Rabu, 29 Maret 2023
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Siapa yang tinggal di dalam Sabda Yesus adalah murid Yesus yang sebenarnya. (Katekismus Gereja Katolik, 2466)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 18:48-49)
Tuhan, Engkau membebaskan daku dari musuh. Engkau memberi aku kemenangan
atas segala lawan dan merebut aku dari tangan orang jahat.
My deliverer from angry nations, you set me above my assailants; you saved me from the violent man, O Lord.
Doa Pagi
Ya Allah, Engkau telah mengutus Putra-Mu kepada kami. Kami mohon, semoga
pertentangan-pertentangan yang terjadi dalam rangka menanggapi
kedatangan Putra-Mu itu, tidak menghancurkan kami tetapi justru semakin
menguji kemurnian dan kesungguhan iman kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Daniel (3:14-20.24-25.28)
"Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya."
Sekali peristiwa berkatalah Nebukadnezar, raja Babel, kepada Sadrakh,
Mesakh dan Abednego, “Apakah benar, bahwa kamu tidak memuja dewaku dan
tidak menyembah patung emas yang kudirikan itu? Sekarang, jika kamu
bersedia, demi mendengar bunyi sangkakala, seruling, kecapi, rebab,
gambus, serdam dan berbagai jenis bunyi-bunyian, sujudlah kamu menyembah
patung yang kubuat ini! Tetapi jika kamu tidak menyembah, seketika itu
juga kamu akan dicampakkan ke dalam perapian yang menyala-nyala. Dan
dewa manakah yang dapat melepaskan kamu dari dalam tanganku?” Sadrakh,
Mesakh dan Abednego menjawab, “Tidak ada gunanya kami memberi jawab
kepada Tuanku dalam hal ini. Jika Allah yang kami puja sanggup
melepaskan kami, Ia akan melepaskan kami dari perapian yang
menyala-nyala itu, dan dari dalam tanganmu, ya Raja. Tetapi seandainya
tidak, hendaklah Tuanku mengetahui, bahwa kami tidak akan memuja dewa
Tuanku, dan tidak akan menyembah patung emas yang Tuanku dirikan itu.”
Maka meluaplah kegeraman Nebukadnezar. Air mukanya berubah terhadap
Sadrakh, Mesakh dan Abednego. Lalu diperintahkannya supaya perapian itu
dibuat tujuh kali lipat lebih panas dari yang biasa. Kepada beberapa
orang yang sangat kuat di antara tentaranya dititahkannya untuk mengikat
Sadrakh, Mesakh dan Abednego, dan mencampakkan mereka ke dalam perapian
yang menyala-nyala itu. Tetapi terkejutlah Raja Nebukadnezar, lalu
bangun dengan segera. Berkatalah ia kepada para menterinya, “Bukankah
tiga orang yang telah kita campakkan dengan terikat ke dalam api itu?”
Jawab mereka kepada raja, “Benar, ya Raja!” Kata raja, “Tetapi ada empat
orang kulihat berjalan-jalan dengan bebas di tengah-tengah api itu.
Mereka tidak terluka, dan yang keempat itu rupanya seperti anak dewa!”
Maka berkatalah Nebukadnezar, “Terpujilah Allahnya Sadrakh, Mesakh dan
Abednego! Ia telah mengutus malaikat-Nya dan melepaskan hamba-hamba-Nya,
yang telah menaruh percaya kepada-Nya tetapi melanggar titah raja, yang
menyerahkan tubuh mereka karena mereka tidak mau memuja dan menyembah
allah mana pun kecuali Allah mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.