Kamis, 27 April 2023
Hari Biasa Pekan III Paskah
Liturgi sebagai tindakan suci par excellence adalah puncak yang menjadi
arah kegiatan Gereja dan merupakan sumber semua kekuatannya. Melalui
liturgi, Kristus meneruskan karya penebusan kita dalam, dengan, dan
melalui Gereja. (Kompendium Katekismus Gereja Katolik, No. 219)
Antifon Pembuka (Kel 15:1-2)
Marilah kita memuji Allah, pahlawan gagah perkasa. Ia menyelamatkan kita dengan kekuatan-Nya yang jaya, alleluya.
Let us sing to the Lord, for he has gloriously triumphed. The Lord is my
strength and my might; he has become my salvation, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, hari-hari ini, Engkau menyatakan cinta
kasih-Mu dengan lebih berlimpah kepada kami dan membebaskan kami dari
kesesatan. Semoga kami semakin terbuka bagi rahmat-Mu, dan semakin teguh
dalam kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:26-40)
"Jika Tuan percaya dengan segenap hati, Tuan boleh dibaptis."
Waktu Filipus di Samaria, berkatalah seorang malaikat Tuhan kepadanya,
“Bangunlah dan berangkatlah ke sebelah selatan, menyusur jalan yang
turun dari Yerusalem ke Gaza.” Jalan itu jalan yang sunyi. Lalu
berangkatlah Filipus. Adalah seorang Etiopia, seorang sida-sida,
pembesar dan kepala perbendaharaan Sri Kandake, ratu negeri Etiopia,
yang pergi ke Yerusalem untuk beribadah. Sekarang orang itu sedang dalam
perjalanan pulang, ia duduk dalam keretanya sambil membaca kitab Nabi
Yesaya. Lalu kata Roh kepada Filipus, “Pergilah ke situ dan dekatilah
kereta itu!” Filipus segera mendekat, dan mendengar sida-sida itu sedang
membaca kitab Nabi Yesaya. Kata Filipus, “Mengertikah Tuan apa yang
Tuan baca itu?” Jawabnya, “Bagaimanakah aku dapat mengerti, kalau tidak
ada yang membimbing aku?” Lalu ia meminta Filipus naik dan duduk di
sampingnya. Nas yang dibacanya itu berbunyi seperti berikut: Seperti
seekor domba Ia dibawa ke pembantaian; dan seperti anak domba yang kelu
di depan orang yang menggunting bulunya, demikianlah Ia tidak membuka
mulut-Nya. Dalam kehinaan-Nya berlangsunglah hukuman-Nya, siapakah yang
akan menceritakan asal usul-Nya? Sebab nyawa-Nya diambil dari bumi. Maka
kata sida-sida itu kepada Filipus, “Aku bertanya kepadamu, tentang
siapakah nabi berkata demikian? Tentang dirinya sendiri atau tentang
orang lain?” Maka mulailah Filipus berbicara, dan bertolak dari nas itu
ia memberitakan Injil Yesus kepadanya. Mereka melanjutkan perjalanan,
dan tiba di suatu tempat yang ada airnya. Lalu kata sida-sida itu,
“Lihat, di situ ada air; apakah halangannya, jika aku dibaptis?” Sahut
Filipus, “Jika Tuan percaya dengan segenap hati, boleh.” Jawabnya, “Aku
percaya, bahwa Yesus Kristus adalah Anak Allah.” Lalu orang Etiopia itu
menyuruh menghentikan kereta, dan keduanya turun ke dalam air, baik
Filipus maupun sida-sida itu, dan Filipus membaptis dia. Dan setelah
mereka keluar dari air, Roh Tuhan tiba-tiba melarikan Filipus, dan
sida-sida itu tidak melihatnya lagi. Ia meneruskan perjalanannya dengan
sukacita. Tetapi ternyata Filipus ada di Asdod. Ia menjelajah daerah itu
dan memberitakan Injil di semua kota sampai ia tiba di Kaisarea.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.