| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Kitab Suci untuk Misa Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI

 Kamis, 5 Januari 2023 15.30 WIB
MISA PEMAKAMAN PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI DI LAPANGAN SANTO PETRUS, VATIKAN 


Silakan aktifkan CC closed captioning (bila tersedia), untuk Youtube versi web tersedia penerjemahan otomatis oleh google (kurang direkomendasikan)

Bacaan Pertama
Bacaan dari Kitab Yesaya (29:16-19)

Beginilah firman Tuhan: Betapa kamu memutarbalikkan segala sesuatu! Apakah tanah liat dapat dianggap sama seperti tukang periuk, sehingga apa yang dibuat dapat berkata tentang yang membuatnya: "Bukan dia yang membuat aku"; dan apa yang dibentuk berkata tentang yang membentuknya: "Ia tidak tahu apa-apa"? Bukankah hanya sedikit waktu lagi, Libanon akan berubah menjadi kebun buah-buahan, dan kebun buah-buahan itu akan dianggap hutan? Pada waktu itu orang-orang tuli akan mendengar perkataan-perkataan sebuah kitab, dan lepas dari kekelaman dan kegelapan mata orang-orang buta akan melihat. Orang-orang yang sengsara akan tambah bersukaria di dalam TUHAN, dan orang-orang miskin di antara manusia akan bersorak-sorak di dalam Yang Mahakudus, Allah Israel!
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Deo gratias.
(Syukur kepada Allah)

Mazmur Tanggapan (Mazmur 23)

Bacaan Kedua
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (1:3-9) 
  
Saudara-saudara, terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus! Berkat rahmat-Nya yang besar kita telah dilahirkan kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati. Kita lahir untuk hidup penuh harapan dan untuk memperoleh warisan yang tak dapat binasa, yang tak dapat cemar dan tak dapat layu yang tersimpan di surga bagi kalian. Kuasa Allah telah memelihara kalian karena iman sementara kalian menantikan keselamatan yang telah tersedia yang akan dinyatakan pada zaman akhir. Bergembiralah akan hal itu, sekalipun sekarang ini kalian harus berdukacita sejenak, oleh berbagai-bagai pencobaan. Semuanya itu dimaksudkan untuk membuktikan kemurnian iman kalian yang jauh lebih tinggi nilainya daripada emas yang fana, yang diuji kemurniannya dengan api sehingga kalian memperoleh puji-pujian, kemuliaan dan kehormatan pada hari Yesus Kristus menyatakan diri-Nya. Sekalipun kalian belum pernah melihat Dia, namun kalian mengasihi-Nya. Kalian percaya kepada Dia, sekalipun kalian sekarang tidak melihat-Nya. Kalian bergembira karena sukacita yang mulia dan tidak terkatakan, karena kalian telah mencapai tujuan iman, yaitu keselamatan jiwa kalian.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Deo gratias
(Syukur kepada Allah)

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya.
Ayat. (Yoh 6:40)
Inilah kehendak Bapa-Ku, yaitu supaya dari semua yang telah diberikan-Nya kepada-Ku, jangan ada yang hilang, tetapi supaya Kubangkitkan pada akhir zaman. 

Bacaan Injil
Inilah Injil Suci menurut Lukas (23:39-46)

Seorang dari penjahat yang di gantung itu menghujat Dia, katanya: "Bukankah Engkau adalah Kristus? Selamatkanlah diri-Mu dan kami!" Tetapi yang seorang menegor dia, katanya: "Tidakkah engkau takut, juga tidak kepada Allah, sedang engkau menerima hukuman yang sama? Kita memang selayaknya dihukum, sebab kita menerima balasan yang setimpal dengan perbuatan kita, tetapi orang ini tidak berbuat sesuatu yang salah." Lalu ia berkata: "Yesus, ingatlah akan aku, apabila Engkau datang sebagai Raja." Kata Yesus kepadanya: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya hari ini juga engkau akan ada bersama-sama dengan Aku di dalam Firdaus." Ketika itu hari sudah kira-kira jam dua belas, lalu kegelapan meliputi seluruh daerah itu sampai jam tiga, sebab matahari tidak bersinar. Dan tabir Bait Suci terbelah dua. Lalu Yesus berseru dengan suara nyaring: "Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu Kuserahkan nyawa-Ku." Dan sesudah berkata demikian Ia menyerahkan nyawa-Nya
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(Terpujilah Kristus)



Bacaan I dan Injil dikutip dari Alkitab Deuterokanonika LAI/LBI terjemahan baru; Bacaan II: Buku Bacaan Misa Harian

Live Streaming: Misa Requiem untuk Paus Emeritus Benediktus XVI


Halaman ini akan diperbarui berkala
 

MISA PEMAKAMAN PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI 

Kamis, 5 Januari 2023 pukul 15.30 WIB

Buklet Misa Pemakaman almarhum Paus Emeritus Benediktus XVI telah diterbitkan di situs web: 

https://www.vatican.va/news_services/liturgy/libretti/2023/20230105-libretto-esequie-sepoltura_pont-emerito.pdf



MISA REQUIEM UNTUK PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI DARI GEREJA KATEDRAL JAKARTA

Kamis, 5 Januari 2023 pukul 18.00 WIB





MISA REQUIEM TPE 1962 UNTUK PAUS EMERITUS BENEDIKTUS XVI DARI GEREJA KATOLIK ST. JOHN CANTIUS, CHICAGO, US

Kamis, 5 Januari 2023 pukul 08.30 WIB





Kamis, 05 Januari 2023 Hari Biasa Masa Natal

 

Kamis, 05 Januari 2023
Hari Biasa Masa Natal

  Betapa besar kelimpahan kebaikan Tuhan, yang Ia sisihkan bagi mereka yang takut akan Dia. (St. Agustinus).

Antifon Pembuka (Gal 4:4-5)

Allah telah mengutus Putra-Nya, yang dilahirkan oleh seorang wanita, agar kita diangkat menjadi anak-anak Allah.

God sent his Son, born of a woman, so that we might receive adoption as children.
    
Doa Pagi
 
Allah Bapa Yang Mahakuasa, dengan kelahiran Putra-Mu, nyatalah karya penyelamatan-mu. Teguhkanlah iman kami, agar dengan bimbingan Putra-Mu kami dapat memperoleh anugerah yang Kaujanjikan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.              

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:11-21)
 
"Kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, karena kita mengasihi saudara kita."  
 
Anak-anakku terkasih, inilah berita yang telah kamu dengar dari semula, yaitu bahwa kita harus saling mengasihi; bukan seperti Kain yang berasal dari si jahat dan membunuh adiknya. Apakah sebabnya Kain membunuh adiknya? Sebab segala perbuatannya jahat, sedang perbuatan adiknya benar. Janganlah kamu heran, Saudara-saudara, apabila dunia membenci kamu. Kita tahu bahwa kita sudah berpindah dari maut ke dalam hidup, yaitu karena kita mengasihi saudara kita. Barangsiapa tidak mengasihi, ia tetap berada di dalam maut. Setiap orang yang membenci saudaranya adalah seorang pembunuh. Dan kamu tahu, tidak ada seorang pembunuh yang tetap memiliki hidup kekal di dalam dirinya. Tetapi kita mengetahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; maka kita pun wajib menyerahkan nyawa untuk saudara-saudara kita. Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan, tetapi ia menutup pintu hatinya terhadap saudara itu bagaimanakah kasih Allah dapat tetap di dalam dirinya? Anak-anakku, marilah kita mengasihi bukan dengan perkataan atau dengan lidah, tetapi dengan perbuatan dan dalam kebenaran. Demikianlah kita ketahui bahwa kita berasal dari kebenaran, dan kita dapat menghadap Allah dengan hati tenang, sebab jika kita dituduh oleh hati kita, Allah adalah lebih besar daripada hati kita, dan Ia mengetahui segala sesuatu. Saudara-saudaraku terkasih, jikalau hati kita tidak menuduh kita, maka kita mempunyai keberanian penuh iman untuk mendekati Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi!
Ayat. (Mzm 100:1-2.3.4.5)

1. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi! Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai!
2. Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
3. Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya!
4. Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya turun menurun.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. Inilah hari yang suci! Marilah, hai para bangsa, sujudlah di hadapan Tuhan, sebab cahaya gemilang telah menyinari seluruh muka bumi.   
   
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:43-51)
 
"Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" 

Sekali peristiwa Yesus memutuskan untuk pergi ke Galilea. Ia bertemu dengan Filipus, dan berkata kepadanya, "Ikutlah Aku!" Filipus itu berasal dari Betsaida, kota Andreas dan Petrus. Lalu Filipus bertemu dengan Natanael dan berkata kepadanya, "Kami telah menemukan Dia yang disebut oleh Musa dalam kitab Taurat dan oleh para nabi, yaitu Yesus, anak Yusuf dari Nazaret. Kata Natanael kepadanya, "Mungkinkah sesuatu yang baik datang dari Nazaret?" Kata Filipus kepadanya, "Mari dan lihatlah!" Melihat Natanael datang kepada-Nya, Yesus berkata tentang dia, "Lihat, inilah seorang Israel sejati, tidak ada kepalsuan di dalamnya!" Kata Natanael kepada Yesus, "Bagaimana Engkau mengenal aku?" Jawab Yesus kepada-Nya, "Sebelum Filipus memanggil engkau, Aku telah melihat engkau di bawah pohon ara." Kata Natanael kepada-Nya, "Rabi, Engkau Anak Allah, Engkau Raja orang Israel!" Yesus menjawab, katanya, "Karena Aku berkata kepadamu 'Aku melihat engkau di bawah pohon ara' maka engkau percaya? Engkau akan melihat hal-hal yang lebih besar daripada itu." Lalu kata Yesus kepadanya, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya engkau akan melihat langit terbuka, dan malaikat-malaikat Allah turun naik kepada Anak Manusia."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan

Pada awalnya, ada kasih. Pada akhirnya, akan tetap ada kasih. Namun di antaranya, kasih akan diuji untuk melihat apakah itu akan bertahan dalam ujian waktu.

Ujian pertama terjadi ketika Hawa dicobai dan baik dia maupun Adam gagal dalam ujian kasih. Sejak saat itu, kasih terus diuji dengan Kain memotong leher saudaranya Habel, seperti yang diingat oleh bacaan pertama. Tapi kita tidak harus menggorok leher seseorang untuk membunuh atau membunuh seseorang. Itu juga terlalu mengerikan bagi kita untuk melakukannya.

Bacaan pertama menempatkannya secara gamblang dalam kenyataan hidup - membenci saudaramu berarti menjadi seorang pembunuh. Itu juga mengingatkan kita bahwa kasih kita bukan hanya kata-kata atau omongan belaka, tetapi sesuatu yang nyata dan aktif.
 
Allah adalah kasih dan kasih-Nya abadi, dan Dia telah menciptakan kita dalam kasih dan memanggil kita untuk mengasihi. Kita harus percaya bahwa hanya kasih yang akan bertahan dalam ujian waktu, sementara yang lainnya akan datang dan pergi.

Dan ketika kita bertatap muka dengan Tuhan yang pengasih, semoga kita mempersembahkan kepada-Nya hati yang dipenuhi dengan tindakan kasih untuk sesama kita. 

Bacaan Kitab Suci untuk Misa Pemakaman Paus Emeritus Benediktus XVI 5 Januari 2023 pukul 15.30 WIB klik tautan ini 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Yoh 1:16)

Dari kelimpahannya, kita semua telah menerima rahmat demi rahmat.

From his fullness we have all received, grace upon grace.


Doa Malam


Allah Bapa Yang Mahamurah, bimbinglah kami umat-Mu, supaya memperoleh rahmat dari kemurahan hati-Mu untuk hidup sekarang dan di masa mendatang. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
 
  
Jonathan Borba | Pexels

RENUNGAN PAGI

Rabu, 04 Januari 2023  Hari Biasa Masa Natal

Rabu, 04 Januari 2023
Hari Biasa Masa Natal 

“Satu-satunya yang lahir tanpa dosa ialah Dia yang dilahirkan tanpa keterlibatan pria.” (St. Agustinus)

Antifon Pembuka (lih. Yoh 1:1)

Sejak awal mula Sabda itu Allah, dan Ia berkenan dilahirkan sebagai Penebus dunia.
   
Doa Pagi 
 
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu, karena kami telah Kauperkenankan mengetahui Engkaulah Sumber Segala Kebaikan. Berilah kami hati yang baik untuk mengalami kehadiran Kristus, Sang Mesias, dalam hidup kami. Sebab Dialah yang hidup berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Yohanes (3:7-10)
    
"Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah."
   
Anak-anakku, janganlah membiarkan seorang pun menyesatkan kamu. Barangsiapa berbuat kebenaran, dia adalah benar, sama seperti Kristus adalah benar. Barangsiapa tetap berbuat dosa, dia berasal dari Iblis, sebab Iblis berbuat dosa dari mulanya. Untuk inilah Anak Allah menyatakan diri-Nya, yakni untuk membinasakan perbuatan-perbuatan Iblis itu. Setiap orang yang lahir dari Allah, tidak berbuat dosa lagi; sebab benih ilahi tetap ada di dalam dia; dan ia tidak dapat berbuat dosa, karena ia lahir dari Allah. Inilah tandanya anak-anak Allah dan anak-anak Iblis: Setiap orang yang tidak berbuat kebenaran tidak berasal dari Allah; demikian juga setiap orang yang tidak mengasihi saudaranya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita
Ayat. (Mzm 98:1.7-8.9)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Biarlah gemuruh laut dan segala isinya, dunia dan semua yang diam di dalamnya! Biarlah sungai-sungai bertepuk tangan, dan gunung-gunung bersorak-sorai bersama-sama.
3. Biarlah mereka bersorak-sorai di hadapan Tuhan, sebab Ia datang untuk menghakimi bumi. Ia akan menghakimi dunia dengan keadilan, dan mengadili bangsa-bangsa dengan kebenaran.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, kanon, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Ibr 1:1-2)
Dahulu kala dengan pelbagai cara Allah berbicara kepada leluhur kita dengan perantaraan para nabi. Pada zaman akhir ini Ia berbicara kepada kita dengan perantaraan Anak-Nya.

Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:35-42)
   

"Mereka datang dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia."
   
Sekali peristiwa Yohanes berdiri di tempat ia membaptis orang di Sungai Yordan bersama dengan dua orang muridnya. Ketika melihat Yesus lewat, Yohanes berkata, “Lihatlah Anak Domba Allah!” Mendengar apa yang dikatakan Yohanes, kedua murid itu pergi mengikuti Yesus. Tetapi Yesus menoleh ke belakang. Melihat bahwa mereka mengikuti Dia, Yesus lalu berkata kepada mereka, “Apakah yang kamu cari?” Kata mereka kepada-Nya, “Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?” Yesus berkata kepada mereka, “Marilah, dan kamu akan melihatnya.” Mereka pun datang, dan melihat di mana Yesus tinggal, dan hari itu mereka tinggal bersama-sama dengan Dia. Waktu itu kira-kira pukul empat. Salah seorang dari kedua murid yang mendengar perkataan Yohanes lalu mengikut Yesus adalah Andreas, saudara Simon Petrus. Andreas mula-mula bertemu dengan Simon, saudaranya, dan ia berkata kepadanya, “Kami telah menemukan Mesias (artinya: Kristus).” Lalu Andreas membawa Simon kepada Yesus. Yesus memandang dia dan berkata, “Engkau Simon, anak Yohanes, engkau akan dinamakan Kefas (artinya: Petrus).”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Renungan


Bisakah kita membayangkan dunia di mana satu-satunya cahaya yang kita miliki adalah sinar matahari?

Artinya setelah matahari terbenam, tidak ada lampu listrik yang menyala dan mungkin satu-satunya penerangan yang tersedia hanyalah cahaya lilin atau lampu minyak tanah.

Nah, tidak sulit membayangkan jika kita pergi ke daerah pedesaan yang tidak ada listrik dan setelah matahari terbenam hanya ada lampu minyak untuk menerangi.

Itu berarti bahwa ketika mendekati matahari terbenam dan cahaya terakhir, kita harus bersiap-siap untuk kegelapan malam.

Jika kita tidak siap menghadapi kegelapan malam itu, maka lebih baik diam dan tidak bergerak sampai matahari terbit.

Dalam Injil, pertemuan Yesus dan kedua murid terjadi pada waktu tertentu. Injil memiliki perincian bahwa ini terjadi sekitar jam sepuluh. Dalam konteks Injil, tidak ada lampu listrik yang menyala di malam hari.

Bagi kedua murid itu, ini adalah waktu untuk memutuskan apa yang ingin mereka lakukan setelah pertemuan dengan Yesus itu.

Adapun kita, kita tahu bahwa Yesus adalah terang sejati. Kita juga perlu memutuskan apa yang ingin kita lakukan untuk mempersiapkan diri ketika kegelapan hidup menyelimuti kita.

Apakah kita masih mau mengandalkan keamanan dari lampu buatan ataukah kita akan menaruh kepercayaan kita pada Yesus sang penerang sejati.

Semoga kita tidak mengandalkan lampu buatan tetapi mengikuti cahaya sejati agar kita tidak takut pada malam gelap kehidupan.
(RENUNGAN PAGI)

 Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Komuni (Ef 2:4)

Dengan kasih-Nya yang melimpah, Allah telah mencintai kita, sehingga Ia mengutus  Putra-nya dalam rupa manusia yang lemah. 
 
 
Katedral Salib Suci, Boston

Selasa, 03 Januari 2023 Peringatan Nama Yesus yang Tersuci

 

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0

 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari ini kita memperingati Nama Tuhan Kita Yesus Kristus yang Tersuci. Nama yang diberikan kepada-Nya sebelum Dia dikandung dalam rahim ibu-Nya Maria, diungkapkan oleh Malaikat Gabriel. Dia adalah Nama di atas setiap nama lainnya, satu-satunya Nama yang memiliki kekuatan untuk menyelamatkan kita semua umat manusia.

Tidak ada nama lain dengan kekuatan ini, karena nama-Nya, Yesus Kristus, adalah nama Tuhan, Penjelmaan Sabda Ilahi yang diungkapkan kepada kita. Tidak ada manusia atau Malaikat yang memiliki kekuatan dan otoritas yang sama, dan untuk alasan itu, kita harus ingat bahwa kita tidak boleh menggunakan nama Tuhan dengan sia-sia, atau lebih buruk lagi, menodai kesucian nama Suci-Nya dengan menyalahgunakannya atau bahkan salah mengartikannya di depan orang lain.

Di masa lalu, menurut tradisi bangsa Israel, nama Tuhan tidak boleh diucapkan atau disebutkan, karena nama-Nya begitu suci sehingga tidak bisa diucapkan oleh manusia biasa. Tetapi melalui Yesus Kristus, Allah tidak hanya mengungkapkan gambar dan penampakan-Nya kepada kita dalam daging, tetapi Dia juga mengungkapkan kepada kita kebenaran tentang nama-Nya. Itulah satu-satunya nama di mana semua makhluk Tuhan, setelah mendengarnya, akan bersujud dan berlutut dalam penghormatan.

Ya, bahkan Iblis, musuh besar kita semua yang setia, dan orang yang ingin merebut takhta Tuhan dengan kesombongannya, harus tunduk pada otoritas Tuhan sebagai Penguasa dan Pencipta segala sesuatu. Dalam nama Yesus Kristus, Iblis sendiri harus tunduk, dan bertekuk lutut kepada-Nya, memberi penghormatan dalam ketidakberdayaan dan ketidakmampuan total, sama seperti dia benci melakukannya.

Itulah sebabnya, ketika kita mendengar Sabda Tuhan yang diambil dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi, Tuhan telah meninggikan Putra-Nya, Yesus Kristus, karena ketaatan-Nya yang rendah hati dan sempurna. dengan rela menerima kematian di kayu salib demi kita semua umat manusia, dengan mempersembahkan diri-Nya sebagai korban yang sempurna untuk rekonsiliasi kita yang lengkap dan total dengan-Nya.

Tindakan cinta tertinggi dan sempurna ini menunjukkan kepada kita semua betapa agung dan penuh kasihnya Tuhan kita. Dan untuk alasan yang sama kita memuja dan menyembah Dia, sebagai Tuhan, Pencipta dan Raja kita. Itu sebabnya Gereja menginstruksikan* kita semua untuk menundukkan kepala pada setiap penyebutan Nama Kudus Yesus dalam perayaan Misa Kudus. Tindakan ini mengingatkan kita bahwa melalui nama itu saja, kita telah diselamatkan, dan bukan dengan nama lain. 
 
*Di samping berlutut, ada juga tata gerak membungkuk dan menundukkan kepala. Keduanya merupakan tanda penghormatan kepada orang atau barang yang merupakan representasi pribadi tertentu.
a. Menundukkan kepala dilakukan waktu mengucapkan nama Tritunggal Mahakudus, nama Yesus, nama Santa Perawan Maria, dan nama santo / santa yang diperingati dalam Misa yang bersangkutan.
(Pedoman Umum Misale Romawi, No. 275a)

Namun, sungguh menyedihkan mengetahui bahwa pada kenyataannya, di dunia kita saat ini, banyak dari kita tidak lagi menghormati dan menganggap suci nama Tuhan sebagaimana seharusnya. Kita hanya mengucapkan Nama-Nya dengan sembarangan, menggunakannya dalam segala macam keadaan, banyak di antaranya kurang ideal. Bahkan ada orang yang menggunakan nama-Nya dalam bahasa vulgar dan kasar. Itu bukan bagaimana kita harus menggunakan nama-Nya. Dan memang seharusnya kita malu, jika saja kita tahu bahwa setan pun harus bertekuk lutut saat menyebut nama Tuhan dan Juru Selamat kita.

Bukan saja kita tidak bertekuk lutut dan menyembah-Nya dengan rendah hati, tetapi sebenarnya kita dengan bangga menolak untuk mengakui Dia sebagai Tuhan dan Juru Selamat kita, dan lebih suka berjalan di jalan kita sendiri daripada mengikuti perintah dan jalan-Nya. Akibatnya, kita telah jatuh lebih jauh ke dalam dosa, dosa yang sama yang menjatuhkan Iblis, yang pernah menjadi Malaikat Tuhan yang besar dan perkasa, yang karena kesombongannya, memberontak melawan Allah dan diusir dari surga.

Sungguh ironis bahwa walaupun Iblis harus mengakui Tuhan sebagai Tuhan, tetapi banyak dari kita umat manusia menolak untuk melakukannya. Sebaliknya, kita bertahan dalam kesombongan dan keangkuhan kita, dan dalam cara kita yang jahat, sementara Tuhan sendiri begitu baik dan penuh kasih, sampai-sampai Dia rela menyerahkan nyawa-Nya demi kita. Itu adalah bukti utama dari kasih Tuhan bagi kita, dan setiap dari kita harus mengakui itu, dengan menghormati dan memuliakan Nama Suci Tuhan kita, Yesus Kristus.

Mungkin sulit dan pengalaman yang aneh untuk kita lalui di awal, tapi percayalah, jika kita mulai menghargai pengalaman menundukkan kepada pada setiap penyebutan Nama Kudus Yesus dalam Misa, perlahan tapi pasti, jika kita lakukanlah dengan penuh pengertian dan kesadaran akan bagaimana Yesus Tuhan kita telah mempengaruhi hidup kita dan betapa Dia telah sangat mengasihi kita, kita akan semakin mengasihi Tuhan, dan pada akhirnya, kita akan semakin setia berjalan di jalan-Nya.

Itulah kekuatan Nama Suci Tuhan atas diri kita, dan kita harus menyadarinya, saudara dan saudari dalam Kristus. Oleh karena itu, marilah kita semua menghormati Nama Suci Tuhan dan Juru Selamat kita, dan meluangkan waktu untuk merenungkan betapa besarnya kasih yang telah Tuhan berikan kepada kita masing-masing. Marilah kita semua berusaha untuk lebih mencintai-Nya, dan mengabdikan diri kita kepada-Nya. Amin.

Selasa, 03 Januari 2023 Hari Biasa Masa Natal

 

Selasa, 03 Januari 2023
Hari Biasa Masa Natal

Dengan mencintai sesamamu dan memperhatikan mereka, kamu maju di dalam perjalananmu --- St Agustinus.
 
Antifon Pembuka (Mzm 118:26-27)

Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan. Dialah Tuhan Allah yang menerangi kita.
   
Blessed is he who comes in the name of the Lord: The Lord is God and has given us light.
   
Doa Pagi


Allah Bapa Yang Mahabaik, Putra-Mu yang tunggal telah tampak sebagai manusia, dan kami mengakui-Nya sebagai seorang di antara kami. Semoga hidup kami pun dapat disesuaikan dengan hidup-Nya berkat bantuan rahmat-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.          
   
Bacaan
dari Surat Pertama Rasul Yohanes (2:29-3:6)
  
"Setiap orang yang tetap berada dalam Yesus tidak berbuat dosa lagi."

Anak-anakku terkasih, jikalau kamu tahu, bahwa Ia adalah benar, kamu harus tahu juga, bahwa setiap orang, yang berbuat kebenaran, lahir dari pada-Nya. Lihatlah, betapa besarnya kasih yang dikaruniakan Bapa kepada kita, sehingga kita disebut anak-anak Allah, dan memang kita adalah anak-anak Allah. Karena itu dunia tidak mengenal kita, sebab dunia tidak mengenal Allah. Saudara-saudaraku terkasih, sekarang kita adalah anak-anak Allah, tetapi belum nyata apa keadaan kita kelak. Akan tetapi kita tahu bahwa apabila Kristus menyatakan diri-Nya, kita akan menjadi sama seperti Dia, sebab kita akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya. Setiap orang yang menaruh pengharapan itu kepada-Nya, menyucikan diri sama seperti Dia suci adanya. Setiap orang yang berbuat dosa, melanggar juga hukum Allah, sebab dosa adalah pelanggaran hukum Allah. Dan kamu tahu, bahwa Kristus telah menyatakan diri-Nya untuk menghapus segala dosa, dan di dalam Dia tidak ada dosa. Karena itu setiap orang yang tetap berada dalam Dia, tidak berdosa lagi, setiap orang yang tetap berbuat dosa, tidak melihat dan mengenal Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
  
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita

Ayat. (Mzm 98:1.3c-4.5.6)

1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Segala ujung bumi telah melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
3. Bermazmurlah bagi Tuhan dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu merdu; dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring, bersorak-sorailah di hadapan Raja, yakni Tuhan.

Bait Pengantar Injil, do = f, 4/4, PS 960
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 1:14:12b)
Firman telah menjadi manusia, dan diam di antara kita, semua orang yang menerima-Nya diberi kuasa menjadi anak-anak Allah.
 
    
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (1:29-34)


"Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia."
  
Ketika Yohanes membaptis di Sungai Yordan, Ia melihat Yesus datang kepadanya. Maka katanya, "Lihatlah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Dialah yang kumaksud ketika kukatakan: Sesudah aku akan datang seorang yang telah mendahului aku, sebab Dia telah ada sebelum aku. Aku sendiripun mula-mula tidak mengenal Dia, tetapi Yang mengutus aku membaptis dengan air telah berfirman Jikalau engkau melihat Roh turun ke atas seseorang dan tinggal di atas-Nya, Dia itulah yang akan membaptis dengan Roh Kudus. Dan aku telah melihat-Nya! Maka aku memberikan kesaksian: Dia inilah Anak Allah."
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan    
   
 Ada hubungan yang mendalam antara orang tua dan anak-anak mereka. Antara lain, setiap anak memiliki kemiripan fisik dengan orang tuanya.
   
Yohanes Pembaptis menyebut Yesus Anak Domba Allah. Anak Domba Allah menghapus dosa dunia.
  
Yesus mengorbankan diri-Nya untuk kita agar dibebaskan dari dosa, kita dapat dibentuk kembali dan diciptakan kembali menjadi gambar dan rupa-Nya.

Seperti yang dinyatakan dalam bacaan pertama, kita harus menyucikan diri kita dan berusaha menjadi semurni Kristus. Itulah mengapa dosa begitu serius dan menghancurkan.

Karena berbuat dosa berarti kita tidak mengenal Kristus.

Tetapi dengan pembaptisan kita, kita telah menjadi anak-anak Allah dan kita telah menjadi satu dengan Kristus.

Dalam doa kita, marilah kita meninggalkan keberdosaan kita dan mengakui iman kita dan kasih kita kepada Tuhan. 
 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 
Antifon Komuni (Ef 2:4; Rm 8:3)
  
Oleh karena kasih-Nya yang besar, yang dilimpahkan-Nya kepada kita, Ia mengutus Anak-Nya dalam rupa manusia yang berdosa.
 
Because of that great love of his with which God loved us, he sent his Son in the likeness of sinful flesh.
Doa Malam

Tuhan Yesus Kristus, Engkaulah Anak Domba Allah yang taat dan  tanpa suara. Kami ingin mengisi Tahun Baru ini dengan berani memberikan diri kepada orang lain. Berani kanlah kami menerima segala resiko serta  konsekwensi apa pun yang akan terjadi atas diri kami, ya Yesus... Doa ini kami persembahkan dalam nama-Mu yang Kudus, Tuhan dan Penyelamat kami. Amin.

Orang Kudus hari ini: 02 Januari 2023 St. Basilius Agung dan St. Gregorius Nazianze

 

Hari ini, Gereja memperingati dua dari empat Pujangga Gereja yang asli, hamba Allah yang benar-benar berbakti dan agung seperti St. Yohanes Pembaptis. Mereka adalah St Basilius dari Kaisarea, juga dikenal sebagai St Basilius Agung, dan St Gregorius Nazianze. Keduanya adalah bapa-bapa Gereja ternama dan tokoh penting Gereja perdana, khususnya dalam perumusan ajaran iman yang benar dan benar, melawan berbagai bentuk kesesatan dan kepalsuan yang melimpah pada masa itu.
 
Baik St Basilius Agung dan St Gregorius Nazianze hidup dan bekerja pada saat Gereja terpecah belah karena ketidaksepakatan teologis, pada banyak aspek iman. Banyak bidat dan nabi palsu membawa orang-orang ke dalam kesesatan dan dosa untuk memajukan agenda mereka sendiri yang dibesar-besarkan dan ambisius. Inilah tepatnya yang diperingatkan oleh Rasul Yohanes kepada kita dalam suratnya, dalam 1Yoh. 2:22-28
 
St Basilius Agung dan St Gregorius Nazianze berdiri teguh melawan mereka yang mencoba merusak kesatuan Gereja dan menyebarkan ajaran palsu dan kebohongan. Mereka bekerja keras di antara umat Tuhan, bukan untuk tujuan atau ambisi pribadi mereka sendiri, tetapi untuk kemuliaan Tuhan yang lebih besar, dan untuk keselamatan jiwa saudara-saudara mereka, yang akan dikutuk ke neraka seandainya mereka melanjutkan hidup mereka. jalan bidah.
 
Saudara dan saudari dalam Kristus, dengan melihat teladan para orang kudus dan hamba Allah kita yang saleh dan pekerja keras ini, kita semua sebagai orang Katolik juga harus terinspirasi untuk hidup seperti pendahulu kita yang suci ini telah menjalani kehidupan mereka. Karena itu marilah kita semua melakukan yang terbaik untuk hidup dengan setia sesuai dengan kehendak Tuhan, dan berusaha untuk semakin berkomitmen untuk melayani Dia hari demi hari.
 
Public Domain


terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy