Tapi, selama periode waktu yang singkat ini, adakah sesuatu yang seharusnya menggantikannya? Di situlah keprak dipergunakan. Keprak dimaksudkan untuk memberikan kebalikan dari suara lonceng yang gembira.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Keprak, Instrumen Liturgi yang jarang digunakan
Tapi, selama periode waktu yang singkat ini, adakah sesuatu yang seharusnya menggantikannya? Di situlah keprak dipergunakan. Keprak dimaksudkan untuk memberikan kebalikan dari suara lonceng yang gembira.
Selasa, 04 April 2023 Hari Selasa dalam Pekan Suci
“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)
Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.
Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.
Doa Pagi
Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.
Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Ketika Tuhan ingin memberi tahu kita atau mengungkapkan sesuatu kepada kita, Dia tidak memberikan isyarat atau petunjuk dalam arti kata itu. Sebaliknya Dia memberikan tanda-tanda yang cukup jelas untuk mengungkapkan kepada kita apa yang ingin Dia sampaikan kepada kita.
Dalam Injil, Yesus memberikan dua tanda yang cukup jelas bagi orang yang bersangkutan. Salah satunya adalah kepada Yudas ketika Dia memberinya sepotong roti itu. Yesus telah mengatakan sebelumnya bahwa seseorang akan mengkhianati Dia dan bahkan mengatakan bahwa kepada orang itu Dia akan memberikan sepotong roti yang Dia celupkan ke dalam piring. Tetapi apakah Yudas mendapatkan tanda itu? Apakah Yudas menyadari bahwa Yesus sedang berbicara tentang Dia? Atau apakah Yudas begitu terpaku pada apa yang akan Dia lakukan dan karenanya mati rasa terhadap apa yang Yesus tunjukkan?
Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.
God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
Senin, 03 April 2023 Hari Senin dalam Pekan Suci
Hari Senin dalam Pekan Suci
Sengsara Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus memberikan kepada kita harapan akan kemuliaan dan ketabahan dalam penderitaan. (St. Agustinus)
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139): 8)
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
Doa Pagi
Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma?
Setiap tahun kita memulai Pekan Suci dengan kisah Yesus menunggang keledai pada Minggu Palma. Bagi sebagian orang hal ini membingungkan, karena tampaknya tidak masuk akal mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma? Mengapa Yesus tidak menunggang kuda atau kerbau atau hewan lainnya?
Alasan utama mengapa Yesus menunggang keledai pada Minggu Palma adalah untuk mengingat nubuat Zakharia tentang Mesias.
Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah,
hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya.
Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban
yang muda. (Zakharia 9:9)
Tanda mesianik itu segera dirasakan oleh orang banyak yang mengelu-elukan Yesus sebagai raja mereka sambil berteriak, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Mat 21:9) Umat Katolik masih meneriakkan salam Daud ini setiap kali Kurban Kudus Misa dirayakan. Ini adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias dan Raja keturunan Daud yang sejati. Kemudian, seekor keledai merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah persembahan Abraham atas Ishak, sejenis persembahan Putra Sulung sebagai tanda ketaatan. Kemudian bahwa Raja Salomo naik ke penobatan mesianiknya di atas bagal yang dulunya milik Daud (1 Raj 1:33-44).
Minggu, 02 April 2023 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
Dari kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting-ranting palma yang tak bernyawa. (St. Andreas dari Kreta)
Antifon Pembuka (Mat 21:9 / PS 491 / GR hal. 137 / GM hal. 272 / GS hal. 115 )
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
Pada hari Minggu Palma ini kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung. Mesias yang sudah sekian lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor keledai: Sebagai tanda bahwa Ia seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya Ia menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita dan keselamatan seluruh bangsa manusia.
Inilah Injil Suci menurut Matius (21:1-11)
Baca renungan untuk perarakan: Mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma?
Perarakan Daun Palma
Antifon Pembuka (Mzm 23:9-10)
Enam hari sebelum hari raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong-Nya. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira: Terpujilah Yang Mahatinggi! Diberkatilah yang datang dengan kerahiman berlimpah.
7 Tradisi Minggu Palma dalam Misa dan simbolismenya
Banyak dari tradisi ini berusia berabad-abad, berakar pada Gereja perdana, berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam perikop Injil.
Perbedaan dimaksudkan untuk memperkaya perayaan Sengsara Yesus kita, membenamkan kita ke dalam peristiwa-peristiwa itu dengan cara yang unik untuk membantu jiwa kita merenungkan keindahan dan kekayaan misteri Paskah.
Inilah 7 tradisi ini dan simbolisme di baliknya.
Mengapa Misa dimulai dengan prosesi?
Selain meniru prosesi Yesus ke Yerusalem, tempat kudus gereja tentu saja merupakan tempat yang melambangkan surga, dengan kehadiran Yesus dalam Ekaristi.
Selain itu, seringkali tempat suci ditinggikan dengan beberapa anak tangga. Ini juga memiliki simbolisme, mengangkat mata (dan hati) kita kepada Tuhan, tetapi juga mengingatkan kita akan pendakian Yesus ke Gunung Kalvari. Imam mengambil peran ini dan naik ke Gunung Kalvari untuk mempersembahkan kurban Misa, berpartisipasi dalam satu kurban Yesus di kayu salib.
Mengapa palma atau janur atau tanaman lain digunakan untuk prosesi?
Sarjana Alkitab sering menerjemahkan cabang-cabang yang digunakan orang untuk masuknya kemenangan Yesus dalam istilah umum, seperti dalam Injil Matius, “Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.” (Matius 21:8).
Intinya, ketika daun palem tidak tersedia, sangat diperbolehkan untuk menemukan jenis daun yang cocok untuk membantu memperingati Minggu Palma.
Cabang-cabang/daun-daun dimaksudkan untuk menjadi gerakan simbolis, melambangkan kebutuhan untuk meletakkan hati kita di hadapan Yesus , memungkinkan Dia mengakses ke dalam diri kita yang terdalam. Inilah sebabnya, meskipun Anda tidak memiliki cabang atau daun apa pun untuk perayaan Anda, Anda masih dapat berpartisipasi dalam tema rohani Minggu Palma.
Merah adalah warna darah dan melambangkan cinta, api, gairah, dan darah pengorbanan. Warna merah dikenakan pada Minggu Palma, Jumat Agung, setiap hari yang berkaitan dengan Sengsara Yesus, pada hari Pentakosta dan pada hari-hari raya orang-orang yang mati karena iman (martir).
Tampaknya aneh bahwa selama waktu paling suci dalam setahun umat Katolik menutupi segala sesuatu yang indah di gereja mereka, bahkan salib. Bukankah seharusnya kita melihat pemandangan yang menyakitkan di Kalvari sementara kita mendengarkan kisah Sengsara pada Minggu Palem?
Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi untuk menyelubungi patung dan gambar selama minggu-minggu terakhir Prapaskah, Gereja Katolik merekomendasikan praktik ini untuk meningkatkan kesadaran kita dan membangun di dalam diri kita kerinduan akan hari Minggu Paskah. Ini adalah tradisi yang tidak hanya harus dilakukan di paroki setempat, tetapi juga dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan oleh “gereja rumah tangga”.
Mengapa pembacaan Injil begitu lama?
Bagi umat Katolik Roma, bacaan Misa Minggu mingguan sangat singkat jika dibandingkan dengan narasi Sengsara yang dibacakan (atau dinyanyikan) setiap tahun pada Minggu Palma. Hal ini membuat Minggu Palem agak sulit untuk dihadiri bagi mereka yang kesulitan berdiri untuk seluruh pewartaan Injil.
Namun, tahukah Anda bahwa setiap hari Minggu mungkin seperti itu di Gereja perdana?
Banyak orang Kristen perdana adalah orang Yahudi, dan karenanya, tidak mengherankan, mereka mencontoh liturgi mereka di kebaktian sinagoga. Ini termasuk pembacaan Kitab Suci secara terus-menerus yang dilakukan dari satu minggu ke minggu berikutnya. Itu dibagi menjadi dua bacaan terpisah, satu dari "Hukum" dan yang lainnya dari "Para Nabi."
Pekan Suci adalah waktu paling sakral dalam kalender liturgi Gereja, sepenuhnya berfokus pada Sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus. Tema yang berulang sepanjang minggu adalah panggilan untuk menemani Yesus selama bagian paling menyakitkan dari hidupnya di bumi.
Minggu Palma membuka Pekan Suci dengan pembacaan Sengsara Yesus yang khusyuk, dan biasanya ini melibatkan setiap orang yang memiliki peran. Saat dirayakan di gereja, umat sering mengambil peran sebagai orang banyak. Ini memuncak dengan seluruh jemaat mengatakan, “Salibkan dia! Salibkan dia!” Dalam hal ini kita menyadari peran dosa-dosa kita dalam penyaliban Yesus dan bagaimana Yesus menderita dan mati untuk kita, meskipun kita belum lahir.
Apa yang harus saya lakukan dengan daun palma saya yang diberkati?
Setelah meninggalkan gereja pada hari Minggu, Anda mungkin pulang dengan membawa beberapa daun palma dari perayaan masuknya Yesus ke Yerusalem dengan penuh kemenangan.
Anda mungkin bertanya pada diri sendiri, "Nah, apa yang harus saya lakukan dengan ini?"
Apa pun yang Anda lakukan, jangan membuangnya!
Menurut Kitab Hukum Kanonik , barang-barang yang diberkati tidak boleh dibuang ke tempat sampah, tetapi diperlakukan dengan hormat (bdk. #1171). Dalam Misa, daun-daun palma ini dipisahkan oleh berkat dari imam dan dijadikan “sakramental”, suatu benda yang dimaksudkan untuk mendekatkan kita pada perayaan tujuh sakramen. Membuangnya ke tempat sampah mengabaikan tujuan sucinya dan memperlakukannya seperti benda lain yang tidak lagi kita butuhkan.
Photo Courtesy of Sr. Amata CSFN |
Sabtu, 01 April 2023 Hari Biasa Pekan V Prapaskah
Hari Biasa Pekan V Prapaskah
“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)
Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)
Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.
Doa Pagi
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati