| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 13 Februari 2023 Hari Biasa Pekan VI

 

 

Senin, 13 Februari 2023
Hari Biasa Pekan VI
 
Janganlah menimbun terlalu banyak dari apa yang kamu miliki (St. Bernardus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 50:14a.15)

Persembahkanlah puji syukur sebagai kurban kepada Allah! Berserulah kepada-Ku pada waktu kesesakan, Aku akan meluputkan dikau dan engkau memuliakan Daku

Doa Pagi 

Allah Bapa yang Maharahim, semoga kami semakin mengenal diri kami, ajarilah kami saling membimbing dan mengasuh, sebagaimana putra dan putri se-Bapa, yang menyayangi umat ciptaan-Nya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
   
Bacaan dari Kitab Kejadian (4:1-15.25)
   
 
"Kain memukul Habel, adiknya, lalu membunuh dia."
   
Adam menghampiri Hawa, isterinya. Maka mengandunglah wanita itu, lalu melahirkan Kain; dan Hawa berkata, “Aku telah mendapat seorang anak laki-laki dengan pertolongan Tuhan.” Selanjutnya dilahirkannyalah Habel, adik Kain. Habel menjadi gembala kambing domba, sedang Kain menjadi petani. Setelah beberapa waktu lamanya, maka Kain mempersembahkan sebagian dari hasil tanah itu kepada Tuhan sebagai kurban persembahan. Habel juga mempersembahkan kurban persembahan dari anak sulung kambing dombanya, yakni lemak-lemaknya. Maka Tuhan mengindahkan Habel dan kurban persembahannya itu. Tetapi Kain dan kurban persembahannya tidak diindahkan-Nya. Lalu hati Kain menjadi sangat panas, dan mukanya muram. Sabda Tuhan kepada Kain, “Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak akan berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, dosa sudah mengintip di depan pintu. Dosa itu sangat menggoda engkau tetapi engkau harus berkuasa atasnya.” Pada suatu hari Kain berkata kepada Habel, adiknya, “Marilah kita pergi ke padang.” Ketika mereka ada di padang, tiba-tiba Kain memukul Habel, adiknya itu, lalu membunuh dia. Sabda Tuhan kepada Kain, “Di mana Habel adikmu itu?” Jawab Kain, “Aku tidak tahu! Apakah aku penjaga adikku?” Sabda Tuhan pula, “Apakah yang telah kauperbuat ini? Darah adikmu itu berteriak kepada-Ku dari tanah. Maka sekarang, terkutuklah engkau, terbuang jauh dari tanah yang mengangakan mulutnya untuk menerima darah adikmu itu dari tanganmu. Apabila engkau mengusahakan tanah, maka tanah itu tidak akan memberikan hasil sepenuhnya lagi kepadamu. Engkau akan menjadi seorang pelarian dan pengembara di bumi.” Berkatalah Kain kepada Tuhan, “Hukumanku itu lebih besar daripada yang dapat kutanggung. Engkau menghalau aku sekarang dari tanah ini dan aku akan tersembunyi dari hadapan-Mu, seorang pelarian dan pengembara di bumi. Barangsiapa bertemu dengan aku, tentulah akan membunuh aku.” Sabda Tuhan kepadanya, “Sekali-kali tidak! Barangsiapa membunuh Kain, ia akan dibalas tujuh kali lipat.” Kemudian Tuhan menaruh tanda pada Kain, supaya ia jangan dibunuh oleh siapa pun yang bertemu dengan dia. Adam menghampiri pula isterinya. Lalu wanita itu melahirkan seorang anak laki-laki. Ia menamainya Set, sebab katanya, “ Allah telah mengaruniakan kepadaku anak yang lain sebagai ganti Habel; sebab Kain telah membunuhnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Persembahkanlah puji syukur kepada Allah sebagai kurban.
Ayat. (Mzm 50:1.8.16bc-17.20-21; R: 14a)
1. Yang Mahakuasa, Tuhan Allah, berfirman dan memanggil bumi, dari terbitnya matahari sampai kepada terbenamnya. Bukan karena kurban sembelihan engkau Kuhukum, sebab kurban bakaranmu senantiasa ada di hadapan-Ku.
2. ”Apakah urusanmu menyelidiki ketetapan-Ku, dan menyebut-nyebut perjanjian-Ku dengan mulutmu, padahal engkau membenci teguran dan mengesampingkan firman-Ku?
3. Engkau duduk, dan menjelek-jelekkan saudaramu, engkau memfitnah saudara kandungmu. Itulah yang engkau lakukan! Apakah Aku akan diam saja? Apakah kaukira Aku ini sederajat dengan kamu? Aku menggugat engkau dan ingin berperkara denganmu.
 
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 14:6)
Aku ini jalan, kebenaran, dan kehidupan, sabda Tuhan. Tiada orang dapat sampai kepada Bapa tanpa melalui Aku.

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:11-13)
  
"Mengapa angkatan ini meminta tanda?"
   
Sekali peristiwa datanglah orang-orang Farisi dan bersoal jawab dengan Yesus. Untuk mencobai Dia mereka meminta dari pada-Nya suatu tanda dari surga. Maka mengeluhlah Yesus dalam hati dan berkata, “Mengapa angkatan ini meminta tanda? Aku berkata kepadamu, “Sungguh, kepada angkatan ini sekali-kali tidak akan diberikan tanda.” Lalu Yesus meninggalkan mereka. Ia naik ke perahu dan bertolak ke seberang.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 

 
Renungan

 
Ketika datang ke kompetisi apa pun, dikatakan bahwa menang bukanlah segalanya. Meskipun ini bukanlah segalanya, beberapa orang akan memelintirnya dan mengatakan bahwa "menang bukanlah segalanya; itu adalah satu-satunya". Ini cukup jelas dalam olahraga di mana sportivitas sering diuji dan banyak yang gagal.

Dalam bacaan pertama, kita mendengar bahwa Allah menyukai persembahan Habel tetapi tidak menyukai Kain dan persembahannya. Ini mungkin terdengar seperti kompetisi di mana ada yang menang dan ada yang kalah dan jika kita pernah kalah sebelumnya, kita akan tahu bagaimana perasaan Kain.

Secara alami, Kain marah dan putus asa, dan Tuhan bahkan berbicara kepadanya mengatakan kepadanya untuk bersikap baik atau jika tidak, dosa kebencian dan kepahitan seperti binatang buas yang berjongkok menunggu untuk melahapnya.

Tetapi Kain tidak mendengarkan Tuhan, dan membiarkan amarahnya berkembang menjadi kebencian dan kepahitan, itu berubah menjadi tragedi karena pembunuhan pertama dalam Alkitab dilakukan.

Tuhan selalu berbicara kepada kita tetapi apakah kita mendengarkan Dia? Kalau saja kita menyadari emosi yang ada di dalam diri kita, tanda-tanda yang ada di dalam diri kita, maka kita akan mengetahui bagaimana Tuhan berbicara kepada kita.

Ketika kemarahan berkobar di dalam diri kita, kita hanya perlu melihat Alkitab dan melihat apa yang dikatakan di sana.

"Apabila kamu menjadi marah, janganlah kamu berbuat dosa: janganlah matahari terbenam, sebelum padam amarahmu dan janganlah beri kesempatan kepada Iblis. "
(Efesus 4:26-27)

Kita tidak perlu meminta tanda lagi. Kita hanya perlu melihat dan merasakan tanda-tanda di dalam diri kita. Di sanalah Tuhan Allah berbicara kepada kita.
(RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini  
 
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan yang telah Anda berikan melalui donasi untuk renunganpagi.id Tuhan memberkati. 

Antifon Komuni (Kej 4:6-7)
 
Mengapa hatimu panas dan mukamu muram? Masakan mukamu tidak berseri, jika engkau berbuat baik? Tetapi jika engkau tidak berbuat baik, maka dosa sudah mengintip di depan pintu.
 
Image by Gerd Altmann from Pixabay (CC0)
 Doa Malam

Allah Bapa yang Mahabaik, Enkau telah memberikan tanda sekali untuk selamanya, ialah Yesus Kristus Putra-Mu. Berkenanlah membuka mata dan telinga kami, agar kami dapat belajar mendengarkan Sabda-Nya dan menyaksikan teladan-Nya. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan Harian: 13 - 19 Februari 2023

 

Senin: Kej 4:1-15, 25/Mzm 50:1 dan 8, 16bc-17, 20-21/Mrk 8:11-13
 
Selasa: Peringatan Wajib St. Sirilus dan Metodius (P).
Kej 6:5-8; 7:1-5, 10/Mzm 29:1a dan 2, 3ac-4,3b dan 9c-10/Mrk 8:14-21
 
Rabu: Kej 8:6-13, 20-22/Mzm 116:12-13, 14-15, 18-19/Mrk 8:22-26
Kamis: Kej 9:1-13/Mzm 102:16-18, 19-21, 29 dan 22-23/Mrk 8:27-33
Jumat: Kej 11:1-9/Mzm 33:10-11, 12-13, 14-15/Mrk 8:34 -9:1
Sabtu: Ibr 11:1-7/Mzm 145: 2-3, 4-5, 10-11/Mrk 9:2-13
Minggu yang akan datang: Hari Minggu Biasa VII (H).
Im 19:1-2, 17-18/Mzm 103:1-2, 3-4, 8, 10,12-13 (8a)/1 Kor 3:16-23/Mat 5:38-48
 
 
Image by Gerd Altmann from Pixabay (CC0)

Minggu, 12 Februari 2023 Hari Minggu Biasa VI

 

Minggu, 12 Februari 2023
Hari Minggu Biasa VI

"Misteri keselamatan dinyatakan kepada kita dan diteruskan dan tercapai didalam Gereja, dan dari sumber yang asli dan satu-satunya ini, bagaikan air yang 'rendah hati, berguna, berharga, dan murni' misteri ini mencapai dunia. Para muda dan umat tercinta, seperti Saudara Fransiskus kita harus sadar akan dan menyerap kebenaran fundamental yang diwahyukan ini, yang terkandung didalam kata-kata yang di sucikan oleh tradisi: Tidak ada keselamatan diluar Gereja. Hanya dari dia-lah (Gereja) kuasa hidup menuju Kristus dan Roh-Nya mengalir secara pasti dan secara penuh, untuk memperbaharui seluruh kemanusiaan, dan karenanya mengarahkan setiap manusia untuk menjadi bagian dari Tubuh Mistik Kristus."  (Paus Yohanes Paulus II, Pesan Radio untuk Vigili Fransiskan di St. Petrus dan Assisi, 3 Oktober 1981, L'Osservatore Romano, October 12, 1981.)
   

Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
  
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.

Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.

Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me.

   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah bersabda bahwa Engkau akan tinggal dalam hati yang lurus dan murni. Semoga dengan pertolongan rahmat-Mu kami hidup menurut Sabda-Mu agar kami panta menjadi tempat kediaman-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                  

Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (15:15-20)
   
      
"Tuhan tidak memerintahkan siapapun untuk berdosa."
  
Asal sungguh mau, engkau dapat menepati hukum, dan berlaku setia pun dapat kaupilih. Api dan air telah ditaruh Tuhan di hadapanmu; kepada apa yang kaukehendaki dapat kauulurkan tanganmu. Hidup dan mati terletak di depan manusia; apa yang dipilih akan diberikan kepadanya. Sungguh besarlah kebijaksanaan Tuhan. Dia kuat dalam kekuasaan-Nya dan melihat segala-galanya. Mata Tuhan tertuju kepada orang yang takwa kepada-Nya. Dan segenap pekerjaan manusia Ia kenal. Tuhan tidak menyuruh orang menjadi fasik, dan tidak memberi izin kepada siapa pun untuk berdosa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.
Ayat. (Mzm 1-2.4-5.17-18.33-34; R:1b)
1. Berbahagialah orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
2. Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sungguh. Kiranya hidupku mantap, supaya aku memandang keajaiban-keajaiban hukum-Mu.
3. Perlihatkanlah kepadaku, ya Tuhan, petunjuk-petunjuk ketetapan-Mu, aku hendak memegangnya sampai saat terakhir. Buatlah aku mengerti, maka aku akan memegang hukum-Mu; dengan segenap hati aku hendak memeliharanya.
 
  

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus (2:6-10)
  
"Sejak dahulu kala Allah menyediakan hikmat bagi kemuliaan kita."
  
Saudara-saudara, kami memberitakan hikmat di kalangan mereka yang telah matang; bukan hikmat yang dari dunia ini, dan bukan hikmat yang dari penguasa-penguasa dunia ini, yaitu penguasa-penguasa yang akan ditiadakan, tetapi hikmat Allah yang tersembunyi dan rahasia, yang sejak sebelum dunia dijadikan telah disediakan Allah bagi kemuliaan kita. Tidak ada dari penguasa dunia ini yang mengenalnya, sebab kalau sekiranya mereka mengenalnya, mereka tidak menyalibkan Tuhan yang mulia. Tetapi seperti ada tertulis, “Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telinga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: Semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia.” Semua itu telah dinyatakan Allah kepada kita berkat Roh-Nya, sebab Roh menyelidiki segala sesuatu, bahkan hal-hal yang tersembunyi dalam diri Allah.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
  

Bait Pengantar Injil, do = g, 2/4, PS 952
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Sesudah ayat, Alleluya dilagukan dua kali.
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Tuhan langit dan bumi, sebab rahasia kerajaan-Mu Kaubuka untuk orang sederhana.

Inilah Injil Suci menurut Matius (5:17-37)
  
"Dahulu dikatakan demikian; tetapi Aku mengatakan kepadamu begini."
   
Dalam khotbah di bukit Yesus mengajar murid-murid-Nya, kata-Nya, “Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. Karena Aku berkata kepadamu, ‘Sungguh, selama belum lenyap langit dan bumi ini, tidak satu iota atau satu titik pun akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Surga. Maka Aku berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar daripada hidup keagamaan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, kamu tidak akan masuk ke dalam Kerajaan Surga. Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita: Jangan membunuh; siapa yang membunuh harus dihukum. Tetapi Aku berkata kepadamu: Setiap orang yang marah terhadap saudaranya harus dihukum! Barangsiapa berkata kepada saudaranya, ‘Kafir!’ ia harus dihadapkan ke Mahkamah Agama, dan siapa yang berkata, ‘Jahil!’ harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala. Sebab itu, jika engkau mempersembahkan persembahanmu di atas mezbah, dan engkau teringat akan sesuatu yang ada dalam hati saudaramu terhadap engkau, tinggalkanlah persembahanmu di depan mezbah itu, dan pergilah berdamai dahulu dengan saudaramu, lalu kembali untuk mempersembahkan persembahanmu itu. Segeralah berdamai dengan lawanmu selama engkau bersama-sama dia di tengah jalan, supaya lawanmu itu jangan menyerahkan engkau kepada hakim, dan hakim itu menyerahkan engkau kepada pembantunya, dan engkau dilemparkan ke dalam penjara. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya engkau tidak akan keluar dari sana, sebelum engkau membayar hutangmu sampai lunas. Kamu telah mendengar firman, ‘Jangan berzinah!’ Tetapi Aku berkata kepadamu: Barangsiapa memandang perempuan dengan menginginkannya, dia sudah berbuat zinah di dalam hatinya. Maka, jika matamu yang kanan menyesatkan engkau, cungkillah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa, daripada tubuhmu seutuhnya dicampakkan ke dalam neraka. Dan jika tangan kananmu menyesatkan engkau, penggallah dan buanglah, karena lebih baik bagimu satu anggota tubuhmu binasa daripada tubuhmu seutuhnya masuk neraka. Telah difirmankan juga, ‘Barangsiapa menceraikan isterinya, ia harus memberikan surat cerai kepadanya’. Tetapi Aku berkata kepadamu, Barangsiapa menceraikan isterinya kecuali karena zinah, dia membuat isterinya berzinah. Dan barangsiapa kawin dengan perempuan yang diceraikan, dia pun berbuat zinah. Kamu telah mendengar pula apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita, ‘Jangan bersumpah palsu, melainkan peganglah sumpahmu di hadapan Tuhan.’ Tetapi Aku berkata kepadamu: ‘Janganlah sekali-kali bersumpah, baik demi langit, karena langit adalah takhta Allah, maupun demi bumi, karena bumi adalah tumpuan kaki-Nya, atau pun demi Yerusalem, karena Yerusalem adalah kota Raja Agung. Janganlah pula engkau bersumpah demi kepalamu, karena engkau tidak berkuasa memutihkan atau menghitamkan sehelai rambut pun. Jika ya, hendaklah kamu katakana: Ya, jika tidak, hendaklah kamu katakan: Tidak. Apa yang lebih daripada itu berasal dari si jahat.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 
Renungan



Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, pada hari Minggu ini, kita merenungkan pesan-pesan dari Kitab Suci yang memberi tahu kita tentang hikmat manusia dan hikmat Allah. Banyak dari kita membanggakan kemampuan kita, kecerdasan kita dan kehebatan kita, tetapi dalam semua ini, apa yang kita semua ketahui dan mampu lakukan, tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebesaran dan kemuliaan Tuhan. 
 
Seringkali kita umat manusia mencoba untuk menjadi lebih baik daripada Tuhan, dengan tidak mendengarkan Dia, dengan tidak mematuhi hukum dan jalan-Nya, dan dengan mencoba mencari cara untuk membuat segala sesuatunya nyaman bagi diri mereka sendiri, tetapi dengan mengorbankan ketidaktaatan dan dosa. di hadapan Tuhan. Kita sering percaya pada penilaian kita sendiri dan pada kebijaksanaan kita sendiri, tetapi semua ini tidak mampu memberi kita kepuasan sejati.
  
Dalam Injil, kita mendengar Yesus memberikan pengajaran dan Dia mulai dengan “Kamu telah mendengar apa yang difirmankan kepada nenek moyang kita.” Dia menyinggung beberapa Perintah – Jangan membunuh; Jangan melakukan perzinahan.

Namun dengan masing-masing Perintah itu, Dia memberikan aspek yang lebih dalam dan menyajikan ajaran yang mencerahkan untuk membantu kita memahami nilai-nilai yang mengalir dari Perintah.

Misalnya, dengan Perintah jangan berzinah, Dia mengatakan bahwa jika seorang pria memandang seorang wanita dengan penuh nafsu, dia telah berzinah dengan dia di dalam hatinya.
 
Kita perlu membuka diri untuk menerima kebenaran dan hikmat Allah, dan kita tidak boleh seperti orang Farisi dan ahli Taurat, yang dikritik Yesus dalam Injil hari ini, sebagai orang yang mengetahui Hukum, namun meskipun mereka mengetahui dan mengingatnya itu, tetapi mereka tidak melakukan apa yang hukum ingin mereka lakukan. Mereka tidak mempraktikkan apa yang seharusnya mereka praktikkan, dan malah menaruh kepercayaan pada kecerdasan dan kebijaksanaan manusia mereka sendiri.
 
Mengapa demikian? Itu karena mereka telah menjadi sombong dan angkuh karena mereka dipercayakan dengan kepemimpinan rakyat dan penjagaan hukum-hukum Tuhan. Mereka menindas orang-orang dengan banyak hukum, aturan dan peraturan, yang mereka sendiri tidak mengerti dan hargai, karena mereka menegakkannya dengan maksud membuat diri mereka dipuji dan dihormati di hadapan orang lain, ketika semua orang melihat betapa setia dan salehnya mereka dalam memenuhi hukum.  
 
Namun, mereka tidak memiliki Tuhan di hati mereka. Tuhan bukanlah prioritas dalam hidup mereka, karena mereka mengisinya dengan tujuan dan keinginan mereka sendiri. Mereka tidak setia, dan menyesatkan orang lain, dan dalam beberapa kesempatan mereka bahkan mempersulit orang lain untuk menemukan jalan mereka menuju Tuhan, karena mereka mengutuk orang-orang yang mereka anggap berdosa dan tidak layak menerima kasih karunia keselamatan Allah.
 
Tetapi Yesus menegur mereka semua dan menunjukkan betapa salahnya mereka. Mereka tidak mampu memenuhi apa yang Tuhan percayakan kepada mereka, yaitu membantu membimbing umat Tuhan di jalan kebenaran. Sebaliknya, mereka membuat orang-orang ini menanggung hukum seperti tugas, dan tidak benar-benar memahami apa yang mereka junjung tinggi dan apa yang diharapkan untuk mereka lakukan di bawah Hukum.  
 
Yesus mengungkapkan kepada mereka kebenaran, dengan mengajar mereka apa arti hukum Allah yang sebenarnya. Dia mengajar mereka semua bahwa Hukum Tuhan harus dipahami dalam seluruh tujuannya, bukan hanya dalam istilah individu. Hukum-hukum Allah bukanlah hukum-hukum individual dan terpisah yang harus dipatuhi sebagaimana adanya, tetapi kita harus belajar mengapa hukum-hukum itu harus ditaati, agar hukum-hukum ini bermanfaat bagi kita.
  
Ambil contoh, hukum tentang pembunuhan, di mana Yesus menjelaskan bahwa, meskipun Hukum menetapkan hukuman bagi mereka yang telah melakukan pembunuhan, tetapi pembunuhan itu sendiri seringkali disebabkan oleh niat yang telah direncanakan sebelumnya, di mana orang yang melakukan pembunuhan telah memikirkan untuk melakukannya. membahayakan hidup orang lain, atau merencanakan untuk membunuh orang itu karena berbagai alasan.

Dan itulah sebabnya Yesus berkata bahwa bahkan jika seseorang marah pada orang lain, dia sudah melakukan dosa, karena kemarahan seperti yang kita tahu dapat dengan mudah menyebabkan kemarahan yang lebih besar, dan kemudian menjadi perselisihan, dan akhirnya kekerasan, seperti yang kita tahu dapat menyebabkan kematian jika terus berlanjut dan tidak terkendali. Dan dosa melawan kasih, karena kasih adalah esensi sejati dari hukum Tuhan.
 
Sebuah cerita mengatakan bahwa seorang pemuda berkata kepada seorang imam tua, “Saya suka melihat wanita terutama yang cantik. Jika Tuhan tidak ingin kita melihatnya, lalu mengapa Dia memberi kita mata?” Imam tua itu menjawab, "Tuhan juga memberi kita kelopak mata sehingga kita bisa menutupnya bila perlu."  
 
Saat kita datang ke Ekaristi, kita disuapi dengan ajaran Yesus, kita juga disuapi dengan kasih-Nya dalam Perjamuan Kudus. Dan kita juga perlu terus mengingatkan diri kita akan kasih yang Yesus isi dengan hati kita.

Yesus ingin mengingatkan kita bahwa Dia selalu mengasihi kita. Pelajaran tentang kasih harus selalu direvisi di dalam hati kita. Dan seperti yang telah kita pelajari, demikian pula kita harus menunjukkannya.

Tuhan mengasihi kita masing-masing. Namun, terlalu sering kita terjebak dalam berbagai gangguan kita sehingga kita tidak menyadari betapa Tuhan sangat memperhatikan kita. Dia memberi kita Hukum-Nya, karena Dia mengasihi kita semua, dan melalui Yesus, Dia menjelaskan semuanya kepada kita, apa yang perlu kita lakukan agar benar-benar setia kepada-Nya. Hukum Allah adalah penuntun yang membantu kita masing-masing untuk menjalani kehidupan yang semakin setia dan benar.
 
Marilah kita semua membuang semua rintangan dan membereskan semua hal yang menghalangi kita untuk dapat mengasihi Tuhan, dengan merendahkan diri dan membuka diri untuk menerima kemurahan, kasih dan anugerah Tuhan. Marilah kita tidak lagi menaruh kepercayaan pada kekuatan, kecerdasan, dan kemampuan manusia kita sendiri, tetapi sebaliknya, belajar untuk percaya pada pemeliharaan Tuhan dan melakukan yang terbaik untuk menaati-Nya melalui tindakan kita, dan dengan setia pada panggilan kita untuk mengasihi Dia dan saudara-saudara kita.
 
  
Semoga Tuhan membantu kita, agar kita semua belajar untuk menaati-Nya dan memahami bahwa kasih adalah alasan utama mengapa Tuhan menciptakan kita, menunjukkan kepada kita hukum dan perintah-Nya, sehingga kita masing-masing secara bertahap menjadi lebih benar, adil dan layak berada di hadirat Allah, dan karena itu layak menerima janji hidup kekal-Nya. Semoga Tuhan memberkati kita semua, dan mengampuni segala dosa kita. Amin  (RENUNGAN PAGI)
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 

    

 

Credit: kvkirillov/istock.com
 

 
Antifon Komuni (Mzm 78:29-30)

Mereka makan dan menjadi sangat kenyang. Ia memberikan kepada mereka apa yang mereka inginkan, tetapi mereka belum merasa puas.

They ate and had their fill, and what they craved the Lord gave them; they were not disappointed in what they craved.

Manducaverunt, et saturati sunt nimis, et desiderium eorum attulit eis Dominus: non sunt fraudati a desiderio sio. 

Sabtu, 11 Februari 2023 Peringatan Santa Perawan Maria dari Lourdes

Fr. Lawrence, OP (CC BY-NC-ND 2.0)

 Saudara dan saudari terkasih dalam Kristus, hari ini Gereja merayakan kesempatan Peringatan Santa Perawan Maria dari Lourdes, menandai Penampakan Bunda Maria yang terkenal itu, Santa Perawan Maria di situs Lourdes di pedesaan bagian selatan Prancis. Penampakan Santa Perawan Maria dari Lourdes ini terjadi lebih dari satu setengah abad yang lalu, pada pertengahan abad ke-19, ketika Santa Perawan Maria dari Lourdes muncul di hadapan seorang gadis petani muda bernama Bernadette Soubirous, sekarang lebih dikenal sebagai St. Bernadette, mengungkapkan kebenarannya. sifat dan niat padanya. Terlepas dari banyak tantangan dan keraguan yang dihadapi St. Bernadette saat itu, akhirnya Gereja mengakui penglihatan dan Penampakan itu otentik, dan dirayakan secara universal sebagai Pesta Santa Perawan Maria dari Lourdes, dengan situs Lourdes sendiri menjadi salah satu tempat ziarah yang paling populer di dunia.

Bunda Maria sering muncul sepanjang sejarah selama masa pencobaan dan kesulitan besar bagi umat Allah yang setia dan bagi dunia pada umumnya. Dia muncul di Hispania pada tahun-tahun penganiayaan terhadap umat Kristiani selama hari-hari awal Gereja kepada St. Yakobus Rasul, yang sekarang dikenal sebagai Penampakan Bunda Pilar, ketika Bunda Maria, yang mungkin masih hidup di dunia saat itu, muncullah Rasul untuk meyakinkannya dan untuk memperkuat tekadnya dalam mewartakan kebenaran Tuhan kepada orang-orang yang dia layani. Bunda Maria juga muncul di Guadalupe di Meksiko, selama tahun-tahun segera setelah ekspansi Eropa pasca-Columbus ke benua Amerika, Dunia Baru ketika perang, konflik, pandemi, dan faktor lain menyebabkan penderitaan dan kematian jutaan orang yang tak terhitung jumlahnya. Saat itu juga tepat di tengah-tengah reformasi Protestan ketika Gereja terpecah belah karena ajaran sesat dari mereka yang disebut reformis.

Dalam semua kesempatan itu dan lainnya, Perawan Terberkati, Bunda Allah menampakkan diri kepada berbagai orang termasuk di Lourdes karena ia ingin menunjukkan kepada kita semua kasih Allah dan mengingatkan kita akan segala sesuatu yang telah dilakukan Putranya demi kita, dalam pengorbanan-Nya. di Salib-Nya dari kasih yang murni dan abadi bagi kita masing-masing. Terlepas dari banyak pelanggaran dan sikap keras kepala kita dalam menolak kebaikan dan kasih-Nya, Tuhan selalu mengasihi kita tanpa memandang, dan menginginkan agar setiap dari kita dapat menemukan jalan kembali kepada-Nya, untuk berdamai dengan-Nya, dan pada saat yang sama Dia juga telah mempercayakan kita semua pada perhatian penuh kasih ibu-Nya Maria, seperti yang telah Dia lakukan dari Salib-Nya. Dengan cara ini, kita masing-masing dicintai dan dikasihi olehnya, dan menerima darinya cinta yang paling lembut yang telah dia tunjukkan kepada Putranya, Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus.

Di Lourdes, Bunda Maria menampakkan diri kepada Bernadette Soubirous yang berusia empat belas tahun di Gua Massabielle di mana tempat ziarah Bunda Maria dari Lourdes sekarang berdiri. St. Bernadette kembali untuk bertemu Penampakan Bunda Maria. Pada tanggal ini, tanggal sebelas Februari, adalah tanggal penampakan pertama, dan total delapan belas penampakan Bunda Maria terjadi, dan ketika orang-orang mulai mendengar tentang penampakan Bunda berpakaian putih dengan selempang biru seperti yang ditemui oleh St Bernadette muda, mereka mulai datang ke lokasi penampakan.

Dalam salah satu penampakan, Bunda Maria menyuruh St. Bernadette untuk menggali tanah di daerah itu dan minum dari mata air yang keluar dari tanah. St. Bernadette keluar dari mata air menghasilkan cukup banyak penyembuhan ajaib yang kemudian tidak dapat dijelaskan oleh para ilmuwan dan dokter dengan cara apa pun, dan kemudian disertifikasi Gereja sebagai bersifat otentik dan ajaib. Itu adalah awal dari keajaiban penyembuhan yang terkenal di Lourdes, dan awal dari ziarah populer ke situs Penampakan Bunda Maria, yang menarik jutaan peziarah dan lebih banyak lagi setiap tahun.

Ketika dihadapkan dengan skeptisisme dan keraguan oleh otoritas Gereja, pada tanggal Hari Raya Kabar Sukacita, Bunda Maria memberi tahu St. Bernadette Soubirous bahwa dia adalah Yang Dikandung Tanpa Noda, yang mengejutkan otoritas uskup dan imam setempat yang karena itu menjadi yakin akan keaslian Penampakan, sebagaimana Dogma Dikandung Tanpa Noda Perawan Maria yang Terberkati baru saja diproklamirkan oleh Beato Paus Pius IX empat tahun sebelum Penampakan, dan pada zaman dan waktu saat itu, dengan jauh lebih sulit komunikasi dan transportasi, tidak mungkin seorang gadis petani muda yang buta huruf seperti St. Bernadette mengetahui kebenaran ini tentang Perawan Terberkati, Yang Dikandung Tanpa Noda, kecuali Penampakan itu memang benar-benar dari Bunda Allah itu sendiri.

Sejak saat itu, selama satu setengah abad berikutnya dan lebih hingga hari ini, Lourdes telah menjadi tempat yang dikunjungi oleh para peziarah dan umat Kristiani yang tak terhitung banyaknya, dengan berbagai alasan, dan banyak di antara mereka yang mencari kesembuhan dari masalah dan penyakit fisik mereka. Banyak yang disembuhkan secara ajaib oleh iman mereka kepada Tuhan, dan dengan bantuan dan perantaraan Santa Perawan Maria dari Lourdes, ibu-Nya, yang juga ibu kita yang penuh kasih. Itulah sebabnya hari ini, pada Hari Orang Sakit Sedunia ini, pada hari peringatan SP. Maria dari Lourdes, masing-masing dari kita diingatkan akan kasih Allah bagi kita masing-masing, yang telah Dia yakinkan berkali-kali, dan yang Dia curahkan kepada kita melalui bantuan tidak lain dari ibu-Nya sendiri Maria, Bunda Maria dari Lourdes, kita semua mencari kesembuhan untuk berbagai penyakit-penyakit kita, berbagai penyakit dan masalah kita dalam hidup.

Dan bahkan, sama seperti kita mencari kesembuhan Tuhan bagi kita, di antara kita yang sehat jasmani dan rohani, masih ada penyakit jiwa kita, kerusakan dosa yang selalu ada di sekitar kita. Kita semua umat manusia adalah pendosa baik itu dosa besar atau kecil yang telah kita lakukan, atau sedikit atau banyak dalam hal jumlah dosa yang kita lakukan. Tidak hanya itu, tetapi hanya Tuhan sendiri yang mampu menyembuhkan kita dari dosa-dosa kita, sementara dokter dan sarana lain dapat menyembuhkan kita dari penyakit dan masalah duniawi kita, tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Tuhan sendiri. Oleh karena itu, kita masing-masing pada hari ini diingatkan bahwa kita yang membutuhkan kesembuhan dan belas kasihan Tuhan, kita semua harus datang untuk mencari Dia dengan sepenuh hati, dan dengan rendah hati mempercayakan diri kita kepada-Nya dengan bantuan dari Bunda Maria yang paling pengasih, Bunda Maria dari Lourdes.

Maka marilah kita meminta, agar Bunda kita yang terberkati dan penuh kasih berdoa dan menjadi perantara bagi kita, yang berdosa dan menderita banyak penyakit dan masalah, yang terutama adalah kerusakan kita oleh dosa. Semoga Bunda Maria dari Lourdes terus berdoa dan bersyafaat bagi kita para pendosa, dan bagi mereka yang menderita berbagai penyakit, penyakit-penyakit, di seluruh dunia. Semoga Tuhan mengasihani kita dan menyembuhkan kita dari masalah kita, dan membantu kita untuk kembali kepada-Nya, dan dipersatukan kembali dengan-Nya, dalam kebahagiaan-kebahagiaan yang sempurna suatu hari nanti, bebas dari masalah daging dan jiwa kita, murni dan sempurna sekali lagi. Amin.
 
 

Sabtu, 11 Februari 2023 Hari Biasa Pekan V

 

Sabtu, 11 Februari 2023
Hari Biasa Pekan V

“Dalam liturgi Gereja, dalam doanya, dalam persekutuan kaum beriman yang hidup kita mengalami kasih Allah, kita menyadari-Nya dan belajar mengenal kehadiran-Nya dalam hidup kita sehari-hari. Ia lebih dulu mengasihi kita dan terus mengasihi; maka juga kita dapat menanggapinya dengan kasih. Allah tidak menuntut perasaan, yang tidak bisa kita rasakan, dan karena dari "lebih dahulu" kasih Allah ini, dapatlah dalam diri kita bersemi kasih sebagai jawaban.”
(Paus Benediktus XVI, Ensiklik Deus Caritas Est, Allah adalah kasih, No. 17)

Antifon Pembuka (Kej 3:19)

Dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali menjadi tanah asalmu; sebab engkau debu dan akan kembali menjadi debu.
     
Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, orang lemah dan berdosa mendapat janji akan menerima pengampunan dan kesehatan berkat Yesus, Adam baru. Semoga kami tetap rendah hati karena ingat bahwa hanya kesetiaan-Mulah yang sanggup melestarikan hidup kami.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.         
  

Bacaan dari Kitab Kejadian (3:9-24)
   
 
"Tuhan Allah mengusir manusia dari Taman Eden supaya mengolah tanah."
    
Pada suatu hari, di Taman Eden, Tuhan Allah memanggil manusia dan bersabda kepadanya, “Di manakah engkau?” Ia menjawab, “Ketika aku mendengar, bahwa Engkau ada dalam taman ini, aku menjadi takut, karena aku telanjang; sebab itu aku bersembunyi.” Tuhan bersabda, “Siapakah yang memberitahukan kepadamu, bahwa engkau telanjang? Apakah engkau makan dari buah pohon, yang Kularang engkau makan itu?” Manusia itu menjawab, “Perempuan yang Kautempatkan di sisiku, dialah yang memberikan buah pohon itu kepadaku, maka kumakan.” Kemudian bersabdalah Tuhan kepada perempuan itu, “Apakah yang telah kauperbuat ini?” Jawab perempuan itu, “Ular itu memperdayakan aku, maka kumakan buah itu.” Lalu bersabdalah Tuhan Allah kepada ular itu, “Karena engkau berbuat demikian, terkutuklah engkau di antara segala ternak dan di antara segala binatang hutan. Dengan perutmulah engkau akan menjalar dan debu tanahlah yang akan kaumakan seumur hidupmu! Aku akan mengadakan permusuhan antara engkau dan perempuan ini, antara keturunanmu dan keturunannya; keturunannya akan meremukkan kepalamu, dan engkau akan meremukkan tumitnya.”Dan kepada perempuan itu Tuhan Allah bersabda, “Susah payahmu waktu mengandung akan Kubuat sangat banyak; dengan kesakitan engkau akan melahirkan anakmu;namun engkau akan berahi kepada suamimu, dan ia akan berkuasa atasmu.” Lalu sabda-Nya kepada manusia itu, “Karena engkau mendengarkan perkataan isterimu dan memakan buah pohon yang telah Kularang untuk kaumakan maka terkutuklah tanah karena engkau! Dengan bersusah payah engkau akan mencari rezeki dari tanah seumur hidupmu; semak duri dan rumput duri akan dihasilkannya bagimu, dan tumbuh-tumbuhan di padang akan menjadi makananmu; dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu, sampai engkau kembali lagi menjadi tanah, karena dari situlah engkau diambil; sebab engkau debu dan engkau akan kembali menjadi debu.” Manusia itu memberi nama Hawa kepada isterinya, sebab dialah yang menjadi ibu semua yang hidup. Dan Tuhan Allah membuat pakaian dari kulit binatang untuk manusia dan untuk isterinya itu, lalu mengenakannya kepada mereka. Bersabdalah Tuhan Allah, “Sesungguhnya manusia itu telah menjadi seperti salah satu dari Kita, tahu tentang yang baik dan yang jahat; maka sekarang, jangan sampai ia mengulurkan tangannya dan mengambil pula buah pohon kehidupan itu dan memakannya, sehingga ia hidup untuk selama-lamanya. Lalu Tuhan Allah mengusir dia dari Taman Eden supaya ia mengusahakan tanah dari mana ia diambil. Tuhan Allah menghalau manusia itu, dan di sebelah timur Taman Eden ditempatkan-Nyalah beberapa kerub dengan pedang yang bernyala-nyala dan menyambar-nyambar, untuk menjaga jalan ke pohon kehidupan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 847
Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.
Atau: Tuhan, Engkaulah tempat perlindungan kami turun-menurun.
Ayat. (Mzm 90:2.3-4.5-6.12-13; R:1)
1. Sebelum gunung-gunung dilahirkan, sebelum bumi dan dunia diperanakkan, bahkan dari sediakala sampai selama-lamanya Engkaulah Allah.
2. Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
3. Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
4. Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, -berapa lama lagi? – dan sayangilah hamba-hamba-Mu!

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 4:4)
Manusia hidup bukan saja dari makanan, melainkan juga dari setiap sabda Allah

Inilah Injil Suci menurut Markus (8:1-10)
  
"Mereka semua makan sampai kenyang."
  
Sekali peristiwa sejumlah besar orang mengikuti Yesus. Karena mereka tidak mempunyai makanan, Yesus memanggil murid-murid-Nya dan berkata, “Hati-Ku tergerak oleh belas kasihan kepada orang banyak ini. Sudah tiga hari mereka mengikuti Aku dan mereka tidak mempunyai makanan. Jika mereka Kusuruh pulang ke rumahnya dengan lapar, mereka akan rebah di jalan, sebab ada yang datang dari jauh.” Murid-murid-Nya menjawab, “Bagaimana di tempat yang sunyi ini orang dapat memberi mereka roti sampai kenyang?” Yesus bertanya kepada mereka, “Berapa roti yang ada padamu?” Jawab mereka, “Tujuh.” Lalu Yesus menyuruh orang banyak itu duduk di tanah. Sesudah itu Yesus mengambil ketujuh roti itu, mengucap syukur, lalu memecah-mecahkannya dan memberikannya kepada murid-murid-Nya untuk dibagi-bagikan. Dan mereka memberikannya kepada orang banyak. Mereka mempunyai juga beberapa ikan. Sesudah mengucap berkat atasnya, Yesus menyuruh supaya ikan itu juga dibagi-bagikan. Dan mereka makan sampai kenyang. Kemudian orang mengumpulkan potongan-potongan roti yang sisa, sebanyak tujuh bakul. Mereka itu ada kira-kira empat ribu orang. Lalu Yesus menyuruh mereka pulang. Akhirnya Yesus segera naik ke perahu dengan murid-murid-Nya dan bertolak ke daerah Dalmanuta.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


Renungan


Banyak pertanyaan telah diajukan tentang dosa dan penderitaan.

Pertanyaan seperti: Apakah ada hubungan antara dosa dan penderitaan yang tidak bersalah?

Jadi, sejauh realitas dosa tidak disangkal, namun aspek penderitaan akibat dosa tidak serta merta diterima.

Terutama penderitaan orang yang tidak bersalah, atau sebagai akibat dari dosa orang lain.

Beberapa bahkan mungkin mempertanyakan warisan Dosa Asal, karena itu adalah dosa Adam dan Hawa, dan itu seharusnya tidak ada hubungannya dengan mereka.

Nah, kita akan selalu memiliki pertanyaan tentang dosa dan penderitaan.

Tapi marilah kita mendengarkan pertanyaan apa yang Tuhan tanyakan kepada kita.

Pada bacaan pertama, kita mendengar Tuhan menanyakan pertanyaan - Di manakah engkau?

Jadi meskipun Adam dan Hawa telah berdosa, Tuhan tidak meninggalkan mereka tetapi mencari mereka.

Dalam Injil, kita mendengar Yesus menanyakan pertanyaan lain -
“Berapa roti yang ada padamu?”
  
Yesus tidak melihat batasan; Dia lebih tertarik pada kemungkinan.

Tuhan menjangkau kita dengan pertanyaan-pertanyaan-Nya sehingga kita dapat melihat kembali pertanyaan-pertanyaan kita tentang kehidupan, tentang dosa dan tentang penderitaan.

Dan Yesus meminta kita untuk menyerahkan roti hidup kita dengan pertanyaan-pertanyaannya ke dalam tangan-Nya.

Dari tangan-Nya kita akan menerima Roti Hidup yang akan memberi kita iman dan harapan untuk terus berjalan dalam kasih, terlepas dan terlepas dari pertanyaan kita. 
 
 

Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
   
Karya: thanasus/istock.com

Antifon Komuni (Mat 4:4b)

Manusia hidup bukan saja dari makanan, tetapi juga dari setiap sabda Allah.
 

RENUNGAN PAGI

Orang Kudus hari ini: 10 Februari 2023 St. Skolastika, Perawan

Hari ini kita juga memperingati St. Skolastika, yang merupakan saudara kembar St. Benediktus dari Nursia, abdi suci Tuhan lainnya. Teladannya dalam komitmen dan cinta kepada Tuhan memang harus menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi kita masing-masing tentang bagaimana kita sendiri harus menjalani hidup kita dengan iman yang besar. Dia dikenang karena kesalehannya yang besar dan kekudusan pribadinya, serta dedikasinya untuk kehidupan doa dan disiplinnya dalam mematuhi Hukum dan perintah Allah, melalui kepatuhannya pada Regula St. Benediktus yang telah ditetapkan oleh kakaknya sebagai aturan dan norma bagi komunitasnya yang beriman. Melalui teladan dan dedikasinya, banyak orang lain telah dipanggil dan menanggapi panggilan Allah, mendorong lebih banyak orang untuk lebih berkomitmen kepada Tuhan, dalam kehidupan mereka dan dalam menjalani kehidupan yang saleh, sama seperti yang seharusnya kita semua lakukan. St. Skolastika meninggal dunia pada tahun 543.

Semoga Tuhan terus menjaga kita dan membantu kita untuk semakin dekat dengan-Nya, dan dengan memperhatikan teladan baik yang diberikan oleh St. Skolastika dan orang-orang kudus lainnya yang tak terhitung banyaknya, sehingga kita dapat menemukan jalan kita kepada-Nya dan keselamatan-Nya. Amin.
 
Public Domain

 

Jumat, 10 Februari 2023 Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

 

Jumat, 10 Februari 2023
Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)

   

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
 
Doa Pagi

  

Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
    
Bacaan dari Kitab Kejadian (3:1-8)  
 
"Kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat."
  
Ular adalah yang paling cerdik dari segala binatang di darat yang dijadikan Tuhan Allah. Ular itu berkata kepada wanita, “Tentulah Allah bersabda, ‘Semua pohon dalam taman ini jangan kamu makan buahnya’, bukan?” Wanita itu menjawab, “Buah pohon-pohonan dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah bersabda: Jangan kamu makan ataupun raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular itu berkata kepada wanita itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati! Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya, matamu akan terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk dimakan dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati, karena memberi pengertian. Maka ia mengambil buah itu, lalu dimakan, dan diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara, dan membuat cawat. Ketika mereka mendengar bunyi langkah Tuhan Allah, yang berjalan-jalan dalam taman itu pada waktu hari sejuk, bersembunyilah manusia dan isterinya itu terhadap Tuhan Allah di antara pohon-pohonan dalam taman.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan
Ref. Berbahagialah orang, yang pelanggarannya diampuni.
Ayat. (Mzm 32:1-2.5.6.7; R: 1a)
1. Berbahagialah orang yang pelanggarannya diampuni dan dosa-dosanya ditutupi! Berbahagialah orang yang kesalahannya tidak diperhitungkan Tuhan, dan tidak berjiwa penipu!
2. Akhirnya dosa-dosaku kuungkapkan kepada-Mu dan kesalahanku tidaklah kusembunyikan; aku berkata, “Aku akan menghadap Tuhan, dan mengakui segala pelanggaranku.” Maka Engkau sudah mengampuni kesalahanku.
3. Sebab itu hendaklah setiap orang saleh berdoa kepada-Mu, selagi ditimpa kesesakan; kendati banjir besar terjadi ia tidak akan terlanda.
4. Engkaulah persembunyian bagiku, ya Tuhan! Engkau menjagaku terhadap kesesakan Engkau melindungi aku, sehingga aku luput dan bersorak.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Ya Allah, bukalah hati kami, agar kami memperhatikan sabda Putra-Mu.
      
Inilah Injil Suci menurut Markus (7:31-37)
  
"Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara."
  
Pada waktu itu Yesus meninggalkan daerah Tirus, dan lewat Sidon pergi ke Danau Galilea, di tengah-tengah daerah Dekapolis. Di situ orang membawa kepada-Nya seorang tuli dan gagap dan memohon supaya Yesus meletakkan tangan-Nya atas orang itu. Maka Yesus memisahkan dia dari orang banyak, sehingga mereka sendirian. Kemudian Ia memasukkan jari-Nya ke telinga orang itu, lalu meludah dan meraba lidah orang itu. Kemudian sambil menengadah ke langit Yesus menarik nafas dan berkata kepadanya, “Effata”, artinya: Terbukalah! Maka terbukalah telinga orang itu, dan seketika itu terlepas pulalah pengikat lidahnya, lalu ia berkata-kata dengan baik. Yesus berpesan kepada orang-orang yang ada di situ supaya jangan menceritakannya kepada siapa pun juga. Tetapi makin dilarang-Nya mereka, makin luas mereka memberitakannya. Mereka takjub dan tercengang, dan berkata, “Ia menjadikan segala-galanya baik! Yang tuli dijadikan-Nya mendengar, yang bisu dijadikan-Nya berbicara.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)

U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)

 
 
Renungan
 
 Orang tuli tidak mudah terlihat. Dia terlihat normal dan bahkan berperilaku normal. Sehingga ketika seseorang berbicara kepadanya maka lambat laun akan muncul kesadaran bahwa orang tersebut tidak dapat memahami apa yang dibicarakan karena sama sekali tidak dapat mendengar.

Meskipun seorang tunarungu mungkin dapat melihat apa yang terjadi di sekitarnya, dia tidak akan dapat menafsirkan apa arti dari apa yang terjadi di sekitarnya karena dia tidak dapat mendengar sama sekali.

Ini seperti menonton film tanpa audio dan tanpa teks. Kita melihat banyak gambar dan orang-orang berbicara tetapi kita  tidak akan mengerti apa yang sedang terjadi.

Itulah situasi orang tuli dalam perikop Injil. Dia akan merindukan Yesus jika bukan karena kerabat dan teman-temannya yang membawanya kepada Yesus.

Dan bahkan ketika dia dibawa ke hadapan Yesus, dia tidak akan tahu apa yang sedang terjadi. Sampai ketika dia melihat Yesus memasukkan jari-Nya ke telinganya dan menyentuh lidahnya dengan ludah.

Kemudian dia mulai menyadari apa yang terjadi dan bahwa Yesus sedang menyembuhkan dia dari ketulian dan kesulitan bicaranya. Dan dia sembuh - dia bisa mendengar dan juga berbicara. Jadi apa yang akan dia dengar sejak saat itu, dan apa yang akan dia bicarakan?

Sebagian besar dari kita dapat mendengar, kita dapat berbicara, kita dapat melihat. Apa yang kita dengar, apa yang kita bicarakan, apa yang kita lihat?

Dalam bacaan pertama, Hawa mendengarkan pencobaan iblis ketika dia seharusnya mendengarkan perintah Tuhan? Hal yang sama dapat dikatakan tentang Adam. Hasilnya adalah konsekuensi dosa yang menghancurkan.

Jadi marilah kita berhati-hati dalam apa yang kita dengar dan berhati-hati dalam apa yang kita bicarakan. Marilah kita meminta Yesus untuk membuka telinga kita untuk mendengarkan Firman-Nya sehingga mampu menyampaikan Firman-Nya kepada orang lain.
   
Orang Kudus hari ini: 10 Februari 2023 St. Skolastika, Perawan
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
 Antifon Komuni 
 
Sungguh Aku berkata kepadamu, kalian telah meninggalkan semuanya dan mengikuti Aku, kalian akan menerima ganjaran seratus kali lipat dan hidup abadi.

Marilah kita berdoa untuk saudara-saudari kita yang menjadi korban bencana gempa bumi di Turki dan Suriah

Ya Tuhan, Engkau meletakkan bumi di atas fondasinya yang kokoh,
kami mohon bantuan dan belas kasihan-Mu
untuk rakyat Turki dan Suriah
semoga mereka pulih
dari gempa bumi yang menghancurkan.
Berkatilah dan lindungilah semua orang yang bekerja
untuk membantu memulihkan dan membangun kembali,
semoga cinta dan kasih sayang-Mu
menghibur semua orang yang berduka,
dan semoga para korban yang meninggal menemukan hidup yang kekal di dalam Engkau.

Kami mohon ini dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
Amin
 
Antano | CC BY SA 3.0
Doa Malam
 
Tuhan Yesus, Engkau menyembuhkan orang yang bisu tuli. Bantulah kami untuk bersyukur dan memuji-Mu karena kebaikan-Mu yang kami alami setiap hari. Amin.
 
 
RENUNGAN PAGI

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy