| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 16 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXIII

Rabu, 16 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXIII
  
Sejak Paskah, Roh Kudus "menginsyatkan" dunia akan "dosa" (Yoh 16:8-9), artinya Ia menyingkapkan bahwa dunia tidak percaya kepada Dia, yang diutus Bapa. Roh yang sama, yang membuka kedok dosa, adalah juga Penolong Bdk. Yoh 15:26. yang memberi rahmat penyesalan dan pertobatan kepada hati manusia Bdk. Kis 2:36-38; DeV 27-48. (Katekismus Gereja Katolik, 1433)
   
Antifon Pembuka (Why 4:11)
     
Sudah sewajarnya, ya Tuhan dan Allah kami, Engkau menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu dan karena kehendak-Mu semua yang ada dijadikan.
    
   
Doa Pagi 

Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perkenankan kami memelihara dan memperkembangkan segala sesuatu yang diserahkan kepada kami. Semoga kami dapat ikut serta melaraskan ciptaan-Mu menjadi madah pujian bagi nama-Mu yang kudus dan setia
. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
   
Bacaan dari Kitab Wahyu (4:1-11)      
 
"Kuduslah Tuhan Allah yang mahakudus, yang selalu ada, dulu, kini, dan kelak."
           
Aku, Yohanes, melihat: Sungguh, sebuah pintu terbuka di surga dan suara yang dahulu pernah kudengar, berkata kepadaku seperti bunyi sangkakala, katanya, “Naiklah kemari dan Aku akan menunjukkan kepadamu apa yang harus terjadi sesudah ini.” Segera aku dikuasai oleh Roh dan lihatlah, sebuah takhta berdiri di surga, dan di atas takhta itu duduklah Seseorang. Dan Dia yang duduk di atas takhta itu nampaknya bagaikan permata yaspis dan permata sardis. Dan suatu pelangi melingkungi takhta itu, gilang gemilang, bagaikan zamrud rupanya. Di sekeliling takhta itu ada dua puluh empat takhta, dan di atasnya duduk dua puluh empat tua-tua yang memakai pakaian putih dan mahkota emas di kepala mereka. Dari takhta itu keluar kilat dan bunyi guruh menderu, dan tujuh obor menyala-nyala di hadapan takhta itu. Itulah ketujuh Roh Allah. Dan di hadapan takhta itu ada lautan kaca bagaikan kristal; Di tengah-tengah takhta itu dan di sekelilingnya ada empat makhluk penuh dengan mata di sebelah muka dan di sebelah belakang. Adapun makhluk yang pertama seperti singa, makhluk yang kedua seperti anak lembu, makhluk yang ketiga mempunyai muka seperti muka manusia, sedang makhluk yang keempat seperti burung nasar yang sedang terbang. Keempat makhluk itu masing-masing bersayap enam, sekelilingnya dan di sebelah dalamnya penuh dengan mata, dan tanpa henti-hentinya mereka berseru siang dan malam, “Kudus, kudus, kuduslah Tuhan Allah yang mahakuasa, yang selalu ada, dulu, kini dan kelak.” Dan setiap kali makhluk-makhluk itu mempersembahkan pujian, dan hormat, dan ucapan syukur kepada Dia yang duduk di atas takhta itu dan yang hidup sampai selama-lamanya, maka tersungkurlah kedua puluh empat tua-tua itu di hadapan Dia yang duduk di atas takhta itu dan mereka menyembah Dia yang hidup sampai selama-lamanya. Dan mereka melemparkan mahkotanya di hadapan takhta itu, sambil berkata, “Ya Tuhan dan Allah kami, Engkau layak menerima puji-pujian, hormat dan kuasa. Sebab Engkau telah menciptakan segala sesuatu. Dan karena kehendak-Mu semuanya itu ada dan diciptakan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Kudus, kudus, kuduslah Tuhan, Allah yang Mahakuasa.
Ayat. (Mzm 150:1-2.3-4.5-6)
1. Pujilah Allah dalam tempat kudus-Nya! Pujilah Dia dalam cakrawala-Nya yang kuat! Pujilah Dia karena segala keperkasaan-Nya! Pujilah Dia sesuai dengan kebesaran-Nya yang hebat!
2. Pujilah Dia dengan tiupan sangkakala, pujilah Dia dengan gambus dan kecapi! Pujilah Dia dengan rebana dan tari-tarian, pujilah Dia dengan permainan kecapi dan seruling!
3. Pujilah Dia dengan ceracap yang berdenting, pujilah Dia dengan ceracap yang berdentang! Biarlah segala yang bernafas memuji Tuhan.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (lih. Yoh 15:16) 
Aku telah menetapkan kalian supaya kalian pergi dan menghasilkan buah yang takkan binasa, sabda Tuhan. Alleluya.
   
Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:11-28)
 
"Mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang?"

  
Pada waktu Yesus sudah dekat Yerusalem, orang menyangka bahwa Kerajaan Allah akan segera nampak. Maka Yesus berkata, “Ada seorang bangsawan berangkat ke negeri yang jauh untuk dinobatkan menjadi raja. Sesudah itu baru ia akan kembali. Maka ia memanggil sepuluh orang hambanya, dan memberi mereka sepuluh mina, katanya, ‘Pakailah ini untuk berdagang sampai aku kembali’. Akan tetapi orang-orang sebangsanya membenci dia, lalu mengirimkan utusan menyusul dia untuk mengatakan, ‘Kami tidak mau orang ini menjadi raja atas kami’. Dan terjadilah, ketika ia kembali, setelah dinobatkan menjadi raja, ia menyuruh memanggil hamba-hambanya, yang telah diberinya uang itu, untuk mengetahui berapa hasil dagang mereka masing-masing. Yang pertama datang dan berkata, ‘Tuan, mina Tuan yang satu itu telah menghasilkan sepuluh mina’. Katanya kepada hamba itu, ‘Baik sekali perbuatanmu itu, hai hamba yang baik. Engkau telah setia dalam perkara kecil, karena itu terimalah kekuasaan atas sepuluh kota.’ Datanglah yang kedua dan berkata, “Tuan, mina Tuan telah menghasilkan lima mina’. Katanya kepada orang kedua itu, ‘Dan engkau, kuasailah lima kota’. Dan hamba yang ketiga datang dan berkata, ‘Tuan, inilah mina Tuan, aku telah menyimpannya dalam sapu tangan. Sebab aku takut akan Tuan, karena Tuan adalah manusia yang keras. Tuan mengambil apa yang tidak pernah Tuan taruh, dan Tuan menuai apa yang tidak Tuan tabur’. Kata bangsawan itu, ‘Hai hamba yang jahat! Aku akan menghakimi engkau menurut perkataanmu sendiri. Engkau sudah tau, aku ini orang yang keras. Aku mengambil apa yang tidak pernah kutaruh dan menuai apa yang tidak kutabur. Jika demikian mengapa uangku tidak kauberikan kepada orang yang menjalankan uang? Maka sekembaliku aku dapat mengambilnya serta dengan bunganya’. Lalu katanya kepada orang-orang yang berdiri di situ, ‘Ambillah mina yang satu itu dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh mina itu’. Kata mereka kepadanya, ‘Tuan, ia sudah mempunyai sepuluh mina’. Ia menjawab, ‘Aku berkata kepadamu, setiap orang yang mempunyai, ia akan diberi; tetapi siapa yang tidak mempunyai, dari padanya akan diambil, juga apa yang ada padanya. Akan tetapi semua seteruku ini, yang tidak suka aku menjadi rajanya, bawalah mereka ke mari dan bunuhlah mereka di depan mataku’.” Setelah mengatakan semuanya itu Yesus mendahului mereka meneruskan perjalanan-Nya ke Yerusalem.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan


Setiap orang cerdas yang mendengarkan perumpamaan Injil hari ini pasti akan memiliki beberapa pertanyaan untuk diajukan.

Pertanyaan seperti: Mengapa pelayan itu harus dihukum karena tidak menghasilkan lebih banyak uang dari satu mina itu? Bagaimanapun, tuan harus cukup senang untuk mendapatkan uangnya kembali bukan? Nah, dari sudut pandang logis, ya.

Tetapi jika kita menerapkan premis ini dalam kehidupan kita dan dalam hubungan kita dengan orang lain, maka dunia ini akan menjadi tempat yang sangat egois.

Karena kita akan menjadi sangat kalkulatif dan mengajukan pertanyaan seperti: mengapa saya harus membuang waktu saya untuk kepentingan orang lain, atau mengapa saya harus bermurah hati kepada orang lain..

Tetapi marilah kita ingat bahwa apa yang kita miliki, baik itu waktu kita, sumber daya kita, uang kita, semua yang kita miliki, adalah pemberian dari Tuhan.

Dan jika hadiah tidak dibagikan, maka dunia ini memang akan menjadi tempat yang sangat miskin dan menyedihkan.

Dan jika hadiah tidak dibagikan dan digunakan, maka hadiah itu juga akan rusak dan sia-sia.

Jadi apapun panggilan yang kita lakukan, mari kita lakukan dengan sukacita, karena Tuhan selalu memberkati seorang hamba yang bersukacita dan memberi diri.

Tuhan, ajarilah aku untuk rela menyumbangkan talentaku untuk kemuliaan nama-Mu dan kebaikan hidup bersama. Amin.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
RENUNGAN PAGI
 
   

Orang Kudus hari ini: 15 November 2022 St Albertus Agung, Uskup dan Pujangga Gereja

 Saudara dan saudari dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati St. Albertus Agung, juga dikenal sebagai St. Albertus Magnus, seorang santo besar dan pelayan Tuhan, yang dikenal karena kontribusinya yang besar dalam filsafat dan teologi Kristen, serta berbagai aspek iman lainnya, di mana dia telah mengilhami banyak orang untuk mengikuti Tuhan dengan setia seperti yang dia lakukan.

St Albertus Agung menghabiskan banyak waktu dan usaha dalam melakukan kehendak Tuhan, dalam perannya sebagai filsuf besar dan guru iman, menginspirasi banyak generasi muda hamba dan pengikut Tuhan untuk mendapatkan lebih banyak pengetahuan dan pemahaman tentang kebenaran dan cinta-Nya, yang dengan penuh semangat ia laksanakan, melalui banyak tulisan dan ajarannya, usahanya, sebagai pelayan Gereja, dalam menjalankan misi yang dipercayakan kepadanya oleh Paus. Sebagai Uskup Regensburg, ia dikenal karena kerendahan hati dan kesalehannya yang besar, dan kasihnya yang besar bagi kawanannya, mendedikasikan waktu dan usahanya untuk keselamatan jiwa-jiwa. Dia tidak mencari kemuliaan atau ambisi duniawi, dan melakukan semua yang dia bisa untuk memuliakan Tuhan dengan setiap tindakan, perbuatan dan cara hidupnya.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua diilhami untuk mengikuti Tuhan dengan cara yang telah dilakukan oleh para pendahulu kita yang setia dan berdedikasi ini, dan marilah kita semua memperbarui komitmen kita kepada Tuhan, untuk menjalani hidup kita dengan lebih layak mulai sekarang. Semoga Tuhan menyertai kita selalu dan semoga Dia menguatkan tekad dan keberanian kita untuk terus menjalani kehidupan kita dengan bajik dan layak sesuai dengan apa yang telah Dia ajarkan untuk kita lakukan. 

 

 

 Albertus menghidupkan kembali minat para filsuf klasik di kalangan agama dan dikenal sebagai filsuf Jerman terbesar Abad Pertengahan. © FR LAWRENCE LEW / CC FLICKR

 

 

.

Selasa, 15 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Selasa, 15 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXIII
 
“Citra Allah hadir dalam setiap manusia” (Katekismus Gereja Katolik, 1702)
 
Antifon Pembuka (2Mak 6:30)

Bagi Tuhan yang mempunyai pengetahuan yang kudus ternyatalah bahwa aku dapat meluputkan diri dari maut dan kini menanggung sengsara hebat dalam tubuhku akibat deraan ini. Tetapi dalam jiwa kuderita semuanya itu dengan suka hati karena takut akan Tuhan.

Doa Pagi

Allah Bapa Yang Maharahim, Engkau menganugerahi kami teladan para kudus yang rela mengorbankan hidup demi kebenaran. Semoga kami berani bertindak selaras dengan kehendak-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
          
Bacaan dari Kitab Wahyu (3:1-6.14-22)
   
 
"Jika ada orang yang membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia."
    
Aku Yohanes, mendengar Tuhan bersabda kepadaku, “Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Sardis: Inilah firman Dia yang memiliki ketujuh Roh Allah dan ketujuh bintang itu: Aku tahu segala pekerjaanmu: Engkau dikatakan hidup, padahal engkau mati! Bangunlah, dan kuatkanlah apa yang masih tinggal, yang sudah hampir mati. Sebab tidak satu pun dari pekerjaanmu Aku dapati sempurna di hadapan Allah-Ku. Karena itu ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah! Karena jika engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang seperti pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. Tetapi di Sardis ada beberapa orang yang tidak mencemarkan pakaiannya; mereka akan berjalan dengan Daku dalam pakaian putih, karena mereka layak untuk itu. Barangsiapa menang, ia akan diberi pakaian putih seperti itu. Aku tidak akan menghapus namanya dari Kitab Kehidupan, tetapi akan Kuakui namanya di hadapan Bapa-Ku dan di hadapan para malaikat-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.” Dan tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Laodikia: Inilah firman dari Amin, yaitu saksi yang setia dan benar, permulaan ciptaan Allah: Aku tahu segala pekerjaanmu: engkau tidak dingin dan tidak panas! Alangkah baiknya jika engkau dingin atau panas! Jadi karena engkau suam-suam kuku, dan tidak dingin atau panas, maka Aku akan memuntahkan engkau dari mulut-Ku. Karena engkau berkata: Aku kaya dan aku telah memperkaya diriku dan aku tidak kekurangan apa-apa, dan karena engkau tidak tahu, bahwa engkau melarat dan malang, miskin, buta dan telanjang, maka Aku menasihati engkau, supaya engkau membeli dari pada-Ku emas yang telah dimurnikan dalam api, agar engkau menjadi kaya; dan juga pakaian putih, supaya engkau memakainya, agar jangan kelihatan ketelanjanganmu yang memalukan; dan lagi minyak untuk melumasi matamu, supaya engkau dapat melihat. Barangsiapa Kukasihi, ia Kutegur dan Kuhajar; sebab itu relakanlah hatimu dan bertobatlah! Lihatlah, Aku bediri di muka pintu dan mengetuk. Jika ada orang yang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan makan bersama dengan dia, dan ia bersama dengan Daku. Barangsiapa menang, ia akan Kududukkan bersama dengan Daku di atas takhta-Ku, sebagaimana Aku pun telah menang dan duduk bersama dengan Bapa-Ku di atas takhta-Nya. Siapa bertelinga, hendaklah ia mendengarkan apa yang dikatakan Roh kepada jemaat-jemaat.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan, do = f, 3/4, PS 848
Ref. Tuhan siapa diam di kemah-Mu, siapa tinggal di gunung-Mu yang suci?
Ayat. (Mzm 15:2-3ab,3cd-4ab,5)
1. Yaitu orang yang berlaku tidak bercela, yang melakukan apa yang adil dan mengatakan kebenaran dengan segenap hatinya, yang tidak menyebar fitnah dengan lidahnya.
2. Yang tidak berbuat jahat terhadap teman, dan tidak menimpakan cela kepada tetangganya; yang memandang hina orang-orang tercela tetapi menjunjung tinggi orang-orang yang takwa.
3. Yang tidak meminjamkan uang dengan makan riba dan tidak menerima suap melawan orang tak bersalah. Siapa yang berlaku demikian tidak akan goyah selama-lamanya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (1Yoh 4:10b) 
Allah mengasihi kita dan telah mengutus Anak-Nya sebagai silih atas dosa-dosa kita.
         

Inilah Injil Suci menurut Lukas (19:1-10)
 
"Anak Manusia datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang."
  
Yesus memasuki kota Yerikho dan berjalan melintasi kota itu. Di situ ada seorang kepala pemungut cukai yang amat kaya, bernama Zakheus. Ia berusaha melihat orang apakah Yesus itu, tetapi tidak berhasil karena orang banyak dan ia berbadan pendek. Maka berlarilah ia mendahului orang banyak, lalu memanjat pohon ara untuk melihat Yesus yang akan lewat di situ. Ketika Yesus sampai ke tempat itu, Ia melihat ke atas dan berkata, “Zakheus, segeralah tutun. Hari ini Aku mau menumpang di rumahmu.” Zakheus segera turun dan menerima Yesus dengan sukacita. Tetapi semua orang yang melihat hal itu bersungut-sungut, katanya, “Ia menumpang di rumah orang berdosa.” Tetapi Zakheus berdiri dan berkata kepada Tuhan, “Tuhan, separuh dari milikku akan kuberikan kepada orang miskin, dan sekiranya ada sesuatu yang kuperas dari seseorang akan kukembalikan empat kali lipat.” Kata Yesus kepadanya, “Hari ini terjadilah keselamatan atas rumah ini, karena orang ini pun anak Abraham. Anak Manusia memang datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan
 
Secara umum, seiring bertambahnya usia, seseorang juga harus menjadi lebih bijaksana.

Mengingat bahwa seiring bertambahnya usia, datanglah pengalaman hidup yang membuat seseorang melihat lebih jelas dan berpikir lebih dalam.

Begitulah Eleazar dalam bacaan pertama. Menjadi salah satu guru hukum terkemuka dan maju selama bertahun-tahun dengan bermartabat, ia diuji imannya kepada Allah.

Tapi dia memutuskan untuk mati dengan terhormat daripada hidup dalam aib. Dia bahkan tidak akan berpura-pura makan makanan terlarang.

Seperti yang dia katakan,  “Berpura-pura tidaklah pantas bagi umur kami, jangan-jangan banyak pemuda kusesatkan oleh karena mereka menyangka bahwa Eleazar yang sudah berumur sembilan puluh tahun beralih kepada tata cara asing. Boleh jadi mereka kusesatkan dengan berpura-pura demi hidup yang pendek dan fana ini. Selain itu kuturunkan noda dan aib kepada usiaku. Kalaupun sekarang aku lolos dari dendam pihak manusia, tetapi tak mungkin aku melarikan diri dari tangan Yang Mahakuasa, baik hidup maupun mati. Dari sebab itu dengan berpulang secara jantan aku mau menyatakan dirilayak bagi usiaku. Dengan demikian aku pun meninggalkan teladan luhur bagi kaum muda untuk dengan sukarela mati demi hukum Taurat yang mulia dan suci itu.”

Eleazar lebih baik mati daripada menjadi skandal bagi orang lain, terutama bagi kaum muda. Tidak hanya dia lebih bijaksana dengan usia, dia juga mulia dan bermartabat dalam hal kematian.

Dalam Injil, Zakheus, pemungut cukai, juga telah sampai pada titik dalam hidupnya ketika dia harus memutuskan bagaimana menjalani sisa hidupnya dengan bermartabat dan harga diri.

Keinginannya untuk melihat Yesus adalah tanda bahwa hatinya merindukan kedamaian dalam hidupnya.

Yesus datang untuk mencari dan menyelamatkan yang hilang. Semoga kita juga mencari Yesus dalam tahap kehidupan apa pun kita berada dan tidak kehilangan waktu lagi dalam perjalanan kita menuju keselamatan.

 
Antifon Komuni (Mzm 3:4-5)
 
Tuhan, Engkaulah perisai yang melindungi aku, Engkaulah kemuliaanku, Engkaulah yang mengangkat kepalaku! Dengan nyaring aku berseru kepada Tuhan, dan Ia menjawab aku dari gunung-Nya yang kudus. 
Karya: 279photo/istock.com

Doa Malam

Tuhan Yesus, setiap saat selalu kujumpai sesama yang sungguh ingin berbuat baik dalam bentuk apapun. Buatlah aku turut mendukung keinginan mereka, untuk menjadi penyalur kasih dan kebaikan-Mu terhadap sesama. Amin.


RENUNGAN PAGI

Senin, 14 November 2022 Hari Biasa Pekan XXXIII

 

Senin, 14 November 2022
Hari Biasa Pekan XXXIII

Mereka yang di dalam hidup ini diubah dari jahat menjadi baik, untuk masa mendatang dijanjikan ganjaran atas perubahan ini --- St. Fulgensius dari Ruspe


Antifon Pembuka (Luk 18:41.42)

Apa yang kauinginkan Kuperbuat untukmu? Tuhan, semoga aku melihat. Melihatlah! Imanmu telah menyelamatkan dikau.

Doa Pagi


Allah Bapa yang Mahamulia, Engkau menghendaki menunjukkan kepada seluruh dunia jalan kedamaian dalam diri Yesus, Cahaya segala cahaya. Semoga Dia berkenan mendorong kami, meneladan cinta kasih-Nya kepada manusia yang membawa keselamatan.
Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa kini dan sepanjang masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Wahyu (1:1-4;2:1-5a)         
    
"Sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh dan bertobatlah!"
          
Inilah wahyu Yesus Kristus yang dikaruniakan Allah kepada-Nya, supaya Ia menunjukkan kepada hamba-hamba-Nya apa yang akan segera harus terjadi. Maka Ia mengutus malaikat-Nya untuk menyatakan semuanya kepada Yohanes, hamba-Nya. Yohanes telah memberi kesaksian tentang sabda Allah dan tentang kesaksian yang diberikan oleh Yesus Kristus, yaitu segala sesuatu yang telah dilihatnya. Berbahagialah orang yang membacakan dan mendengarkan kata-kata nubuat ini, dan yang menuruti apa yang tertulis di dalamnya sebab waktunya sudah dekat. Dari Yohanes kepada ketujuh jemaat di Asia Kecil: Kasih karunia dan damai sejahtera dari Dia yang ada kini, dulu dan yang akan datang, dan dari ketujuh roh yang ada di hadapan takhta-Nya dan dari Yesus Kristus, menyertai kalian. Tuhan bersabda kepadaku, "Tuliskanlah kepada malaikat jemaat di Efesus: Yang memegang ketujuh bintang di tangan kanan-Nya dan berjalan di antara ketujuh kaki dian emas, Dia bersabda: Aku tahu segala pekerjaanmu, baik jerih payah maupun ketekunanmu. Aku tahu, bahwa engkau tidak sabar terhadap orang-orang jahat. Engkau telah menguji orang-orang yang menyebut diri rasul, padahal mereka bukan rasul. Engkau telah mendapati bahwa mereka pendusta. Engkau tetap tabah dan sabar. Engkau menderita sengsara demi nama-Ku dan tidak mengenal lelah. Namun demikian Aku mencela engkau, karena engkau telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sadarilah, betapa dalamnya engkau telah jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kaulakukan semula."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 840
Ref. Barangsiapa menang, akan Kuberi makan buah pohon kehidupan.
atau: Bahagia kuterikat pada Yahwe. Harapanku pada Allah Tuhanku.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; R: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam kumpulan kaum pencemooh; tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang malammerenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang ditanam di tepi aliran air, yang menghasilkan buah pada musimnya, dan daunnya tak pernah layu; apa saja yang diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang-orang fasik; mereka seperti sekam yang ditiup angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik menuju kebinasaan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:12)
Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia akan mempunyai terang hidup.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (18:35-43)
      
"Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu? Tuhan, semoga aku melihat."
        
Ketika Yesus hampir tiba di Yerikho, ada seorang buta duduk di pinggir jalan danmengemis. Karena mendengar orang banyak lewat, ia bertanya, "Ada apa itu?" Kata orang kepadanya, "Yesus, orang Nazaret, sedang lewat." Maka si buta itu berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Orang-orang yang berjalan di depan menyuruh dia diam. Tetapi semakin kuat ia berseru, "Yesus, Anak Daud, kasihanilah aku!" Maka Yesus pun berhenti dan menyuruh orang mengantar dia kepada-Nya. Ketika si buta itu sudah dekat, Yesus bertanya kepadanya, "Apa yang kauinginkan Kuperbuat bagimu?" Jawab orang itu "Tuhan, semoga aku melihat!" Maka Yesus berkata, "Melihatlah, imanmu telah menyelamatkan dikau." Pada saat itu juga ia melihat, lalu mengikuti Yesus sambil memuliakan Allah. Seluruh rakyat menyaksikan peristiwa itu dan memuji-muji Allah.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
  Saudara-saudari terkasih dalam Kristus, bacaan Kitab Suci hari ini, yang diambil dari Kitab Wahyu dan Injil menurut Lukas memiliki pesan yang sangat sederhana namun jelas bagi kita semua orang Katolik, bahwa kita semua harus setia, setia pada jalan Tuhan kita, untuk menjadi benar dan baik, dan di tengah kesulitan dan tantangan, tetap teguh dan berbakti kepada Tuhan, carilah Dia dan temukan Dia, dan kemudian kita tidak akan kecewa.

Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Wahyu, Rasul Yohanes melihat penglihatan tentang Tuhan yang mengutus Malaikat-malaikat-Nya ke Gereja-Gereja di wilayah itu, mengingatkan masing-masing dan setiap dari mereka dengan pesan yang sama. , bahwa sementara mereka telah bertekun dalam iman mereka, dan tetap setia kepada Tuhan dan jalan-Nya, tetapi mereka telah jatuh dari jalan yang benar dan membutuhkan pertobatan dan perubahan.

Tuhan mengingatkan umat-Nya bahwa untuk menemukan jalan mereka kepada-Nya, mereka perlu memiliki perubahan besar dalam hati, pikiran, dan jiwa mereka, bahwa mereka harus membuka semua ini kepada-Nya, mengizinkan Dia masuk ke dalam diri mereka dan mengubah mereka sepenuhnya, bahwa mereka akan diubah dari orang-orang kegelapan dan keduniawian, menjadi orang-orang terang dan sebagai orang-orang yang benar-benar milik Tuhan sebagai anak-anak-Nya dan pengikut-Nya.

Dan seringkali, kita tidak menyadari bahwa untuk melakukan ini, kita harus memiliki keinginan yang kuat dalam diri kita masing-masing untuk mengubah diri kita sendiri, untuk menantang diri kita sendiri dari status quo hidup kita, terutama jika kita sering menghabiskan sedikit waktu untuk merenungkan tentang apa yang telah kita lakukan, dan tentang apa yang belum kita lakukan. Dan ini terwakili dengan sempurna dalam perikop Injil yang kita dengar hari ini, ketika kita mendengar tentang bagaimana Yesus, Tuhan kita, menyembuhkan dan membuka mata orang buta itu.

Orang buta itu mendengar bahwa Yesus akan datang ke tempat itu, dan dia berteriak kepada-Nya, meminta dan memohon kepada-Nya untuk menyembuhkannya dan membuatnya dapat melihat sekali lagi. Tetapi orang-orang mengejeknya dan memintanya untuk berhenti berteriak. Namun, orang buta itu terus berteriak lebih keras untuk mendapatkan perhatian Yesus, dan Tuhan datang kepadanya, melihat imannya, Dia menyembuhkannya dan dengan demikian sekali lagi, dia bisa melihat dan dia mengikuti Tuhan selanjutnya.

Kisah orang buta adalah paralel dengan kehidupan kita sendiri, dalam setiap situasi dan keadaan unik mereka. Ketika kita berbuat dosa, dan ketika kita melakukan hal-hal yang salah dan salah di mata Tuhan dan manusia, kita seperti orang buta, karena dosa bertindak seperti selubung yang menghalangi kita untuk melihat kebenaran. Dosa merusak kita, bukan hanya tubuh, tetapi juga pikiran, hati dan jiwa. Semakin banyak kita berbuat dosa, semakin kita tidak peka terhadapnya, dan setelah beberapa saat, itu bahkan menjadi sifat kedua kita. Kita tidak lagi merasa ketika kita berbuat dosa.

Dan ya, kita adalah orang berdosa, dan kita berdosa dari hari ke hari, dari waktu ke waktu. Dan tidak ada orang yang sempurna. Kita selalu membuat kesalahan dalam kehidupan kita masing-masing. Tetapi yang penting adalah, apakah kita bersedia membuat perbedaan dan perubahan nyata dalam hidup kita, bahwa ketika kita dulu adalah orang berdosa, kita bersedia untuk melepaskan semua ini dan mengambil langkah baru yang berani, berkomitmen pada diri kita sendiri untuk pembaruan yang baru, hidup yang dipenuhi dengan pertobatan dan keinginan untuk mengasihi Tuhan dengan iman.

Inilah yang dilakukan orang buta itu. Dia menggunakan keberanian dan kekuatan apa pun yang dia miliki untuk berteriak dengan keras untuk mendapatkan perhatian Tuhan, dan dia bertekad untuk melakukannya. Apakah kita sudah bertekad untuk mengubah hidup kita? Apakah kita rela menempuh jarak untuk menemukan jalan keselamatan di dalam Tuhan? Inilah pertanyaan-pertanyaan yang benar-benar perlu kita tanyakan pada diri kita sendiri hari ini saat kita merenungkan bacaan Kitab Suci yang baru saja kita dengar.

Lalu apakah kita juga mempersulit saudara-saudara kita, terutama mereka yang membutuhkan pertolongan dan belas kasihan Tuhan? Apakah kita bertindak seperti mereka yang mencoba untuk mencegah orang buta mencari bantuan Tuhan? Inilah yang perlu kita renungkan juga, karena kita perlu menjauh dari tindakan ini, dan sebaliknya, belajar untuk saling membantu dalam perjalanan kita menuju Tuhan.

Marilah kita menjadi penyayang, pemaaf dan penuh kasih dalam semua tindakan dan interaksi kita satu sama lain. Janganlah kita mengeraskan hati kita, tetapi sambutlah Tuhan di dalamnya, dan biarkan Dia mengubah kita dan menjadikan kita orang-orang terang, yang layak untuk keselamatan-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita semua. Amin. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Why 2:4-5)

Aku mencela kalian, karena telah meninggalkan kasihmu yang semula. Sebab itu sabarlah, betapa dalamnya kalian jatuh! Bertobatlah dan lakukanlah apa yang kalian lakukan semula. 
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

 
      
RENUNGAN PAGI

Bacaan Liturgi Sepekan 13 - 20 November 2022

 Hari Minggu Biasa XXXIII : Mal 3:19-20a/Mz 98:5-6, 7-8, 9/ 2Tes 3:7-12/Luk 21:5-19
 
Senin: Why 1:1-4; 2:1-5/Mz 1:1-2, 3, 4 dan 6/ Luk 18:35-43
 
Selasa: Why 3:1-6, 14-22/Mz 15:2-3a, 3bc-4ab, 5/ Luk 19:1-10
 
Rabu: Why 4:1-11/Mz 150:1b-2, 3-4, 5-6/Luk 19:11-28
 
Kamis: Peringatan Wajib St. Elisabeth dari Hungaria (P).
Why 5:1-10/Mz 149:1b-2, 3-4, 5-6a dan 9b/ Luk 19:41-44
 
Jumat: Why 10:8-11/Mz 119:14, 24, 72, 103, 111, 131/Luk 19:45-48
 
Sabtu: Why 11:4-12/Mz 144:1b, 2, 9-10/Luk 20:27-40
 
Minggu yang akan datang: Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam (P).
2 Sm 5:1-3/Mz 122:1-2, 3-4, 4-5/Kol 1:12-20/Luk 23:35-43

 

 

Minggu, 13 November 2022 Hari Minggu Biasa XXXIII

 

Minggu, 13 November 2022
Hari Minggu Biasa XXXIII
  
Pada akhir zaman Kerajaan Allah akan sampai pada kesempurnaannya. Lalu orang-orang benar akan dimuliakan dengan jiwa dan badan, akan memerintah bersama Kristus sampai selama-lamanya, dan alam semesta material akan diubah. Lalu dalam kemuliaan itu Allah akan "menjadi semua di dalam semua" (1 Kor 15:28). --- Katekismus Gereja Katolik, 1060
 
Antifon Pembuka (Bdk. Yer 39:11.12.14)
  
Aku memikirkan rancangan damai, bukan bencana; kamu akan berseru kepada-Ku dan Aku akan mendengarkan kamu; Aku akan membawa kamu kembali dari semua tempat pembuanganmu.
  
The Lord said: I think thoughts of peace and not of affliction. You will call upon me, and I will answer you, and I will lead back your captives from every place.
   
Dicit Dominus: Ego cogito cogitationes pacis, et non afflictionis: invocabitis me, et ego exaudiam vos: et reducam captivitatem vestram de cunctis locis.

Doa Pagi
  
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau menghendaki agar kami semua selamat. Semoga kami selalu waspada dan siap sedia menyambut kedatangan Kerajaan-Mu dengan tetap bertekun pada tugas dan panggilan kami masing-masing.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Nubuat Maleakhi (4:1-2a)
  
"Bagimu akan terbit surya kebenaran."

Sungguh, hari Tuhan akan datang, menyala seperti perapian! Maka semua orang yang gegabah dan setiap orang yang berbuat fasik akan menjadi seperti jerami, dan akan terbakar oleh hari yang datang itu,” firman Tuhan semesta alam; “akar dan cabang mereka pun tidak akan ditinggalkan. Tetapi kamu yang takut akan nama-Ku, bagimu akan terbit surya kebenaran dengan kesembuhan pada sayapnya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 4/4, PS 838
Ref. Tuhan datang untuk mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.
Atau  Tuhan telah membebaskan dan menyelamatkan daku.
Ayat. (Mzm 98:5-6.7-8.9a; R:9)
1. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan!
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gemunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.    
  
Bacaan dari Surat Kedua Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (3:7-12)
  
"Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan."
  
Saudara-saudara, kamu sendiri tahu bagaimana kamu harus mengikuti teladan kami, karena kami tidak lalai bekerja di antara kamu. Kami tidak makan rezeki orang dengan cuma-cuma, tetapi kami berusaha dan berjerih payah siang malam, supaya jangan menjadi beban bagi siapa pun di antara kamu. Bukan karena kami tidak berhak menerima rezeki dari kamu, melainkan karena kami mau menjadikan diri kami teladan bagi kamu, supaya kamu ikuti. Sebab ketika berada di tengah-tengahmu, kami telah memperingatkan, ‘Barangsiapa tidak mau bekerja, janganlah ia makan!’ Kami katakan ini karena kami dengar, bahwa ada orang yang tidak tertib hidupnya dan tidak bekerja, melainkan sibuk dengan hal-hal yang tidak berguna. Orang-orang yang demikian kami peringatkan dan kami nasihati dalam Tuhan Yesus Kristus supaya mereka tetap tenang melakukan pekerjaannya dan dengan demikian makan dari hasil jerih payahnya sendiri.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = g, 4/4, PS 963
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya.
Setelah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Lukas 21:28)
Bangkitlah dan angkatlah mukamu, sebab penyelamatanmu sudah dekat. 
    
 Inilah Injil Suci menurut Lukas (21:5-19)
 
"Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu."
 
Sekali peristiwa, ketika beberapa orang berbicara tentang Bait Allah dan mengagumi bangunan yang dihiasi dengan batu yang indah-indah dan dengan berbagai barang persembahan, berkatalah Yesus, “Akan datang harinya segala yang kamu lihat di situ diruntuhkan, dan tidak akan ada satu batu pun dibiarkan terletak di atas batu yang lain.” Lalu murid-murid bertanya kepada Yesus, “Guru, bilamanakah itu akan terjadi? Dan apakah tandanya, kalau itu akan terjadi?” Jawab Yesus, “Waspadalah, jangan sampai kamu disesatkan. Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata ‘Akulah Dia’ atau ‘Saatnya sudah dekat’. Janganlah kamu mengikuti mereka. Dan bila kamu mendengar tentang perang dan pemberontakan, janganlah kamu terkejut. Sebab semuanya itu harus terjadi dahulu, tetapi itu tidak berarti kesudahannya akan datang segera.” Kemudian Yesus berkata kepada mereka, “Bangsa akan bangkit melawan bangsa, dan kerajaan melawan kerajaan. Akan terjadi gempa bumi yang dahsyat, dan di berbagai tempat akan ada penyakit sampar dan kelaparan. Dan akan terjadi juga hal-hal yang mengejutkan dan tanda-tanda yang dahsyat dari langit. Tetapi sebelum semuanya itu kamu akan ditangkap dan dianiaya. Karena nama-Ku kamu akan diserahkan ke rumah-rumah ibadat, dimasukkan ke dalam penjara, dan dihadapkan kepada raja-raja dan para penguasa. Hal itu akan menjadi kesempatan bagimu untuk bersaksi. Sebab itu tetap teguhlah di dalam hatimu, jangan kamu memikirkan lebih dahulu pembelaanmu. Aku sendirilah yang akan memberi kamu kata-kata hikmat, sehingga kamu tidak dapat ditentang atau dibantah lawan-lawanmu. Kamu akan diserahkan juga oleh orang tuamu, saudara-saudaramu, kaum keluarga dan sahabat-sahabatmu, dan beberapa orang di antara kamu akan dibunuh; karena nama-Ku kamu akan dibenci semua orang. Tetapi tidak sehelai pun dari rambut kepalamu akan hilang. Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

  


Hari berganti hari, tahun berganti tahun, musim berganti musim dan semuanya didahului oleh suatu pratanda. Kerajaan Allah pun terjadi demikian. Dalam tanda-tanda alam dan lewat tanda-tanda alam, kita bisa menyimak bahwa Kerajaan Allah sudah dekat. Banyak hal akan terjadi yang mungkin menggoyahkan iman kita. Namun, di tengah segala gejolak hidup yang kita alami itu, kita hendaknya tidak kehilangan harapan. Kerajaan Allah akan menyatakan kemuliaannya walaupun mungkin setelah kegelapan yang begitu panjang dan pencobaaan yang datang silih berganti.
 
Sebagaimana pohon ara mengenal musim, hidup iman pun mempunyai musim. Bila kemarau panjang, dingin mencekam, mengalami penderitaan atau siksaan, kita tidak boleh cemas dan kecil hati.  Ada atau kebanyakan orang sering berusaha untuk mengumpulkan 'dana abadi' bagi masa depan. Maksud dari kata 'abadi' tersebut kiranya adalah tidak boleh diubah atau dikurangi sedikitpun, syukur bertambah. Rasanya istilah yang benar adalah 'modal' bukan 'abadi', maklum sebesar apapun dana atau uang yang disimpan di bank pada suatu saat dapat hilang atau tidak ada artinya apa-apa, misalnya karena perang atau bencana besar. Segala sesuatu yang ada di bumi ini senantiasa berubah dan pada waktunya musnah. Kita, manusia juga senantiasa berubah, dan jika tidak bersedia berubah atau merubah diri pasti tidak akan mampu mengikuti perkembangan zaman. Yang tidak berubah adalah 'Sabda Tuhan', sebagaimana tertulis di dalam Kitab Suci.
      
”Kalau kamu tetap bertahan, kamu akan memperoleh hidupmu” (Luk. 21:19). Bertahan dalam sebuah kesesakan dan penderitaan bukanlah hal yang mudah. Kita selalu ingin cepat mendapat penghiburan dan keringanan beban. Sulit sekali bagi kita untuk dapat menerima dan menikmati kesesakan dan penderitaan itu sebagai bagian hidup kita. Kita mengerti baik akan makna penderitaan tapi susah menggenggamnya. Berita Injil memberi harapan penuh. Dalam Kerajaan Allah nan abadi nanti segenap umat Allah akan dilepas dari penderitaan dan dipenuhi sukacita. Cinta Yesus menjadi jaminan dan bukti. Sabda-Nya langgeng, tetap kokoh berlaku sama seperti sejak pertama kali difirmankan. Tuhan Yesus sekarang tidak nampak, namun Sabda-Nya hidup dan bekerja dalam diri kita yang mendamba dan percaya.
(RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  

Antifon Komuni (Mzm 73:28)

Berpaut pada Tuhan Allah itu baik bagiku, demikian juga menaruh harapan kepada-Nya.

To be near God is my happiness, to place my hope in God the Lord.  
 

Orang Kudus hari ini: 12 November 2022 St. Yosafat, Uskup dan Martir

Saudara-saudari terkasih, marilah kita hari ini merenungkan tindakan kita dan bagaimana kita menjalani hidup kita, dan terinspirasi oleh apa yang telah dilakukan St. Yosafat Kuntsevych sekitar empat ratus tahun yang lalu, santo suci dan martir yang kenangannya kita rayakan hari ini. St Yosafat Kuntsevych pernah menjadi orang suci dan uskup yang melayani umat beriman dari persekutuan Ortodoks Timur, khususnya di antara orang Ukraina dan Rusia.

Pada waktu itu, gereja-gereja di Eropa Timur dan Tenggara telah terpisah dari Gereja Induk di Roma selama kurang lebih lima ratus tahun, karena perpecahan dan pemisahan yang terjadi karena ketidaksepakatan dan kesalahpahaman yang tidak menguntungkan antara Gereja Timur yang semula berpusat di Konstantinopel, dan seluruh Gereja Universal di bawah yurisdiksi Paus di Roma.

Akibatnya, persekutuan antara kedua belah pihak putus, dan Gereja-gereja Timur tidak mengakui Gereja Roma sebagai Gereja yang sah, melihat diri mereka sebagai penerus yang benar dari para Rasul. Dan banyak kesedihan dan kepahitan muncul di antara kedua Gereja karena kesalahpahaman dan pembagian yang salah di antara mereka.

Dan konflik ini adalah yang paling sulit di tempat-tempat di mana kedua Gereja bertemu dan berbaur, di wilayah yang sekarang dikenal sebagai Lituania, Belarusia dan Ukraina. Dan di sinilah St. Yosafat Kuntsevych memimpin kawanannya, dan dalam kesempatan di mana sebuah cabang zaitun diperpanjang antara dua Gereja di Persatuan Brest, St. Yosafat termasuk di antara para uskup yang setuju untuk berada di bawah kepemimpinan pengganti yang sebenarnya, Santo Petrus di Roma sambil melestarikan tradisi unik Kekristenan Timur mereka.

St Yosafat bekerja keras menyatukan kembali dua golongan di antara domba-domba yang dipercayakan kepadanya sebagai gembala mereka. Ada banyak kesedihan dan banyak kesulitan dalam hal ini, dan banyak yang menolak keputusan untuk bersatu kembali dengan Gereja Roma, yang mengakibatkan kekerasan dan kehancuran, pembunuhan dan pembunuhan, dan banyak penderitaan bagi Tuhan dan Gereja-Nya.

Tetapi St. Yosafat tidak menyerah dan terus bertekun, memanggil semua orang yang telah menempuh jalan yang salah untuk bertobat dan kembali kepada kebenaran di dalam Gereja, dan untuk itu ia menjadi martir, ketika mereka yang menolak untuk mengikuti teladannya, menyerangnya dan membunuhnya dengan darah dingin, dan melemparkan tubuhnya ke sungai sambil menggeledah gerejanya, harta benda dan semua umat beriman berkumpul di tempat itu.

Dari contoh St. Yosafat Kuntsevych, kita dapat melihat bagaimana kita orang Katolik harus menjalani hidup kita, dipenuhi dengan iman, keberanian dan kekuatan untuk menghidupi iman itu dengan tulus dan dengan pengabdian. Dan bagaimana kita melakukannya? Dengan memohon kepada Tuhan, Allah kita, untuk kasih karunia dan pertolongan-Nya setiap hari, agar kita, orang-orang yang lemah, dapat hidup dengan semangat dan kekuatan, dan dengan keberanian bahkan ketika kita menghadapi tantangan besar melawan kita.

Oleh karena itu marilah kita hari ini memohon kepada Tuhan, Allah kita, melalui perantaraan santo suci dan martir, St. Yosafat Kuntsevych, agar kita dapat bertumbuh semakin kuat dan lebih setia dalam iman, dan marilah kita juga berdoa untuk akhirnya persatuan gereja-gereja dan semua umat beriman di bawah yurisdiksi yang sah dari Wakil Kristus, penerus Santo Petrus, yang adalah Paus kita di Roma. Semoga Tuhan membantu kita semua, Gereja-Nya yang terkasih. Amin.

 

Public Domain

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy