Minggu, 26 Maret 2023
Hari Minggu Prapaskah V
Kemalasan
adalah dosa yang "dapat digunakan setan untuk memusnahkan kehidupan
spiritual kita dan juga kehidupan kita sebagai manusia," (Paus
Fransiskus, 24 Maret 2020)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 43:1-2)
Berilah keadilan kepadaku, ya Allah, dan perjuangkanlah perkaraku
terhadap kaum yang tidak saleh. Luputkanlah aku dari penipu dan orang
yang curang. Sebab Engkaulah Allahku dan kekuatanku.
Iudica me Deus, et discerne causam meam de gente non sancta: ab homine
iniquo et doloso eripe me: quia tu es Deus meus, et fortitudo mea.
Doa Pagi
Allah Bapa kami maha pengasih, karena cinta kasih Putra kesayangan-Mu
telah menyerahkan diri untuk wafat demi keselamatan kami. Perkenankanlah
kami hidup dalam cinta kasih-Nya dan menempuh jalan yang dilalui-Nya
dengan gembira karena yakin akan bantuan-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (37:12-14)
"Aku akan memberikan Roh-Ku kepadamu, sehingga kamu hidup."
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan membuka kubur-kuburmu
dan membangkitkan kamu dari dalamnya, hai umat-Ku. Dan Aku akan membawa
kamu ke tanah Israel. Dan kamu akan mengetahui bahwa Akulah Tuhan pada
saat Aku membuka kubur-kuburmu dan membangkitkan kamu dari dalamnya. Aku
akan memberikan Roh-Ku ke dalam dirimu, sehingga kamu hidup kembali,
dan Aku akan menempatkan kamu di tanahmu. Dan kamu akan mengetahui bahwa
Aku, Tuhan, yang mengatakannya dan membuatnya.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do=f, Kanon 2 Suara 2/4, PS 814
Ref. Pada Tuhan ada kasih setia, Ia banyak kali mengadakan pembebasan
atau Pada Tuhan ada kasih setia dan penebusan berlimpah.
Ayat. (Mzm 130:1-2.3-4.5-6b.7b-8; Ul:lh.7)
1. Dari jurang yang dalam aku berseru kepada-Mu, ya Tuhan! Tuhan,
dengarkanlah suaraku! Biarlah telinga-Mu menaruh perhatian, kepada suara
permohonanku.
2. Jika Engkau mengingat-ingat kesalahan, ya Tuhan, siapakah yang dapat
tahan? Tetapi pada-Mu ada pengampunan, maka orang-orang bertakwa
kepada-Mu.
3. Aku menanti-nantikan Tuhan, jiwaku menanti-nanti, dan aku
mengharapkan firman-Nya. Jiwaku mengharapkan Tuhan, lebih daripada
pengawal mengharapkan pagi.
4. Sebab pada Tuhan ada kasih setia, dan Ia banyak kali mengadakan
pembebasan. Dialah yang akan membebaskan Israel, dari segala
kesalahannya.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (8:8-11)
"Roh Allah yang membangkitan Yesus dari antara orang mati diam di dalam dirimu."
Saudara-saudara, mereka yang hidup dalam daging, tidak mungkin berkenan
kepada Allah. Tetapi kamu tidak hidup dalam daging, melainkan dalam Roh,
kalau Roh Allah memang tinggal di dalam dirimu. Tetapi jka orang tidak
memiliki Roh Kristus, maka ia bukanlah milik Kristus. Tetapi jika
Kristus ada dalam dirimu, maka tubuhmu memang mati karena dosa, tetapi
rohmu hidup karena kebenaran. Dan jika Roh Allah, yang telah
membangkitkan Yesus dari antara orang mati, diam dalam dirimu, maka Ia
yang telah membangkitkan Yesus dari antara orang mati, akan menghidupkan
juga tubuhmu yang fana oleh Roh-Nya yang diam dalam dirimu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, Mzm 95:8ab, do=bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. (Yoh 11:25a.26)
Akulah kebangkitan dan hidup, Sabda Tuhan; setiap orang yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (11:1-45)
"Akulah kebangkitan dan hidup."
Ada seorang yang sedang sakit, namanya Lazarus. Ia tinggal di Betania,
kampung Maria dan adiknya Marta. Maria adalah perempuan yang pernah
meminyaki kaki Tuhan dengan minyak mur dan menyekanya dengan rambutnya.
Dan Lazarus yang sakit itu adalah saudaranya. Kedua perempuan itu
mengirim kabar kepada Yesus, “Tuhan, dia yang Engkau kasihi, sakit.”
Mendengar kabar itu Yesus berkata, “Penyakit itu tidak akan membawa
kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit
itu Anak Allah akan dimuliakan.” Yesus memang mengasihi Marta dan
kakaknya serta Lazarus. Namun setelah mendengarnya bahwa Lazarus sakit,
Ia sengaja tinggal dua hari lagi di tempat di mana Ia berada; tetapi
sesudah itu Ia berkata kepada murid-murid-Nya, “Mari kita kembali lagi
ke Yudea.” Murid-murid itu berkata kepada-Nya, “Rabi, baru-baru ini
orang-orang Yahudi mencoba melempari Engkau; masihkah Engkau mau kembali
ke sana?” Jawab Yesus, “Bukankah ada dua belas jam dalam satu hari?
Siapa yang berjalan pada siang hari, kakinya tidak terantuk, karena ia
melihat terang dunia ini. Tetapi jikalau seorang berjalan pada malam
hari, kakinya terantuk, karena terang tidak ada di dalam dirinya.”
Demikianlah perkataan-Nya, dan sesudah itu Yesus berkata kepada mereka,
“Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk
membangunkan dia dari tidurnya.” Maka kata murid-murid itu kepada-Nya,
“Tuhan, jikalau ia tertidur, ia akan sembuh.” Tetapi maksud Yesus ialah
tertidur dalam arti mati, sedangkan sangka mereka Yesus berkata tentang
tertidur dalam arti biasa. Karena itu Yesus berkata dengan terus terang,
“Lazarus sudah mati. Tetapi syukurlah Aku tidak hadir pada waktu itu,
sebab demikian lebih baik bagimu, supaya kamu dapat belajar percaya.
Marilah sekarang kita pergi kepadanya!” Lalu Tomas, yang disebut
Didimus, berkata kepada teman-temannya, yaitu murid-murid yang lain,
“Marilah kita pergi juga untuk mati bersama-sama dengan Dia.” Ketika
Yesus tiba di Betania, didapati-Nya Lazarus telah empat hari terbaring
di dalam kubur. Betania itu tidak jauh dari Yerusalem, kira-kira dua mil
jauhnya. Di situ banyak orang Yahudi telah datang untuk menghibur Marta
dan Maria berhubung dengan kematian saudaranya. Ketika Marta mendengar
bahwa Yesus datang, ia pergi mendapatkan-Nya. Tetapi Maria tinggal di
rumah. Maka kata Marta kepada Yesus, “Tuhan, sekiranya Engkau ada di
sini, saudaraku pasti tidak mati. Tetapi sekarang pun aku tahu, bahwa
Allah akan memberikan kepada-Mu segala sesuatu yang Engkau minta
kepada-Nya.” Kata Yesus kepada Marta, “Saudaramu akan bangkit.” Kata
Marta kepada-Nya, “Aku tahu bahwa ia akan bangkit pada waktu orang-orang
bangkit pada akhir zaman.” Jawab Yesus, “Akulah kebangkitan dan hidup.
Barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun sudah mati; dan
setiap orang yang hidup serta percaya kepada-Ku, tidak akan mati
selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?” Jawab Marta, “Ya Tuhan,
aku percaya bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke
dalam dunia.” Sesudah berkata demikian, Marta pergi memanggil
saudaranya Maria, dan berbisik kepadanya, “Guru ada di sana, dan Ia
memanggil engkau.” Mendengar itu, Maria segera bangkit, lalu pergi
mendapatkan Yesus. Tetapi waktu itu Yesus belum sampai ke dalam kampung.
Ia masih berada di tempat Marta menjumpai-Nya. Ketika orang-orang
Yahudi yang bersama-sama Maria di rumah itu untuk menghiburnya melihat
Maria tiba-tiba bangkit dan pergi ke luar, mereka mengikutinya, karena
mereka menyangka bahwa ia pergi ke kubur untuk meratap di situ.
Setibanya Maria di tempat Yesus berada dan melihat Dia, tersungkurlah
Maria di depan kaki Yesus dan berkata kepada-Nya, “Tuhan, sekiranya
Engkau ada di sini, saudaraku pasti tidak mati.” Ketika Yesus melihat
Maria menangis, dan juga orang-orang Yahudi yang datang bersama-sama
dia, maka masygullah hati-Nya. Ia sangat terharu dan berkata, “Di
manakah dia kamu baringkan?” Jawab mereka, “Tuhan, marilah dan
lihatlah!” Maka menangislah Yesus. Kata orang-orang Yahudi, “Lihatlah,
betapa besar kasih-Nya kepadanya!” Tetapi beberapa orang di antaranya
berkata, “Ia yang memelekkan mata orang buta, tidak mampukah Ia
bertindak sehingga orang ini tidak mati?” Makin masygullah hati Yesus,
lalu Ia pergi ke kubur itu. Kubur itu adalah sebuah gua yang ditutup
dengan batu. Kata Yesus, “Angkatlah batu itu!” Marta, saudara orang yang
meninggal itu, berkata kepada Yesus, “Tuhan, ia sudah berbau, sebab
sudah empat hari ia mati.” Jawab Yesus, “Bukankah sudah Kukatakan
kepadamu: Jikalau engkau percaya, engkau akan melihat kemuliaan Allah?”
Maka mereka mengangkat batu itu. Lalu Yesus menengadah ke atas dan
berkata, “Bapa, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena Engkau telah
mendengarkan Aku. Aku tahu bahwa Engkau selalu mendengarkan Aku. Tetapi
oleh karena orang banyak yang berdiri mengelilingi Aku ini, Aku
mengatakannya, supaya mereka percaya, bahwa Engkaulah yang telah
mengutus Aku.” Sesudah berkata demikian, berserulah Ia dengan suara
keras, “Lazarus, marilah ke luar!” Orang yang mati itu datang ke luar,
kaki dan tangannya masih terikat dengan kain kafan, dan mukanya tertutup
dengan kain peluh. Kata Yesus kepada mereka, “Bukalah kain-kain itu,
dan biarkan ia pergi.” Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang
melawat Maria dan menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus,
percaya kepada-Nya.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe (U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Dalam hidup ada banyak keputusan yang harus diambil. Dan ketika harus mengambil keputusan, setidaknya ada dua pilihan. Keputusan di antara dua pilihan dapat, misalnya, sesederhana (atau sesulit) apakah akan datang ke Gereja atau tidak. Kehadiran Anda di Gereja sudah mengatakan apa pilihan Anda.
Juga semakin banyak pilihan, semakin sulit keputusannya. Misalnya, pergi ke food court dengan variasi makanannya yang enak, kita bisa menghabiskan lebih banyak waktu untuk memutuskan apa yang akan dimakan daripada makan. Tetapi sebagaimana adanya, harus memutuskan di antara dua pilihan bisa jadi cukup sulit.
Pada saat ini, sekelompok orang tertentu akan membuat keputusan tentang masa depan mereka, dan mungkin keputusan tentang masa depan kekal mereka. Mereka adalah para calon baptis. Sekarang, mereka seharusnya sudah membuat keputusan tentang pembaptisan, yang tinggal dua minggu lagi. Namun tidak dapat dipungkiri bahwa bisa saja ada keraguan dan ketidakpastian. Kita harus membuat keputusan dalam hidup, dan itu tidak sesederhana mengambil keputusan dengan lemparan koin. Sebagai orang yang beriman, kita harus berpaling kepada Tuhan dan meminta pertolongan-Nya agar kita dapat membuat keputusan yang kita damai, dan itu juga memuliakan Tuhan.
Dalam Injil, kita mendengar tentang Yesus membuat keputusan yang agak menarik ketika Dia mendengar bahwa Lazarus sakit. Alih-alih bergegas menemuinya, Yesus tetap tinggal di tempat-Nya selama dua hari lagi. Dan Yesus membuat pernyataan yang sama menariknya ketika Dia berkata: “Penyakit itu tidak akan membawa kematian, tetapi akan menyatakan kemuliaan Allah, sebab oleh penyakit itu Anak Allah akan dimuliakan.” Tanda yang Yesus berikan untuk membuktikan bahwa apa yang Ia katakan itu benar adalah ketika Ia memanggil Lazarus keluar dari kubur. Bangkitnya Lazarus memang merupakan tanda yang mendalam yang menunjukkan siapa Yesus itu dan banyak orang yang telah melihat apa yang Dia lakukan percaya kepada-Nya. Dan Yesus juga akan memberi kita tanda-tanda untuk membantu kita membuat keputusan. Karena tanda itu akan memberikan kemuliaan bagi Tuhan dan juga bagi kita untuk semakin beriman kepada Tuhan. Dan tentu saja, tanda-tanda itu membantu kita membuat keputusan tentang masa depan kita yang dekat dan juga masa depan kekal kita.
Hari ini kita mendengar Yesus memanggil kita: Keluarlah. Dia memanggil kita untuk keluar dari kubur kemarahan, dendam, kegagalan, kekecewaan, singkatnya, kubur dosa dan maut. Yesus memanggil kita untuk keluar dari kubur kita dan keluar untuk hidup dan memuliakan Tuhan. Dan jika kita masih ragu-ragu dan ragu-ragu, maka marilah kita meminta tanda kepada Yesus, dan Yesus akan memberi kita tanda itu, dan itu akan menjadi tanda yang tidak salah lagi. Dan dengan tanda yang jelas itu, kita harus mengambil keputusan untuk mengatakan “Ya” kepada Yesus dan “Ya” kepada kehidupan.
Antifon Komuni (Yoh 11:26)
Siapa pun yang hidup dan percaya kepada-Ku takkan mati selama-lamanya.
Komentar hari ini
Oleh Paus Benediktus XVI, Angelus, 9 Maret 2008
"Lazarus, saudara kita, telah tertidur, tetapi Aku pergi ke sana untuk membangunkan dia dari tidurnya." (Yoh 11:11), katanya kepada murid-murid-Nya, mengungkapkan sudut pandang Allah tentang kematian fisik dengan metafora tidur. Tuhan melihatnya persis seperti tidur, yang darinya Dia dapat membangunkan kita. Yesus telah menunjukkan kuasa mutlak atas kematian ini, terlihat ketika Ia menghidupkan kembali janda dari anak laki-laki Nain (bdk. Luk 7:11-17) dan kepada gadis berusia 12 tahun (bdk. Mrk 5:35-43 ). Tepatnya tentang dia, Yesus berkata: "Anak ini tidak mati tetapi tidur" (Mrk 5: 39), menarik cemoohan dari mereka yang hadir. Tetapi sebenarnya persis seperti ini: kematian jasmani adalah tidur yang darinya Tuhan dapat membangunkan kita setiap saat.
Ketuhanan atas kematian ini tidak menghalangi Yesus untuk merasakan "belas kasihan" yang tulus atas kesedihan karena ketidakterikatan. Melihat Marta dan Maria dan mereka yang datang untuk menghibur mereka menangis, Yesus "sangat terharu dan gelisah", dan terakhir, "menangis" (Yoh 11: 33, 35). Hati Kristus bersifat ilahi-manusiawi: di dalam Dia Allah dan manusia bertemu dengan sempurna, tanpa pemisahan dan tanpa kekacauan. Dia adalah gambaran, atau lebih tepatnya, penjelmaan Allah yang adalah kasih, belas kasihan, kelembutan kebapaan dan keibuan, dari Allah yang adalah kehidupan. Oleh karena itu, dia dengan sungguh-sungguh menyatakan kepada Marta: "Akulah kebangkitan dan hidup; barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan hidup walaupun ia sudah mati, dan setiap orang yang hidup dan yang percaya kepada-Ku, tidak akan mati selama-lamanya. Percayakah engkau akan hal ini?" (Yoh 11: 25-26). Ini adalah pertanyaan yang Yesus tujukan kepada kita masing-masing: sebuah pertanyaan yang tentunya muncul di atas kita, di atas kemampuan kita untuk mengerti, dan meminta kita untuk mempercayakan diri kita kepada-Nya sebagaimana Dia mempercayakan diri-Nya kepada Bapa. Jawaban Marta patut dicontoh: "Ya, Tuhan, aku percaya, bahwa Engkaulah Mesias, Anak Allah, Dia yang akan datang ke dalam dunia." (Yoh 11:27). Ya, ya Tuhan! Kami juga percaya, terlepas dari keraguan dan kegelapan kami; kami percaya pada-Mu karena perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal. Kami ingin mempercayai-Mu, yang memberi kami harapan yang dapat dipercaya akan kehidupan di luar kehidupan, kehidupan yang otentik dan penuh di Kerajaan terang dan damai-Mu.
Terima kasih atas dukungan Anda untuk renunganpagi.id . Hanya Tuhan yang dapat membalas kebaikan Bapak/Ibu/Saudara/i . Tuhan memberkati.
|
Public Domain
|
RENUNGAN PAGI