Bukankah dia harus dilepaskan dari ikatannya itu karena dia keturunan Abraham?" Waktu Yesus berbicara demikian, semua lawan-Nya merasa malu, sedangkan orang banyak bersukacita karena segala perkara mulia yang telah dilakukan-Nya.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

  
Renungan
    
  
   Sakit fisik adalah bagian tak terpisahkan dari kehidupan.

Tetap saja sakit tidak bisa dianggap enteng karena sakit membuat kita lelah dan kita tidak memiliki kualitas hidup yang kita inginkan.

Oleh karena itu, kesehatan yang baik adalah apa yang kita doakan agar kita dapat menjalani hidup sepenuhnya dan bahagia.

Dalam Injil, kami mendengar tentang seorang wanita yang selama delapan belas tahun telah dirasuki oleh roh yang membuatnya lemah, dan dia membungkuk dua kali dan tidak dapat berdiri tegak.

Dia berada di rumah ibadat, dan jelas doa utamanya adalah untuk menghilangkan penderitaannya.

Ketika Yesus menyembuhkannya dari kelemahannya, dia segera berdiri tegak dan dengan sukacita yang besar, dia memuliakan Tuhan.

Jika demikianlah sukacita dari penyembuhan fisik, maka ada sukacita yang lebih besar lagi dalam penyembuhan rohani.

Dosa dalam bentuk apapun adalah penderitaan rohani yang membuat kita tidak murni dan mengikis kedamaian dan sukacita di hati kita.

Dalam bacaan pertama, Rasul Paulus memberikan beberapa contoh dosa yang menghancurkan kita di dalam.

Dosa menggelapkan hati kita, tetapi pengampunan Tuhan menyinari dan membersihkan kita dan memberi kita kedamaian dan sukacita.

Marilah kita selalu tetap bersatu dengan Tuhan dan menjadi anak-anak terang.(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 
Public Domain   

Antifon Komuni (Ef 5:8)

Dahulu kalian adalah kegelapan, tetapi kini terang di dalam Tuhan. Karena itu hiduplah sebagai putra dan putri terang.

Orang Kudus Hari Ini: 23 Oktober 2022 St. Yohanes Kapistrano

 

Fr Lawrence Lew / CC BY-NC 2.0

 

 Saudara-saudari terkasih, hari ini Gereja memperingati St. Yohanes dari Kapistrano, imam Fransiskan yang pernah menjadi Gubernur Perugia dan seorang diplomat, yang menerima panggilan untuk religius. hidup, ketika ia menerima visi St Fransiskus dari Assisi yang mengilhami dia untuk mengikuti panggilannya sebagai seorang Fransiskan, dan mengabdikan dirinya sejak saat itu untuk misi Gereja.

St. Yohanes dari Kapistrano adalah seorang reformator Gereja yang terkenal, yang terlibat dalam pemurnian Gereja dan reformasi banyak praktiknya, membantu Gereja dan umat beriman untuk menemukan kembali iman mereka yang sejati. Banyak orang terbantu oleh usahanya, dan dalam perannya sebagai diplomat dan utusan kepausan yang sering, St. Yohanes dari Kapistrano juga membantu mendamaikan faksi-faksi yang berlawanan dan berkonflik di Gereja. Pada akhirnya, dia juga seorang prajurit yang terlibat dalam pembelaan Kekristenan, berperang melawan musuh-musuh umat beriman dengan keberanian dan pengabdian yang besar.

Oleh karena itu, marilah kita semua melihat bagaimana kita masing-masing dapat lebih mengabdi kepada Tuhan, di setiap saat dalam hidup kita, mengikuti teladan St. Yohanes dari Kapistrano dan banyak orang kudus lainnya . Semoga Tuhan menyertai kita dan semoga Dia terus membimbing kita dalam perjalanan hidup kita, agar kita dapat selalu berjalan bersama-Nya dalam kasih karunia setiap saat. Amin.

Minggu, 23 Oktober 2022 Hari Minggu Biasa XXX (Hari Minggu Misi)

 

Minggu, 23 Oktober 2022
Hari Minggu Biasa XXX (Hari Minggu Misi)
     
"..... Gereja tak putus-putusnya menyajikan kepada umat beriman roti kehidupan yang Gereja terima baik dari meja Sabda Allah, maupun dari meja Tubuh Kristus Bdk. DV 21." (Katekismus Gereja Katolik, 103)
        

Antifon Pembuka (Mzm 105:3-4)
 
Bersukacitalah hati orang yang mencari Tuhan! Carilah Tuhan dan kekuatan-Nya, carilah selalu wajah-Nya!
 
Let the hearts that seek the Lord rejoice; turn to the Lord and his strength; constantly seek his face.
 
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.

   
Doa Pagi

Allah yang Mahakuasa dan kekal, tambahkanlah iman, harapan, dan kasih kami. Ajarilah kami mencintai apa yang Engkau perintahkan agar layak menerima apa yang Engkau janjikan.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
 
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (35:12-14.16-18)
     
      
"Doa orang miskin menembusi awan."
         
Tuhan adalah Hakim yang tidak memihak, Ia tidak memihak dalam perkara orang miskin, tetapi doa orang yang terjepit didengarkan-Nya. Jeritan yatim piatu tidak Ia abaikan, demikian pula jeritan janda yang mencurahkan permohonannya. Tuhan berkenan kepada siapa saja yang dengan sebulat hati berbakti kepada-Nya, dan doanya naik sampai ke a wan. Doa orang miskin menembusi awan, dan ia tidak akan terhibur sebelum mencapai tujuannya. Ia tidak berhenti sebelum Yang Mahatinggi memandangnya, sebelum Yang Mahatinggi memberikan hak kepada orang benar dan menjalankan pengadilan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.                          
                                     

Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkan.
Ayat. (Mzm 34:2-3.17-18.19.23; R: 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
3. Tuhan itu dekat kepada orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada Timotius (2Tim 4:6-8.16-18)
  
"Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran."
   
Saudaraku terkasih, darahku sudah mulai dicurahkan sebagai persembahan, dan saat kematianku sudah dekat. Aku telah mengakhiri pertandingan dengan baik, aku telah mencapai garis akhir, dan aku telah memelihara iman. Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada harinya; bukan hanya kepadaku, tetapi juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya. Pada waktu pembelaanku yang pertama tidak ada seorang pun yang membantu aku; semuanya meninggalkan aku. Kiranya hal itu jangan ditanggungkan atas mereka. Tetapi Tuhan telah mendampingi aku dan menguatkan aku, supaya dengan perantaraanku Injil diberitakan dengan sepenuhnya, dan semua orang bukan Yahudi mendengarkannya. Dengan demikian aku lepas dari mulut singa. Tuhan akan melepaskan aku dari setiap usaha yang jahat. Dia akan menyelamatkan aku, sehingga aku masuk ke dalam Kerajaan-Nya di surga. Bagi-Nyalah kemuliaan selama-lamanya! Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.                  
 
                  

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/2, PS 958
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 5:19)
Dalam Kristus Allah mendamaikan dunia dengan diri-Nya dan mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:9-14)
 
"Pemungut cukai ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang Farisi itu tidak."
         
Sekali peristiwa Yesus mengatakan perumpamaan ini kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan memandang rendah semua orang lain, “Ada dua orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang satu adalah orang Farisi, dan yang lain pemungut cukai. Orang Farisi itu berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain; aku bukan perampok, bukan orang lalim, bukan pezinah, dan bukan juga seperti pemungut cukai ini! Aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku. Tetapi pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit, melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah, sedang orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri akan direndahkan, dan barangsiapa merendahkan diri akan ditinggikan.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
 

Renungan

 
 
 Orang sombong senantiasa memamerkan kemana-mana apa yang telah ia kerjakan atau capai dalam kehidupan ini, misalnya: gelar, kedudukan, kekayaan, pangkat dst.. Yang sering melakukan hal ini pada umumnya adalah para pemimpin, direktur, manajer, dst.., padahal kesuksesan usaha atau peran mereka tak pernah lepas dari jasa dan kinerja sekian banyak orang yang membantunya seperti para pegawai, buruh atau bawahan. 
 
   
Dalam Injil, Yesus menceritakan perumpamaan tentang dua orang yang pergi ke Bait Allah untuk berdoa. Yang satu adalah seorang Farisi dan yang lainnya adalah seorang pemungut cukai. Doa orang Farisi itu lebih seperti tinjauan tentang keadaan hidupnya dan perbuatan baiknya. Dia seperti siswa “A” dan mendapat nilai tertinggi untuk berdoa, berpuasa, membayar persepuluhan, dan untuk mematuhi perintah-perintah. Jadi orang Farisi itu melakukannya dengan cukup baik. Tapi hanya menurut dirinya sendiri. Kita bertanya-tanya siapa yang dia puji, Tuhan atau dirinya sendiri. Dan kita tahu apa yang dikatakan tentang pujian diri.
  
Doa adalah hal yang sangat mendasar di dalam hidup Kristiani. Setiap orang yang percaya kepada Kristus, pasti berdoa, baik itu secara pribadi maupun bersama-sama di keluarga, komunitas, lingkungan, gereja dan di berbagai tempat lainnya.  Salah satu tokoh dalam Injil hari ini, yaitu pemungut cukai, memberikan pembelajaran cara berdoa yang sesungguhnya kepada kita. Menurut orang Yahudi, mungkin juga saat ini di Indonesia, pekerjaan ini adalah sumber dosa, karena kecenderungan untuk penyelewengan sangat besar. Oleh sebab itu, pemilik pekerjaan tersebut selalu dianggap pendosa berat. Akan tetapi, pemungut cukai yang diceritakan oleh Yesus di dalam Injil ini menepis prasangka umum tersebut. Justru ia malah diunggulkan oleh Yesus di dalam doanya, karena ia dengan rendah hati melihat kedosaannya walaupun mungkin ia tidak berdosa, karena orang yang memiliki hidup baik, selalu menyadari dirinya sebagai pendosa, sehingga ia selalu dengan penyesalan dan kerendahan hati datang di hadapan Tuhan,
 
Melalui perumpamaan ini, Yesus mengajak kita untuk meninjau kembali kehidupan doa kita dan hasil doa kita. Tuhan mencintai orang berdosa yang rendah hati, dan Tuhan berbelas kasih kepada mereka yang gagal dalam hidup, mereka yang putus asa dan putus asa. Tuhan datang kepada mereka yang membutuhkan-Nya. Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk berpartisipasi dalam karya penyelamatan-Nya, yaitu menyembuhkan mereka yang sakit, menolong yang menderita, tersingkir dan terbuang, mengampuni yang berdosa dan bersalah. Dengan kata lain kita dipanggil untuk mendatangi dan menyelematkan bagian dunia atau para penghuni dunia yang sakit, berdosa dan menderita. Maka sekiranya kita hanya mampu menyembuhkan atau mengampuni satu orang yang sakit atau berdosa, bergembiralah dan bersyukurlah. Jika masing-masing dari kita menyembuhkan atau mengampuni satu orang saja sungguh menggembirakan, karena berarti kita saling mengampuni dan menyembuhkan. (RENUNGAN PAGI)
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas donasi bapak/ibu/saudara/i yang telah dikirimkan kepada kami, donasi anda berguna untuk pengembangan situs ini.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
     
 
Antifon Komuni (Bdk. Mzm 20:6)

Kami akan bersorak-sorai karena karya penyelamatan-Mu. Kami akan bergembira dalam nama Allah kita.

We will ring out our joy at your saving help and exult in the name of our God.

Atau (Bdk. Ef 5:2)

Kristus telah mengasihi kita dan telah menyerahkan diri-Nya untuk kita sebagai persembahan yang harum bagi Allah.

Christ loved us and gave himself up for us, as a fragrant offering to God.

Atau: Lætabimur in salutari tuo: et in nomine Domini Dei nostri magnificabimur.
      
Mohon pengampunan adalah bentuk pertama dari doa permohonan. Itu ditemukan misalnya dalam doa pemungut cukai: "Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini" (Luk 18:13). Doa itu merupakan prasyarat untuk doa yang baik dan jujur. Kerendahan hati yang penuh kepercayaan, menempatkan kembali kita dalam terang persekutuan dengan Bapa dan Putera-Nya Yesus Kristus, dan dengan demikian dalam persekutuan antara kita manusiaBdk. 1 Yoh 1:7-2:2.. Lalu, "apa saja yang kita minta, kita memperolehnya dari-Nya" (1 Yoh 3:22). Doa mohon pengampunan harus mendahului perayaan Ekaristi dan doa pribadi. (Katekismus Gereja Katolik, 2631)

Orang Kudus hari ini: 22 Oktober 2022 Paus St. Yohanes Paulus II

(CC BY-SA 3.0) 

  Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati Paus St. Yohanes Paulus II, yang nama dan ingatannya pasti akrab bagi banyak orang di antara kita baik tua maupun muda, karena ia adalah pemimpin Gereja Katolik sebagai Penerus St. Petrus, Paus dan Uskup Roma. Paus St. Yohanes Paulus II, juga dikenal dengan nama lahirnya sebagai Karol Jozef Wojtyla, Paus Polandia pertama dan Paus non-Italia setelah hampir lima ratus tahun. Karol Jozef Wojtyla lahir di Polandia setelah Perang Dunia Pertama dari keluarga yang penuh kasih, tetapi sayangnya, ia kehilangan anggota keluarganya satu per satu, dimulai dengan ibunya, kemudian kakak laki-lakinya dan akhirnya ayahnya, selama tahun-tahun awal yang keras dari Perang Dunia Kedua.

 Karol Wojtyla muda menderita kesulitan selama tahun-tahun perang, dan selama waktu itu, dia menjalani persiapan seminari yang bijaksana saat dia berkomitmen pada imamat. Dia ditahbiskan menjadi imam, dan kemudian mengalami masa sulit lainnya dari penindasan orang Kristen oleh Komunis, yang berkuasa pada waktu itu. Orang-orang Kristen dianiaya dan ditindas, tetapi Pater Wojtyla memperhatikan kebutuhan kawanannya, dan ketaatan serta komitmen yang tenang kepada Tuhan ini akhirnya menyebabkan dia dipilih sebagai Uskup Pembantu Krakow pertama, dan kemudian menggantikannya sebagai Uskup Agung Metropolitan Krakow, dan sejak saat itu, partisipasinya sebagai seorang pemimpin Gereja terus meningkat.

Setelah diangkat menjadi Kardinal oleh Paus, Kardinal Wojtyla saat itu terus memperjuangkan hak-hak orang Kristen di tanah kelahirannya, di Krakow dan di tempat lain, dan dia secara khusus dikenang karena masa perjuangannya melawan pemerintah Komunis, saat dia memimpin setia dalam upaya untuk mendirikan sebuah gereja di kota baru Nowa Huta, yang oleh pemerintah Komunis pada waktu itu disebut-sebut sebagai kota tanpa gereja, sebagai simbol kemenangan Komunisme atas iman Katolik. Kardinal Wojtyla membantu memimpin kampanye yang akhirnya mengarah pada penyelesaian gereja dan tempat suci di Nowa Huta dari Black Madonna dari Nowa Huta yang sekarang terkenal.

Ia kemudian terpilih sebagai penerus Santo Petrus sebagai Paus dan pemimpin Gereja Katolik. Sebagai Paus St. Yohanes Paulus II, ia memimpin Gereja dalam kampanye pembaruan yang besar, memimpin Gereja melalui upaya untuk menginjili lebih banyak orang, untuk memimpin pada persatuan yang lebih besar di dalam Gereja, perbaikan hubungan antara saudara-saudara yang terpisah di antara Gereja Kristen Non Katolik, serta dalam perannya yang besar dan mengesankan dalam memimpin kejatuhan Komunisme, yang terjadi lebih dari satu dekade setelah ia mengambil alih sebagai Paus dan pemimpin Gereja. Dia melakukan perjalanan ke banyak negara, lebih dari Paus mana pun sebelumnya dan sejak saat ini, dan sebagai Rasul jauh sebelum zamannya dan zaman kita, Paus St. Yohanes Paulus II terus menjalankan misi yang dipercayakan kepada Gereja Allah.

Saudara dan saudari dalam Kristus, oleh karena itu marilah kita semua memohon dengan perantaraan Paus St. Yohanes Paulus II dan banyak orang kudus lainnya yang menjadi panutan kita yang baik, termasuk para Rasul dan murid-murid lainnya sendiri, dan marilah kita bertanya kepada mereka semua untuk berdoa bagi kita, agar Tuhan menguatkan kita dalam perjalanan misionaris kita, dalam apa pun yang kita lakukan sebagai anggota Gereja Tuhan yang sama, untuk Paus kita saat ini, Fransiskus, para Kardinal dan Uskup Agung dan Uskup di seluruh Gereja, semua imam dan diakon, dan setiap orang dalam ordo religius, dan tentu saja semua orang awam, dalam berbagai kapasitas dan tempat kerja mereka, sebagai ayah, ibu dan anak-anak, sebagai anggota Gereja Allah yang hidup.

Mari kita semua melakukan yang terbaik untuk mematuhi kehendak Tuhan dan menyerahkan diri kita kepada Tuhan mulai sekarang, bertekad untuk mengikuti jalan yang telah Tuhan tunjukkan di hadapan kita. Semoga Tuhan terus membimbing kita semua dan menyertai kita selalu, dan semoga Dia memberdayakan kita masing-masing dengan kekuatan dan rahmat untuk tetap setia kepada-Nya terlepas dari tantangan dan cobaan yang mungkin harus kita hadapi dalam perjalanan kita. iman melalui kehidupan kita masing-masing. Semoga Tuhan memberkati kita semua dalam setiap niat dan usaha baik kita, sekarang dan selamanya. Amin.

 


Sabtu, 22 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXIX

 

Sabtu, 22 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXIX
     
Memiliki iman yang jelas, berdasarkan pada Syahadat Gereja, sering dicap sebagai fundamentalisme. Sedangkan, relativisme, dimana membiarkan diri dilempar dan “tersapu oleh angin pengajaran”, sepertinya merupakan sikap yang satu-satunya diterima pada standar saat ini. Kita sedang bergerak menuju kediktatoran relativisme yang tidak mengakui apapun yang pasti dan tujuan tertingginya adalah egonya sendiri dan keinginannya sendiri.” – Paus Benediktus XVI

     
Antifon Pembuka (Ef 4:16)
      
Dari Kristus seluruh tubuh menerima daya tumbuh guna membangun diri dalam cinta kasih. Tubuh itu rapi tersusun dan rukun bersatu karena pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan peranan dan kegiatan setiap anggota.
   
Doa Pagi
  

Allah Bapa yang Mahabaik, kami bersyukur karena Engkau telah menunjukkan jalan keselamatan kepada kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga, Sabda-Mu yang akan kami dengar sungguh menjadi bekal perjalanan hidup kami untuk mewujudkan cinta kasih, keadilan dan damai sejahtera serta untuk memasuki Kerajaan-Mu yang abadi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
   
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:7-16)      
 
"Kristuslah kepada tubuh, dan daripadanya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya."
       
Saudara-saudara, kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus. Itulah sebabnya Kitab Suci berkata, “Tatkala naik ke tempat tinggi, Ia membawa tawanan-tawanan; Ia memberikan pemberian-pemberian kepada manusia.” Bukankah “Ia telah naik” berarti bahwa Ia juga telah turun ke bagian bumi yang paling bawah? Dia yang telah turun itu Dialah pula yang telah naik jauh lebih tinggi daripada semua langit, untuk memenuhi segala sesuatu. Dialah juga yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pewarta Injil, gembala umat maupun pengajar; semuanya itu untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi tugas pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus. Dengan demikian akhirnya kita semua akan mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus. Dengan demikian kita bukan lagi anak-anak kecil, yang diombang-ambingkan oleh rupa-rupa angin pengajaran, atau oleh permainan palsu dalam kelicikan mereka yang menyesatkan. Sebaliknya dengan berpegang teguh pada kebenaran dalam kasih, kita bertumbuh dalam segala hal menuju Kristus Sang Kepala. Dari pada-Nya seluruh tubuh menerima pertumbuhannya guna membangun diri dalam kasih; itulah tubuh yang rapi tersusun dan diikat menjadi satu oleh pelayanan semua bagiannya, sesuai dengan kadar pekerjaan tiap-tiap anggota.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, “Mari kita pergi ke rumah Tuhan.” Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan, kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan telah berfirman, "Aku tidak berkenan kepada kematian orang fasik, melainkan kepada pertobatannya supaya ia hidup."   
    
Inilah Injil Suci menurut Lukas (13:1-9)
      
"Jikalau kalian semua tidak bertobat, kalian pun akan binasa dengan cara demikian."
        
Pada waktu itu beberapa orang datang kepada Yesus dan membawa kabar tentang orang-orang Galilea, yang dibunuh Pilatus, sehingga darah mereka tercampur dengan darah kurban yang mereka persembahkan. Berkatalah Yesus kepada mereka, "Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian. Atau sangkamu kedelapan belas orang yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada semua orang lain yang tinggal di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kalian tidak bertobat, kalian semua pun akan binasa dengan cara demikian." Kemudian Yesus menceritakan perumpamaan ini, "Ada seorang mempunyai sebatang pohon ara, yang tumbuh di kebun anggurnya. Ia datang mencari buah pada pohon itu, tetapi tidak menemukannya. Maka berkatalah ia kepada pengurus kebun anggur itu, 'Sudah tiga tahun aku datang mencari buah pada pohon ara itu, namun tidak pernah menemukannya. Sebab itu tebanglah pohon ini. Untuk apa pohon itu hidup di tanah ini dengan percuma?' Pengurus kebun anggur itu menjawab, "Tuan, biarkanlah pohon ini tumbuh selama setahun ini lagi. Aku akan mencangkul tanah sekelilingnya dan memberi pupuk kepadanya. Mungkin tahun depan akan berbuah. Jika tidak, tebanglah!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

   
Renungan

  
Bacaan Injil hari ini mengisahkan dua kejadian yang dapat menjadi bahan pelajaran untuk "bertobat" (ayat 1-3 dan 4-5) sedangkan bagian kedua (ayat 6-9) berbentuk perumpamaan yang melengkapi ajakan tadi. Dalam kejadian pohon ara yang dikutuk oleh Yesus, Dia ingin menegaskan kembali tentang orang-orang yang akan mendapatkan hukuman karena tidak memberikan buah-buah yang baik. 
     
Dalam kaitan dengan peristiwa buruk yang tidak dapat begitu saja dihubungkan dengan dosa, maka, Yesus berkata kepada orang-orang yang datang kepada Yesus dengan peristiwa buruk itu demikian, “Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada dosa semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib itu? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian. Atau sangka-mu ke-18 orang, yang mati ditimpa menara dekat Siloam, lebih besar kesalahannya daripada kesalahan semua orang lain yang diam di Yerusalem? Tidak! Kata-Ku kepadamu. Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian.” Dengan pernyataan itu Yesus mau menegaskan dua hal. Pertama, bahwa peristiwa buruk tidak dapat dikaitkan secara langsung begitu saja dengan dosa, walaupun akibat akhir dosa pasti membawa keburukan. Kedua, oleh karena itu walau orang tidak mengalami peristiwa buruk, walau ia dalam keadaan berdosa, tidak dapat menyombongkan diri bahwa ia dapat lepas dari akibat buruk dosa. Maka, Yesus meminta orang berdosa untuk bertobat, karena pelan tetapi pasti akibat buruk dosa akan dirasakan si pendosa. , Dalam perumpamaan tentang pohon ara, Yesus memperhatikan bahwa pohon itu sudah beberapa tahun tidak berbuah. Hidup tidak boleh percuma dan sia-sia tanpa menghasilkan kebaikan. Yesus pun mengancam akan menebang pohon ara itu kalau tidak berbuah lagi. Melalui pesan bacaan Injil hari ini, kita diingatkan kembali untuk berbuat baik dan menjadikan hidup kita berguna bagi orang lain, kapan pun, di mana pun dan untuk siapa pun; bukan hanya di saat dan tempat tertentu serta bukan hanya dengan orang-orang tertentu saja.
 
Antifon Komuni (Mzm 122:1)
 
Betapa gembira hatiku ketika dikatakan kepadaku, "Mari kita pergi ke rumah Tuhan."
 
Doa Malam
 
Allah Bapa, sumber kedamaian, kami bersyukur karena telah memperoleh harapan akan kedamaian, yang kami terima berkat sabda Putra-Mu, Saksi yang terpercaya Semoga kami tak jemu-jemunya mendengarkan sabda itu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.   
  
 
RENUNGAN PAGI

Jumat, 21 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXIX

Jumat, 21 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXIX
  
“Tuhan telah meletakkan ajaran kebenaran pada kursi kesatuan [ex cathedra]. Pada saat duduk di kursi ini, yang daripadanya diajarkan ajaran keselamatan, bahkan [Paus] yang jahatpun dipaksa untuk mengajarkan apa yang baik. Sebab apa yang diajarkannya bukan ajaran mereka sendiri, tetapi ajaran Tuhan.” (St. Agustinus, Ep. 105, 16)

   
Antifon Pembuka (Ef 4:2-3)
  
Bersikaplah rendah hati, lemah lembut dan sabar, serta saling membantu dalam cinta kasih. Berusahalah selalu memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai.

Doa Pagi  

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
          
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (4:1-6)
         
    
"Satu tubuh, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan."
            
Saudara-saudara, aku yang dipenjarakan demi Tuhan, menasehati kalian supaya sebagai orang-orang yang terpanggil, kalian hidup sepadan dengan panggilanmu itu. Hendaklah kalian selalu rendah hati, lemah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh dalam ikatan damai sejahtera. Satu tubuh, satu Roh, sebagaimana kalian telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu. Satu Tuhan, satu iman, satu baptisan. Satu Allah dan Bapa kita sekalian yang mengatasi semua, menyertai semua dan menjiwai kita semua.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Itulah angkatan orang-orang yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm. 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkannya di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.
    
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Mat 11:25) 
Aku bersyukur kepada-Mu, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.  
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:54-59)    
        
"Kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini?"
         
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada orang banyak, "Apabila kalian melihat awan naik di sebelah barat, segera kalian berkata, 'Akan datang hujan.' Dan hal itu memang terjadi. Dan apabila kalian melihat angin selatan bertiup, kalian berkata, 'Hari akan panas terik.' Dan hal itu memang terjadi. Hai orang-orang munafik, kalian tahu menilai gelagat bumi dan langit, tetapi mengapa tidak dapat menilai zaman ini? Dan mengapa engkau tidak memutuskan sendiri apa yang benar? Jika engkau dan lawanmu pergi menghadap penguasa, berusahalah berdamai dengan dia selama di tengah jalan. Jangan sampai ia menyeret engkau kepada hakim dan hakim menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan pembantu itu melemparkan engkau ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu, 'Engkau takkan keluar dari sana, sebelum melunasi hutangmu'."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

      

Renungan

     

“Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua”(Ef 4:2-6), demikian ajakan atau peringatan Paulus kepada umat di Efesus, kepada kita semua umat beriman, khususnya yang beriman kepada Yesus Kristus. Dalam Kitab Hukum Kanonik No. 216,  Kaum beriman kristiani seluruhnya, karena mengambil bagian dalam perutusan Gereja, mempunyai hak untuk memajukan atau mendukung karya kerasulan, juga dengan inisiatif sendiri, menurut status dan kedudukan masing-masing; tetapi tiada satu usaha pun boleh memakai nama katolik tanpa persetujuan otoritas gerejawi yang berwenang. Kanon ini menyatakan martabat dan panggilan dasar seluruh umat kristiani yakni mengambil bagian dalam perutusan Gereja di tengah dunia. Martabat panggilan itu didasarkan pada gagasan bahwa kita satu Umat Allah yang terpilih: "Satu Tuhan, satu iman dan satu baptisan" (Ef 4:5) dan berkat kelahiran kembali dalam Kristus, semua kita sama dalam martabat dan panggilan kepada kesempurnaan.
     
Dalam Injil Yesus mengingatkan kemampuan manusia untuk membaca tanda-tanda alam. Bahwa manusia dapat membaca gelagat alam sehingga mampu mengantisipasi sesuatu yang akan terjadi. Mengapa kemampuan dan kebiasaan itu tidak dimanfaatkan untuk mempertanggungjawabkan iman akan Allah? Marilah kita membuka mata, hati, pikiran dan budi kita agar dapat membaca dan memahami tanda-tanda kehadiran Allah, supaya kita juga beroleh kebijaksanaan untuk mengerti tanda-tanda yang menyelamatkan atau menghancurkan hidup kita.  

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
       
Jeff Turner, Flickr / CC BY 2.0
Antifon Komuni (Mzm 24:3-4ab)
 
Siapakah boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah berdiri di tempat-Nya yang kudus? Yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak bersikap curang dan tidak bersumpah palsu. 
 
Doa Malam

Allah Bapa kami, sumber segala harapan, kami bersyukur berkat tebusan yang sudah dilunasi Yesus. Semoga Dia merupakan perwujudan kedamaian dan sabda pengharapan bagi seluruh dunia. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.
    
RENUNGAN PAGI

 

Kamis, 20 Oktober 2022 Hari Biasa Pekan XXIX

Kamis, 20 Oktober 2022
Hari Biasa Pekan XXIX
  
    “Tuhan Yesus Kristus, dan satu-satunya Penyelamat, tidak hanya mendirikan sebuah komunitas sederhana yang terdiri dari murid-murid-Nya, tetapi mendirikan Gereja sebagai sebuah misteri yang menyelamatkan: Ia sendiri adalah Gereja dan Gereja adalah di dalam Dia (lih. Yoh 15:1ff.; Gal 3:28; Ef 4:15-16; Kis 9:5). Oleh karena itu, kepenuhan misteri Kristus yang menyelamatkan menjadi milik Gereja dan tidak dapat dipisahkan dengan Tuhannya. Sungguh, Yesus Kristus melanjutkan kehadiran-Nya dan pekerjaan keselamatan di dalam Gereja dan melalui Gereja (lih. Kol 1:24-27)[LG 14], yang adalah Tubuh-Nya (cf. 1 Kor 12:12-13, 27; Kol 1:18).[Cf. ibid., 7] Dan oleh karenanya, seperti kepala dan anggota-anggota tubuh dalam sebuah tubuh yang hidup, meskipun tidak sama, tapi tidak dapat dipisahkan, maka demikian juga Kristus dengan Gereja juga tidak dapat dicampur-baurkan atau dipisahkan, dan merupakan sebuah “keseluruhan Kristus”[50]. Ketidakterpisahan ini juga dinyatakan di dalam Perjanjian Baru dengan analogi Gereja sebagai Mempelai Kristus (lih. 2 Cor 11:2; Eph 5:25-29; Rev 21:2,9).[Cf. St. Augustine, Enarratio in Psalmos, Ps. 90, Sermo 2,1: CCSL 39, 1266; St. Gregory the Great, Moralia in Iob, Praefatio, 6, 14: PL 75, 525; St. Thomas Aquinas, Summa Theologiae, III, q. 48, a. 2 ad 1.]..........” (Deklarasi Dominus Iesus, tentang Keunikan dan Keselamatan bagi semua umat manusia dalam Yesus Kristus dan Gereja Katolik No. 16)


Antifon Pembuka (Mzm 33:11-12)

Rencana Tuhan tetap selamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya.
      
Doa Pagi

  
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Efesus (3:14-21)

       
"Semoga kalian berakar dan beralas dalam kasih, dan dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah."
          
Saudara-saudara, aku bersujud di hadapan Bapa, pokok segala keturunan di surga dan di bumi. Aku berdoa supaya seturut kekayaan kemuliaan-Nya Ia menguatkan dan meneguhkan kalian oleh Roh yang di dalam batinmu, sehingga oleh imanmu, Kristus diam di dalam hatimu, dan kalian berakar dan beralas dalam kasih. Aku berdoa supaya kalian bersama dengan semua orang kudus dapat memahami betapa lebarnya dan panjangnya, dan betapa tinggi dan dalamnya kasih Kristus; juga supaya kalian dapat mengenal kasih itu, sekalipun melampaui segala pengetahuan. Aku berdoa semoga kalian dipenuhi di dalam seluruh kepenuhan Allah. Dia sanggup melakukan jauh lebih banyak daripada yang dapat kita doakan atau kita pikirkan, seperti ternyata dari kuasa yang bekerja dalam diri kita. Bagi Dialah kemuliaan di dalam Jemaat dan di dalam Kristus Yesus turun temurun sampai selama-lamanya. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bumi penuh dengan kasih setia Tuhan. 
Ayat. (Mzm 33:1-2.4-5.11-12.18-19; R: 22)
1. Bersorak-sorailah dalam Tuhan, hai orang-orang benar! Sebab memuji-muji itu layak bagi orang jujur. Bersyukurlah kepada Tuhan dengan kecapi, bermazmurlah bagi-Nya dengan gambus sepuluh tali!
2. Sebab firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan. Ia senang pada keadilan dan hukum; bumi penuh dengan kasih setia-Nya.
3. Tetapi rencana Tuhan tetap selama-lamanya, rancangan hati-Nya turun-temurun. Berbahagialah bangsa yang Allahnya Tuhan, suku bangsa yang dipilih Allah menjadi milik pusaka-Nya!
4.Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang takwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya; Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4.4, PS 959
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 24:42a.44) 

Segala sesuatu kuanggap sebagai sampah, supaya aku memperoleh Kristus dan berada dalam Dia.  
      
Inilah Injil Suci menurut Lukas (12:49-53)

    
"Aku datang bukannya membawa damai, melainkan pertentangan."
          
Pada suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, "Aku datang melemparkan api ke bumi, dan betapa Kudambakan agar api itu selalu menyala! Aku harus menerima baptisan dan betapa susah hati-Ku sebelum hal itu berlangsung! Kalian sangka Aku datang membawa damai ke bumi? Bukan! Bukan damai, melainkan pertentangan! Karena mulai sekarang akan ada pertentangan antara lima orang dalam satu rumah, tiga melawan dua dan dua melawan tiga. Mereka akan saling bertentangan, bapa melawan puteranya, dan putera melawan bapanya, ibu melawan puterinya, dan puteri melawan ibunya, ibu mertua melawan menantu, dan menantu melawan ibu mertuanya."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
 Melalui Injil hari ini Yesus mau mengatakan kepada kita bahwa orang yang beriman kepada Yesus adalah menyangkut pilihan hidup, dan bahkan pilihan itu tidak bisa dikompromikan dengan pilihan lain. Pilihan menjadi pengikut Yesus tidak menjadikan diri kita memiliki zona nyaman secara duniawi. Tidak jarang nama Yesus menjadi alasan penolakan banyak orang terhadap murid-murid Yesus Setiap orang yang ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati, pasti mengalami pertentangan. Semakin menyala dan berkobar api untuk mengikuti-Nya, semakin besar pula pertentangan-pertentangan yang harus kita hadapi. Tuhan telah datang ke dunia dengan membawa pesan kedamaian (lih. Luk 2:14) dan perdamaian (lih. Rm 5:11). Jika seseorang menentang pesan ini Kristus ini, dengan hidup di dalam dosa, maka ia melawan Kristus. Maka dengan kedatangan Yesus terdapat pertentangan antara mereka yang menerima Yesus dan ajaran-Nya, dan mereka yang menentang Kristus dan ajaran-Nya. Maka sepanjang hidup-Nya di dunia, Kristus adalah tanda pertentangan, seperti yang telah dinubuatkan oleh Simeon (lih. Luk 2:34). Pertentangan ini adalah akibat dari tanggapan yang berbeda-beda terhadap ajaran Kristus. Pertentangan ini juga kita alami sekarang ini, di mana terdapat nilai-nilai yang berbeda, yang diajarkan oleh dunia dan yang diajarkan oleh Kristus. Namun Tuhan Yesus sudah memperingatkannya kepada kita, agar kita teguh memegang ajaran-ajaran-Nya.
 
 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 

Doa Malam

Tuhan, Allah kami, Putra-Mu Yesus selalu hidup konsekuen dengan pengajaran-Nya. Berikanlah Roh Kudus kepada kami untuk mengikuti-Mu dengan tidak ragu-ragu di jalan yang mengantar kami kepada-Mu dan kepada sesama kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami. Amin.

 
RENUNGAN PAGI

 

iklan

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy