| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Keprak, Instrumen Liturgi yang jarang digunakan


Dalam Ritus Romawi, lonceng tidak boleh dibunyikan setelah Madah Kemuliaan dalam liturgi pada Misa Kamis Putih, dan seharusnya tetap tidak digunakan sampai Madah Kemuliaan pada Malam Paskah. Ini seharusnya membuat liturgi lebih suram saat kita mengingat sengsara dan wafat Tuhan kita Yesus Kristus.

Tapi, selama periode waktu yang singkat ini, adakah sesuatu yang seharusnya menggantikannya? Di situlah keprak dipergunakan. Keprak dimaksudkan untuk memberikan kebalikan dari suara lonceng yang gembira.

Selasa, 04 April 2023 Hari Selasa dalam Pekan Suci

 

Selasa, 04 April 2023
Hari Selasa dalam Pekan Suci
    

“Penyelenggaraan Ilahi, yang menyelamatkan manusia, menjadi nyata, ketika manusia bangkit dari dosa” (St. Basilius)

     
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm. 27(26):12)

Ya Tuhan, janganlah menyerahkan aku kepada yang mengejar-ngejar aku, sebab telah bangkit menyerang aku saksi-saksi dusta dan yang bersumpah palsu.

Do not leave me to the will of my foes, O Lord, for false witnesses rise up against me and they breathe out violence.


Doa Pagi


Allah yang kekal dan kuasa, perkenankanlah kami memperingati misteri sengsara Yesus Kristus, Tuhan kami, dengan penuh iman dan cinta kasih, agar kami memperoleh pengampunan dosa.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.                         
                       
Bacaan dari Kitab Yesaya (49:1-6)
    
 
"Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi."
       
Dengarkanlah aku, hai pulau-pulau, perhatikanlah, hai bangsa-bangsa yang jauh! Tuhan telah memanggil aku sejak dari kandungan, telah menyebut namaku sejak dari perut ibuku. Ia telah membuat mulutku sebagai pedang yang tajam dan membuat aku berlindung dalam naungan tangan-Nya. Ia telah membuat aku menjadi anak panah yang runcing, dan menyembunyikan aku dalam tabung panah-Nya. Ia berfirman kepadaku, “Engkau adalah hamba-Ku, Israel, dan olehmu Aku akan menyatakan keagungan-Ku.” Tetapi aku berkata, “Aku telah bersusah-susah dengan percuma, dan telah menghabiskan kekuatanku dengan sia-sia! Namun, hakku terjamin pada Tuhan, dan upahku pada Allahku.” Maka sekarang berfirmanlah Tuhan yang membentuk aku sejak dari kandungan untuk menjadi hamba-Nya, untuk mengembalikan Yakub kepada-Nya; yang karenanya aku dipermuliakan di mata Tuhan, dan Allahku menjadi kekuatanku; beginilah firman-Nya, “Terlalu sedikit bagimu untuk hanya menjadi hamba-Ku, hanya menegakkan suku-suku Yakub, dan mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Maka Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa, supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, ya Tuhan.
Ayat. (Mzm 71:1-2.3-4a.5-6ab.15.17)
1. Pada-Mu, ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-sekali aku mendapat malu. Lepaskan dan luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepadaku dan selamatkanlah aku!
2. Jadilah padaku gunung batu tempat berteduh, kubu pertahanan untuk menyelamatkan diri; sebab Engkaulah bukit batu dan pertahananku, ya Allahku, luputkanlah aku dari tangan orang fasik!
3. Sebab Engkaulah harapanku, ya Tuhan, Engkaulah kepercayaanku sejak masa muda, ya Allah. Kepada-Mulah aku bertopang mulai dari kandungan, Engkaulah yang telah mengeluarkan aku dari perut ibuku!
4. Mulutku akan menceritakan keadilan-Mu, dan sepanjang hari mengisahkan keselamatan yang datang dari-Mu, sebab aku tidak dapat menghitungnya. Ya Allah, Engkau telah mengajar aku sejak kecilku, dan sampai sekarang aku memberitakan perbuatan-Mu yang ajaib.

Bait Pengantar Injil, do = bes, 4/4, PS 965
Ref. Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal.
Ayat. Salam, ya Raja kami yang setia kepada Bapa; Engkau dibawa untuk disalibkan, tidak membuka mulut seperti domba yang dibawa ke pembantaian.
       
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (13:21-33.36-38)
     
"Salah seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku ... Sebelum ayam jantan berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali."
      
Di dalam perjamuan Paskah dengan murid-murid-Nya Yesus sangat terharu, lalu bersaksi, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku.” Murid-murid itu memandang seorang kepada yang lain; mereka bertanya-tanya siapa yang dimaksudkan-Nya. Seorang di antara murid-murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya, di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata, “Tanyakanlah siapa yang dimaksudkan-Nya!” Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan berkata kepada Yesus, “Tuhan, siapakah itu?” Jawab Yesus, “Dia adalah orang, yang kepadanya Aku akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya.” Sesudah berkata demikian, Yesus mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot. Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya, “Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.” Tetapi tidak ada seorang pun dari antara mereka yang duduk makan itu mengerti apa maksud Yesus mengatakan itu kepada Yudas. Karena Yudas memegang kas, ada yang menyangka bahwa Yesus menyuruh dia membeli apa-apa yang perlu untuk perayaan itu, atau memberi apa-apa kepada orang miskin. Yudas menerima roti itu lalu segera pergi. Pada waktu itu hari sudah malam. Sesudah Yudas pergi, berkatalah Yesus, Sekarang Anak Manusia dipermuliakan, dan Allah dipermuliakan dalam Dia. Jikalau Allah dipermuliakan di dalam Dia, Allah akan mempermuliakan Dia juga di dalam diri-Nya, dan akan mempermuliakan Dia dengan segera. Hai anak-anak-Ku, tinggal sedikit waktu saja Aku bersama kamu. Kamu akan mencari Aku, dan seperti telah Kukatakan kepada orang-orang Yahudi ‘Ke tempat Aku pergi tidak mungkin kamu datang’ demikian pula Aku mengatakannya sekarang kepada kamu. Simon Petrus berkata kepada Yesus, “Tuhan, ke manakah Engkau pergi?” Jawab Yesus, “Ke tempat Aku pergi, engkau tidak dapat mengikuti Aku sekarang,, tetapi kelak engkau akan mengikuti Aku.” Kata Petrus kepada-Nya, “Tuhan, mengapa aku tidak dapat mengikuti Engkau sekarang? Aku akan memberikan nyawaku bagi-Mu.” Sahut Yesus, “Nyawamu akan kauberikan bagi-Ku? Sesungguhnya Aku berkata kepadamu: Sebelum ayam berkokok, engkau akan menyangkal Aku tiga kali.”
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan
  
Dalam sebuah permainan kuis, atau teka-teki, mungkin ada petunjuk atau petunjuk yang diberikan. Petunjuk-petunjuk itu mungkin tidak begitu jelas tetapi dapat membantu untuk mendapatkan jawaban kuis atau teka-teki yang benar.

Ketika Tuhan ingin memberi tahu kita atau mengungkapkan sesuatu kepada kita, Dia tidak memberikan isyarat atau petunjuk dalam arti kata itu. Sebaliknya Dia memberikan tanda-tanda yang cukup jelas untuk mengungkapkan kepada kita apa yang ingin Dia sampaikan kepada kita.

Dalam Injil, Yesus memberikan dua tanda yang cukup jelas bagi orang yang bersangkutan. Salah satunya adalah kepada Yudas ketika Dia memberinya sepotong roti itu. Yesus telah mengatakan sebelumnya bahwa seseorang akan mengkhianati Dia dan bahkan mengatakan bahwa kepada orang itu Dia akan memberikan sepotong roti yang Dia celupkan ke dalam piring. Tetapi apakah Yudas mendapatkan tanda itu? Apakah Yudas menyadari bahwa Yesus sedang berbicara tentang Dia? Atau apakah Yudas begitu terpaku pada apa yang akan Dia lakukan dan karenanya mati rasa terhadap apa yang Yesus tunjukkan?
 
Tanda lainnya diberikan kepada Petrus ketika Yesus berkata bahwa Petrus akan menyangkal-Nya. Tetapi Petrus terlalu percaya diri untuk berpikir bahwa dia akan menyangkal Yesus. Semoga kita melembutkan hati kita untuk mengindahkan apa yang Tuhan Allah kita tunjukkan dan beritahukan kepada kita. Kebanggaan datang sebelum kejatuhan. Marilah kita rendah hati dan memohon kepada Tuhan untuk menunjukkan dan memimpin kita di jalan-Nya.. (RENUNGAN PAGI) 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 
  
 
Antifon Komuni (Rm. 8:32)

Allah tidak menyayangkan Putra-Nya sendiri, tetapi menyerahkan-Nya bagi kita semua.

God did not spare his own Son, but handed him over for us all.
 
 
Doa Malam
 
Ya Yesus, hati-Mu teguh seperti gunung batu saat menghadapi ketidaksetiaan murid-Mu. Jadilah kekuatan di saat langkahku menjadi terasa berat dan kelu dalam menjalani hidup ini. Semoga aku setia mengusahakan kebaikan-Mu. Sebab Engkaulah Tuhan dan Penyelamatku. Amin.

 

Karya: EvgeniyaTiplyashina/istockphoto.com

Senin, 03 April 2023 Hari Senin dalam Pekan Suci

 

Senin, 03 April 2023
Hari Senin dalam Pekan Suci
  
Sengsara Tuhan dan Penyelamat kita Yesus Kristus memberikan kepada kita harapan akan kemuliaan dan ketabahan dalam penderitaan. (St. Agustinus)

     
Antifon Pembuka (bdk. Mzm 35 (34): 1-2; 140 (139): 8)
     
Ya Tuhan, adililah mereka yang merugikan daku, perangilah mereka yang memerangi aku. Angkatlah senjata dan perisai dan bangkitlah membantu aku, ya Tuhan, sumber selamatku.
 
Contend, O Lord, with my contenders; fight those who fight me.Take up your buckler and shield; arise in my defense, Lord, my mighty help.
   
Doa Pagi


Allah yang mahakuasa, kami sering patah semangat karena kelemahan kami. Maka kami mohon, semoga berkat sengsara Putra Tunggal-Mu kami mendapat kekuatan baru. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Bacaan dari Kitab Yesaya (42:1-7)
 
    
"Ia tidak berteriak atau memperdengarkan suaranya di jalan."
   
Beginilah firman Tuhan, “Lihat, itu hamba-Ku yang Kupegang, orang pilihan-Ku, yang kepadanya Aku berkenan. Aku telah menaruh Roh-Ku ke atasnya, supaya ia menyatakan hukum kepada bangsa-bangsa. Ia tidak akan berteriak atau menyaringkan suaranya, atau memperdengarkan suaranya di jalan. Buluh yang patah terkulai tidak akan diputuskannya, dan sumbu yang pudar nyalanya tidak akan dipadamkannya, tetapi dengan setia ia akan menyatakan hukum. Ia sendiri tidak akan menjadi pudar dan tidak akan patah terkulai, sampai ia menegakkan hukum di bumi; segala pulau mengharapkan pengajarannya.” Beginilah firman Allah, Tuhan, yang menciptakan langit dan membentangkannya, yang menghamparkan bumi dengan segala yang tumbuh di atasnya, yang memberikan nafas kepada umat manusia yang menghuninya dan nyawa kepada mereka yang hidup di atasnya, “Aku, Tuhan, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan. Aku telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan membuat engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma?

 Setiap tahun kita memulai Pekan Suci dengan kisah Yesus menunggang keledai pada Minggu Palma. Bagi sebagian orang hal ini membingungkan, karena tampaknya tidak masuk akal mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma? Mengapa Yesus tidak menunggang kuda atau kerbau atau hewan lainnya?

Alasan utama mengapa Yesus menunggang keledai pada Minggu Palma adalah untuk mengingat nubuat Zakharia tentang Mesias.

Bersorak-soraklah dengan nyaring, hai puteri Sion, bersorak-sorailah, hai puteri Yerusalem! Lihat, rajamu datang kepadamu; ia adil dan jaya. Ia lemah lembut dan mengendarai seekor keledai, seekor keledai beban yang muda. (Zakharia 9:9)

  Tanda mesianik itu segera dirasakan oleh orang banyak yang mengelu-elukan Yesus sebagai raja mereka sambil berteriak, “Hosana! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan!” (Mat 21:9) Umat Katolik masih meneriakkan salam Daud ini setiap kali Kurban Kudus Misa dirayakan. Ini adalah pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias dan Raja keturunan Daud yang sejati. Kemudian, seekor keledai merupakan bagian tak terpisahkan dari kisah persembahan Abraham atas Ishak, sejenis persembahan Putra Sulung sebagai tanda ketaatan. Kemudian bahwa Raja Salomo naik ke penobatan mesianiknya di atas bagal yang dulunya milik Daud (1 Raj 1:33-44).

Minggu, 02 April 2023 Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan

 

Minggu, 02 April 2023
Hari Minggu Palma - Mengenangkan Sengsara Tuhan
     
Dari kitalah yang harus dihamparkan di bawah kaki Kristus, dan bukannya pakaian atau ranting-ranting palma yang tak bernyawa. (St. Andreas dari Kreta)

 
Antifon Pembuka (Mat 21:9 / PS 491 / GR hal. 137 / GM hal. 272 / GS hal. 115 )

    
Terpujilah Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Terpujilah Yang Mahatinggi!
        
Pengantar

Pada hari Minggu Palma ini kita memperingati masuknya Yesus ke kota Yerusalem. Di mana Ia disambut dengan meriah sebagai Raja Agung. Mesias yang sudah sekian lama dinanti-nantikan oleh orang Yahudi. Pada saat itu Yesus naik seekor keledai: Sebagai tanda bahwa Ia seorang raja yang lemah lembut dan rendah hati. Tetapi akhirnya Ia menyerahkan diri untuk ditangkap dan dijatuhi hukuman mati, disalibkan demi keselamatan kita dan keselamatan seluruh bangsa manusia.



Inilah Injil Suci menurut Matius (21:1-11)
 
   
"Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan."
    
Dalam perjalanan ke Yerusalem, ketika Yesus dan murid-muird-Nya telah dekat kota dan tiba di Betfage, yang terletak di bukit Zaitun, Yesus menyuruh dua orang murid-Nya mendahului-Nya dengan pesan, "Pergilah ke kampung yang di depanmu itu. Di situ kamu akan menemukan seekor keledai betina yang tertambat, dan anaknya ada di dekatnya. Lepaskanlah keledai itu dan bawalah keduanya kepada-Ku. Jikalau ada orang menegur kamu, katakan saja, 'Tuhan memerlukannya. Ia akan segera mengembalikannya.'" Hal itu terjadi supaya terpenuhilah firman yang disampaikan oleh nabi, 'Katakanlah kepada putri Sion: Lihat, Rajamu datang kepadamu! Ia lemah lembut dan menunggangi seekor keledai, seekor keledai beban yang muda.' Maka pergilah kedua murid itu, dan mereka buat seperti yang ditugaskan Yesus kepada mereka. Mereka membawa keledai betina itu bersama anaknya, lalu mengalasinya dengan pakaian mereka, dan Yesuspun naik keatasnya. Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan; ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon dan menyebarkannya di jalan. Dan semua orang yang berjalan di depan dan di belakang Yesus, berseru, "Hosana bagi Putra Daud! Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan! Hosana di tempat yang mahatinggi!" Ketika Yesus masuk ke Yerusalem, gemparlah seluruh kota itu, dan orang berkata, "Siapakah orang ini!" Dan semua menjawab, "Inilah Nabi Yesus dari Nazaret di Galilea!"
Verbum Domini 
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe 
(U. Terpujilah Kristus)

Baca renungan untuk perarakan:  Mengapa Yesus menunggang keledai pada hari Minggu Palma?

Perarakan Daun Palma
Antifon 1 (atau lihat PS 492)
* Sambil membawa ranting-ranting zaitun anak-anak Ibrani menyambut Tuhan seraya berseru: Hosanna di tempat yang mahatinggi.
Ayat. (Mzm 24)
1. Milik Tuhanlah bumi dan segala isinya*, jagat dan semua penghuninya. Ia telah mendasarkan di atas lautan* dan menegakkan di atas sungai-sungai.
2. Siapakah yang mendaki gunung Tuhan* dan berdiri di tempat kudus-Nya?
Orang yang bersih tangannya dan murni hatinya, + dan tidak menginginkan dusta*, dan juga tidak bersumpah palsu.
3. Ia akan mendapat berkat dari Tuhan*, dan rahmat dari Allah penyelamatnya.
Inilah bangsa yang mencari Dia*, yang mencari wajah Allah Yakub.
4. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi*, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia?* Tuhan yang mahakuat dan mahakuasa, Tuhan yang jaya dalam pertempuran.
5. Tinggikanlah tiangmu, hai gapura-gapura, + dan lebarkanlah dirimu, hai gerbang abadi, supaya masuklah raja mulia. Siapakah itu raja mulia? * Allah segala kuasa, Dialah raja mulia.

Antifon 2
* Anak-anak Ibrani membentangkan pakaian di jalan dan berseru: Hosanna bagi Putra Daud. Diberkatilah yang datang dalam nama Tuhan.
Ayat. (Mzm 47)
1. Bertepuktanganlah, hai segala bangsa, *
bersoraklah bagi Allah dengan nyanyian gembira.
Sebab dahsyatlah Tuhan yang mahatinggi, *
raja agung atas seluruh bumi.
2. Ia menaklukkan bangsa-bangsa kepada kita, *
dan menundukkan suku-suku ke bawah kaki kita.
Ia menentukan warisan bagi kita, *
kebanggaan Yakub yang dicintai-Nya.
Allah telah naik diiringi sorak-sorai, *
Tuhan mengangkasa diiringi bunyi sangkakala.
3. Bermazmurlah bagi Allah, bermazmurlah, *
bermadahlah bagi raja kita, bermadahlah.
Sebab Allah merajai seluruh bumi,*
bermadahlah dengan tulus hati.
4. Allah memerintah segala bangsa, *
Ia bersemayam di atas takhta-Nya yang kudus.
Para pemimpin bangsa-bangsa berkumpul
bersama Umat Allah Abraham +
karena seluruh bumi milik Allah, *
sangat mulialah pula.




  
Antifon Pembuka (Mzm 23:9-10)

Enam hari sebelum hari raya Paskah, tatkala Tuhan memasuki Yerusalem, anak-anak menyongsong-Nya. Mereka membawa daun palma dan bersorak gembira: Terpujilah Yang Mahatinggi! Diberkatilah yang datang dengan kerahiman berlimpah.   

   

7 Tradisi Minggu Palma dalam Misa dan simbolismenya

Minggu Palma Sengsara Tuhan menandai awal Pekan Suci, minggu terakhir persiapan sebelum pesta Paskah. Dalam Ritus Romawi, perayaan Misa memiliki tradisi tertentu yang membuatnya terlihat jauh berbeda dari Misa hari Minggu pada umumnya.

Banyak dari tradisi ini berusia berabad-abad, berakar pada Gereja perdana, berdasarkan peristiwa yang terjadi dalam perikop Injil.

Perbedaan dimaksudkan untuk memperkaya perayaan Sengsara Yesus kita, membenamkan kita ke dalam peristiwa-peristiwa itu dengan cara yang unik untuk membantu jiwa kita merenungkan keindahan dan kekayaan misteri Paskah.

Inilah 7 tradisi ini dan simbolisme di baliknya.   
  
Mengapa Misa dimulai dengan prosesi?


Selain meniru prosesi Yesus ke Yerusalem, tempat kudus gereja tentu saja merupakan tempat yang melambangkan surga, dengan kehadiran Yesus dalam Ekaristi.

Selain itu, seringkali tempat suci ditinggikan dengan beberapa anak tangga. Ini juga memiliki simbolisme, mengangkat mata (dan hati) kita kepada Tuhan, tetapi juga mengingatkan kita akan pendakian Yesus ke Gunung Kalvari. Imam mengambil peran ini dan naik ke Gunung Kalvari untuk mempersembahkan kurban Misa, berpartisipasi dalam satu kurban Yesus di kayu salib.
 
Mengapa palma atau janur atau tanaman lain digunakan untuk prosesi?


Sarjana Alkitab sering menerjemahkan cabang-cabang yang digunakan orang untuk masuknya kemenangan Yesus dalam istilah umum, seperti dalam Injil Matius, “Orang banyak yang sangat besar jumlahnya menghamparkan pakaiannya di jalan, ada pula yang memotong ranting-ranting dari pohon-pohon dan menyebarkannya di jalan.” (Matius 21:8).

Intinya, ketika daun palem tidak tersedia, sangat diperbolehkan untuk menemukan jenis daun yang cocok untuk membantu memperingati Minggu Palma.

Cabang-cabang/daun-daun dimaksudkan untuk menjadi gerakan simbolis, melambangkan kebutuhan untuk meletakkan hati kita di hadapan Yesus , memungkinkan Dia mengakses ke dalam diri kita yang terdalam. Inilah sebabnya, meskipun Anda tidak memiliki cabang atau daun apa pun untuk perayaan Anda, Anda masih dapat berpartisipasi dalam tema rohani Minggu Palma.
 
Mengapa imam mengenakan kasula merah?

Merah adalah warna darah dan melambangkan cinta, api, gairah, dan darah pengorbanan. Warna merah dikenakan pada Minggu Palma, Jumat Agung, setiap hari yang berkaitan dengan Sengsara Yesus, pada hari Pentakosta dan pada hari-hari raya orang-orang yang mati karena iman (martir).
   
Mengapa patung dan gambar diselubungi?

Tampaknya aneh bahwa selama waktu paling suci dalam setahun umat Katolik menutupi segala sesuatu yang indah di gereja mereka, bahkan salib. Bukankah seharusnya kita melihat pemandangan yang menyakitkan di Kalvari sementara kita mendengarkan kisah Sengsara pada Minggu Palem?

Meskipun mungkin tampak berlawanan dengan intuisi untuk menyelubungi patung dan gambar selama minggu-minggu terakhir Prapaskah, Gereja Katolik merekomendasikan praktik ini untuk meningkatkan kesadaran kita dan membangun di dalam diri kita kerinduan akan hari Minggu Paskah. Ini adalah tradisi yang tidak hanya harus dilakukan di paroki setempat, tetapi juga dapat menjadi kegiatan yang bermanfaat untuk dilakukan oleh “gereja rumah tangga”.
 
Mengapa pembacaan Injil begitu lama?


Bagi umat Katolik Roma, bacaan Misa Minggu mingguan sangat singkat jika dibandingkan dengan narasi Sengsara yang dibacakan (atau dinyanyikan) setiap tahun pada Minggu Palma. Hal ini membuat Minggu Palem agak sulit untuk dihadiri bagi mereka yang kesulitan berdiri untuk seluruh pewartaan Injil.

Namun, tahukah Anda bahwa setiap hari Minggu mungkin seperti itu di Gereja perdana?

Banyak orang Kristen perdana adalah orang Yahudi, dan karenanya, tidak mengherankan, mereka mencontoh liturgi mereka di kebaktian sinagoga. Ini termasuk pembacaan Kitab Suci secara terus-menerus yang dilakukan dari satu minggu ke minggu berikutnya. Itu dibagi menjadi dua bacaan terpisah, satu dari "Hukum" dan yang lainnya dari "Para Nabi."
 
Mengapa umat berpartisipasi dalam pembacaan Kisah Sengsara?

Pekan Suci adalah waktu paling sakral dalam kalender liturgi Gereja, sepenuhnya berfokus pada Sengsara, kematian, dan kebangkitan Yesus. Tema yang berulang sepanjang minggu adalah panggilan untuk menemani Yesus selama bagian paling menyakitkan dari hidupnya di bumi.

Minggu Palma membuka Pekan Suci dengan pembacaan Sengsara Yesus yang khusyuk, dan biasanya ini melibatkan setiap orang yang memiliki peran. Saat dirayakan di gereja, umat sering mengambil peran sebagai orang banyak. Ini memuncak dengan seluruh jemaat mengatakan, “Salibkan dia! Salibkan dia!” Dalam hal ini kita menyadari peran dosa-dosa kita dalam penyaliban Yesus dan bagaimana Yesus menderita dan mati untuk kita, meskipun kita belum lahir.
 
Apa yang harus saya lakukan dengan daun palma saya yang diberkati?


Setelah meninggalkan gereja pada hari Minggu, Anda mungkin pulang dengan membawa beberapa daun palma dari perayaan masuknya Yesus ke Yerusalem dengan penuh kemenangan.

Anda mungkin bertanya pada diri sendiri, "Nah, apa yang harus saya lakukan dengan ini?"

Apa pun yang Anda lakukan, jangan membuangnya!

Menurut Kitab Hukum Kanonik , barang-barang yang diberkati tidak boleh dibuang ke tempat sampah, tetapi diperlakukan dengan hormat (bdk. #1171). Dalam Misa, daun-daun palma ini dipisahkan oleh berkat dari imam dan dijadikan “sakramental”, suatu benda yang dimaksudkan untuk mendekatkan kita pada perayaan tujuh sakramen. Membuangnya ke tempat sampah mengabaikan tujuan sucinya dan memperlakukannya seperti benda lain yang tidak lagi kita butuhkan.

 

 Photo Courtesy of Sr. Amata CSFN

Sabtu, 01 April 2023 Hari Biasa Pekan V Prapaskah

 

Sabtu, 01 April 2023
Hari Biasa Pekan V Prapaskah

“Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi” (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 22(21):20.7)

Tuhan, jangan Kaujauhkan bantuan-Mu dari padaku, tetapi segera tolonglah aku. Aku ini bagaikan cacing dan bukan manusia, cercaan orang dan hinaan rakyat.
 
O Lord, do not stay afar off; my strength, make haste to help me! For I am a worm and no man, scorned by everyone, despised by the people.

Doa Pagi 
   
Allah Bapa kami, Engkau selalu menyelamatkan umat manusia. Tetapi, kini Engkau menggembirakan kami dengan rahmat-Mu yang lebih melimpah. Pandanglah kiranya umat pilihan-Mu, kuatkanlah dan lindungilah kami umat beriman, baik yang sudah maupun yang akan dibaptis. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
  
Bacaan dari Kitab Yehezkiel (37:21-28)

"Aku akan menjadikan mereka satu bangsa."

 
Beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjemput orang Israel dari tengah bangsa-bangsa, ke mana mereka pergi; Aku akan mengumpulkan mereka dari segala penjuru dan akan membawa mereka ke tanah mereka. Aku akan menjadikan mereka satu bangsa di tanah mereka, di atas gunung-gunung Israel, dan satu orang raja memerintah mereka seluruhnya; mereka tidak lagi menjadi dua bangsa dan tidak lagi terbagi menjadi dua kerajaan. Mereka tidak lagi menajiskan dirinya dengan berhala-berhala, atau dewa-dewa mereka yang menjijikkan, atau dengan semua pelanggaran mereka. Tetapi Aku akan melepaskan mereka dari segala penyelewengan mereka, dengan mana mereka berbuat dosa. Aku akan mentahirkan mereka, sehingga mereka akan menjadi umat-Ku dan Aku akan menjadi Allahnya. Maka hamba-Ku Daud akan menjadi rajanya, dan mereka semuanya akan mempunyai satu gembala. Mereka akan hidup menurut peraturan-peraturan-Ku dan melakukan ketetapan-ketetapan-Ku dengan setia. Mereka akan tinggal di tanah yang Kuberikan kepada hamba-Ku Yakub, di mana nenek moyang mereka tinggal; sungguh, mereka, anak-anak mereka maupun cucu cicit mereka akan tinggal di sana untuk selama-lamanya, dan hamba-Ku Daud menjadi raja mereka untuk selama-lamanya. Aku akan mengadakan perjanjian damai dengan mereka, dan itu akan menjadi perjanjian yang kekal dengan mereka. Aku akan memberkati mereka dan melipat gandakan mereka, dan memberikan tempat kudus-Ku di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya. Tempat kediaman-Ku pun akan ada pada mereka; Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Maka bangsa-bangsa akan mengetahui bahwa Aku, Tuhan, menguduskan Israel, pada waktu tempat kudus-Ku berada di tengah-tengah mereka untuk selama-lamanya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
   

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy