| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Rabu, 01 Februari 2023 Hari Biasa Pekan IV

Rabu, 01 Februari 2023
Hari Biasa Pekan IV

Janganlah menjadi teman Yesus di masa damai dan musuh-Nya di masa perang! (St. Sirilus dari Yerusalem)

Antifon Pembuka (Mzm 103:1-2)

Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku! Janganlah lupa akan kebaikan-Nya!

Doa Pagi


Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga Kaukuatkan tangan kami yang lemas, Kauteguhkan lutut kami yang goyah, dan perkenankanlah kami menempuh jalan yang lurus dalam mencari kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:4-7.11-15)
  
  
"Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya."
  
Saudara-saudara, dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah. Janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak; "Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya, karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak." Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu seperti anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya! Memang tiap-tiap hajaran, pada waktu diberikan, tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Namun kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang dilatih olehnya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah. Dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh. Berusahalah hidup damai dengan semua orang, dan kejarlah kekudusan, sebab tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat Tuhan. Jagalah supaya jangan ada seorang pun menjauhkan diri dari kasih karunia Allah, agar jangan tumbuh akar yang pahit yang menimbulkan kerusuhan dan mencemarkan banyak orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang yang takwa.
Ayat. (Mzm 103:1-2.13-14.17-18)
1. Pujilah Tuhan, hai hatiku! Pujilah nama-Nya yang kudus, hai segenap batinku! Pujilah Tuhan, hai jiwaku, janganlah lupa akan segala kebaikan-Nya!
2. Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian Tuhan sayang kepada orang-orang yang takwa. Sebab Dia sendiri tahu dari apa kita dibuat, Dia sadar bahwa kita ini debu.
3. Tetapi kekal abadilah kasih setia Tuhan atas orang-orang yang takwa kepada-Nya, sebagaimana kekal abadilah kebaikan-Nya asal saja mereka tetap berpegang pada perjanjian-Nya.
  
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 10:27) 
Domba-domba-Ku mendengar suara-Ku, sabda Tuhan. Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku. Alleluya.
       
Inilah Injil Suci menurut Markus (6:1-6)
     
"Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri."
   
Pada suatu ketika, Yesus tiba kembali di tempat asal-Nya, sedang murid-murid-Nya mengikuti Dia. Pada hari Sabat Yesus mengajar di rumah ibadat, dan jemaat yang besar takjub ketika mendengar Dia. Mereka berkata, "Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya? Dan mukjizat-mukjizat yang demikian, bagaimanakah dapat diadakan oleh tangan-Nya? Bukankah Ia ini tukang kayu, anak Maria? Bukankah Ia saudara Yakobus, Yoses, Yudas dan Simon? Dan bukankah saudara-saudara-Nya yang perempuan ada bersama kita?" Lalu mereka kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka, "Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri, di antara kaum keluarganya dan di rumahnya." Maka Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana, kecuali menyembuhkan beberapa orang sakit dengan meletakkan tangan-Nya atas mereka Ia merasa heran atas ketidakpercayaan mereka. Lalu Yesus berjalan keliling dari desa ke desa sambil mengajar.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan

 
Kasih Tuhan benar-benar merupakan fenomena yang menarik. Itu sering muncul dengan sendirinya secara tidak terduga dan di tempat yang tidak terduga.

Salah satu tempat yang paling tidak terduga (mungkin sebenarnya tidak begitu tidak terduga) untuk melihat kasih Tuhan adalah dari semua tempat, di rumah sakit.

Ya, rumah sakit, tempat ilmu pengetahuan dan teknologi medis mencoba bersaing dengan penderitaan dan kematian.

Namun, sangat sering, di ranjang rumah sakit orang yang sakit sadar dan mendapatkan perspektif baru tentang kehidupan.

Tentu saja, pengalaman menderita dan berdiri di ujung kehidupan bukanlah hal yang kita nantikan.

Seperti yang dikatakan bacaan pertama, itu paling menyakitkan dan jauh dari menyenangkan atau membahagiakan.

Namun, kita melihat pengalaman seperti itu sebagai "koma" dari hidup kita, jeda kecil yang menahan kita untuk sementara waktu sehingga kita bisa mendapatkan perspektif dan melihat di mana Tuhan berada dalam hidup kita.

Bahkan bagi Yesus, ketika Dia menghadapi penolakan, itu seperti "koma", jeda yang memungkinkan Dia memiliki kekuatan untuk menaati kehendak Bapa dan menghadapi salib.

Jadi ketika kita menemukan "koma" dalam hidup kita, meskipun sulit dan tidak menyenangkan, marilah kita juga mengetahui bahwa pada saat-saat seperti inilah kasih Tuhan dicurahkan secara melimpah di dalam hati kita. Kita hanya harus berhenti dan membuka hati kita untuk kasih-Nya.


Ya Tuhan, jagalah hatiku agar selalu hidup damai dan kudus di tengah dunia yang penuh pencobaan ini! Amin. 

 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 
 
 
RENUNGAN PAGI 

Mengapa St. Yohanes Bosco adalah santo pelindung para entertainers?

 
Industri hiburan di dunia modern seringkali dipandang sebelah mata, apalagi tayangan yang dihasilkan bertentangan dengan nilai-nilai moral Kristiani. Namun, itu tidak berarti bahwa seluruh industri harus dibuang atau tidak sesuai dengan kekristenan.

Faktanya, St. Yohanes Bosco berpendapat bahwa hiburan memiliki potensi untuk membuka hati orang-orang terhadap pesan Injil.

Menurut M.S. Pine, dalam bukunya A sketch of the life and works of the Venerable Don Bosco, hiburan memainkan peran penting dalam pembinaan orang suci. Selama masa kecilnya, tetangga akan berduyun-duyun ke lumbung ibunya, di mana dia akan menceritakan kisah-kisah Alkitab. Narasinya dilengkapi dengan tindakan riang putranya.

    Yohanes kecil sering dipanggil untuk mewartakan khotbah Minggu - karena dia memiliki ingatan yang luar biasa - atau membaca dengan suara keras, atau melakukan beberapa trik sulap. Tetapi pengalihan ini, yang dia pelajari di sebuah pameran, biasanya dilakukan di bawah pohon pir tua yang besar, [tindakannya] dimulai dan diakhiri dengan doa atau himne. Memang satu-satunya tujuannya dalam hiburan lucu ini adalah untuk mendapatkan pengaruh moral atas pendengarnya: doa dan rosario, atau tidak masuk, adalah hukumnya yang tidak fleksibel, yang dengan sukarela diserahkan semua orang.
 

Yohanes Bosco menyempurnakan penampilannya dan sangat berbakat di hampir setiap bentuk hiburan.

     Dia menjadi pemain akrobat yang terlatih, menari, berbalik jungkir balik, berjalan dengan tangan, kakinya di udara, menggandakan telur, mengeluarkan kacang dari hidung penonton, dan memindahkan jam tangan ke saku tetangga, dengan trik lain, semuanya disambut dengan antusias olehnya. pengagum pedesaan.

Kemudian ketika dia ditahbiskan sebagai imam dan merasa terpanggil untuk menjaga anak yatim piatu, dia menggunakan kemampuannya untuk menghibur untuk memikat anak-anak lelaki itu dengan keindahan Injil.

Hiburan memiliki kemampuan yang luar biasa untuk menurunkan pertahanan kita dan membuka kita pada sukacita yang dapat diberikan Injil. Sementara banyak yang menggunakan hiburan untuk tujuan yang meragukan, itu masih dapat digunakan sebagai sarana penginjilan yang efektif. 


Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0


Orang Kudus hari ini: 31 Januari 2023 St. Yohanes Bosko

Hari ini, kita dapat mencontoh diri kita sendiri berdasarkan teladan agung yang telah dilakukan oleh pendahulu suci kita, St. Yohanes Bosko, seorang imam agung Tuhan dan abdi Allah, yang pestanya kita rayakan hari ini. St Yohanes Bosko sangat dikenang karena kesalehan, cinta dan dedikasinya yang besar kepada Tuhan, juga karena cintanya yang besar dan kepeduliannya yang penuh kasih kepada mereka yang ditemuinya di tengah-tengah misi dan karya-karyanya, sebagai seorang imam dan yang paling terkenal,dalam perannya sebagai orang yang memprakarsai dan bertanggung jawab untuk menjangkau pemuda yang kurang mampu, remaja dan remaja yang tidak memiliki siapa pun untuk memimpin dan membimbing mereka ke jalan yang benar.

St Yohanes Bosko membantu mereka mendapatkan pendidikan yang layak dan tempat tinggal bagi mereka yang yatim piatu dan tunawisma, dan memperhatikan kebutuhan spiritual, mental dan material mereka. Dia mendedikasikan sebagian besar waktunya untuk menyentuh kehidupan orang-orang yang kurang mampu, dan mengilhami banyak orang lain untuk memulai inisiatif serupa, yang menghasilkan berkembangnya banyak lembaga pendidikan Kristiani yang bermanfaat terutama bagi kaum muda yang kurang mampu, dan khususnya anak perempuan yang kurang mampu. Keyakinan, dedikasi dan komitmen yang telah ditunjukkan St. Yohanes Bosko kepada kita harus menginspirasi kita semua juga dalam hidup kita sehingga semoga kita juga dapat menjadi sumber inspirasi dan harapan yang baik bagi banyak orang lain yang kita temui dan semua orang yang telah menyaksikan tindakan kita. dan bekerja. Pada tanggal 2 Juni 1929, Yohanes Melkior Bosko dinyatakan sebagai Beato dan pada tanggal 1 April 1934 ia digelari Santo oleh teman dekatnya Paus Pius XI (1922 - 1939).

Semoga Tuhan terus membimbing kita semua dan memberkati banyak pekerjaan baik dan upaya kita, dan semoga Dia terus memperkuat dan memberdayakan kita semua untuk menjadi suar terang dan kebenaran-Nya, dan menjadi duta kasih dan kebenaran-Nya yang tak kenal takut dan paling setia. kasih karunia di dunia kita saat ini. Semoga Tuhan menyertai kita semua, sekarang dan selamanya. Amin.
 
Public Domain

 

Selasa, 31 Januari 2023 Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam

 

Selasa, 31 Januari 2023
Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko, Imam
 
“Sebagai orangtua, tidak boleh ada letusan-letusan marah terhadap anak-anak dan pandangan yang menghina, kata-kata yang menekan.” (St. Yohanes Bosko)
  
  
Antifon Pembuka (Mat 5:19)

Siapa yang mengajarkan dan melakukan sabda Tuhan, dialah yang akan disebut besar dalam Kerajaan Surga.

Doa Pagi


Ya Allah, Engkau telah mengobarkan hati Santo Yohanes Bosko, Imam-Mu, untuk menjadi bapa dan guru bagi kaum muda. Kami mohon, perkenankanlah agar dengan nyala api yang sama, kami pun mampu memperhatikan kaum muda, mencari jiwa-jiwa, dan mengabdi hanya kepada-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    

       
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (12:1-4)
  
 
"Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita."
   
Saudara-saudara, kita mempunyai banyak saksi, bagaikan awan yang mengelilingi kita. Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita, dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita. Marilah kita melakukannya dengan mata yang tertuju kepada Yesus. Dialah yang memimpin kita dalam iman, dan Dialah yang membawa iman kita itu kepada kesempurnaan! Dengan mengabaikan kehinaan Ia tekun memikul salib ganti sukacita yang disediakan bagi Dia, yang sekarang duduk di sebelah kanan takhta Allah. Ingatlah selalu akan Yesus, yang tabah menanggung bantahan terhadap diri-Nya, bantahan yang datang dari pihak orang-orang berdosa. Janganlah kamu menjadi lemah dan putus asa, sebab dalam pergumulanmu melawan dosa kamu belum sampai mencucurkan darah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Orang yang mencari Engkau, ya Tuhan, akan memuji-muji Engkau.
Ayat. (Mzm 21:2b-27;8.30.31-32)
1. Nazarku akan kubayar di depan orang-orang yang takwa. Orang miskin akan makan sampai kenyang, orang yang mencari Tuhan akan memuji-muji Dia; biarlah hati mereka hidup untuk selamanya!
2. Segala ujung bumi akan menjadi sadar, lalu berbalik kepada Tuhan; segala rumpun bangsa akan sujud menyembah di hadapan-Nya. Ya, kepada-Nya akan sujud menyembah: Semua orang sombong di bumi, di hadapan-Nya akan berlutut semua orang yang telah kembali ke pangkuan pertiwi.
3. Dan aku akan hidup bagi Tuhan, anak cucuku akan beribadah kepada-Nya. Mereka akan menceritakan hal ikhwal Tuhan kepada angkatan yang akan datang, dan menuturkan keadilan-Nya kepada bangsa yang akan lahir nanti. Semua itu telah dikerjakan oleh Tuhan.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mrk 8:17) 
Yesus memikul kelemahan kita, dan menanggung penyakit kita.
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (5:21-43)
   
"Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!
       
Sekali peristiwa, setelah Yesus menyeberang dengan perahu, datanglah orang banyak berbondong-bondong lalu mengerumuni Dia. Ketika itu Yesus masih berada di tepi danau. Maka datanglah seorang kepala rumah ibadat yang bernama Yairus. Ketika melihat Yesus, tersungkurlah Yairus di depan kaki-Nya. Dengan sangat ia memohon kepada-Nya, “Anakku perempuan sedang sakit, hampir mati. Datanglah kiranya, dan letakkanlah tangan-Mu atasnya, supaya ia selamat dan tetap hidup.” Lalu pergilah Yesus dengan orang itu. Orang banyak berbondong-bondong mengikuti Dia dan berdesak-desakkan di dekat-Nya. Adalah di situ seorang perempuan yang sudah dua belas tahun lamanya menderita pendarahan. Ia telah berulang-ulang diobati oleh berbagai tabib, sampai habislah semua yang ada padanya; namun sama sekali tidak ada fadahnya, malah sebaliknya: keadaannya makin memburuk. Dia sudah mendengar berita-berita tentang Yesus. Maka di tengah-tengah orang banyak itu ia mendekati Yesus dari belakang dan menjamah jubah-Nya. Sebab katanya, “Asal kujamah saja jubah-Nya aku akan smebuh.” Sungguh, seketika itu juga berhentilah pendarahannya dan ia merasa badannya sudah sembuh dari penyakit itu. Pada ketika itu juga Yesus mengetahui, bahwa ada tenaga yang keluar dari diri-Nya. Maka Ia berpaling di tengah orang banyak itu dan bertanya, “Siapa yang menjamah jubah-Ku?” Murid-murid-Nya menjawab, “Engkau melihat sendiri bagaimana orang-orang ini berdesak-desakan dekat-Mu! Bagaimana mungkin Engkau bertanya: Siapa yang menjamah Aku?” Lalu Yesus memandang sekeliling-Nya untuk melihat siapa yang telah melakukan itu. Maka perempuan tadi menjadi takut dan gemetar sejak ia mengetahui apa yang telah terjadi atas dirinya. Maka ia tampil dan tersungkur di depan Yesus. Dengan tulus ia memberitahukan segala sesuatu kepada Yesus. Maka kata Yesus kepada perempuan itu, “Hai anak-Ku, imanmu telah menyelamatkan engkau. Pergilah dengan selamat dan sembuhlah dari penyakitmu!” Ketika Yesus masih berbicara datanglah orang dari keluarga kepala rumah ibadat itu dan berkata, “Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” Tetapi Yesus tidak menghiraukan perkataan mereka dan berkata kepada kepala rumah ibadat, “Jangan takut, percaya saja!” Lalu Yesus tidak memperbolehkan seorang pun ikut serta, kecuali Petrus, Yakobus, dan Yohanes, saudara Yakobus. Dan tibalah mereka di rumah kepala rumah ibadat, dan di sana Yesus melihat orang-orang ribut, menangis dan meratap dengan suara nyaring. Sesudah masuk, Yesus berkata kepada orang-orang itu, “Mengapa kamu ribut dan menangis? Anak ini tidak mati, tetapi tidur!” tetapi mereka menertawakan Dia. Maka Yesus menyuruh semua orang itu keluar. Lalu Ia membawa ayah dan ibu anak itu, dan mereka yang bersama-sama dengan Yesus masuk ke dalam kamar anak itu. Lalu dipegang-Nya tangan anak itu, kata-Nya, “Talita kum”’ yang berarti, “Hai anak, Aku berkata kepadamu: Bangunlah!” Seketika itu juga anak itu bangkit berdiri dan berjalan, sebab umurnya sudah dua belas tahun. Semua orang yang hadir sangat takjub. Dengan sangat Yesus berpesan kepada mereka, supaya jangan seorang pun mengetahui hal itu. Lalu Ia menyuruh mereka memberi anak itu makan.
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan 
 
  Berlari sebagai salah satu bentuk olahraga bisa sangat menyegarkan dan baik untuk kesehatan kita. Tapi lari kompetitif seperti dalam perlombaan bisa sangat melelahkan karena kita mendorong tubuh dan stamina kita untuk mencoba memenangkan perlombaan. Dalam suatu perlombaan, seseorang harus sangat fokus untuk mengejar yang memimpin, atau jika yang memimpin maka dia harus mempertahankan posisinya.

Bacaan pertama memberitahu kita untuk terus berlari dengan mantap dalam perlombaan yang telah kita mulai dan kita harus membuang semua yang menghalangi kita terutama dosa yang begitu mudah melekat pada kita.

Dengan kata lain, kita harus tetap fokus dan tidak melupakan Yesus yang memimpin kita dalam iman kita sehingga bersama Dia kita akan berbagi sukacita kemenangan. Namun kita juga harus sadar bahwa banyak gangguan yang akan membuat kita kehilangan fokus pada Yesus dan gangguan ini juga akan membuat kita ragu dan kehilangan iman kepada Yesus.

Dalam Injil, ada dua orang yang memandang Yesus dalam kesusahan mereka. Mereka "berlari" kepada-Nya dengan sangat membutuhkan dan berharap kebutuhan mereka akan dikabulkan. Namun ada hambatan dan tantangan serta kesulitan bagi mereka. Wanita yang mengalami pendarahan harus mengabaikan opini publik dan Yairus, petugas sinagoga, harus tetap berharap bahkan ketika dia diberitahu bahwa putrinya telah meninggal. Tetapi mereka tetap fokus pada Yesus dan percaya kepada-Nya dan memenangkan perlombaan.

Semoga kita juga terus berlari dan tetap fokus pada Yesus dan percaya kepada-Nya. Dia akan memberi kita sukacita kemenangan. 
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

 
(RENUNGAN PAGI)

Senin, 30 Januari 2023 Hari Biasa Pekan IV

 

Senin, 30 Januari 2023
Hari Biasa Pekan IV
 
Semua penderitaan Yesus ditanggung demi kita agar kita mendapat keselamatan. (St. Ignatius dari Antiokhia) 

Antifon Pembuka (Mzm 31:20)

Alangkah berlimpah-limpah kebaikan-Mu, ya Tuhan, yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber kedamaian, setiap orang Kaukenal namanya. Semoga kami mengalami pemeliharaan-Mu yang penuh kasih sayang, dan perkenankanlah kami memasuki kedamaian-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                     
  
Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani (11:32-40)
 
"Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita, tanpa kita."
 
Dan apakah lagi yang harus aku sebut? Sebab aku akan kekurangan waktu, apabila aku hendak menceriterakan tentang Gideon, Barak, Simson, Yefta, Daud dan Samuel dan para nabi, yang karena iman telah menaklukkan kerajaan-kerajaan, mengamalkan kebenaran, memperoleh apa yang dijanjikan, menutup mulut singa-singa, memadamkan api yang dahsyat. Mereka telah luput dari mata pedang, telah beroleh kekuatan dalam kelemahan, telah menjadi kuat dalam peperangan dan telah memukul mundur pasukan-pasukan tentara asing. Ibu-ibu telah menerima kembali orang-orangnya yang telah mati, sebab dibangkitkan. Tetapi orang-orang lain membiarkan dirinya disiksa dan tidak mau menerima pembebasan, supaya mereka beroleh kebangkitan yang lebih baik. Ada pula yang diejek dan didera, bahkan yang dibelenggu dan dipenjarakan. Mereka dilempari, digergaji, dibunuh dengan pedang; mereka mengembara dengan berpakaian kulit domba dan kulit kambing sambil menderita kekurangan, kesesakan dan siksaan. Dunia ini tidak layak bagi mereka. Mereka mengembara di padang gurun dan di pegunungan, dalam gua-gua dan celah-celah gunung. Dan mereka semua tidak memperoleh apa yang dijanjikan itu, sekalipun iman mereka telah memberikan kepada mereka suatu kesaksian yang baik. Sebab Allah telah menyediakan sesuatu yang lebih baik bagi kita; tanpa kita mereka tidak dapat sampai kepada kesempurnaan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, kalian semua yang berharap kepada Tuhan.
Ayat. (Mzm 31:20.21.22.23.24)
1. Alangkah limpahnya kebaikan-Mu yang telah Kaulakukan di hadapan manusia bagi orang yang berlindung pada-Mu.
2. Engkau menyembunyikan mereka dalam naungan wajah-Mu terhadap persengkongkolan orang-orang; Engkau melindungi mereka dalam pondok terhadap pembantahan lidah.
3. Terpujilah Tuhan! Ia telah menunjukkan kasih setia-Nya kepadaku dengan ajaib pada waktu kesesakan!
4. Dalam kebingunganku aku menyangka, "Aku telah terbuang dari hadapan mata-Mu." Tetapi ternyata Engkau mendengarkan suara permohonanku, ketika aku berteriak kepada-Mu minta tolong.
5. Kasihilah Tuhan, hai semua orang yang dikasihi-Nya! Tuhan menjaga orang-orang yang setiawan, tetapi orang yang congkak diganjar-Nya dengan tidak tanggung-tanggung.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya.
Ayat. (Lukas 7:16)
Seorang nabi besar telah muncul di tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya.
  
    
Inilah Injil Suci menurut Markus (5:1-20)
 
"Hai roh jahat, keluarlah dari orang ini!"

Sekali peristiwa, sampailah Yesus dan murid-murid-Nya di seberang danau Galilea, di daerah orang Gerasa. Baru saja Yesus turun dari perahu, datanglah kepada-Nya seorang yang kerasukan roh jahat dari pekuburan. Orang itu diam di sana dan tidak ada lagi yang sanggup mengikatnya, dengan rantai sekali pun! Sudah sering ia dibelenggu dan dirantai, tetapi rantai itu diputuskannya dan belenggu itu dimusnahkannya, sehingga tidak ada seorang pun yang cukup kuat untuk menjinakkannya. Siang malam ia berkeliaran di pekuburan dan di bukit-bukit sambil berteriak-teriak dan memukuli diri dengan batu. Ketika melihat Yesus dari jauh, berlarilah ia mendapatkan-Nya. Ia lalu menyembah-Nya, dan dengan keras ia berteriak, “Apa urusan-Mu dengan aku, hai Yesus, Anak Allah yang Mahatinggi? Demi Allah, jangan siksa aku!” Karena sebelumnya Yesus mengatakan kepadanya, “Hai engkau roh jahat! Keluar dari orang ini!” Kemudian Yesus bertanya kepada orang itu, “Siapa namamu?” Jawabnya, “Namaku Legion, karena kami banyak.” Ia memohon dengan sangat supaya Yesus jangan mengusir roh-roh itu keluar dari daerah itu. Adalah di sana , di lereng bukit, sekawanan babi sedang mencari makan. Lalu roh-roh itu meminta kepada Yesus, katanya, “Suruhlah kami pindah ke dalam babi-babi itu, dan biarkanlah kami memasukinya!” Yesus mengabulkan permintaan mereka. Lalu keluarlah roh-roh jahat itu, dan memasuki babi-babi itu. Maka kawanan babi yang kira-kira dua ribu jumlahnya itu terjun dari tepi jurang ke dalam danau dan mati lemas di dalamnya. Maka larilah penjaga-penjaga babi itu! Mereka menceritakan hal itu di kota dan di kampung-kampung sekitarnya. Lalu keluarlah orang untuk melihat apa yang telah terjadi. Mereka datang kepada Yesus dan melihat orang yang kerasukan itu duduk; orang yang tadinya kerasukan legion itu, kini berpakaian dan sudah waras. Maka takutlah mereka. Orang-orang yang telah melihat sendiri hal itu menceritakan apa yang telah terjadi atas orang yang kerasukan setan itu, dan tentang babi-babi itu. Lalu mereka mendesak Yesus supaya Ia meninggalkan daerah mereka. Pada waktu Yesus naik lagi ke dalam perahu, orang yang tadinya kerasukan setan itu meminta, supaya ia diperkenankan menyertai Yesus. Tetapi Yesus tidak memperkenankannya. Yesus berkata kepada orang itu, “Pulanglah ke rumahnu, kepada orang-orang sekampungmu, dan beritahukanlah kepada mereka segala yang telah diperbuat Tuhan atasmu, dan ceritakan bagaimana Ia telah mengasihani engkau!” Orang itu pun pergi, dan mulai memberitakan di daerah Dekapolis segala yang telah diperbuat Yesus atas dirinya, dan mereka semua menjadi heran.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan


Terminologi peperangan modern tidak lagi menggunakan istilah "legiun".

Tetapi berapa banyak tentara yang ada dalam satu legiun selama masa Kekaisaran Romawi?

Itu dapat berkisar dari 4000 hingga 6000 tentara. Jadi legiun pada saat itu adalah kekuatan yang harus diperhitungkan.

Jadi kita dapat membayangkan berapa banyak roh jahat yang ada di dalam diri orang yang kerasukan dalam Injil ketika dia mengatakan bahwa namanya legion karena ada banyak dari mereka.

Bagaimana mungkin begitu banyak roh jahat berada dalam satu orang?

Nah, mungkin atau tidak tentu bukan pertanyaannya. Kenyataannya adalah kehadiran dan besarnya kejahatan dalam diri orang itu.

Di dunia modern kita, dapatkah kita menerima kemungkinan atau bahkan realitas kejahatan yang memiliki pengaruh kuat pada negara, pemerintah, masyarakat, organisasi, perusahaan, hingga keluarga dan individu?

Yesus datang untuk menyembuhkan orang sakit dan membebaskan mereka yang kerasukan kejahatan.

Marilah kita melanjutkan misi-Nya dengan menjaga diri kita bebas dari dosa dan menyembuhkan kehancuran yang disebabkan oleh legiun pelaku kejahatan di dunia ini.
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Antifon Komuni (Mrk 5:19)
 
Yesus bersabda, "Pulanglah ke rumah dan kampungmu, dan beritakan segala sesuatu yang diperbuat Tuhan, dan bagaimana Ia telah mengasihani engkau."
 
Jastrow | Public Domain
Doa Malam 
 
Yesus, Tuhanku dan Allahku, kuasa-mu membuat aku bisa bertahan. Jauhkanlah kuasa kegelapan agar hanya kuasa Yesus yang menyemangati hidup dan karyaku sehari-hari. Amin. 
 
RENUNGAN PAGI

Bacaan Harian: 30 Januari - 5 Februari 2023

Senin: Ibr 11:32-40/Mzm 31:20, 21, 22, 23, 24/ Mrk 5:1-20
 
Selasa: Peringatan Wajib St. Yohanes Bosko (P). 
Ibr 12:1-4/Mzm 22:26b-27, 28 dan 30, 31-32/ Mrk 5:21-43
 
Rabu: Ibr 12:4-7, 15-11/Mzm 103:1-2, 13-14, 17-18a/Mrk 6:1-6
 
Kamis: Pesta Yesus dipersembahkan di Kenisah (P). 
Mal 3:1-4/Mzm 24:7, 8, 9, 10; Ibr 2:14-18/Luk 2:22-40 atau 2:22-32
 
Jumat: Ibr 13:1-8/Mzm 27:1, 3, 5, 8b-9abc/Mrk 6:14-29
Sabtu: Ibr 13:15-17, 20-21/Mzm 23:1-3a, 3b-4, 5, 6/ Mrk 6:30-34
Minggu Depan: Hari Minggu Biasa  VI 
Yes 58:7-10/Mzm 112:4-5, 6-7, 8-9 (4a)/1 Kor 2:1-5/Mat 5:13-16
 
 
 

Minggu, 29 Januari 2023 Hari Minggu Biasa IV

Minggu, 29 Januari 2023
Hari Minggu Biasa IV


“Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, yang melakukan hukum-Nya; carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan." (Zef 2:3)

Antifon Pembuka (Mzm 105:47)

Selamatkanlah kami, ya Tuhan Allah kami, dan kumpulkanlah kami dari antara bangsa-bangsa supaya kami bersyukur kepada nama-Mu yang kudus dan bermegah-megah dalam puji-pujian kepada-Mu.

Save us, O Lord our God! And gather us from the nations, to give thanks to your holy name, and make it our glory to praise you.

atau
Lætetur cor quærentium Dominum: quærite Dominum, et confirmamini: quærite faciem eius semper.
   
Doa Pagi
   

Tuhan, Allah kami, perkenankanlah kami menghormati Engkau dengan segenap akal budi dan mencintai semua manusia dengan kasih sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  

Bacaan dari Nubuat Zefanya (2:3; 3:12-13)

"Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah."

"Carilah Tuhan, hai semua orang yang rendah hati di negeri, hai semua yang melakukan hukum-Nya: carilah keadilan, carilah kerendahan hati; mungkin kamu akan terlindung pada hari kemurkaan Tuhan." Dan Allah berfiriman, "Di antaramu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan. Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya mereka akan seperti domba yang makan rumput dan berbaring tanpa ada yang mengganggunya.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = d, 3/4, PS 860
Ref. Berbahagia orang yang suci hatinya sebab bagi mereka Kerajaan Surga
Ayat. (Mzm 146:1.7.8-9a.9b-10; Ul: Mat 5:3)
1. Dialah yang menegakkan keadilan, bagi orang yang diperas, dan memberi roti kepada orang-orang yang lapar, Tuhan membebaskan orang-orang yang terkurung.
2. Tuhan membuka mata orang buta, Tuhan menegakkan orang yang tertunduk, Tuhan mengasihi orang-orang benar. Tuhan menjaga orang-orang asing.
3. Anak yatim dan janda ditegakkan-Nya kembali, tetapi jalan orang fasik dibengkokkan-Nya. Tuhan itu Raja untuk selama-lamanya, Allah-Mu, ya Sion, turun-menurun!

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Korintus (1Kor 1:26-31)
"Yang lemah dan tak berdaya dipilih Allah."

Saudara-saudara, coba ingatlah bagaimana keadaan kamu, ketika kamu dipanggil: menurut ukuran manusia tidak banyak orang yang bijak, tidak banyak orang yang berpengaruh, tidak banyak orang yang terpandang. Tetapi apa yang bodoh bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan orang-orang yang berhikmat, dan apa yang lemah bagi dunia, dipilih Allah untuk memalukan apa yang kuat, dan apa yang tidak terpandang dan yang hina bagi dunia, dipilih Allah, bahkan apa yang tidak berarti, dipilih Allah untuk meniadakan apa yang berarti, supaya jangan ada seorang manusiapun yang memegahkan diri di hadapan Allah. Tetapi oleh Dia kamu berada dalam Kristus Yesus, yang oleh Allah telah menjadi hikmat bagi kita. Ia membenarkan dan menguduskan dan menebus kita. Karena itu seperti ada tertulis: "Barangsiapa yang bermegah, hendaklah ia bermegah di dalam Tuhan."
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Mat 5:12a)
Bersukacitalah dan bergembiralah sebab besar ganjaranmu di surga.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:1-12a)

"Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah."

Pada suatu hari Yesus naik ke atas bukit, sebab melihat orang banyak. Setelah Ia duduk, datanglah murid-murid-Nya kepada-Nya. Lalu Yesus mulai berbicara dan menyampaikan ajaran ini kepada mereka, "Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah orang yang berdukacita, karena mereka akan dihibur. Berbahagialah orang yang lemah lembut, karena mereka akan memiliki bumi. Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka akan dipuaskan. Berbahagialah orang yang murah hati, karena mereka akan beroleh kemurahan. Berbahagialah orang yang suci hatinya, karena mereka akan melihat Allah. Berbahagialah orang yang membawa damai, karena mereka akan disebut anak-anak Allah. Berbahagialah orang yang dianiaya demi kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Surga. Berbahagialah kalian, jika demi Aku kalian dicela dan dianiaya, dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat. Bersukacitalah dan bergembiralah, sebab besarlah ganjaranmu di surga."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)



Renungan
  
         
Saudara dan saudari yang terkasih dalam Kristus, hari ini dalam bacaan Kitab Suci, kita semua mendengar tentang gambaran tentang siapa yang dianggap sebagai orang Katolik sejati, sebagai orang yang bukan orang Katolik hanya dalam nama atau dalam KTP/KK, tetapi juga orang Katolik di dalam hati mereka. dan jiwa-jiwa, dan semua orang yang melihat orang-orang ini, akan benar-benar mengetahui dan mengenali iman Katolik mereka, bukan karena mereka memamerkan catatan atau kartu yang menyatakan bahwa mereka termasuk dalam iman Katolik, tetapi karena tindakan dan perbuatan mereka sendiri.

Saudara dan saudari dalam Kristus, pada hari ini kita dipanggil untuk merenungkan kata-kata Tuhan kita Yesus dalam Sabda Bahagia yang Dia ajarkan kepada para murid dan orang-orang yang mendengar ajaran-Nya di gunung, seperti yang juga kita dengar dalam Injil kita. bagian hari ini. Delapan Sabda Bahagia adalah delapan kebajikan baik yang harus kita semua miliki dalam hidup kita masing-masing, seperti yang telah dilalui Yesus masing-masing, yang kemudian diharapkan dari kita umat Kristiani.  
 
Kita harus miskin dalam roh, yang tidak mengacu pada kemiskinan materi, atau menjadi miskin karena kita tidak memiliki uang atau harta duniawi untuk menopang diri kita sendiri. Ini adalah kesalahpahaman yang sering dimiliki banyak orang sehubungan dengan istilah 'miskin dalam semangat'. Yesus tidak mendukung mereka yang miskin secara materi melawan yang kaya, dan Dia juga tidak mengutuk orang kaya hanya karena mereka kaya atau memiliki lebih banyak harta materi daripada yang lain.

Sebaliknya, itu berarti bahwa kita harus mengakui kemiskinan rohani kita, memahami bahwa kita semua adalah orang berdosa di hadapan Allah, nakal dan memberontak, telah dibuang dari hadirat-Nya karena ketidaktaatan dan keberdosaan kita. Pengakuan dan kesadaran akan dosa dan kelemahan diri sendiri adalah sesuatu yang tidak biasa kita lihat di antara kita sendiri. Kita seringkali terlalu bangga dan merasa terlalu benar sendiri untuk dapat melihat kesalahan kita sendiri dan karena itu kita tidak mampu mengambil langkah untuk memperbaiki situasi ini.

Karena itu Kerajaan Allah benar-benar milik mereka yang rendah hati dan mau diampuni, mereka yang mampu membuka diri untuk menerima kasih karunia Allah. Yang kemudian sampai pada Sabda Bahagia berikutnya, tentang mereka yang berduka. Dukacita ini sering dikaitkan dengan mereka yang sedih dan berduka karena kehilangan sesuatu atau seseorang yang berharga, seperti ketika seseorang yang mereka cintai meninggal dunia. Namun yang lebih penting lagi, seseorang yang miskin jiwa juga akan bersedih.

Mengapa demikian? Itu karena jika kita menyadari dosa-dosa kita, dan betapa buruknya dosa-dosa itu, kita akan sangat sedih, mengetahui bahwa Tuhan pasti akan menghukum kita atas semua perbuatan keji dan jahat yang telah kita lakukan. Penyesalan yang menyertai tindakan seseorang, mengetahui penyesalan atas dosa-dosanya yang tidak dapat dilakukan oleh banyak orang di zaman kita. Banyak dari kita tidak mengetahui dosa-dosa kita sendiri, dan betapa buruknya dosa itu bagi jiwa kita sendiri.

Dunia ini penuh dengan dosa dan kegelapan, dan banyak dari kita yang terjebak dalam kegelapan. Kita memenuhi diri kita dengan tindakan kebencian, kecemburuan, keserakahan dan semua hal lain yang tidak pantas bagi diri kita sendiri sebagai orang-orang yang menyebut diri mereka sebagai orang Katolik. Kita menyebabkan kerugian, rasa sakit, dan penderitaan pada orang lain hanya agar kita dapat memperoleh sesuatu untuk diri kita sendiri, agar kita mendapat manfaat di atas ketidaknyamanan dan penderitaan orang lain. Ini akan terjadi ketika setiap orang hanya peduli pada dirinya sendiri dan bukan pada orang lain.

Di sinilah kita perlu bersikap lembut, penuh kasih dan perhatian, tidak cepat marah tetapi tenang dan berbelas kasih. Kita harus memiliki keinginan untuk mengasihi satu sama lain, dan menunjukkan perhatian dan kepedulian terhadap saudara-saudara kita, terutama ketika kita melihat seseorang diperlakukan tidak adil, diintimidasi dan diambil haknya dari mereka. 
 
Kita semua dipanggil untuk menjadi mereka yang siap membantu saudara-saudara kita ini, membantu mereka dan menghibur mereka, menunjukkan belas kasihan dan cinta kepada mereka. Itulah sebabnya Tuhan memberkati semua orang yang memiliki belas kasihan dan belas kasihan di dalam hati mereka, semua orang yang tidak mampu duduk diam saat mereka melihat seseorang dianiaya, diintimidasi dan dianiaya. Itu tidak hanya berarti bahwa kita harus melakukan yang terbaik untuk mengatasi dosa-dosa kita, tetapi kita juga harus saling membantu melalui tindakan kita.

Hanya ketika kita memiliki niat yang benar, sikap yang benar, dan pemahaman yang benar tentang hal-hal barulah kita dapat melanjutkan dengan cara Kristiani. Dan memang, orang Katolik adalah orang yang cinta damai, yang mengusahakan kemajuan bagi saudara-saudaranya. Orang yang damai menginspirasi satu sama lain untuk mengesampingkan konflik dalam menangani masalah. Mereka akan berusaha sebaik mungkin untuk menghadirkan keharmonisan dan kedamaian dalam segala situasi. Saat itulah cinta harus mengalahkan kebencian, di mana keadilan harus mengalahkan ketidakadilan.

Pada akhirnya, marilah kita semua bertanya pada diri kita sendiri, apakah kita mampu melakukan apa yang Tuhan perintahkan kepada kita semua? Kita tidak perlu khawatir atau takut, karena dalam bacaan kedua hari ini, dalam surat yang ditulis oleh Rasul Paulus di kota Korintus. dia berkata bahwa Tuhan memilih orang biasa, bukan mereka yang dianggap kuat dan perkasa di mata dunia, tetapi kita semua dengan kelemahan dan kesalahan kita, telah dipilih oleh Tuhan.

Apa artinya ini? Artinya dengan memanggil kita semua, Tuhan ingin setiap kita diubah oleh tindakan kita, yang harus dipenuhi dengan cinta, dengan belas kasihan, dengan kebaikan, kasih sayang dan rahmat. Kita harus mengikuti teladan para pendahulu kita yang baik, orang-orang suci yang telah menjalani kehidupan yang bajik, kehidupan Kristiani sejati yang juga harus kita ikuti.

Itu juga berarti bahwa sebagai orang Katolik kita tidak boleh menabur perpecahan ketika kita bisa bersatu. Kita tidak boleh mencelakai dan melukai saudara kita ketika kita mampu membawa kedamaian dan keharmonisan, dan juga cinta dan kasih sayang. Kita tidak boleh bertindak tidak adil terhadap saudara kita, tetapi sebaliknya kita harus menjunjung tinggi keadilan dan kejujuran dalam semua urusan kita.

Memang semua itu tidak akan mudah dilakukan, karena seringkali hal-hal yang mudah diucapkan namun sulit untuk diwujudkan. Tetapi justru itulah yang dikatakan Yesus sendiri kepada murid-murid-Nya dan semua pengikut-Nya. Bahwa akan ada penentangan, penganiayaan dan tantangan dari banyak sumber, tetapi mereka yang bertahan, pada akhirnya akan menerima upah yang besar.

Ya, godaan dan bujukan untuk melakukan sebaliknya akan sangat bagus, tetapi di sinilah kita dapat saling membantu untuk melewati saat-saat sulit itu, dan menunjukkan satu sama lain dengan contoh yang baik dari tindakan kita sendiri. Biarlah delapan Sabda Bahagia menjadi penuntun kita, dalam tingkah laku kita dan dalam tindakan kita, sehingga semua orang yang melihat kita akan segera mengenali Tuhan hadir di dalam kita dan pekerjaan kita, dan oleh karena itu lebih banyak orang akan memahami Tuhan dan jalan-Nya, dan diselamatkan bersama dengan kita semua.

Semoga Tuhan memberkati kita semua dan pekerjaan kita, dan semoga Dia membangkitkan dalam diri kita masing-masing keinginan untuk menjalani kehidupan yang benar dan diberkati. Semoga kita semua selalu benar, adil dan jujur dalam setiap urusan kita, dan peduli dan penuh kasih, berbelas kasih dan baik terhadap satu sama lain, sesama saudara dan saudari dalam Tuhan kita. Semoga Tuhan menyertai kita semua. Amin. 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
  
Antifon Komuni (Mzm 31:17-18)

Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-Mu. Selamatkanlah aku oleh kasih setia-Mu. Tuhan, janganlah membiarkan aku mendapat malu, sebab aku berseru kepada-Mu.

Let your face shine on your servant. Save me in your meciful love. O Lord, let me never be put to shame, for I call to you.

Illumina faciem tuam super servum tuum, et salvum me fac in tua misericordia: Domine, non confundar, quoniam invocavi te.

 (RENUNGAN PAGI)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy