Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
“Dengan cinta kepada Kristus, untuk firman-Nya dan untuk Kebenaran, kita tidak dapat menyerah pada kompromi. Kebenaran adalah Kebenaran; tidak ada kompromi.” (Paus Benediktus XVI, 29 Agustus 2012)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 91:15-16)
Ia akan memanggil-Ku dan Aku akan mendengarkan dia. Aku akan meluputkan
dan memuliakannya. Dengan umur panjang akan Kupenuhi dia.
Invocabit me, et ego exaudiam eum: eripiam eum, et glorificabo eum: longitudine dierum adimplebo eum.
When he calls on me, I will answer him; I will deliver him and give him glory, I will grant him length of days.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa, dengan menjalani masa prapaskah ini kami
berusaha semakin mendalami misteri Kristus. Semoga masa yang
menguntungkan itu dapat kami gunakan sebaik-baiknya, sehingga rahmat-Mu
tidak kami sia-siakan, tetapi membuat kami layak hidup bersama Dia
kelak. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa
bersama Dikau dalam persatuan dengan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (2:7-9.3:1-7)
"Ciptaan pertama dan dosa asal."
Ketika Tuhan Allah menjadikan langit dan bumi, Ia membentuk manusia dari
debu tanah dan menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya.
Demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang hidup. Selanjutnya Tuhan
Allah membuat taman di Eden, di sebelah timur; di situlah
ditempatkan-Nya manusia yang dibentuk-Nya itu. Lalu Tuhan Allah
menumbuhkan berbagai pohon dari bumi, yang menarik dan yang baik untuk
dimakan buahnya; di tengah-tengah taman itu Ia menumbuhkan pohon
kehidupan, serta pohon pengetahuan tentang yang baik dan yang jahat.
Dari segala binatang di darat yang dijadikan oleh Tuhan Allah ular
adalah binatang yang paling cerdik. Ular itu berkata kepada perempuan
yang telah diciptakan Tuhan, “Tentulah Allah berfirman: Semua pohon
dalam taman ini jangan kamu makan buahnya, bukan?” Sahut perempuan itu
kepada ular, “Buah pohon-pohon dalam taman ini boleh kami makan. Tetapi
tentang buah pohon yang ada di tengah taman, Allah berfirman: Jangan
kamu makan atau pun kamu raba buah itu, nanti kamu mati.” Tetapi ular
itu berkata kepada perempuan itu, “Sekali-kali kamu tidak akan mati!
Tetapi Allah mengetahui, bahwa pada waktu kamu memakannya matamu akan
terbuka, dan kamu akan menjadi seperti Allah, tahu tentang yang baik dan
yang jahat.” Perempuan itu melihat bahwa buah pohon itu baik untuk
dimakan, dan sedap kelihatannya, lagipula pohon itu menarik hati karena
memberi pengertian. Maka ia mengambil dari buahnya, lalu dimakan, dan
diberikannya juga kepada suaminya yang bersama-sama dengan dia; dan
suaminya pun memakannya. Maka terbukalah mata mereka berdua, dan mereka
tahu, bahwa mereka telanjang; lalu mereka menyemat daun pohon ara dan
membuat cawat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Masa Prapaskah adalah waktu yang tepat dalam setahun untuk mengevaluasi kehidupan iman kita sendiri dan mempertimbangkan berbagai cara untuk memperbaikinya. Paus Benediktus XVI, dalam pesan terakhirnya untuk Prapaskah tahun 2013 , memberikan pemikirannya tentang apa kunci dari Prapaskah yang berhasil.
Benediktus menulis, “Perayaan Prapaskah… memberi kita kesempatan berharga untuk merenungkan hubungan antara iman dan cinta kasih: antara percaya kepada Allah – Allah Yesus Kristus – dan kasih, yang merupakan buah Roh Kudus dan yang membimbing kita. di jalan pengabdian kepada Tuhan dan sesama.”
Sabtu, 25 Februari 2023
Hari Sabtu sesudah Rabu Abu
“Tuhan tidak memerlukan siapa pun juga, tetapi manusia memerlukan Tuhan di atas segalanya.” (St. Ireneus)
Antifon Pembuka (Mzm 69 (68):17)
Ya Tuhan, dengarkanlah kami karena Engkau maharahim. Pandanglah kami sekadar kasih-Mu yang melimpah.
Answer us, Lord, for your mercy is kind; in the abundance of your mercies, look upon us.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, perhatikanlah kelemahan kami dan
bantulah kami dnegan kekuatan rahmat-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:9b-14)
"Apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang kauinginkan sendiri, maka terangmu akan terbit dalam gelap."
Inilah Firman Allah, “Apabila engkau tidak lagi mengenakan kuk kepada
sesamamu, dan tidak lagi menunjuk-nunjuk orang dengan jari dan
memfitnah; apabila engkau menyerahkan kepada orang lapar apa yang
kauinginkan sendiri dan memuaskan hati orang yang tertindas, maka
terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang
tengah hari. Tuhan akan menuntun engkau senantiasa dan akan memuaskan
hatimu di tanah yang kering, dan akan membaharui kekuatanmu. Engkau akan
seperti taman yang diairi dengan baik dan seperti mata air yang tidak
pernah mengecewakan. Engkau akan membangun reruntuhan yang sudah
berabad-abad, dan akan memperbaiki dasar yang diletakkan oleh banyak
keturunan. Engkau akan disebut “Yang memperbaiki tembok yang tembus”,
“Yang membetulkan jalan” supaya tempat itu dapat dihuni. Apabila engkau
tidak menginjak-injak hukum Sabat dan tidak melakukan urusanmu pada hari
kudus-Ku; apabila engkau menyebut hari Sabat sebagai “Hari Kenikmatan”
dan hari kudus Tuhan sebagai “Hari Yang Mulia”; apabila engkau
menghormatinya dengan tidak menjalankan segala acaramu dan dengan tidak
mengurus urusanmu sendiri, atau berkata omong kosong; maka engkau akan
bersenang-senang, karena Tuhan. Aku akan membuat engkau melintasi puncak
bukit-bukit di bumi dengan kendaraan kemenangan; Aku akan memberi makan
engkau dari milik pusaka Yakub, bapa leluhurmu, sebab mulut Tuhanlah
yang mengatakannya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Tunjukkanlah kepadaku jalan-Mu, ya Tuhan, supaya aku hidup menurut kebenaran-Mu.
Ayat. (Mzm 86:1-2.3-4.5-6)
1. Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, jawablah aku, sebab sengsara dan
miskinlah aku. Peliharalah nyawaku, sebab aku orang yang Kaukasihi;
selamatkanlah hamba-Mu yang percaya kepada-Mu.
2. Engkau adalah Allahku, kasihanilah aku, ya Tuhan sebab kepada-Mulah
aku berseru sepanjang hari. Buatlah jiwa hamba-Mu bersukacita, sebab
kepada-Mulah, ya Tuhan, kuangkat jiwaku.
3. Sebab, ya Tuhan, Engkau sungguh baik dan suka mengampuni; kasih
setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu. Pasanglah
telinga kepada doaku, ya Tuhan, dan perhatikanlah suara permohonanku. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yeh 33:11)
Aku tidak berkenan akan kematian orang fasik, melainkan akan pertobatannya supaya ia hidup.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (5:27-32)
"Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang berdosa supaya mereka bertobat."
Sekali peristiwa Yesus melihat seorang pemungut cukai, yang bernama
Lewi, sedang duduk di rumah cukai. Yesus berkata kepadanya, “Ikutlah
Aku!” Maka berdirilah Lewi dan meninggalkan segala sesuatu, lalu
mengikut Dia. Lalu Lewi mengadakan suatu perjamuan besar untuk Yesus di
rumahnya. Sejumlah besar pemungut cukai dan orang-orang lain ikut makan
bersama-sama dengan Dia. Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
bersungut-sungut kepada murid-murid Yesus, “Mengapa kamu makan dan minum
bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Lalu jawab Yesus
kepada mereka, “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang
sakit! Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang
berdosa, supaya mereka bertobat.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Bayangan kita memiliki sesuatu yang misterius sekaligus spiritual.
Di mana ada terang, kita akan memiliki bayangan kita. Dan tergantung di mana terangnya, bayangannya bisa panjang atau pendek.
Jadi setiap kali kita berdiri di bawah matahari atau di tempat yang terang, maka kita akan memiliki bayangan.
Jadi kemanapun kita pergi, bayangan kita mengikuti kita dan tidak akan meninggalkan kita; kita tidak pernah bisa lepas dari bayang-bayang kita.
Bacaan pertama menyebutkan tentang terang dan bayangan - terangmu akan terbit dalam gelap, dan kegelapanmu akan seperti rembang tengah hari.
Memang ketika cahaya Tuhan bersinar di atas kita, bayangan kita tidak akan banyak.
Namun saat kita jauh dari Tuhan, maka bayang-bayang kita akan panjang bahkan menakutkan.
Namun Allah memanggil kita keluar dari kegelapan dosa kita ke dalam terang-Nya yang ajaib.
Dalam Injil, ketika Yesus menyebut Lewi sebagai pemungut cukai, Dia menguraikan secara terperinci apa yang Dia katakan: "Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, tetapi orang
berdosa, supaya mereka bertobat." Biarlah kita membiarkan terang Tuhan menyinari sudut-sudut gelap hati kita sehingga kita benar-benar bertobat dari dosa-dosa kita dan kemudian bayang-bayang kita menjadi seperti tengah hari. (RENUNGAN PAGI).
Antifon Komuni (Mat 9:13)
Aku menghendaki belas kasihan, bukan persembahan, demikianlah firman
Tuhan, karena aku datang bukan untuk memanggil orang benar melainkan
orang berdosa.
I desire mercy, not sacrifice, says the Lord, for I did not come to call the just but sinners.
Puasa adalah disiplin Prapaskah yang sebagian besar dari kita tidak nikmati atau ikuti sepenuhnya. Sering dari kita tidak suka merasakan sakit karena lapar dan lebih suka mengisi kekosongan itu dengan makanan yang enak dan lezat.
Namun, puasa adalah disiplin spiritual penting yang dapat membantu kita untuk tidak egois dan lebih terbuka kepada orang lain.
Paus Benediktus XVI menyoroti aspek puasa ini dalam pesan Prapaskah 2011-nya.
Puasa, yang dapat memiliki berbagai motivasi, memiliki arti yang sangat religius bagi orang Kristen: dengan membuat meja makan kita lebih miskin, kita belajar mengatasi keegoisan untuk hidup dalam logika pemberian dan cinta; dengan menanggung beberapa bentuk kekurangan – dan bukan hanya apa yang berlebihan – kita belajar untuk berpaling dari “ego” kita, untuk menemukan Seseorang yang dekat dengan kita dan untuk mengenali Tuhan di hadapan begitu banyak saudara dan saudari. Bagi umat Kristiani, puasa, jauh dari kata tertekan, justru semakin membuka diri kita kepada Allah dan kebutuhan sesama, sehingga memungkinkan kasih kepada Allah menjadi juga kasih kepada sesama (bdk. Mrk 12:31).
Sangat menggoda untuk menganggap puasa sebagai sesuatu yang menindas dan sama sekali tidak perlu, tetapi puasa dapat memiliki efek spiritual yang mengejutkan jika kita benar-benar menjalankannya.
Kuncinya adalah membiarkan puasa membuka mata kita terhadap orang miskin di antara kita dan menyadari betapa banyak yang telah Tuhan berikan kepada kita. Kesadaran ini kemudian harus mengilhami kita untuk melayani orang miskin di komunitas lokal kita dan melakukan apa yang kita bisa untuk memberi kembali kepada mereka yang kurang beruntung.
Setiap kali kita berpuasa selama Prapaskah (atau waktu lain dalam setahun), semoga kita membiarkan rahmat Tuhan menembus hati kita.
Jumat, 24 Febuari 2023
Hari Jumat sesudah Rabu Abu (Hari Pantang)
“Salib Tuhan ada di seluruh dunia. Jalan salib-Nya tak terbatas waktu dan tempat." (Paus
Benediktus XVI)
Antifon Pembuka (Mzm 30 (29) :11)
Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.
The Lord heard and had mercy on me; the Lord became my helper.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakudus, bantulah kami membarui diri dengan tobat.
Semoga usaha mati raga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati
tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)
"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah
tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah
kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa
mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal
segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak
meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang
benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami
berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan
diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari
puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak
semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan
berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan
cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi.
Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri?
Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta
abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan
hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah:
Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan
tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa
ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat
orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak
menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah
terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan
segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan
belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan
menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan, do = bes, 4/4, PS 812
Ref. Kasihanilah, ya Tuhan, Kaulah pengampun yang rahim, dan belas kasih-Mu tak terhingga.
Atau: Hati yang remuk redam tidak akan Kaupandang hina, ya Allah.
Ayat. (Mzm 51:3-4.5-6a.18-19)
1. Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, menurut besarnya
rahmat-Mu hapuskanlah pelanggaranku. Bersihkanlah aku seluruhnya dari
kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku.
2. Sebab aku sadar akan pelanggaranku, dosaku selalu terbayang di
hadapanku. Terhadap Engkau, terhadap Engkau sendirilah aku berdosa, yang
jahat dalam pandangan-Mu kulakukan.
3. Tuhan, Engkau tidak berkenan akan kurban sembelihan; kalaupun
kupersembahkan kurban bakaran, Engkau tidak menyukainya. Persembahanku
kepada-Mu ialah jiwa yang hancur. Hati yang remuk redam tidak akan
Kaupandang hina, ya Allah. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Am 5:14)
Carilah yang baik dan jangan yang jahat, supaya kamu hidup, dan Allah akan menyertai kamu.
Inilah Injil Suci menurut Matius (9:14-15)
"Mempelai itu akan diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa."
Sekali peristiwa datanglah murid-murid Yohanes kepada Yesus, dan
berkata, “Mengapa kami dan orang Farisi berpuasa, tetapi murid-murid-Mu
tidak?” Jawab Yesus kepada mereka, “Dapatkah sahabat-sahabat mempelai
laki-laki berdukacita selama mempelai itu bersama mereka? Tetapi
waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka, dan pada waktu
itulah mereka akan berpuasa.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Praktek puasa ditemukan di hampir semua agama.
Puasa
sebagai bentuk disiplin spiritual juga ditonjolkan saat kita mengawali
masa Puasa dan Pantang dengan Rabu Abu, selain doa dan sedekah.
Tapi puasa lebih dari sekedar melewatkan makan dan merasakan lapar fisik.
Puasa juga merupakan bentuk doa, dan seperti dalam bentuk doa apa pun, itu juga harus membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
Singkatnya,
puasa harus membersihkan kita dari keegoisan dan keserakahan dan untuk
mendekatkan kita kepada Tuhan dan kepada mereka yang membutuhkan.
Puasa
juga menyucikan kita dari kegelapan dosa di dalam diri kita dan
mendatangkan rahmat kesembuhan dari Tuhan sehingga terang Tuhan bisa
bersinar kembali di dalam diri kita.
Jadi marilah kita
menjalankan disiplin spiritual puasa ini dengan serius, dan kita akan
melihat buah-buah dalam hidup kita, buah-buah cinta, kebaikan, kasih
sayang, dan amal.
Dan kita juga akan ditarik lebih dekat kepada Tuhan dan sesama kita. (RENUNGAN PAGI)
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas donasi yang telah bapak/ibu/saudara/i berikan untuk membantu pengeluaran rutin renunganpagi.id. Tuhan memberkati.
Antifon Komuni (Mzm 25 (24):4)
Beritahukanlah jalan-jalan-Mu kepadaku, ya Tuhan, tunjukkanlah itu kepadaku.
O Lord, make me know your ways, teach me your paths.
Hari ini, kita harus terinspirasi oleh teladan dan iman yang luar biasa yang ditunjukkan oleh St. Polikarpus, yang adalah seorang uskup Gereja, Uskup Smirna di Asia Kecil. St. Polikarpus lahir sekitar tahun 69. Ia dikenal sebagai salah satu murid St Yohanes Rasul, Rasul Tuhan terakhir yang masih hidup saat itu, dan dia dipercayakan untuk merawat banyak umat beriman di Gereja yang sering dianiaya tetapi masih berkembang. Dia dianggap sebagai salah satu dari tiga Bapa Apostolik terbesar, penerus para Rasul, bersama dengan Paus St. Klemens dari Roma dan St. Ignatius dari Antiokhia, yang masing-masing merupakan panutan dan sumber inspirasi yang hebat dalam hak mereka sendiri. Ketika St. Ignatius dari Antiokhia mengunjungi kota Smirna pada tahun 107, Polikarpus melayani sebagai uskup kota tersebut. St Polikarpus sering berkorespondensi dengan para bapa Gereja lainnya dan merupakan teladan yang baik bagi kawanannya, sangat memperhatikan kebutuhan rohani mereka. St. Polikarpus menulis beberapa surat pastoral, tetapi sebagian besar telah hilang.
Pater Lawrence Lew OP/Flickr
Dan selama masa penganiayaan besar dan intens terhadap Gereja oleh negara Romawi, yang melakukan banyak putaran dan episode penganiayaan dan serangan terhadap Gereja dan umat beriman, St Polikarpus membantu memimpin umatnya untuk tetap setia kepada Tuhan, dan untuk menanggung kesulitan dan tantangan yang harus mereka hadapi dalam mempertahankan iman mereka kepada Tuhan. Pada akhirnya, St Polikarpus sendiri ditangkap dan dianiaya, ketika usianya sudah lanjut, delapan puluh enam tahun. Bahkan kemudian, di usia tua itu, dia tetap kuat dalam keinginannya untuk mencintai dan melayani Tuhan, dan bertahan melalui kesulitan dan penderitaan yang harus dia derita, bersama dengan kawanannya yang lain, yang benar-benar menjadi teladan bagi mereka. St. Polikarpus memikul salib bersama Tuhan.
Kamis, 23 Februari 2023
Hari Kamis sesudah Rabu Abu
“Apabila seseorang menyatakan cintanya kepada orang lain yang mengalami
kesengsaraan, apa pun juga, ia sendiri mendapat berkat.” – St. Leo Agung
Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)
Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan
daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan
menolong engkau.
When I cried to the Lord, he heard my voice; he rescued me from those
who attack me. Entrust your cares to the Lord, and he will support you.
Doa Pagi
Allah Bapa pangkal dan tujuan kehidupan kami, terangilah hati dan budi
kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam
melaksanakannya dan berikanlah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan
baik. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)
"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya,
“Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan
keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku
memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup
menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah,
ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan
bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau
masuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak
mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah
kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku
memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan
lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai
Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi
terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan
kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak
mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan,
Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu
berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang
dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada
Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. Mazmur Tanggapan
Ref.Berbahagialah orang, yang menaruh kepercayaannya pada Tuhan.
Ayat. (Mzm 1:1-2.3.4.6; Ul: Mzm 40:5a)
1. Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut nasihat orang fasik,
yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak duduk dalam
kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah hukum Tuhan, dan siang
malam merenungkannya.
2. Ia seperti pohon, yang di tanam di tepi aliran air, yang menghasilkan
buahnya pada musimnya, dan yang tidak layu daunnya; apa saja yang
diperbuatnya berhasil.
3. Bukan demikianlah orang fasik: mereka seperti sekam yang ditiup
angin. Sebab Tuhan mengenal jalan orang benar, tetapi jalan orang fasik
menuju kebinasaan. Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
Ayat. (Mat 10:7)
Bertobatlah, sabda Tuhan, sebab Kerajaan Surga sudah dekat.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (9:22-25)
"Barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan menyelamatkannya."
Sekali peristiwa Yesus berkata kepada murid-murid-Nya bahwa Anak Manusia
harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam
kepala dan ahli-ahli Taurat lalu dibunuh, tetapi dibangkitkan pada hari
ketiga. Kata-Nya kepada mereka semua, “Setiap orang yang mau mengikut
Aku, harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut
Aku. Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan
nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku ia akan
menyelamatkannya. Apa gunanya seorang memperoleh seluruh dunia, tetapi
ia membinasakan atau merugikan dirinya sendiri?”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Kata-kata mengejutkan bukanlah hal yang biasa kita dengar karena mengganggu kita. Tetapi ketika kata-kata mengejutkan yang sama diulang-ulang, kita menjadi mati rasa. Itu kehilangan "tendangan" nya, begitulah. Jadi ketika kita mendengar perkataan Yesus dalam injil hari ini, apa tanggapan kita? Apakah kita mengangkat alis dan bertanya-tanya apakah yang Dia katakan itu nyata?
Kemarin kita memulai masa Puasa dan Pantang dengan penekanan pada doa, penebusan dosa dan sedekah. Semua ini bukanlah tujuan itu sendiri tetapi sarana untuk membantu kita merasakan orang lain, untuk merasakan "dalam" kita dan yang lebih penting untuk merasakan Tuhan dalam hidup kita. Semua ini untuk membantu kita menanggapi Firman Tuhan.
Seperti yang dikatakan Musa kepada orang-orang dalam bacaan pertama: , “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan." Kata-kata Yesus mungkin tidak terdengar sangat menghibur kita. Tapi itu adalah kata-kata yang mengarahkan kita ke jalan kehidupan dan akhirnya ke kehidupan yang kekal. Jalan hidup adalah jalan salib. Memilih sebaliknya berarti memilih kehancuran dan bencana.. (RENUNGAN PAGI)
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id klik di sini
Kami mengucapkan banyak terima kasih atas dukungan bapak/ibu/saudara/i yang telah mendukung renunganpagi.id. Tuhan memberkati.
Antifon Komuni (Mzm 51:12)
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah, dan baharuilah semangat yang teguh dalam diriku.
Create a pure heart for me, O God; renew a steadfast spirit within me.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati