| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Orang Kudus hari ini: 14 Desember 2022 St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

 

Hari ini Gereja memperingati St. Yohanes dari Salib, yang kehidupan dan tindakannya dapat menjadi teladan yang baik bagi kita semua. St Yohanes dari Salib adalah salah satu pendiri ordo Karmelit Tak Berkasut bersama dengan St. Teresa dari Avila, orang kudus Gereja yang besar dan terkenal lainnya, dan keduanya dianggap sebagai Pujangga Gereja atas banyak kontribusi dan karya, tulisan dan inspirasi mereka dalam komitmen mereka untuk mereformasi Gereja dan ordo Karmelit. Saat itu, Karmelit telah jatuh di bawah periode kehancuran dan kesesatan, karena ekses dari korupsi duniawi dan cara-cara telah merayap ke dalam ordo dan menyebabkan anggotanya membelok semakin jauh dari jalan yang pernah dibayangkan oleh para pendiri Karmelit. untuk pesanan. Oleh karena itu, baik St. Yohanes dari Salib maupun St. Teresa dari Avila, bersama dengan para reformis lainnya semuanya bekerja sama untuk mereformasi ordo dan Gereja.
 
Saat itu, itu juga merupakan masa kekacauan besar bagi Gereja, setelah melewati masa sulit dengan Gereja diserang dari luar dan dalam, sebagai ancaman dari penjajah eksternal dan mereka yang menentang iman Katolik dalam kasus ancaman tersebut. dari Turki Ottoman, serta perpecahan dan perpecahan persatuan dan komunitas Gereja karena reformasi Protestan, yang berkecamuk di seluruh Kekristenan saat itu. St Yohanes dari Salib bergabung dengan upaya reformasi yang diprakarsai oleh St Teresa dari Avila, memurnikan dan mengembalikan kaum Karmelit kembali ke jalur yang benar, menghadapi banyak pertentangan dan rintangan di sepanjang jalan. Melalui kegigihan dan usahanya, tidak sedikit orang yang terinspirasi dan tersentuh oleh usaha para reformis, dan bergabung dengan ordo reformasi, yang selanjutnya dikenal sebagai Karmelit Tak Berkasut.
  
St Yohanes dari Salib harus menghadapi banyak pencobaan dan tantangan di tengah semua usahanya, bahkan harus menanggung penahanan dan penjara, ejekan dan penghinaan dari saudara-saudara lain, dan semua orang lain yang menentang karya-karyanya dan upaya reformasinya. Namun, hal itu tidak menghalangi atau mematahkan semangatnya untuk terus mengabdikan waktu dan upayanya dalam melayani Tuhan dengan kemampuan terbaiknya. Karena itu, ini juga harus menjadi sumber inspirasi dan teladan bagi kita semua untuk diikuti sehingga kita semua dapat tumbuh semakin kuat dalam iman dan kasih kepada Tuhan, dan agar kita semakin dekat dengan-Nya, dan diperdamaikan dengan-Nya secara menyeluruh sebagaimana kita seharusnya, dan mengarahkan kembali hidup kita terutama memanfaatkan waktu dan masa Adven ini untuk menemukan kembali iman kita kepada Allah, dan sukacita sejati kita di dalam Kristus.
  
Semoga Tuhan terus membimbing dan menguatkan kita dalam perjalanan iman kita sepanjang hidup, dan semoga Dia memberdayakan kita masing-masing untuk berjalan dengan lebih setia di jalan-Nya, mengingatkan kita semua akan bimbingan, perlindungan, dan pemeliharaan-Nya di sepanjang jalan. Semoga kita memanfaatkan masa Adven ini dengan sebaik-baiknya untuk mempersiapkan diri dengan baik untuk merayakan Natal dengan layak. Amin.  
 
LITANI SANTO YOHANES SALIB


Tuhan, kasihanilah kami,
Tuhan, kasihanilah kami.
Kristus kasihanilah kami,
Kristus dengarkanlah kami.
Kristus, kabulkanlah doa kami.

Allah Bapa di Surga, kasihanilah kami.
Allah Putera Penebus dunia, kasihanilah kami
Allah Roh Kudus, kasihanilah kami.
Allah Tri Tunggal Mahakudus; Tuhan Yang Maha Esa, kasihanilah kami.

Santa Maria, Bunda Allah,
doakanlah kami.
Santa Maria, Perawan dari Gunung Karmel, doakanlah kami.

(*doakanlah kami)
St. Yohanes dari salib,*
St. Yohanes, bapak karmel kami yang agung,*
St. Yohanes, putra kesayangan Maria, Ratu Karmel,*
St. Yohanes, bunga yang harum dari taman Karmel,*
St. Yohanes, yang memiliki semangat agung Nabi Elia,*
St. Yohanes, batu dasar reformasi para Karmelit,*
St. Yohanes, putra rohani dan sekaligus ayah tercinta dari St. Teresa Avila*
St. Yohanes, yang selalu giat mewartakan kebajikan,*
St. Yohanes, harta dalam cinta kasih,*
St. Yohanes, yang sangat rendah hati,*
St. Yohanes, panutan sempurna dalam kepatuhan,*
St. Yohanes, panutan kesabaran,*
St. Yohanes, panutan cinta akan kemiskinan,*
St. Yohanes, panutan kesederhanaan,*
St. Yohanes, yang penuh kerinduan dalam hidup bermatiraga,*
St. Yohanes, yang luar biasa dalam kekudusan,*
St. Yohanes, sang guru mistik,*
St. Yohanes, sang guru agung kontemplasi ,*
St. Yohanes, pewarta Firman Allah,*
St. Yohanes, yang membawa mukjizat,*
St. Yohanes, yang membawa sukacita dan damai bagi jiwa,*
St. Yohanes, penakluk para iblis,*
St. Yohanes, penjaga yang setia dari kebun anggur Kristus,*
St. Yohanes, panutan yang setia dalam kemuliaan Karmel,*

Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
sayangilah kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
kabulkanlah doa kami, ya Tuhan.
Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia,
kasihanilah kami.

Doakanlah kami, ya St. Yohanes Salib.
Supaya kami layak menerima janji Kristus.

Marilah berdoa:
Ya Allah, Engkau yang telah menanamkan ke dalam hati Santo Yohanes Salib seorang confessor dan bapa pendiri ordo kami, yakni semangat yang sempurna dan kasih yang unggul dalam kemuliaan salib.
Semoga dengan tekun mengikuti jejak hidup Santo Yohanes Salib, kami pun dapat mencapai kemuliaan kekal.
Dengan pengantaraan Kristus Tuhan kami. Amin.

 
Public Domain

 

Rabu, 14 Desember 2022 Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Rabu, 14 Desember 2022
Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja
    

Di dalam Kristus ada lubuk-lubuk dalam yang masih harus didugai, yang selamanya tidak akan habis-habisnya. (St. Yohanes dari Salib)
 
Antifon Pembuka (Gal 6:14)

Tiada yang kubanggakan, selain salib Tuhan kita Yesus. Karena Dia, dunia tersalib bagiku dan aku bagi dunia.


Doa Pagi

  
Allah Bapa Mahamulia, Santo Yohanes, imam-Mu, telah mengingkari diri dan amat mencintai salib Kristus. Semoga kami mengikuti teladannya, agar Kauperkenankan memandang kemuliaan-Mu yang kekal.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

Bacaan dari Kitab Yesaya (45:6b-8.18.21b-25)
  
  
"Hai langit, teteskan keadilan dari atas."
   
Beginilah firman Tuhan, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain, yang menjadikan terang dan menciptakan gelap. Akulah yang memberikan kebahagiaan dan mendatangkan kemalangan. Akulah Tuhan yang membuat semuanya ini. Hai langit, teteskanlah keadilan dari atas, dan baiklah awan-awan mencurahkannya. Baiklah bumi membuka diri, dan bertunaskan keselamatan serta menumbuhkan keadilan. Akulah Tuhan yang menciptakan semuanya ini.” Sebab beginilah firman Tuhan, yang menciptakan langit dan bumi. Dialah Allah yang membentuk dan menjadikan serta menegakkan bumi; yang menciptakan bumi bukan supaya kosong, melainkan supaya didiami orang; beginilah firman-Nya, “Akulah Tuhan dan tidak ada yang lain. Akulah Tuhan! Tidak ada yang lain, tidak ada Allah selain Aku. Allah yang adil dan juruselamat, tidak ada yang lain kecuali Aku. Berpalinglah kepada-Ku dan biarkanlah dirimu diselamatkan, hai ujung-ujung bumi! Sebab Akulah Allah dan tidak ada yang lain. Demi Aku sendiri Aku telah bersumpah, dari mulut-Ku telah keluar kebenaran, suatu firman yang tidak dapat ditarik kembali: Semua orang akan bertekuk lutut di hadapan-Ku, dan akan bersumpah setia dalam segala bahasa, sambil berkata, Hanya dalam Tuhanlah keadilan dan kekuatan. Semua orang yang telah bangkit amarahnya terhadap Dia akan datang kepada-Nya dan mendapat malu. Tetapi seluruh keturunan Israel akan nyata benar dan akan bermegah dalam Tuhan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Hai langit, teteskanlah keadilan, hai awan, curahkanlah keadilan.
Ayat. (Mzm 85:9ab-10.11-12.13-14; Ul: Yes 45:8)
1. Aku ingin mendengar apa yang hendak difirmankan Allah! Bukankah Ia hendak berbicara tentang damai kepada umat-Nya dan kepada orang-orang yang dikasihi-Nya? Sungguh, keselamatan dari Tuhan dekat pada orang-orang takwa, dan kemuliaan-Nya diam di negeri kita.
2. Kasih dan kesetiaan akan bertemu, keadilan dan damai sejahtera akan berpelukan. Kesetiaan akan tumbuh dari bumi, dan keadilan akan merunduk dari langit.
3. Tuhan sendiri akan memberikan kesejahteraan, dan negeri kita akan memberikan hasil. Keadilan akan berjalan di hadapan-Nya, dan damai akan menyusul di belakang-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yes 40:9-10)
Nyaringkanlah suaramu, hai pembawa kabar baik. Lihat, Tuhan Allah datang dengan kekuatan.

Inilah Injil Suci menurut Lukas (7:19-23)
  
"Katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar."
    
Yohanes memanggil dua orang muridnya, dan menyuruh mereka bertanya kepada Yesus, “Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Ketika kedua orang itu sampai kepada Yesus mereka berkata, “Yohanes Pembaptis menyuruh kami bertanya, ‘Tuankah yang ditunggu kedatangannya, atau haruskah kami menantikan seorang lain?” Pada saat itu Yesus sedang menyembuhkan banyak orang dari segala penyakit dan penderitaan dan dari roh-roh jahat; dan Ia mengaruniakan penglihatan kepada banyak orang buta. Maka Yesus menjawab, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kalian lihat dan kalian dengar: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Dan berbahagialah orang yang tidak menjadi kecewa dan menolak Aku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
 
Ini mungkin terdengar agak aneh tetapi beberapa hal penting dalam hidup tidak begitu jelas atau mudah terlihat.

Itu bisa jadi karena hal-hal yang tidak penting dan tidak perlu lebih mengganggu dan menarik perhatian kita dan kita juga sepertinya memikirkan hal-hal yang lebih kecil itu.

Misalnya, keabadian dan surga harus menjadi perhatian dan fokus kita. Namun, kita tampaknya suka memikirkan hal-hal yang sementara dan duniawi.

Dalam Injil, Yohanes Pembaptis mengutus dua muridnya untuk bertanya kepada Yesus apakah Dia yang akan datang, atau apakah mereka harus menunggu yang lain.

Yohanes Pembaptis seharusnya mengetahui bahwa Yesus adalah yang akan datang karena dia menunjuk Yesus sebagai Anak Domba Allah, tetapi sekarang dia berada di penjara, dia bisa kehilangan fokus dan kebingungan mungkin mengganggu pikirannya.

Yesus menyuruh para murid untuk kembali dan memberi tahu Yohanes apa yang telah mereka lihat dan dengar - bahwa orang buta melihat lagi, orang lumpuh berjalan, penderita kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan.

Dan kalimat terakhir Yesus meminta perhatian - Kabar Baik diberitakan kepada orang miskin dan berbahagialah mereka yang tidak kehilangan iman kepada Yesus.

Ketika kita terganggu oleh terlalu banyak hal buruk dan orang jahat, kita akan kehilangan fokus dan bingung. Dan kita juga akan lupa melihat bahwa ada hal-hal baik dan orang-orang baik di dunia ini yang mengarah pada Kabar Baik. Tapi kita melihat apa yang paling penting dalam hidup, dan itu adalah Tuhan. 
 
Seperti yang dikatakan Tuhan dalam bacaan pertama: Di luar Aku, semuanya bukan apa-apa. Semoga kita melihat Tuhan dalam segala hal, dan kemudian dengan pikiran dan hati tertuju pada hal-hal yang di atas, kita akan tahu bagaimana menangani hal-hal di bumi.. (RENUNGAN PAGI).  
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Komuni (Mat 16:24)

Barangsiapa ingin menjadi murid-Ku, hendaklah ia menyangkal diri, memanggul salibnya dan mengikuti Aku.
 
 

 

 

Selasa, 13 Desember 2022 Peringatan Wajib St. Lusia, Perawan dan Martir

Selasa, 13 Desember 2022
Peringatan Wajib St. Lusia, Perawan dan Martir

“Mereka yang murni hatinya adalah bait Roh Kudus” (St. Lusia)


Antifon Pembuka

Inilah martir sejati yang bersedia menumpahkan darah untuk membela nama Kristus. Ia tidak takut terhadap ancaman di pengadilan. Kerajaan Surga kini menjadi miliknya.
    
Doa Pagi


Allah Bapa sumber cahaya abadi, dengarkanlah kiranya kami berkat bantuan Santa Lusia, perawan dan martir-Mu. Semoga kemuliaannya yang kami peringati di dunia, kelak kami saksikan pula di surga. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.             

Bacaan dari Nubuat Zefanya (3:1-2.9-13)
   
  
"Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina dina."
  
Beginilah firman Tuhan, “Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak memedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya. Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku. Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku. Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tidak ada orang yang mengganggu mereka lagi.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah

Mazmur Tanggapan, mi = fis, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
atau Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarkannya.
Ayat. (Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23; Ul: lih. 7a)
1. Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
2. Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarkan; Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
3. Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakan mereka Ia lepaskan.
4. Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Tuhan, datanglah dan jangan berlambat; ringankanlah beban umat-Ku.
     
Inilah Injil Suci menurut Matius (21:28-32)
  
"Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya."
   
Yesus berkata kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini’. Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa’. Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau’. Tetapi kemudian ia menyesal lau pergi juga. Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang kedua.” Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah. Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 
Renungan
 
Bertindak berdasarkan dorongan hati seringkali merupakan tindakan gegabah dan kurang ajar yang tidak mencerminkan karakter seseorang dengan baik. Bertindak seperti ini sering mengakibatkan konsekuensi yang disesalkan yang mungkin memiliki efek riak negatif lainnya.

Dalam perumpamaan yang Yesus ceritakan dalam Injil, tanggapan anak laki-laki pertama atas permintaan ayahnya tentu saja bukan ketaatan atau rasa hormat kepada ayahnya. Itu adalah "Tidak" datar tanpa pertimbangan lain pada saat itu. Tentu saja, jika kita adalah ayah dalam perumpamaan itu, kita akan kecewa bahkan marah kepada anak laki-laki itu.

Tetapi ketika lelaki itu pergi dan mengatakan hal yang sama kepada putra kedua, tanggapannya pasti manis dan enak didengar, sesuatu yang juga ingin kita dengar setiap kali kita meminta bantuan dari orang lain.

Tetapi kata-kata harus diungkapkan dalam tindakan, karena tindakan selalu berbicara lebih keras daripada kata-kata. Untuk diri kita sendiri, kita mungkin telah mengatakan "Ya" atas permintaan orang yang lebih tua atau atasan kita, tetapi apakah kita menindaklanjutinya dengan tindakan yang tepat?

Di sisi lain, kita mungkin gegabah dan kurang ajar dan berkata "Tidak" kepada mereka yang menurut kita tidak terlalu penting ketika mereka meminta bantuan kita. Tetapi sebagaimana putra pertama berpikir lebih baik tentang itu, marilah kita juga berpikir lebih baik tentang tanggapan kita terhadap orang lain. Terutama bagi mereka yang tampaknya tidak terlalu berarti bagi kita. Yesus mungkin hanya meminta kita untuk membantu mereka, karena ketika kita melakukan yang paling hina, yang terakhir dan yang hina, kita melakukannya untuk Yesus.

  
Antifon Komuni (Yoh 14:21-23)
 
Barangsiapa mencintai Aku, dicintai Bapa-Ku. Kami akan datang dan tinggal padanya.
 
Doa Malam

Tuhan Yesus, Engkau menghendaki supaya kami menyesali semua perbuatan tidak baik yang telah kami lakukan. Semoga kami memberikan diri untuk Kautuntun dan Kauhantar ke jalan yang benar demi keselamatan hidup kami sehari. Sebab Engkaulah Tuhan kami. Amin.


RENUNGAN PAGI

 

Karya: Kara Gebhardt /istock.com
(lisensi berbayar harap tidak asal gunakan di web lain)

Senin, 12 Desember 2022 Hari Biasa Pekan III Adven

Senin, 12 Desember 2022
Hari Biasa Pekan III Adven

Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil sekalipun, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar.  (St. Dominico Savio)


Antifon Pembuka (Bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)

Dengarkanlah sabda Tuhan, hai para bangsa, dan wartakanlah sampai ke ujung bumi: Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita datang.

 
Hear the word of the Lord, O nations; declare it to the distant lands: Behold, our Savior will come; you need no longer fear.
 
   
Doa Pagi
   
Allah Bapa sumber cahaya iman, dengarkanlah kiranya dengan rela doa-doa kami. Terangilah kegelapan hati kami dengan rahmat Putra-Mu yang datang mengunjungi kami. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
     
  Bacaan dari Kitab Bilangan (24:2-7.15-17a)       
   
"Sebuah bintang terbit dari Yakub."
   
Pada waktu itu Bileam memandang ke depan, dan ia melihat orang Israel berkemah menurut suku mereka. Maka Roh Allah menghinggapi dia. Lalu ia mengucapkan sanjak, katanya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya; tutur kata orang yang mendengar firman Allah, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Alangkah indahnya kemah-kemahmu, hai Yakub, dan tempat-tempat kediamanmu, hai Israel! Laksana lembah yang membentang luas, laksana taman di tepi sungai, laksana pohon gaharu yang di taman Tuhan, laksana pohon ara di tepi air. Seorang pahlawan tampil dari wangsanya memerintah bangsa yang tak terbilang banyaknya. Rajanya akan naik tinggi melebihi Agag, dan kerajaannya akan dimuliakan.” Kemudian diucapkannya lagi sanjaknya, “Inilah tutur kata Bileam bin Beor, tutur kata orang yang terbuka matanya, tutur kata orang yang mendengar firman Allah, dan yang memperoleh pengenalan akan Yang Mahatinggi, yang melihat penglihatan dari Yang Mahakuasa, sambil rebah, namun dengan mata tersingkap. Aku melihat dia, tetapi bukan sekarang. Aku memandang dia, tetapi bukan dari dekat: sebuah bintang terbit dari Yakub, tongkat kerajaan timbul dari Israel; ia meremukkan pelipis-pelipis Moab, dan menghancurkan semua anak Set.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 845
Ref. Tuhan adalah kasih setia, bagi orang yang berpegang pada perjanjian-Nya
Ayat. (Mzm 25:4bc-5ab.6-7c.8-9)
1. Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah lorong-lorong-Mu kepadaku. Bawalah aku berjalan dalam kebenaran-kebenaran-Mu dan ajarlah aku, sebab Engkaulah Allah yang menyelamatkan daku.
2. Ingatlah segala rahmat dan kasih setia-Mu, ya Tuhan, sebab semuanya itu sudah ada sejak purbakala. Dosa-dosaku pada waktu muda, dan pelanggaran-pelanggaranku janganlah Kauingat, tetapi ingatlah kepadaku sesuai dengan kasih setia-Mu.
3. Tuhan itu baik dan benar; sebab itu Ia menunjukkan jalan kepada orang yang sesat. Ia membimbing orang-orang yang rendah hati menurut hukum, dan mengajarkan jalan-Nya kepada orang-orang yang bersahaja.

Bait Pengantar Injil, do = c, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Mzm 85:8)
Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu ya Tuhan, dan berilah kami keselamatan-Mu.            
  
  Inilah Injil Suci menurut Matius (21:23-27)
   
"Dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes?"
      
Pada suatu hari Yesus masuk ke bait Allah. Ketika Ia sedang mengajar, datanglah imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi kepada-Nya; mereka bertanya, “Dengan kuasa manakah Engkau melakukan hal-hal itu? Dan siapakah yang memberikan kuasa itu kepada-Mu?” Jawab Yesus kepada mereka, “Aku juga akan mengajukan satu pertanyaan kepadamu, dan jika kalian memberi jawabannya, Aku pun mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu. Nah, dari manakah pembaptisan yang diberikan Yohanes? Dari surga atau dari manusia?” Mereka lalu berunding satu sama lain, “Jika kita katakan, ‘Dari surga’, Ia akan berkata kepada kita, ‘Kalau begitu, mengapa kalian tidak percaya kepadanya?’ Tetapi jika kita katakan, ‘Dari manusia’, kita takut kepada orang banyak, sebab semua orang menganggap Yohanes itu nabi.” Mereka lalu menjawab, “Kami tidak tahu.” Maka Yesus pun berkata kepada mereka, “Jika demikian, Aku pun tidak mau mengatakan kepada kalian dengan kuasa manakah Aku melakukan hal-hal itu.”
Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.

Renungan 


  Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita diingatkan akan banyak berkat dan pekerjaan yang luar biasa yang telah Allah berikan dan lakukan di antara umat-Nya sepanjang waktu, seperti kita mendengar cerita dari Kitab Bilangan di mana kita mendengarkan kisah nabi dan orang suci Tuhan bernama Bileam, yang disewa oleh salah satu musuh Israel selama pembebasan dan perjalanan mereka dari Mesir ke Tanah Perjanjian Kanaan.

Bileam disewa untuk mengutuk orang Israel dan memberi musuh mereka keunggulan atas mereka, tetapi seperti yang kita dengar dalam bagian bacaan pertama kita hari ini, alih-alih mengutuk orang Israel, Bileam memberkati mereka dan mendoakan mereka untuk karunia yang baik dan kemakmuran bagi bangsa Israel. kekecewaan musuh Israel, karena Tuhan telah berbicara dan menyampaikan kehendak-Nya melalui dia dan Bileam mematuhi kehendak Tuhan sampai akhir.

Itu adalah pemeliharaan dan kepastian yang luar biasa dari Tuhan, bagaimana Dia akan selalu setia pada Perjanjian-Nya, bahkan kutukan yang dimaksudkan untuk umat-Nya berubah menjadi berkat. Dan Bileam juga sebenarnya menubuatkan kedatangan Bintang Yakub, sebagai nubuatan kedatangan Mesias yang akan datang, meskipun waktu itu masih lama. Bintang yang muncul dari Yakub ini, merujuk pada penglihatan Yang Mahakuasa, tidak lain adalah Yesus Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita.

Memang pantas bahwa saat kita semakin dekat dengan perayaan Natal tidak lama lagi, kita kembali diingatkan akan Dia yang kita rayakan di Natal ini. Bukan keglamoran dan perayaan, bukan kemeriahan dan hadiah, melainkan, untuk cinta dan kasih sayang Tuhan, yang dengannya Dia memberi kita harapan baru melalui pemberian Putra-Nya yang terkasih, untuk menjadi Juruselamat kita.

Itulah arti dan tujuan Natal yang sebenarnya, sukacita yang kita rayakan atas kedatangan Juruselamat yang mulia yang melaluinya kita telah diselamatkan dan dibawa keluar dari kegelapan dosa ke dalam kehidupan baru yang dipenuhi dengan kasih karunia Allah. Namun, menyedihkan untuk dicatat berapa banyak di antara kita umat manusia, bahkan di antara kita orang Katolik yang belum memahami atau menyadari kebenaran ini, dan memperlakukan Natal hanya sebagai hari libur atau waktu untuk berpesta dan bergembira.

Seperti yang kita dengar dalam perikop Injil kita hari ini, otoritas Bait Suci, para imam kepala dan tua-tua, para ahli Taurat dan orang-orang Farisi semuanya menentang Tuhan, dengan konteks tindakan-Nya sebelumnya dalam mengusir semua pedagang curang dan tamak dan penukar uang keluar dari halaman Bait Suci, mempertanyakan Dia atas otoritas siapa yang telah Tuhan lakukan dengan cara itu, karena mereka melihat di dalam Dia ancaman terhadap kekuatan dan otoritas mereka sendiri.

Pada saat itu, para pendeta dan sesepuh Bait Suci mendapat manfaat dari kehadiran para pedagang dan penukar uang, karena mungkin mereka memperoleh dari biaya sewa dan biaya lain yang dikeluarkan oleh para pedagang tersebut untuk menggunakan halaman Bait Suci, dan mereka juga menyediakan sarana yang diperlukan. untuk pemujaan di Bait Suci dengan menjual hewan kurban untuk pemujaan Bait Suci. Namun, para pedagang tersebut kemungkinan besar mendapat untung besar dari upaya tersebut, membebani para peziarah dan jemaah secara berlebihan untuk produk dan layanan mereka.

Dan otoritas Bait Suci juga mendapat manfaat dengan cara yang sama, dan ketika Tuhan Yesus bertindak adil dalam mengusir semua orang yang membawa kerusakan dan pencemaran dosa ke dalam Bait Suci Tuhan, mereka menjadi marah karena mereka melihat Tuhan Yesus tidak bertindak sebagaimana mestinya. Dia dan semua orang yang beriman kepada Tuhan seharusnya bertindak, tetapi sebaliknya, mereka melihat hilangnya pendapatan mereka dan banyak masalah duniawi lainnya.

Saudara dan saudari dalam Kristus, lalu bagaimana ini berhubungan dengan kita? Itu sebenarnya yang sering terjadi pada kita dalam kehidupan kita sendiri. Terlalu sering kita mengesampingkan Tuhan dalam hidup kita, lebih memilih untuk menempatkan prioritas kita untuk mendapatkan hal-hal dan keuntungan untuk diri kita sendiri, dalam mengejar kekuasaan, kemuliaan, kekayaan dan semua hal lain yang kita cari di dunia ini yang membuat kita lupa. tentang Tuhan. Kita akhirnya hidup untuk dunia dan melupakan cinta yang Tuhan curahkan kepada kita selama ini.

Melalui bacaan Kitab Suci hari ini, melalui berkat Bileam atas Israel dan penolakan terhadap Yesus oleh otoritas Bait Suci, kita semua dipanggil untuk mengingat kasih dan berkat Tuhan bagi kita, di setiap saat dalam hidup kita. Allah sangat mengasihi kita, namun kita sering mengecewakan Dia dengan penolakan kita untuk melepaskan diri dari ego kita dan banyak keinginan dalam hidup, dalam kejatuhan kita yang berulang kali ke dalam dosa dan hidup dalam keadaan berdosa selama ini.

Tetapi Tuhan selalu penuh kasih dan penuh belas kasihan, dan masa Adven ini benar-benar waktu terbaik bagi kita untuk memeriksa kembali hidup kita, untuk mengevaluasi kembali arah dan tujuan hidup kita saat ini. Marilah kita semua membuat komitmen baru mulai sekarang, bahwa kita akan berusaha sebaik mungkin untuk menjalani hidup kita dengan iman yang semakin besar, setiap hari dalam hidup kita, dan semakin mendekatkan diri kepada Tuhan dan kasih-Nya melalui setiap tindakan hidup kita.

Kiranya Tuhan memberkati perjalanan iman kita di Adven ini, agar kita benar-benar dapat memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya. Semoga Tuhan menyertai kita selalu, sekarang dan selamanya. Amin.


Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini

Antifon Komuni (Mzm 105:4-5; Yes 38:3)
   
Datanglah, ya Tuhan, kunjungilah kami dengan damai-Mu, agar kami sebulat hati bersukacita di hadapan-Mu.  
 
 
Karya: Kara Gebhardt /istock.com
(lisensi berbayar harap tidak asal gunakan di web lain)

 
 
 
RENUNGAN PAGI

 

Bacaan Liturgi Sepekan 11 - 18 Desember 2022

 
Minggu Adven III: Yes 35:1-6a, 10/Mzm 146:6-7, 8-9, 9-10/Yak 5:7-10/ Mat 11:2-11
Senin: Bil. 24:2-7,15-17a; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7c,8-9; Mat. 21:23-27.
 
Selasa: Peringatan Wajib St. Lusia, Perawan dan Martir (M).
Zef 3:1-2, 9-13/Mzm 34:2-3, 6-7, 17-18, 19 dan 23/ Mat 21:28-32
 
Rabu: Peringatan Wajib St. Yohanes dari Salib (P).
Yes 45:6c-8, 18, 21c-25/Mzm 85:9ab dan 10, 11-12, 13-14/Luk 7:18b-23
 
Kamis: Yes 54:1-10/Mzm 30:2 dan 4, 5-6, 11-12a dan 13b/Luk 7:24-30
Jumat: Yes 56:1-3a, 6-8/Mzm 67:2-3, 5, 7-8/Yoh 5:33-36
Sabtu: Kej 49:2, 8-10/Mzm 72:1-2, 3-4ab, 7-8, 17/Mat 1:1-17
 
Minggu yang akan datang Hari Minggu Adven IV: Yes 7:10-14/Mzm 24:1-2, 3-4, 5-6 [7c, 10b]/ Rm 1:1-7/Mat 1:18-24

Karya: Kara Gebhardt /istock.com
(lisensi berbayar harap tidak asal gunakan di web lain)

Minggu, 11 Desember 2022 Hari Minggu Adven III

Minggu, 11 Desember 2022
Hari Minggu Adven III
 
 Engkau telah berkenan kepada tanah-Mu, ya TUHAN, telah memulihkan keadaan Yakub. -- Mzm 85:2      
         
Antifon Pembuka (Flp 4:4-5)

Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan. Sekali lagi kukatakan: bersukacitalah! Sebab Tuhan sudah dekat.

Rejoice in the Lord always; again I say, rejoice. Indeed, the Lord is near.
       

Gaudete in Domino semper: iterum dico, gaudete: modestia vestra nota sit omnibus hominibus: Dominus prope est. Nihil solliciti sitis: sed in omni oratione petitiones vestrae innotescant apud Deum.  

  
Doa Pagi
     
Ya Allah, pandanglah umat-Mu, yang dengan tekun menantikan perayaan kelahiran Putra-Mu. Bantulah kami agar kami bersukacita karena keselamatan yang seagung itu, dan dengan riang-ria merayakannya dalam ibadat yang meriah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.             
  
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (35:1-6a.10)  
    
"Tuhan sendiri datang menyelamatkan kamu."
 
Padang gurun dan padang kering akan bergirang, padang belantara akan bersorak-sorai dan berbunga. Seperti bunga mawar ia akan berbunga lebat, akan bersorak-sorak, ya bersorak-sorak dan bersorak-sorai! Kemuliaan Libanon, semarak Karmel dan Saron, akan diberikan kepadanya. Orang akan melihat kemuliaan Tuhan, semarak Allah kita. Kuatkanlah tangan yang lemah lesu, dan teguhkanlah lutut yang goyah. Katakanlah kepada orang-orang yang tawar hati, “Kuatkanlah hatimu, janganlah takut! Lihatlah, Allahmu akan datang dengan membawa pembalasan dan ganjaran. Ia sendiri datang menyelamatkan kamu!” Pada waktu itu mata orang-orang buta akan dicelikkan, dan telinga orang-orang tuli akan dibuka; orang lumpuh akan melompat seperti rusa, dan mulut orang bisu akan bersorak-sorai. Pada waktu itu orang-orang yang dibebaskan Tuhan akan pulang dan masuk ke Sion dengan bersorak-sorai, sementara sukacita abadi meliputi mereka. Kegirangan dan sukacita akan memenuhi mereka, kedukaan dan keluh kesah akan menjauh.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
                
Mazmur Tanggapan, do = f, 4/4, PS 802
Ref. Datanglah ya Tuhan dan selamatkanlah kami.
Bangkitkanlah, ya Tuhan, kegagahan-Mu, dan datanglah menyelamatkan kami.
Ayat. (Mzm 146:7.8-9a.9b-10; R: Yes 35:4)
1. Dialah yang menegakkan keadilan bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar. Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung. Dia tetap setia untuk selama-lamanya.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allahmu, ya Sion, turun-menurun.

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (5:7-10)

"Teguhkanlah hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat."
 
Saudara-saudara, bersabarlah sampai kedatangan Tuhan, seperti petani yang menantikan hasil tanahnya yang berharga: Ia sabar sampai turun hujan musim gugur dan hujan musim semi, demikian kamu pun harus bersabar dan harus meneguhkan hatimu, karena kedatangan Tuhan sudah dekat! Saudara-saudara, janganlah kamu bersungut-sungut dan saling mempersalahkan, supaya kamu jangan dihukum. Ingatlah, Hakim telah berdiri di ambang pintu. Saudara-saudara, turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah berbicara demi nama Tuhan.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/2, PS 951
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yes 61:1; 2/4)
Roh Tuhan menaungi aku; Aku diutus-Nya menyampaikan warta gembira kepada kaum papa.

Inilah Injil Suci menurut Matius (11:2-11)
   
"Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?"
   
Sekali peristiwa Yohanes Pembaptis yang berada di penjara mendengar tentang pekerjaan Kristus. Lalu ia menyuruh murid-muridnya bertanya kepada Yesus, “Engkaukah yang akan datang itu atau haruskah kami menantikan orang lain?” Yesus menjawab mereka, “Pergilah dan katakanlah kepada Yohanes apa yang kamu dengar dan kamu lihat: Orang buta melihat, orang lumpuh berjalan, orang kusta menjadi tahir, orang tuli mendengar, orang mati dibangkitkan, dan kepada orang miskin diberitakan kabar baik. Berbahagialah orang yang tidak sangsi dan tidak menolak Aku.” Setelah murid-murid Yohanes pergi, mulailah Yesus berbicara kepada orang banyak tentang Yohanes, “Untuk apakah kamu pergi ke padang gurun? Melihat buluh yang digoyangkan angin kian ke mari? Atau untuk apakah kamu pergi? Melihat orang yang berpakaian halus? Orang yang berpakaian halus itu tempatnya di istana raja. Jadi untuk apakah kamu pergi? Melihat nabi? Benar, dan Aku berkata kepadamu, bahkan lebih daripada nabi. Karena tentang dia ada tertulis: Lihatlah, Aku menyuruh utusan-Ku mendahului Engkau! Ia akan mempersiapkan jalan di hadapan-Mu. Aku berkata kepadamu: Camkanlah, di antara mereka yang dilahirkan oleh perempuan tidak pernah tampil seorang yang lebih besar daripada Yohanes Pembaptis. Namun demikian, yang terkecil dalam Kerajaan Surga lebih besar daripada Yohanes.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

 

Renungan

         
Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu Adven III, Anda mungkin telah memperhatikan perbedaan kasula para imam karena menggunakan warna merah muda sebagai pengganti ungu, dekorasinya Gereja dan musik, karena pada hari ini kita merayakan apa yang dikenal sebagai Minggu Gaudete, yang berasal dari antifon pembuka perayaan liturgi hari ini, 'Gaudete in Domino semper…', dengan kata 'Gaudete' yang berarti bersukacita.

Itulah sebabnya pada hari Minggu Adven III ini, kita fokus pada tema 'Sukacita', setelah kita fokus pada 'Harapan' pada hari Minggu Adven I, dan 'Damai' pada hari Minggu Adven II. Pada hari ini, kita memiliki semacam penangguhan hukuman dari sifat Adven yang relatif suram dan penuh penyesalan, dan menganggap untuk sementara suasana yang lebih gembira dan meriah, bukan karena sudah waktunya untuk mendapat kepenuhan sukacita Natal, melainkan karena kita menantikan 'Kegembiraan' di hari Natal yang kita nikmati hari ini.

Pada hari ini, Minggu Gaudete ini kita semua diingatkan tentang makna dan kegembiraan Natal yang sebenarnya. Itu karena banyak dari kita yang lupa apa arti dan kebahagiaan Natal yang sebenarnya, dan telah tertelan oleh cara dunia memandang Natal, perayaan dan perayaan yang sering kita lihat di sekitar kita terutama sepanjang bulan dan musim liburan ini, yaitu berfokus bukan pada sukacita Natal yang sejati melainkan pada sukacita duniawi yang palsu.

Inilah sebabnya dunia sering menyesatkan kita dan mengalihkan kita dari menemukan sukacita Natal yang sejati. Apakah sukacita Natal yang sejati ini, saudara dan saudari dalam Kristus? Itu adalah Kristus Sendiri, Tuhan kita Yesus Kristus, Juruselamat semua dan Dia yang dinamai Natal. Sungguh suatu ironi bahwa sebagian besar dari kita memperlakukan Natal hanya sebagai pesta dan hari libur lainnya, melupakan Dia yang seharusnya kita rayakan dalam Misa Kudus.

Itulah sebabnya memang sudah saatnya kita diingatkan akan Siapa yang sedang kita rayakan untuk Natal yang akan datang ini, agar kita tidak lagi melupakan Dia dan memiliki arah dan cara yang benar dalam merayakan Natal dengan sukacita dan kebahagiaan sejati, bukan keglamoran. dan kesenangan semangat liburan dan perayaan Natal di sekitar kita, bukan semua hadiah yang kita terima dan semua makanan yang akan kita nikmati, melainkan dalam menyambut Tuhan, Juruselamat kita ke tengah-tengah kita.

Kita semua bergembira karena dalam Natal terletak pemenuhan penantian panjang dan kerinduan kita akan keselamatan dan rekonsiliasi dengan Tuhan. Seperti yang dinyatakan oleh bacaan pertama kita hari ini dari Kitab nabi Yesaya, kedatangan Tuhan dan keselamatan-Nya memang akan menyenangkan, saat Tuhan akan menyembuhkan umat-Nya dan menjangkau mereka, saat Dia akan memberi mereka kebebasan sejati. dan kebahagiaan dengan mengungkapkan jalan-Nya dan kebenaran-Nya kepada mereka semua, itulah kita semua umat manusia.

Tuhan selalu setia kepada umat-Nya dan kepada semua janji yang telah Dia buat dengan mereka. Pada zaman nabi Yesaya, bangsa Israel memang menderita, dihina dan dipukuli oleh musuh-musuh mereka, dan seluruh Kerajaan Utara telah dihancurkan oleh bangsa Asyur dan penduduk negeri-negeri utara telah dibawa ke pengasingan jauh. -dari tanah. Oleh karena itu nubuatan nabi Yesaya pasti sangat melegakan bagi penduduk Yehuda, Kerajaan Selatan, sebagai kepastian akan pemeliharaan dan kasih Allah.

Dan ini ditegaskan kembali dalam perikop Injil kita hari ini, sebagaimana Tuhan Yesus mengutip nubuat yang sama dari nabi Yesaya sebagai kata konfirmasi kepada St. Yohanes Pembaptis, yang diutus untuk mewartakan kedatangan Mesias, bahwa Dia, Yesus , memang satu-satunya Mesias Allah, yang dijanjikan kepada seluruh umat manusia, melalui semua mukjizat dan hal-hal indah yang telah Dia lakukan. Semua ini menggenapi apa yang Tuhan katakan di masa lalu, dan untuk ini kita semua harus bersukacita.

Tetapi pada saat yang sama, kebahagiaan dan kegembiraan ini harus diimbangi dengan kesabaran seperti yang ditulis Rasul Yakobus dalam suratnya, yang disebutkan dalam bacaan kedua kita hari ini. Rasul Yakobus berbicara tentang bagaimana Tuhan benar-benar akan datang, dan kita harus bersabar menunggu kedatangan-Nya, waktu ketika Dia akan menggenapi sepenuhnya semua yang telah Dia janjikan kepada kita. Apa yang Rasul Yakobus bicarakan adalah janji yang telah dibuat Kristus ketika Dia naik ke surga, bahwa Dia akan datang kembali di akhir zaman, untuk mengumpulkan semua kawanan setia-Nya kepada diri-Nya.

Itulah sebabnya sebenarnya kita memiliki dua perayaan penuh sukacita di Natal yang akan datang ini, yang pertama pasti kita semua sudah tahu, dalam merayakan kelahiran bersejarah Tuhan dan Juru Selamat Kita di Bethlehem, saat dua milenium yang lalu ketika Yesus lahir dari Ibunya Maria di kandang miskin dan kotor di luar kota Betlehem seperti yang dinubuatkan oleh para nabi. Namun kemudian, pada saat yang sama, kita juga kemudian bersukacita karena penantian akan kedatangan-Nya yang kedua kali, yang akan datang pada waktu yang hanya Tuhan yang tahu.

Kita semua bersukacita karena harapan ini, dan hari ini, saat kami fokus pada aspek kegembiraan ini di Minggu Gaudete hari ini, kita juga diminta untuk merenungkan betapa sabarnya kita sebagai murid dan pengikut Kristus selama ini. Sudahkah kita mengikuti Tuhan dengan sabar, mengetahui bahwa Dia sangat mengasihi kita dan memberkati kita selama ini? Banyak dari kita seringkali terlalu tidak sabar dan mengharapkan kepuasan, kebahagiaan, dan kegembiraan segera.

Itulah mengapa banyak dari kita jatuh ke dalam banyak pencobaan dunia, dan mengapa banyak dari kita telah melupakan sukacita sejati Natal di dalam Kristus. Kita mencari kegembiraan dan kesenangan instan dalam hidup kita, yang dunia sediakan bagi kita, dalam banyak kemudahan dan kenyamanan yang kita nikmati sepanjang hidup, dalam banyak fasilitas dan hal yang kita miliki di sekitar kita, dalam gaya hidup kita yang sering konsumeristik dan materialistis. .

Sebaliknya, jika kita ingin menjadi orang Katolik yang benar dan setia, maka kita harus siap untuk menyangkal diri kita sendiri dan semua kesenangan ini, keterikatan pada banyak godaan yang terdapat di dunia ini. Kita harus siap menderita dan menghadapi ejekan, penolakan dan kesulitan, seperti yang disinggung oleh bacaan Kitab Suci hari ini, seperti yang ditulis Rasul Yakobus tentang penderitaan para nabi dan semua orang yang datang lebih awal untuk membawa kebenaran Tuhan.

St Yohanes Pembaptis sendiri harus menanggung dan menderita di dalam penjara, seperti yang kita dengar hari ini dari perikop Injil, bagaimana dia mengirim pesan kepada Tuhan Yesus dari penjara. Seperti dedikasi dan komitmen St. Yohanes Pembaptis, dia masih manusia, dan dia pasti juga merasakan keputusasaan dan rasa sakit dan kepahitan penderitaan di penjara, dan itulah sebabnya dia bertanya, apakah Tuhan Yesus yang dia yakini sebagai Mesias benar-benar Dia yang dia dan yang lainnya telah nantikan.

Demikian pula, kita semua juga akan menghadapi tantangan dan cobaan di suatu tempat dalam perjalanan iman kita, dalam berbagai tingkat dan kesulitan. Tetapi kita tidak boleh melepaskan iman dan tekad kita untuk mengikuti perjalanan iman ini, sama seperti para nabi zaman dahulu yang tetap setia pada misi dan panggilan mereka, terlepas dari tentangan-tantangan orang-orang, dan seperti bagaimana St. Yohanes Pembaptis tetap teguh. dan setia sampai dia mati menjadi martir.

Saudara dan saudari dalam Kristus, itulah sebabnya kita merayakan Minggu Gaudete hari ini, sementara kita bersukacita atas pengharapan akan kedatangan Kristus dan sukacita Natal, tetapi kita juga harus belajar untuk bersabar dan menanggung cobaan dan tantangan yang kita alami. mungkin menghadapi di dunia ini dengan kesabaran dan iman, dan tidak mencari atau mendambakan kesenangan atau kepuasan instan tanpa harus menahan rasa sakit.
 
Lagipula, Tuhan telah memanggil kita untuk mengikuti Dia dan memikul salib kita sendiri dan berjalan di jalan-Nya. Ya, kita akan menemukan sukacita dan kebahagiaan sejati di dalam Tuhan, tetapi itu tidak berarti bahwa hidup kita saat ini di dunia ini akan bebas dari kesedihan dan penderitaan, karena selama dosa masih ada di dunia ini, dan selama umat manusia masih ada. berjalan dalam dosa dan ketidaktaatan melawan Tuhan, menyalahgunakan kebebasan yang telah Dia berikan kepada kita, dalam menjalani hidup kita dengan jahat dan mengalah pada banyak keinginan kita, pada keserakahan dan ego kita, akan selalu ada masalah, cobaan dan penderitaan yang harus ditanggung dalam hal ini. kehidupan.

Di sinilah kemudian kita perlu menyadari bahwa, dari semua tantangan, kesulitan, pencobaan dan kegelapan dalam hidup di dunia ini, tidak ada jalan keluar yang benar selain mengikuti Tuhan dan melalui kasih karunia-Nya yang menyelamatkan, yang dengannya Dia mau. berikan kepada kami kegembiraan dan kebebasan sejati dari semua rantai dan cobaan yang kita hadapi dan akan kita hadapi dalam hidup. Di dalam Kristus, Tuhan dan Juruselamat kita, yang kita rayakan pada Natal yang akan datang ini, kita memiliki pengharapan dan keselamatan kita, satu-satunya sumber sukacita bagi kita.

Dan yang terakhir, saat kita menantikan sukacita Natal yang sejati, marilah kita juga berusaha untuk mengingat saudara-saudari kita yang kehilangan pekerjaan, atau sedang menderita tertimpa berbagai bencana dan berbagi sukacita dan berkat kita satu sama lain pada Natal yang akan datang ini. Biarlah pesta dan perayaan kita dilakukan dengan niat dan tujuan yang benar, dan tidak egois dalam menyimpan semua kebahagiaan dan kegembiraan hanya untuk diri kita sendiri dan membiarkan orang lain menderita sementara kita bersukacita. Marilah kita ingat bahwa ada orang-orang di tengah kita, bahkan terkadang di antara keluarga dan teman kita, yang tidak dapat merayakan Natal dengan sukacita karena berbagai alasan.

Saudara-saudara dalam Kristus, marilah kita semua bersaksi tentang Kristus melalui persiapan Natal kita di Adven ini, dan dengan merayakan Natal tahun ini dan seterusnya dengan fokus dan niat yang benar, bahwa Kristus selalu dan akan menjadi pusat dan fokus. sukacita dan perayaan Natal kita, karena dengan kedatangan-Nya ke dunia ini, sukacita itu telah diberikan kepada kita sekali lagi. Semoga Tuhan memberkati kita semua dan menyertai kita melalui perjalanan ini melalui hari-hari Adven yang tersisa. Amin. 
(RENUNGAN PAGI) 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
 Hari Minggu ini, Minggu Ketiga dalam Masa Adven, disebut "Minggu Gaudete": "bersukacitalah", karena Antifon Pembuka Misa Kudus mengambil kata-kata Santo Paulus dalam Surat kepada Jemaat Filipi di mana dikatakan: Bersukacitalah senantiasa dalam Tuhan! Sekali lagi kukatakan: Bersukacitalah! Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!" (Flp 4: 4-5). Inilah alasan kegembiraan. Tetapi apa artinya "Tuhan sudah dekat"? Dalam arti apa kita harus memahami "kedekatan" Tuhan ini? Rasul Paulus, menulis kepada orang-orang Kristen di Filipi, tampaknya sedang memikirkan kedatangan Kristus kembali dan mengajak mereka untuk bersukacita karena itu pasti. Namun, Santo Paulus dalam Suratnya kepada Jemaat Tesalonika, memperingatkan bahwa tidak seorang pun dapat mengetahui saat kedatangan Tuhan (bdk. 1Tes 5:1-2) dan membuat orang waspada terhadap segala jenis ketakutan, seolah-olah kedatangan Kristus kembali. segera (lih. 2 Tes 2: 1-2). Dengan demikian Gereja, yang diterangi oleh Roh Kudus, pada saat itu sudah semakin memahami bahwa "kedekatan" Allah bukanlah masalah ruang dan waktu melainkan kasih: kasih menyatukan orang! Natal yang akan datang ini akan mengingatkan kita akan kebenaran mendasar dari iman kita dan di depan palungan kita akan dapat menikmati sukacita Kristiani dengan merenungkan Yesus yang baru lahir, wajah Allah yang membuat dirinya dekat dengan kita karena cinta.
- Paus Benediktus XVI, Angelus, 14 Desember 2008.
  
Antifon Komuni (bdk. Yes 35:4)

Katakanlah kepada yang tawar hati: Tabahkanlah hatimu dan jangan takut. Lihatlah, Tuhan akan datang menyelamatkan kita.

Say to the faint of heart: Be strong and do not fear. Behold, our God will come, and he will save us.

Dicite: Pusillanimes confortamini, et nolite timere: ecce Deus noster veniet, et salvabit nos
 
             
Karya: Kara Gebhardt /istock.com
(lisensi berbayar harap tidak asal gunakan di web lain)


Sabtu, 10 Desember 2022 Peringatan Fakultatif Santa Perawan Maria dari Loreto

Bacaan dan Renungan reguler klik tautan ini 

 

hanya lustrasi (CC0)

Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Gereja memperingati Bunda Maria dari Loreto, yang menandai devosi populer kepada Perawan Maria Yang Terberkati dari Rumah Suci Loreto, Italia, Rumah Keluarga Kudus yang ditinggali selama mereka di Nazareth, sebenarnya bisa ditemukan. Kisah terjemahan ajaib Rumah Suci Loreto memiliki tradisi panjang di Gereja, dan diyakini bahwa Rumah Loreto yang sama diterjemahkan dari situs Nazaret itu sendiri, di manasetelah beberapa kesempatan dan pergerakan, akhirnya menetap di tempat saat ini di Loreto, di mana banyak orang berbondong-bondong sepanjang tahun dalam ziarah, memohon dengan perantaraan dari Bunda Allah yang Terberkati, Bunda Maria dari Loreto.

Tempat Suci Santa Perawan Maria dari Loreto saat ini yang terletak di tepi Laut Adriatik adalah salah satu tempat ziarah Bunda Maria terbesar di dunia, dan terbesar ketiga di Eropa setelah tempat ziarah di Fatima dan Lourdes. Tradisi menggambarkan Rumah di mana Tuhan dan Juruselamat kita pernah tinggal bersama keluarga-Nya, dengan St. Yusuf, ayah angkat-Nya dan dengan Maria, ibu-Nya. Diceritakan bahwa setelah Kenaikan Tuhan dan pada masa-masa awal Gereja, Rumah Suci menjadi tempat ibadah para Rasul, yang merayakan Ekaristi di atas meja dan tempatnya, dan sebuah Altar dibangun di Rumah itu. Rumah ini dengan demikian akhirnya menjadi sebuah gereja dan tempat penyembahan Ilahi, yang begitu terhubung dengan kisah Juru Selamat kita dan kehidupan serta pelayanan-Nya, dan dibawa pergi dari Tanah Suci pada akhir Perang Salib, untuk menghindari kehancuran dan kerusakan pada saat itu.

Menurut tradisi yang sama, Rumah Suci dibawa oleh para Malaikat secara ajaib dari Nazareth pertama-tama ke wilayah Dalmatia di tempat yang sekarang Kroasia di mana para peziarah pergi berkunjung seperti saat masih di tempat aslinya di Tanah Suci . Dan kemudian, ketika para peziarah diserang oleh bandit dan perampok, diceritakan bahwa Rumah Suci dibawa secara ajaib sekali lagi oleh para Malaikat sebelum akhirnya menetap di Loreto, di tempatnya saat ini, di mana ia tetap tinggal sejak saat itu. Sejak saat itu, ziarah datang setiap tahun dan setiap saat.

Sementara orang-orang telah memperdebatkan keaslian dan keakuratan catatan seputar terjemahan Rumah Suci dari Nazareth ke tempatnya saat ini di Loreto, dan apakah Rumah Suci memang Rumah yang sama yang pernah ditinggali oleh Tuhan dan Juruselamat kita, apa yang terjadi? Yang penting adalah bahwa, mengingat banyaknya bukti dan studi yang telah mendukung keaslian Rumah Suci, banyak orang selama bertahun-tahun, dekade dan abad telah datang kepada Tuhan melalui Bunda-Nya yang terberkati dan penuh kasih, Bunda Maria dari Loreto, mencari kesembuhan, penghiburan. dan bantuan, dan banyak yang menjadi percaya dan dipertobatkan melalui pengalaman mereka dan melalui doa dan perantaraan dari Bunda kita yang terkasih dan terberkati, yang menyampaikan cinta dan perhatiannya kepada kita sama seperti dia telah mencintai Putranya dengan sangat sayang dan lembut.

Seperti yang kita renungkan pada kesempatan Peringatan Bunda Maria dari Loreto hari ini, Bunda Allah yang penuh kasih dan pelindung Rumah Suci Loreto yang ajaib, kita semua diingatkan bahwa dalam masa Adven ini, yang sekarang telah kita capai kira-kira titik tengah, kita harus menghabiskan waktu dan upaya untuk memperdalam hubungan, relasi kita dengan Tuhan. Masa Adven ini adalah waktu bagi kita untuk menemukan kembali kasih dan iman kita kepada Tuhan, dan bagi kita untuk mengarahkan kembali perhatian kita dan menyelaraskan diri kita sekali lagi dengan Tuhan. Ini adalah waktu ketika kita harus mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati dan mengarahkan hati dan pikiran kita kepada-Nya, untuk menyambut Dia ke dalamnya dan membiarkan Dia mengubah hidup kita menjadi lebih baik sehingga kita dapat menjadi orang Katolik yang lebih baik, pengikut dan murid Tuhan kita yang lebih baik.

Marilah kita bertanya pada diri kita sendiri apakah kita benar-benar siap untuk menyambut Tuhan di tengah-tengah kita, atau apakah kita telah menyia-nyiakan waktu dan kesempatan yang diberikan Tuhan kepada kita, terutama selama masa Adven ini, dengan memusatkan perhatian kita pada hal-hal duniawi dan kesenangan, dari pada Tuhan, pada kebenaran dan kasih-Nya. Mari kita bertanya pada diri sendiri apakah kita sebagai orang Katolik telah menghabiskan lebih banyak waktu untuk memikirkan semua urusan dan ambisi duniawi kita, keasyikan kita dengan segala macam hal yang mengalihkan kita dari jalan mengikuti Tuhan dan kebenaran-Nya. Dan bukan hanya itu, tetapi jika kita telah mempersiapkan diri kita dengan cara yang salah selama masa Adven ini, kita harus mengingatnya dengan meluruskan kembali tindakan dan arah hidup kita sehingga kita tidak lagi berjalan di jalan yang salah, tetapi akhirnya dapat memanfaatkan waktu ini dengan baik untuk mempersiapkan diri menyambut Tuhan dengan segala ketulusan.

Saudara dan saudari dalam Kristus, marilah kita semua menggunakan masa Adven ini untuk mengarahkan kembali hidup dan fokus kita, dan menjauh dari fokus materialistis yang sering dimiliki banyak dari kita, tidak hanya dalam perayaan Natal yang akan datang tetapi juga dalam kehidupan kita secara umum. Janganlah kita membiarkan materialisme dan perilaku hedonistik dan membawa kita ke jalan yang salah, dan sebaliknya, marilah kita semua mengingat sekali lagi cinta yang Tuhan telah terus-menerus tunjukkan kepada kita, dengan sabar memimpin dan membimbing kita menuju diri-Nya dan keselamatan dan rahmat-Nya. , dan dalam menyambut kita semua kembali ke pelukan kasih-Nya terlepas dari semua sikap keras kepala dan pemberontakan kita yang terus-menerus. Semoga Tuhan memberkati kita selalu dalam setiap niat dan usaha baik kita, sekarang dan selama-lamanya. Santa Perawan Maria, Bunda Maria dari Loreto, doakanlah kami yang berdosa ini. Amin.

Foto: The Italian Voice/flickr (CC)


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy