| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 09 November 2022 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

Rabu, 09 November 2022
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran

“Sebelum dibaptis kita semua kediaman setan; setelah dibaptis kita menjadi kenisah Kristus.” (St. Caesarius dari Arles)

Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)

Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.

I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband

atau (bdk. Why 21:3)

Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini akan menjadi Allah mereka.

Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and they will be his people, and God himself with them will be their God.


atau (Mzm 68:6,7,36,2)

Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.

Pengantar


Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini. Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada. Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah.

Doa Pagi

Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia kepada-Mu senantiasa bertambah.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
   
  
"Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup."
 
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Ayat. (Mzm 46:2-3.5-6.8-9; R: 5)
1. Allah itu tempat perlindungan dan kekuatan, sebagai penolong dalam kesesakan sangat terbukti. Sebab itu kita tidak akan takut, sekalipun bumi berubah, sekalipun gunung-gunung goncang di dalam laut.
2. Kota Allah, kediaman Yang Mahatinggi, di sukakan oleh aliran-aliran sungai. Allah ada di dalamnya, kota itu tidak akan goncang; Allah akan menolongnya menjelang pagi.
3. Tuhan semesta alam menyertai kita, kota benteng kita ialah Allah Yakub. Pergilah, pandanglah pekerjaan Tuhan. Yang mengadakan permusuhan di bumi.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (1Kor 3:9b-11,6-17)
  
"Kamu adalah tempat kediaman Allah."
 
Saudara-saudara, kamu adalah ladang Allah, bangunan Allah. Sesuai dengan kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku, aku sebagai seorang ahli bangunan yang cakap telah meletakkan dasar, dan orang lain membangun terus di atasnya. Tetapi tiap-tiap orang harus memperhatikan, bagaimana ia harus membangun di atasnya. Karena tidak ada seorangpun yang dapat meletakkan dasar lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus. Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah bait Allah dan bahwa Roh Allah diam di dalam kamu? Jika ada orang yang membinasakan bait Allah, maka Allah akan membinasakan dia. Sebab bait Allah adalah kudus dan bait Allah itu ialah kamu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = d, 2/2, PS 953
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Taw 7:16, 2/4)
Tempat ini telah Kupilih dan Kukuduskan. Supaya nama-Ku tinggal di sana sepanjang masa.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (2:13-22)
 
"Bait Allah yang dimaksudkan Yesus ialah tubuh-Nya sendiri."
 
Ketika hari raya Paskah orang Yahudi sudah dekat, Yesus berangkat ke Yerusalem. Dalam Bait Suci didapati-Nya pedagang-pedagang lembu, kambing domba dan merpati, dan penukar-penukar uang duduk di situ. Ia membuat cambuk dari tali lalu mengusir mereka semua dari Bait Suci dengan semua kambing domba dan lembu mereka; uang penukar-penukar dihamburkan-Nya ke tanah dan meja-meja mereka dibalikkan-Nya. Kepada pedagang-pedagang merpati Ia berkata: "Ambil semuanya ini dari sini, jangan kamu membuat rumah Bapa-Ku menjadi tempat berjualan." Maka teringatlah murid-murid-Nya, bahwa ada tertulis: "Cinta untuk rumah-Mu menghanguskan Aku. Orang-orang Yahudi menantang Yesus, katanya: "Tanda apakah dapat Engkau tunjukkan kepada kami, bahwa Engkau berhak bertindak demikian?" Jawab Yesus kepada mereka: "Rombak Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali." Lalu kata orang Yahudi kepada-Nya: "Empat puluh enam tahun orang mendirikan Bait Allah ini dan Engkau dapat membangunnya dalam tiga hari?" Tetapi yang dimaksudkan-Nya dengan Bait Allah ialah tubuh-Nya sendiri. Kemudian, sesudah Ia bangkit dari antara orang mati, barulah teringat oleh murid-murid-Nya bahwa hal itu telah dikatakan-Nya, dan merekapun percayalah akan Kitab Suci dan akan perkataan yang telah diucapkan Yesus.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
  Basilika St. Yohanes Lateran dibangun sekitar tahun 324 oleh kaisar Romawi Konstantinus, dan merupakan katedral kota Roma. Basilika Lateran adalah gereja resmi Paus sejak abad ke-4. Itu juga disebut "Bunda semua gereja" dan pada Kamis Putih, Paus dan para imam akan merayakan Ekaristi di sana.

Pesta ini mengingatkan kita bahwa kita adalah bagian dari gereja universal, dengan Kristus sebagai Kepala Gereja yang adalah Tubuh-Nya.

Oleh karena itu, kami mengakui bahwa Gereja bukan hanya sebuah bangunan, tetapi tubuh orang beriman yang tersebar di seluruh dunia, namun bersatu secara rohani dalam tubuh Kristus.

Kami juga mengakui, dalam perayaan pesta ini, bahwa Paus adalah kepala Gereja dan kami berjanji kepatuhan kami kepadanya dan kesatuan kami dengan seluruh Gereja.

Semoga kita terus bersatu sebagai Gereja dan sebagai Tubuh Kristus dan menjadi tanda keselamatan bagi dunia. 
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Baca renungan lainnya d lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
 
Norbert Staudt | CC BY 2.0

 
Antifon Komuni (1Ptr 2:5)

Bagaikan batu-batu hidup kamu dibangun, menjadi bangunan rohani, imamat kudus.

Be built up like living stones, into a spiritual house, a holy priesthood.

atau

Ierusalem, quæ ædificatur ut civitas, cuius participatio eius in idipsum: illuc enim ascenderunt tribus, tribus Domini, ad confitendum nomini tuo, Domine. (Mzm 122:3-4)

Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, ke mana suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan, untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi Israel. (Mzm 122:3-4)
 

Selasa, 08 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXII

Selasa, 08 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXII

“O Kristus, ubahlah daku sehingga hidupku melulu merupakan pantulan cahaya hidup-Mu” (St. Elisabet dari Tritunggal)


Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Percayalah kepada Tuhan dan lakukanah yang baik. Diamlah di negeri dan berlakulah setia. Bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memenuhi keinginan hatimu.
     
Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, perkenankanlah kami patuh setia akan sabda-Mu dan semoga hidup kami mewujudkan pengabdian bagi kebahagiaan sesama, baik yang dekat maupun yang jauh berkat Yesus Putra-Mu, yang telah melayani kami semua serta menjadi Cahaya Hidup kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
      

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (2:1-8.11-14)
      
 
"Hendaklah kita hidup saleh sambil menantikan kebahagiaan yang kita harapkan, yaitu penampakan Allah dan penyelamat kita Yesus Kristus."
      
Saudaraku terkasih, beritakanlah apa yang sesuai dengan ajaran yang sehat. Para lanjut usia hendaklah hidup sederhana, terhormat, bijaksana, sehat dalam iman, kasih dan ketekunan. Demikianlah pula para wanita tua hendaklah mereka hidup sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik, dan dengan demikian mendidik wanita-wanita muda mengasihi suami dan anak-anaknya, hidup bijaksana dan suci, rajin mengatur rumah tangganya, baik hati dan taat kepada suami, agar sabda Allah jangan dihujat orang. Demikian pula terhadap orang-orang muda. Nasihatilah mereka, supaya menguasai diri dalam segala hal, dan jadikanlah dirimu sendiri suatu teladan dalam berbuat baik. Hendaklah engkau jujur dan bersungguh-sungguh dalam pengajaranmu, sehat dan tidak bercela dalam pemberitaanmu sehingga lawan menjadi malu, karena tidak ada hal-hal buruk yang dapat mereka sebarkan tentang kita. Sebab sudah nyatalah kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia. Kasih karunia itu mendidik kita agar meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan agar kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dunia sekarang ini, sambil menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia, dan penyataan kemuliaan Allah yang mahabesar, dan Penyelamat kita Yesus Kristus. Ia telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang-orang benar akan diselamatkan oleh Tuhan.
Ayat. (Mzm 37:3-4.18.23.27.29)
1. Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik, diamlah di negeri dan berlakulah setia; bergembiralah karena Tuhan; maka Ia akan memenuhi keinginan hati-Mu!
2. Tuhan mengetahui hari hidup orang saleh, dan milik pusaka mereka akan tetap selama-lamanya; Tuhan menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya.
3. Jauhilah yang jahat dan lakukanlah yang baik, maka engkau akan memiliki tempat tinggal yang abadi; tetapi orang-orang benar akan mewarisi negeri dan tinggal di sana untuk selama-lamanya.
   
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 14:23)
Barangsiapa mengasihi Aku, ia akan menuruti firman-Ku. Bapa-Ku akan mengasihi dia, dan Kami akan datang kepada-Nya.
       
Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:7-10)
        
"Kami hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan."
          
Yesus bersabda kepada para murid, “Siapa di antaramu yang mempunyai seorang hamba, yang membajak atau menggembalakan ternak baginya, akan berkata kepada hamba itu waktu ia pulang dari ladang, ‘Mari segera makan?’ Bukankah sebaliknya ia akan berkata kepada hamba itu, ‘Sediakanlah makananku. Ikatlah pinggangmu dan layanilah aku sampai aku selesai makan dan minum! Dan sesudah itu engkau boleh makan dan minum’. Adakah ia berterima kasih kepada hamba itu, karena ia telah melakukan apa yang ditugaskan kepadanya? Demikian jugalah kalian. Apabila kalian telah melakukan segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu, hendaklah kalian berkata, ‘Kami ini hamba-hamba tak berguna; kami hanya melakukan apa yang harus kami lakukan,’.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


  
Renungan

   
Perbedaan antara konservatif dan tradisional adalah bahwa konservatif cenderung menolak perubahan sedangkan tradisional adalah berkaitan dengan tradisi.

Meskipun makna konservatif mungkin tampak cukup jelas, makna tradisional mungkin tampak cukup luas.

Tradisional dapat berarti bahwa sesuatu berasal dari tradisi, atau bahwa seseorang adalah penganut tradisi, atau bahwa seseorang terikat pada adat-istiadat lama, atau bahwa seseorang itu kuno.

Apa yang kita dengar dalam bacaan pertama tentu saja merupakan cara-cara tradisional tentang bagaimana orang harus berperilaku. Pada saat yang sama mungkin juga terdengar seperti semacam kebiasaan lama yang juga kuno.

Betapapun tradisional atau lama kebiasaan itu tampaknya, prinsip menjalani kehidupan Kristen adalah menyesuaikan perilaku kita dengan doktrin yang sehat dan baik.
   
Sabda Allah dan ajaran-ajaran yang mengalir darinya aktif dan hidup, seperti dulu, sekarang, dan akan selamanya.

Ketika kita menyesuaikan hidup kita dengan Firman Tuhan, kita tidak menjadi tradisional atau bahkan konservatif.

Kami hanya menjadi hamba, dan kami telah melakukan tidak lebih dari kewajiban kami untuk mematuhi Tuhan kami.

  
Antifon Komuni (Tit 2:14)

Kristus telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, milik-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.  
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan Bapak/Ibu/Saudara/i terkasih yang telah memberikan donasi untuk renunganpagi.id baik melalui QRIS maupun transfer BCA.
 
Karya: thanasus/istock.com

Doa Malam

Bapa yang Mahabaik, ampunilah kami bila sepanjang hari ini kami berbuat baik tetapi tidak dengan tulus, punya maksud dan pamrih yang tersembunyi. Sadarkan bahwa kami adalah hamba-hamba-Mu yang tak berguna, agar rela mengabdikan diri kepada-Mu dan kepada sesama dengan setia dan rendah hati. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.

RENUNGAN PAGI

 

Bacaan Liturgi 6-13 November 2022

Minggu: Hari Minggu Biasa XXXII
2 Mak 7:1-2, 9-14/Mz 17:1, 5-6, 8, 15 [15b] / 2 Tes 2:163:5/ Lk 20:27-38 atau 20:27, 34-38
 
Senin : Ti 1:1-9/Mz 24:1b-2, 3-4ab, 5-6/Lk 17:1-6  
 
Selasa: Ti 2:1-8, 11-14/Mz 37:3-4, 18+23, 27, 29/ Lk 17:7-10  
 
Rabu: Pesta Pemberkatan Gereja Basilik Lateran (P).
Yeh 47:1-2, 8-9, 12/Mz 46:2-3, 5-6, 8-9/ 1 Kor 3:9c-11, 16-17/Yoh 2:13-22  
 
Kamis: Peringatan Wajib St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja (P).
Flm 7-20/Mz 146:7, 8-9a, 9bc-10/ Lk 17:20-25  
 
Jumat: Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup (P).
 2 Yoh 4-9/Mz 119:1, 2, 10, 11, 17, 18/Lk 17:26-37
 
Sabtu: Peringatan Wajib St. Yosafat, Uskup dan Martir (M).
3 Yoh 5-8/Mz 112:1-2, 3-4, 5-6/Lk 18:1-8  
 
Minggu yang akan datang: Hari Minggu Biasa XXXIII 
Mal 3:19-20a/Mz 98:5-6, 7-8, 9/ 2 Tes 3:7-12/Lk 21:5-19 
 
 

Senin, 07 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXII

 

Senin, 07 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXII
 
Meskipun Gereja itu tersusun atas berbagai macam tingkatan, kita semua ini satu dalam Kristus. (St. Leo Agung)
   

Antifon Pembuka (Mzm 24:3-4ab)

Siapakah yang boleh mendaki gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan.
         
Doa Pagi

    
   
Allah Bapa kami yang Mahamulia, Engkau menghendaki tinggal di bait yang berupa manusia hidup. Kami mohon, bangunlah kiranya kami menjadi Gereja-Mu, yang didasari Yesus Mesias sebagai batu sendi. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
               
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Titus (1:1-9)
      
       
"Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu."
      
Dari Paulus, hamba Allah dan rasul Yesus Kristus untuk memelihara iman orang-orang pilihan Allah dan pengetahuan akan kebenaran seperti yang nampak dalam ibadah kita, dan berdasarkan pengharapan akan hidup yang kekal yang sebelum permulaan zaman sudah dijanjikan oleh Allah yang tidak berdusta, dan yang pada waktu yang dikehendaki-Nya telah menyatakan firman-Nya dalam pemberitaan Injil yang telah dipercayakan kepadaku sesuai dengan perintah Allah, Juruselamat kita. Kepada Titus, anakku yang sah menurut iman kita bersama: kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah Bapa dan Kristus Yesus, Juruselamat kita, menyertai engkau. Aku telah meninggalkan engkau di Kreta dengan maksud ini, supaya engkau mengatur apa yang masih perlu diatur dan supaya engkau menetapkan penatua-penatua di setiap kota, seperti yang telah kupesankan kepadamu, yakni orang-orang yang tak bercacat, yang mempunyai hanya satu isteri, yang anak-anaknya hidup beriman dan tidak dapat dituduh karena hidup tidak senonoh atau hidup tidak tertib. Sebab sebagai pengatur rumah Allah seorang penilik jemaat harus tidak bercacat, tidak angkuh, bukan pemberang, bukan peminum, bukan pemarah, tidak serakah, melainkan suka memberi tumpangan, suka akan yang baik, bijaksana, adil, saleh, dapat menguasai diri dan berpegang kepada perkataan yang benar, yang sesuai dengan ajaran yang sehat, supaya ia sanggup menasihati orang berdasarkan ajaran itu dan sanggup meyakinkan penentang-penentangnya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 841
Ref. Berbahagialah yang mendiami rumah Tuhan
atau Itulah angkatan yang mencari wajah-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya, jagat dan semua yang diam di dalamnya. Sebab Dialah yang mendasarkan bumi di atas lautan, dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang boleh naik ke gunung Tuhan? Siapakah yang boleh berdiri di tempat-Nya yang kudus? Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, yang tidak menyerahkan diri kepada penipuan dan tidak bersumpah palsu.
3. Dialah yang akan menerima berkat dari Tuhan dan keadilan dari Allah, penyelamatnya. Itulah angkatan orang-orang yang mencari Tuhan, yang mencari wajah-Mu, ya Allah Yakub.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Flp 2:15-16)
Hendaknya di dunia ini kalian bersinar seperti bintang-bintang sambil berpegang pada sabda kehidupan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (17:1-6)
   
"Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, 'Aku menyesal', engkau harus mengampuni dia."
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya: "Tidak mungkin tidak akan ada penyesatan, tetapi celakalah orang yang mengadakannya. Adalah lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, dari pada menyesatkan salah satu dari orang-orang yang lemah ini. Jagalah dirimu! Jikalau saudaramu berbuat dosa, tegorlah dia, dan jikalau ia menyesal, ampunilah dia. Bahkan jikalau ia berbuat dosa terhadap engkau tujuh kali sehari dan tujuh kali ia kembali kepadamu dan berkata: Aku menyesal, engkau harus mengampuni dia." Lalu kata rasul-rasul itu kepada Tuhan: "Tambahkanlah iman kami!" Jawab Tuhan: "Kalau sekiranya kamu mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kamu dapat berkata kepada pohon ara ini: Terbantunlah engkau dan tertanamlah di dalam laut, dan ia akan taat kepadamu."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan
 
  
Apa kekuatan pendorong dalam hidup Anda? Yesus berbicara tentang dua kekuatan yang bekerja dalam hidup kita - kekuatan godaan untuk berbuat dosa dan menyebabkan kerusakan dan kekuatan iman untuk mengatasi rintangan dan kesulitan yang menghalangi jalan mengasihi. Kitab Suci memperingatkan kita tentang jerat atau bujukan untuk sesat dan melakukan apa yang jahat. "Lindungilah aku terhadap katupan jerat yang mereka pasang terhadap aku, dan dari perangkap orang-orang yang melakukan kejahatan." (Mazmur 141:9) 

Yesus memerintahkan kita untuk tidak memberikan contoh yang buruk atau memimpin orang lain ke dalam dosa. Orang-orang Yahudi berpendapat bahwa mengajarkan dosa kepada orang lain adalah dosa yang tidak dapat diampuni. Jika kita mengajar orang lain untuk berbuat dosa, dia pada gilirannya dapat mengajar orang lain lagi, sampai serentetan dosa digerakkan tanpa akhir yang dapat diperkirakan sebelumnya. Yesus memperingatkan murid-murid-Nya tentang tanggung jawab yang mengerikan bahwa mereka tidak boleh membuat batu sandungan di jalan orang lain, yaitu, tidak memberikan pelanggaran atau contoh buruk yang dapat menuntun orang lain ke dalam dosa. Orang-orang muda yang beriman sangat rentan terhadap contoh buruk dari mereka yang seharusnya mewariskan iman.
 
Sementara Yesus memperingatkan bahaya memberikan contoh yang buruk dan menyebabkan skandal, ia juga menunjukkan kekuatan iman untuk mengatasi rintangan dan godaan untuk berbuat dosa dan kesalahan. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa iman kita juga dapat memindahkan pohon dan gunung (lihat Matius 17:20; Markus 11:23)? Istilah "memindahkan gunung" digunakan untuk seseorang yang dapat memecahkan masalah dan kesulitan besar.

Roh Kudus membantu kita untuk bertumbuh dalam iman dan mengandalkan kekuatan Tuhan. Bukankah kita sering menghadapi tantangan dan kesulitan yang tampaknya di luar kemampuan atau kekuatan kita untuk mengatasinya? Apa yang tampak mustahil bagi kekuatan manusia, menjadi mungkin bagi mereka yang percaya pada kekuatan Tuhan. Rasul Paulus mengingatkan kita, "Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya." (1 Korintus 10:13). Apakah Anda percaya pada bantuan Tuhan dan mengandalkan kekuatan-Nya ketika Anda diuji atau dibawa ke dalam pencobaan?

Iman adalah karunia yang diberikan secara cuma-cuma oleh Tuhan untuk membantu kita mengenal Tuhan secara pribadi, untuk memahami kebenaran-Nya dengan jelas, dan untuk hidup dalam kuasa kasih dan belas kasihan-Nya dengan bebas. Tuhan memanggil kita untuk menjadi seperti Dia - hidup kudus, penuh kasih dan bijaksana. Tuhan mengharapkan lebih dari kita daripada yang bisa kita lakukan sendiri. Itulah sebabnya Tuhan Yesus mempersatukan kita dengan diri-Nya melalui karunia iman sehingga kita dapat hidup dalam kuasa kasih-Nya melalui karunia Roh Kudus yang diam di dalam kita (Roma 5:5). Tuhan memberi kita kekuatan Roh Kudus yang membantu kita bertumbuh kuat dalam iman, bertekun dalam pengharapan, dan bertahan dalam kasih.
 
Iman kepada Tuhan adalah kunci untuk menghilangkan rintangan dan kesulitan yang menghalangi kita melakukan kehendak-Nya. Kita adalah milik Tuhan dan hidup kita bukan milik kita lagi. Sukacita dan hak istimewa kita adalah mengikuti Tuhan Yesus dan melayani dalam kuasa kasih, kebenaran, dan kebaikan-Nya. Tuhan Yesus selalu siap untuk bekerja di dalam dan melalui kita untuk kemuliaan-Nya. Agar iman kita efektif, iman harus dikaitkan dengan kepercayaan dan kepatuhan - penyerahan aktif kepada Tuhan dan kesediaan untuk melakukan apa pun yang diperintahkan-Nya. Apakah Anda percaya pada kasih karunia dan kekuatan yang Tuhan berikan dengan cuma-cuma untuk membantu Anda melawan godaan dan mengatasi rintangan dalam melakukan kehendak-Nya?

    Tuhan Yesus, Engkau memberi kami kemenangan atas kekuatan penghancur dosa dan keinginan berbahaya yang menghalangi kami melakukan kehendak-Mu. Berilah kami kekuatan untuk selalu memilih yang baik dan menolak yang salah. Semoga kasih dan kebenaran-Mu menguasai hati kami sehingga kami dapat memberikan contoh yang baik kepada orang lain dan membimbing mereka yang membutuhkan petunjuk dan bantuan-Mu. 
(RENUNGAN PAGI)
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

Antifon Komuni (Luk 17:4)
  
Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, "Aku menyesal" engkau harus mengampuni dia.   

Minggu, 06 November 2022 Hari Minggu Biasa XXXII

 

Minggu, 06 November 2022
Hari Minggu Biasa XXXII
  
Dalam kesatuan iman dan Pembaptisan kita memiliki kedudukan sama bagi kita semua. (St. Leo Agung) 
     
Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.

Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.

Mzm. Domine Deus salutis meæ: in die clamavi, et nocte coram te.
    

Doa Pagi
   

Allah Bapa yang Mahakuasa, melalui kebangkitan-Nya, Putra-Mu telah mengalahkan kuasa maut dan menganugerahkan hidup baru kepada kami. Kami mohon, kuatkanlah kami untuk senantiasa melaksanakan pekerjaan dan perkataan yang baik. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Kedua Makabe (7:1-2.9-14)
     
   
"Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal."
    
Pada masa pemerintahan Raja Antiokhus Epifanes ada tujuh orang bersaudara serta ibu mereka ditangkap. Dengan siksaan cambuk dan rotan mereka dipaksa oleh sang raja untuk makan daging babi yang haram. Maka seorang dari antara mereka, yakni yang menjadi juru bicara, berkata begini, “Apakah yang hendak Baginda tanyakan kepada kami, dan apakah yang hendak Baginda ketahui? Kami lebih senang mati daripada melanggar hukum nenek moyang!” Ketika anak yang kedua hampir putus nyawanya, berkatalah ia, “Memang benar, Bangsat, engkau dapat menghapus kami dari hidup di dunia ini, tetapi Raja alam semesta akan membangkitkan kami untuk kehidupan kekal, oleh karena kami mati demi hukum-hukum-Nya!” Sesudah itu anak yang ketiga disengsarakan. Ketika diminta, segera dikeluarkannya lidahnya, dan dengan berani dikedangkannya tangannya juga. Dengan berani ia berkata, “Dari surga aku telah menerima anggota-anggota ini! Demi hukum-hukum Tuhan kupandang semuanya ini bukan apa-apa! Aku berharap akan mendapat kembali semua ini dari pada-Nya!” Sampai-sampai sang raja sendiri serta pengiringnya tercengang-cengang atas semangat pemuda itu yang memandang kesengsaraannya bukan apa-apa. Sesudah yang ketiga berpulang, maka yang keempat disiksa dan dipuntungkan secara demikian pula. Ketika sudah dekat pada akhir hidupnya, berkatalah ia, “Sungguh baiklah berpulang oleh tangan manusia, dengan harapan yang dianugerahkan Allah sendiri, bahwa kami akan dibangkitkan kembali oleh-Nya. Tetapi bagi Baginda tidak ada kebangkitan untuk kehidupan!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, re = a, 2/4, PS 810
Ref. Condongkanlah telinga-Mu kepadaku, bersegeralah bebaskan daku.
Ayat. (Mzm 17:1.5-6.8b.15; R:15b)
1. Dengarkanlah, Tuhan, pengaduan, yang jujur, perhatikan seruanku; berilah telinga kepada doaku, doa dari bibir yang tidak menipu.
2. Langkahku tetap mengikuti jejak-Mu, kakiku tidaklah goyah. Aku berseru kepada-Mu, karena Engkau menjawab aku, ya Allah; sendengkanlah telinga-Mu kepadaku, dengarkanlah perkataanku.
3. Sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, dalam kebenaran akan kupandang wajah-Mu; dan pada waktu bangun aku akan menjadi puas dengan rupa-Mu.
                          
    
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (2:16-3:5)
  
"Semoga Tuhan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik."
  
Saudara-saudara, dalam kasih karunia-Nya Tuhan kita Yesus Kristus, dan Allah, Bapa kita, telah mengasihi kita dan telah menganugerahkan penghiburan abadi serta pengharapan yang baik kepada kita. Semoga Ia menghibur dan menguatkan hatimu dalam segala karya dan tutur kata yang baik. Selanjutnya, Saudara-saudaraku, berdoalah untuk kami, supaya firman Tuhan beroleh kemajuan dan dimuliakan, sama seperti yang telah terjadi di antara kamu: juga supaya kami terlepas dari para pengacau dan dari orang-orang jahat, sebab tidak semua orang beroleh iman. Tetapi Tuhan adalah setia. Ia akan menguatkan hatimu dan akan memelihara kamu terhadap yang jahat. Dan kami percaya dalam Tuhan, bahwa apa yang kami pesankan kepadamu telah kamu lakukan dan akan selalu kamu lakukan. Kiranya Tuhan tetap mengarahkan hatimu kepada kasih Allah dan kepada ketabahan Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
 
          

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Why 1:5a.6b)
Yesus Kristus adalah yang pertama bangkit dari antara orang mati; bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (20:27-38)
  
"Ia bukan Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup."
   
Sekali peristiwa datanglah beberapa orang Saduki yang tidak mengakui adanya kebangkitan. Mereka menceritakan seorang wanita yang dinikahi berturut-turut oleh tujuh bersaudara yang semuanya mati tanpa meninggalkan anak; dan mereka bertanya siapakah yang menjadi suami wanita itu pada hari kebangkitan. Maka jawab Yesus kepada mereka, “Orang-orang dunia ini kawin dan dikawinkan, tetapi orang yang dianggap layak mendapat bagian dalam dunia yang lain itu dan dalam kebangkitan dari antara orang mati, tidak kawin dan tidak dikawinkan. Sebab mereka tidak dapat mati lagi. Mereka sama seperti malaikat-malaikat, dan menjadi anak-anak Allah, karena mereka telah dibangkitkan. Tentang bangkitnya orang-orang mati, Musa telah memberitahukannya dalam nas tentang semak duri, di mana Tuhan disebut Allah Abraham, Allah Ishak dan Allah Yakub. Ia bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, sebab di hadapan Dia semua orang hidup.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan
 
 Kita tahu apa itu teka-teki, dan memecahkan teka-teki selalu menyenangkan dan menantang.

Teka-teki adalah pertanyaan yang sengaja diutarakan sehingga membutuhkan kecerdikan dan kreativitas dalam memecahkannya.

Tetapi jika kecerdikan dan kreativitas diperlukan untuk memecahkan sebuah teka-teki, maka kecerdikan dan kreativitas juga diperlukan untuk memikirkan sebuah teka-teki.

Jadi inilah teka-teki. Mengapa buku matematika begitu menyedihkan? Jawaban: Karena memiliki begitu banyak masalah.

Ya, buku matematika memiliki begitu banyak masalah, dan dapat dikatakan bahwa buku matematika itu seperti buku tentang kehidupan.

Hidup juga memiliki begitu banyak masalah. Tapi sementara buku matematika memiliki jawaban atas masalah di akhir buku, buku tentang kehidupan tidak memiliki semua jawaban yang tersedia.

Jadi buku tentang kehidupan seperti buku matematika yang tidak memiliki jawaban di akhir buku.

Kita dapat mencoba memecahkan masalah tentang kehidupan dengan kecerdikan dan kreativitas, tetapi tidak ada jaminan, tidak ada kepastian, bahwa jawaban kita benar.

Pada bacaan pertama, kita mendengar tentang tujuh bersaudara dan ibu mereka menghadapi masalah besar. Mereka dipaksa untuk makan sesuatu yang dilarang oleh hukum agama mereka.

Ketika mereka disiksa dengan kejam dan dihukum mati satu per satu karena menolak untuk mematuhi perintah raja, mereka bersatu dalam satu jawaban, yaitu bahwa Tuhan akan membalas kesetiaan mereka di akhirat. Mereka percaya pada janji Tuhan bahwa mereka akan bangkit dari kematian.

Itu bukan hanya jawaban yang cerdik atau kreatif. Melainkan itu adalah respon iman terhadap janji Tuhan untuk kehidupan yang melampaui dunia ini. Tetapi dibutuhkan banyak iman untuk mempercayai itu, seperti yang ditunjukkan oleh tujuh bersaudara dan ibu mereka dengan berani.

Dalam Injil, ada orang Saduki yang tidak percaya pada kehidupan setelah kematian atau kebangkitan. Bagi mereka, hidup ini adalah segalanya, jadi mereka harus mendapatkan yang terbaik darinya dan menikmatinya sebaik mungkin.

Mereka akan tahu tentang kisah tujuh bersaudara itu, tetapi mereka memutarbalikkan kisah itu dan menjadikannya sebuah pertanyaan bagi Yesus, dengan harapan dapat menghilangkan keyakinan akan kehidupan setelah kematian dan kebangkitan.

Jadi mereka datang dengan cerita tentang tujuh bersaudara, yang pertama menikahi seorang wanita, tetapi dia meninggal tanpa anak, dan menurut sebuah tulisan dari Musa, saudara berikutnya harus menikahi wanita itu, tetapi dia juga mati tanpa anak, dan itu terus berlanjut. sampai ketujuh bersaudara itu meninggal, dan akhirnya wanita itu sendiri meninggal.

Sekarang pertanyaan orang Saduki: Pada saat kebangkitan, kepada siapa dari tujuh bersaudara perempuan itu akan menjadi istri, karena dia telah menikah dengan ketujuhnya?

Itu adalah pertanyaan yang rumit, tetapi itu adalah pertanyaan duniawi, dan Yesus memberikan jawaban Surgawi.

Tetapi seberapa banyak dari apa yang Yesus katakan dapat dipahami, ya, itu pertanyaan lain.

Seorang wanita kembali dari gereja dan mengatakan kepada suaminya bahwa imam mengatakan dalam homili bahwa di surga mereka tidak akan menjadi suami dan istri lagi. Sang suami menjawab: Itulah mengapa disebut surga, dan betapa saya berharap untuk pergi ke sana.

Jadi Yesus memberitahu kita bahwa kehidupan kita di surga adalah kehidupan kebangkitan, dan sebanyak kehidupan kita di bumi adalah persiapan untuk kehidupan di surga, janganlah kita juga bingung bahwa hal-hal di bumi akan menjadi seperti hal-hal di atas.

Itu adalah masalah orang Saduki, jadi buku mereka tentang kehidupan seperti buku matematika yang tidak memiliki jawaban di belakang atau di akhir. Buku mereka seperti buku matematika sedih yang hanya memiliki masalah tetapi tidak ada jawaban.

Buku kita tentang kehidupan juga memiliki masalah, tetapi iman kita kepada Yesus yang bangkit memberi tahu kita apa jawabannya – bahwa ada kehidupan setelah kematian, itu adalah kehidupan baru di surga, itu adalah kehidupan kebangkitan.

Jadi kematian duniawi, meskipun bisa sangat mengganggu, itu juga merupakan cara Tuhan yang luar biasa untuk memberi kita kehidupan baru yang mulia di surga.

Jadi sementara di bumi, kita bersiap untuk finalitas kematian ini dengan mati setiap hari untuk keinginan duniawi dan keberdosaan kita.

Jadi kita mati karena amarah, kepahitan, dan dendam. Kita mati karena keluhan yang tidak perlu dan pertengkaran yang tidak berguna. Kita mati dalam kemalasan sehingga kita dapat membuat komitmen kepada Yesus dan terus berlari dalam perlombaan. Kita mati karena kecanduan ponsel kita sehingga kita dapat memiliki waktu untuk berkomunikasi dengan Tuhan dalam doa.

Melalui kematian kita setiap hari terhadap keegoisan dan dosa, kita memecahkan masalah dalam buku tentang kehidupan dan datang untuk melihat bahwa pertanyaan terakhir tentang kematian sebenarnya adalah jawaban untuk kehidupan baru di dalam Tuhan.

Dan semoga Tuhan, yang bukan Tuhan orang mati, tetapi Tuhan orang hidup, menuliskan nama kita dalam Kitab Kehidupan dan menyambut kita ke dalam kehidupan abadi Surga.

Antifon Komuni (Mzm 23:1-2)

Tuhan adalah gembalaku, takkan kekurangan aku. Ia membaringkan aku di padang yang berumput hijau, Ia membimbing aku ke air yang tenang.

The Lord is my shepherd; there is nothing I shall want. Fresh and green are the pastures where he gives me repose, near restful waters he leads me.

Dominus regit me, et nihil mihi deerit: in loco pascuæ ibi me collocavit: super aquam refectionis educavit me. 


RENUNGAN PAGI

Sabtu, 05 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXI

 

Sabtu, 05 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXI
  
“Jangan takut akan kata ‘mati’. Tetapi bergembiralah akan berkat kurnia yang menyusul kematian bahagia” (St. Ambrosius)

      

Antifon Pembuka (Mzm 112:5-6)
  
Orang baik menaruh belas kasih dan memberi pinjaman, ia melakukan segala usaha dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah dan akan dikenang selama-lamanya.
  
Doa Pagi
  

Allah Bapa kami, sumber daya kekuatan, perkenankanlah kami mengalami kekuatan yang tersimpan dalam sabda-Mu dan semoga kami dengan setia menjaga janji penyelamatan-Mu bagi setiap orang yang hidup di dunia ini. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
           
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (4:10-19)
       
    
"Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku."
        
Saudara-saudara, aku sangat bersukacita dalam Tuhan, bahwa akhirnya kalian semakin menaruh perhatian lagi kepadaku. Memang perhatianmu selalu ada, tetapi tidak ada kesempatan bagimu. Hal ini kukatakan, bukan karena aku kekurangan. Sebab aku telah belajar mencukupi diriku dalam segala keadaan. Aku tahu apa itu kekurangan, dan aku pun tahu apa itu kelimpahan. Dalam segala hal dan dalam segala perkara tiada sesuatu yang merupakan rahasia bagiku; baik dalam hal kenyang, maupun dalam dalam hal kelaparan, baik dalam hal kelimpahan maupun dalam hal kekurangan. Segala perkara dapat kutanggung dalam Dia yang memberi kekuatan kepadaku. Namun baik jugalah perbuatanmu, yaitu bahwa kalian telah mengambil bagian dalam kesusahanku. Kalian sendiri pun tahu, hai orang Filipi. Waktu aku baru mulai mengabarkan Injil, ketika aku berangkat dari Makedonia, tidak ada satu jemaat pun yang mengadakan perhitungan utang-piutang dengan daku selain kalian. Di Tesalonika aku telah satu dua kali menerima kiriman bantuan dari kalian. Yang kuutamakan bukanlah pemberian itu, melainkan buahnya yang makin menambah keuntunganmu. Kini aku telah menerima dari padamu semua yang perlu, malahan lebih daripada itu. Aku berkelimpahan, karena aku telah menerima kirimanmu dari Epafroditus, suatu persembahan yang harum, suatu kurban yang disukai dan berkenan kepada Allah. Allahku akan memenuhi segala keperluanmu menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 112:1-2.5-6.8a.9)
1. Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka kepada segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi, keturunan orang benar akan diberkati.
2. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
3. Hatinya teguh, ia tidak takut. Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (2Kor 8:9) 
Yesus Kristus telah menjadi miskin, meskipun Ia kaya, agar kalian menjadi kaya berkat kemiskinan-Nya.
           
Inilah Injil Suci menurut Lukas (16:9-15)
   
"Jika kalian tidak setia mengurus mamon durhaka, siapakah yang mau mempercayakan harta sejati kepadamu?"
    
Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Ikatlah persahabatan dengan mempergunakan mammon yang tidak jujur, supaya jika mammon itu tidak dapat menolong lagi, kalian diterima dalam kemah abadi. Barangsiapa setia dalam perkara-perkara kecil, ia setia juga dalam perkara-perkara besar. Dan barangsiapa tidak benar dalam perkara-perkara kecil, ia tidak benar juga dalam perkara-perkara besar. Jadi jika kalian tidak setia mengurus mammon yang tidak jujur, siapakah yang akan mempercayakan harta sejati kepadamu? [Dan jikalau kamu tidak setia dalam harta orang lain, siapakah yang akan menyerahkan hartamu sendiri kepadamu?] Seorang hamba tidak mungkin mengabdi dua tuan. Karena jika demikian ia akan membenci yang seorang dan mengasihi yang lain; atau ia akan setia kepada yang seorang, dan tidak mengindahkan yang lain. Kalian tidak dapat mengabdi kepada Allah dan kepada mammon.” Semuanya itu didengar oleh orang-orang Farisi, hamba-hamba uang itu, dan mereka mencemoohkan Yesus. Maka Yesus berkata kepada mereka, “Kalian membenarkan diri di hadapan orang, tetapi Allah mengetahui hatimu. Sebab apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan

 
Sering dikatakan bahwa "Uang adalah akar dari segala kejahatan". Ekspresi yang lebih akurat mungkin adalah: "Karena cinta akan uang adalah akar segala macam kejahatan.

Ketika sampai pada topik uang, tidak ada kekurangan kutipan, tetapi kekhawatiran tanpa akhir atas kekurangannya.

Yang cukup menarik, bacaan hari ini juga berbicara tentang uang.

Santo Paulus berbicara tentang uang, bukan tentang kekurangannya tetapi tentang bagaimana dia mengaturnya.

Jadi apakah dalam kemiskinan atau dalam keadaan banyak, perut kenyang atau kosong, tidak ada yang tidak bisa dia kuasai dengan bantuan Dia yang memberinya kekuatan.

Yesus juga memperingatkan kita dalam Injil hari ini bahwa jika kita tidak dapat dipercaya dengan uang, maka siapa yang akan mempercayai kita dengan kekayaan yang murni.

Tetapi iming-iming uang hanyalah salah satu dari sederet godaan dan jebakan yang telah membuat orang jatuh.

Inti dari diskusi tentang uang serta penggunaan dan penyalahgunaannya adalah keutamaan kejujuran dan integritas.

Inti dari pengajaran Yesus dalam Injil hari ini adalah pertanyaan tentang siapa dan apa tuan kita.

Pertanyaan itu akan terjawab jika kita menunjukkan bahwa kita bisa dipercaya dalam hal-hal kecil.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
Antifon Komuni (Luk 16:9)
 
Pergunakanlah mamon yang durhaka untuk mendapat sahabat-sahabat, supaya bila mamon itu habis, mereka menyambut kalian di dalam kediaman abadi. 
 
Doa Malam
 
Bapa yang Maharahim, puji syukur atas penyertaan-Mu sepanjang hari ini. Ampunilah dosa dan kesalahan kami yang telah kami lakukan hari ini. Kami serahkan segala keberadaan kami dalam naungan belas kasih-Mu. Semoga Engkau berkenan menyempurnakannya, sehingga layak menjadi pujian bagi kemuliaan-Mu, kini dan sepanjang masa. Amin.

RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 04 November 2022 St. Karolus Borromeus

  Hari ini, kita memperingati St. Karolus Borromeus, Uskup Agung Milan, dan seorang Kardinal Gereja Roma. Dan hari ini saat kita bersukacita dalam ingatan orang kudus yang agung ini, semoga kita dapat terinspirasi oleh banyak teladan baik yang diberikan oleh hamba Tuhan yang agung ini, dan meniru teladannya dalam bagaimana dia menjalankan pelayanan yang besar atas apa pun yang Tuhan miliki, dipercayakan di bawah asuhannya, dalam semua misi dan pekerjaan yang telah dia lakukan sepanjang hidupnya.

  St Karolus Borromeus adalah seorang bangsawan muda brilian yang menyelesaikan studinya dan akhirnya diangkat sebagai Kardinal Gereja oleh pamannya, yang terpilih sebagai Paus. Dalam kapasitasnya sebagai Kardinal, ia membantu Paus dalam banyak bidang pemerintahan Gereja. Dia membantu reformasi Gereja, membasmi ekses duniawi dan korupsi dari kalangan klerus dan anggota Gereja.

  Dia juga kemudian diangkat menjadi Uskup Agung Milan, yang setelah Roma mungkin adalah Takhta Episkopal yang paling berpengaruh dan penting. Sebagai Uskup Agung Milan, St. Karolus Borromeus meluncurkan kampanye reformasi besar-besaran dalam membasmi korupsi dan kondisi yang tidak bermoral di mana para klerus dan kaum awam Takhta Milan telah berakhir setelah beberapa dekade tanpa kepemimpinan yang tepat karena uskup agung sebelumnya tidak tinggal di Milan sama sekali. St Karolus Borromeus membasmi semua kebusukan dan keduniawian yang masih ada yang telah menyusup ke dalam hati Gereja, memimpin umat beriman di jalan menuju pembaruan dan peremajaan iman mereka. Dia terus berjuang meskipun ada tantangan dan cobaan yang harus dia hadapi di sepanjang jalan, dan dia tidak menyerah pada perjuangan dan kerja kerasnya sampai akhir. 

  Dan sebagai Uskup Agung dan Kardinal, dia tetap rendah hati dan sederhana dalam gaya hidupnya, bertentangan dengan banyak orang lain di kelas dan jabatannya. Dia mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk mengunjungi orang miskin dan merawat orang sakit, mendirikan institusi, rumah sakit dan sekolah untuk kemajuan umatnya. Dia menghabiskan banyak waktu dan upaya untuk merawat orang sakit dan sekarat ketika wabah melanda Milan dan daerah sekitarnya bahkan ketika penguasa dan gubernur lokal semuanya melarikan diri dari daerah itu, meninggalkan orang sakit dan orang miskin untuk berjuang sendiri. St Karolus Borromeus mendedikasikan hidupnya demi mereka yang telah dipercayakan kepadanya seperti yang telah kita dengar, dan inilah yang harus kita lakukan masing-masing, sepanjang hidup kita. 

 

José Salomé Pina | Public Domain

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy