Rabu, 26 April 2023 Hari Biasa Pekan III Paskah

 

Rabu, 26 April 2023
Hari Biasa Pekan III Paskah
    
"Saya tidak mampu melakukan hal-hal besar, tetapi saya ingin melakukan segala sesuatu, bahkan hal-hal terkecil, untuk kemuliaan Allah yang lebih besar." -St. Dominikus Savio
  
Antifon Pembuka (Mzm 71(70):8.23)

Semoga lidahku bernyanyi memuji Engkau. Semoga bibirku bersorak bermadah kepada-Mu, alleluya.
  
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
  
Doa Pagi

Allah Bapa yang berbelaskasih, kami telah Kauberi iman kepercayaan. Semoga berkat bantuan-Mu itu kami bangkit bersama Putra-Mu yang tunggal dan hidup mulia selamanya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus,  Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kisah Para Rasul (8:1b-8)
    
 
"Mereka menjelajah seluruh negeri sambil memberitakan Injil."
       
Setelah Stefanus dibunuh, mulailah penganiayaan yang hebat terhadap jemaat di Yerusalem. Mereka semua, kecuali rasul-rasul, tersebar ke seluruh daerah Yudea dan Samaria. Orang-orang saleh menguburkan mayat Stefanus serta meratapinya dengan sangat. Tetapi Saulus berusaha membinasakan jemaat itu. Ia memasuki rumah demi rumah dan menyeret laki-laki serta perempuan ke luar, lalu menyerahkan mereka untuk dimasukkan ke dalam penjara. Mereka yang tersebar menjelajah ke seluruh negeri sambil memberitakan Injil. Filipus pergi ke suatu kota di Samaria dan memberitakan Mesias kepada orang-orang di situ. Ketika orang banyak itu mendengar pemberitaan Filipus dan melihat tanda-tanda yang diadakannya, mereka semua dengan bulat hati menerima apa yang diberitakannya itu. Sebab dari banyak orang yang kerasukan roh jahat keluarlah roh-roh itu sambil berseru dengan suara keras, dan banyak juga orang lumpuh dan orang timpang yang disembuhkan. Maka sangatlah besar sukacita dalam kota itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Apa itu persahabatan sejati? St Fransiskus de Sales mendefinisikannya dengan sempurna dalam 5 kutipan indah

 Kitab Suci mengajarkan bahwa, “Sahabat yang setia merupakan perlindungan yang kokoh, barangsiapa menemukan orang serupa itu sungguh mendapat harta." (Sirakh 6:14)

Dari semua orang kudus, pujangga Gereja yang lembut ini menulis lebih banyak tentang topik persahabatan daripada orang kudus lainnya. Mari kita lihat lima kebijaksanaan praktis dari St.  Fransiskus de Sales tentang persahabatan yang otentik dan suci.

 

Fr Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0


1) “Kasihilah sesamamu, pembaca yang budiman, dengan cinta kasih yang besar, tetapi bertemanlah hanya dengan mereka yang dapat saling mendukung dalam kebajikan. Semakin tinggi kebajikan yang kamu masukkan ke dalam hubungan ini, semakin sempurna persahabatan kamu.".

St. Fransiskus de Sales memiliki apa yang disebutnya 'kebajikan kecil'. Dia berkata bahwa dua orang yang berjuang untuk kebajikan bersama adalah teman yang sangat baik. Dan apakah kebajikan kecil ini?

Menurut spiritualitas Salesian, kebajikan ini termasuk kejujuran, penerimaan, kemurahan hati, kerendahan hati, kekuatan lembut, kebaikan, kesabaran, kesederhanaan, optimisme yang menggembirakan, keberanian, dan penatalayanan.

Kitab Amsal mengajarkan bahwa “Besi menajamkan besi, orang menajamkan sesamanya.” (Amsal 27:17). Persis seperti inilah amalan kebajikan pada dua sahabat: besi menajamkan besi.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Tingkat Kesempurnaan




 Perintah Allah yang agung dapat menimbulkan rasa bingung dan takut dalam diri kita. “Kamu harus sempurna,” Dia memerintahkan kita, “sama seperti Bapamu di surga sempurna.” (Mat 5:48) Mungkinkah makhluk lemah seperti kita mencapai kesempurnaan Tuhan sendiri? Pada pandangan pertama perintah ini tampak sangat mustahil, tetapi adalah mungkin bagi kita untuk menindakinya dengan kasih karunia Allah. Bagaimanapun, kita harus memahaminya dengan benar. Kita tidak akan pernah mencapai kesempurnaan ilahi, tetapi kita diwajibkan oleh perintah Tuhan kita untuk berusaha ke arah itu terus-menerus dengan segala cara dalam kekuatan kita. Kesempurnaan harus menjadi keinginan kita yang paling kuat, dan bukan hanya cita-cita teoretis, tetapi tujuan praktis. Niat praktis ini dapat mengilhami seluruh hidup kita sedemikian rupa sehingga menjadi pendakian terus-menerus menuju kesucian dan menuju Tuhan. Kita tidak perlu putus asa bahkan ketika kita mengalami kemunduran dalam kemajuan rohani kita. Tuhan mengizinkan kita untuk jatuh sehingga kita dapat direndahkan dan dapat menaruh kepercayaan kita pada kasih karunia-Nya daripada pada diri kita sendiri.

Selasa, 25 April 2023 Pesta St Markus, Penulis Injil

Selasa, 25 April 2023
Pesta St Markus, Penulis Injil
    
Katekese memainkan peranan penting sekali dalam misi pewartaaan Injil, upaya yang utama untuk mengajarkan dan mengembangkan iman (bdk. Yohanes Paulus II, Anjuran Apostolik; “Catechesi Tradendae” tgl. 16 Oktober 1979, AAS, 71, 1979).
    
Antifon Pembuka (Mrk 16:15)
  
"Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk, alleluya."

Go into all the world, and proclaim the Gospel to every creature, alleluia.
      
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan
   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau memuliakan Santo Markus, Penginjil-Mu, dengan anugerah sebagai pewarta Injil. Kami mohon, semoga berkat ajarannya kami makin berkembang dalam iman dan dengan setia mengikuti jejak Kristus. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
    
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Petrus (5:5b-14)
   
"Salam dari Markus, anakku."
      
Saudara-saudara terkasih, rendahkanlah dirimu seorang terhadap yang lain, sebab “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati.” Karena itu rendahkanlah dirimu di bawah tangan Tuhan yang kuat, supaya pada waktunya kamu ditinggikan oleh-Nya. Serahkanlah segala kekuatiranmu kepada-Nya, sebab Dialah yang memelihara kamu. Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, Si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. Lawanlah dia dengan iman yang teguh, sebab kamu tahu, bahwa semua saudaramu di seluruh dunia menanggung penderitaan yang sama. Dan Allah, sumber segala kasih karunia, yang telah memanggil kamu dalam Kristus kepada kemuliaan-Nya yang kekal akan melengkapi, meneguhkan, menguatkan dan mengokohkan kamu, sesudah kamu menderita seketika lamanya. Dialah yang empunya kuasa sampai selama-lamanya. Amin. Dengan perantaraan Silwanus, yang kuanggap sebagai saudara yang dapat dipercaya, aku menulis dengan singkat kepada kamu untuk menasihati dan meyakinkan kamu, bahwa kasih karunia ini benar-benar datang dari Allah. Berdirilah dengan teguh di dalamnya! Salam kepada kamu sekalian dari kawanmu terpilih yang di Babilon, dan juga dari Markus, anakku. Berilah salam seorang kepada yang lain dengan cium yang kudus. Damai sejahtera menyertai kamu sekalian yang berada dalam Kristus. Amin.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Iman dan Kasih



 Iman adalah anugerah dari Tuhan. (Summa Theologica, II-II, q.45) Oleh karena itu, kita harus memintanya dalam doa kita. Iman tidak dapat masuk ke dalam jiwa yang sombong karena “Tuhan menolak orang yang sombong, tetapi memberikan kasih karunia kepada orang yang rendah hati.” (Yakobus 4:6; 1 Petrus 5:5) Jika seseorang tidak berdoa, imannya menjadi semakin lemah dan ia bisa kehilangan imannya sama sekali. Iman harus dipelihara terus-menerus oleh rahmat yang diperoleh melalui doa. Orang yang berada dalam keadaan dosa berat kehilangan imannya, apalagi jika dia adalah budak najis, karena hanya orang yang bersih hatinya yang dapat melihat Tuhan. (Bdk. Mat 5:8) St Thomas tahu apa yang dia bicarakan ketika dia mengatakan bahwa "iman adalah dasar dari seluruh bangunan spiritual kehidupan Kristiani." (Summa Theologica, III, q.73, a.3.) Iman yang dipupuk oleh rahmatlah yang mengangkat kita ke tingkat adikodrati, di mana segala sesuatu yang kita lakukan, katakan atau pikirkan menjadi bermanfaat di hadapan Allah. "orang-Ku yang benar akan hidup oleh iman." (Ibr. 10:38) Semakin tajam dan kuat iman kita, semakin kokoh fondasi kehidupan rohani kita dan semakin banyak perbuatan baik kita. Ini bukan untuk mengatakan bahwa iman mengecualikan semua studi dan penyelidikan. Faktanya, semakin hidup iman kita, semakin kuat keinginan kita untuk memahami lebih baik istilah-istilah di mana iman kita diungkapkan dan untuk mengeksplorasi hubungan yang erat antara wahyu ilahi dan pengetahuan manusia. Studi semacam ini akan menjadi pengalaman yang menyegarkan karena akan membawa kita ke ambang kontemplasi kebenaran abadi. Nalar tidak dipermalukan tetapi dimuliakan oleh cahaya wahyu, yang mengangkatnya ke tingkat yang lebih tinggi.

Bacaan Harian: 24 - 30 April 2023

/flickr  (CC BY-NC-ND 2.0)

Senin, 24 April 2023: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 6:8-15/ Mzm 119:23-24, 26-27, 29-30/ Yoh 6:22-29
 
Selasa, 25 April 2023: Pesta St. Markus, Penginjil (M).
1Pet 5:5b-14/ Mzm 89:2-3, 6-7, 16-17/ Mrk 16:15-20
 
Rabu, 26 April 2023: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 8:1b-8/ Mzm 66:1-3a, 4-5, 6-7a/ Yoh 6:35-40
 
Kamis, 27 April 2023: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 8:26-40/ Mzm 66:8-9, 16-17, 20/ Yoh 6:44-51
 
Jumat, 28 April 2023: Hari Biasa Pekan III Paskah (P).
Kis 9:1-20/ Mzm 117:1bc, 2/ Yoh 6:52-59
 
Sabtu, 29 April 2023: Peringatan Wajib St. Katarina dari Siena (P).
Kis 9:31-42/ Mzm 116:12-13, 14-15, 16-17/ Yoh 6:60-69
 
Minggu yang akan datang: Minggu, 30 April 2023: Hari Minggu Paskah IV (P). 
Kis 2:14a, 36-41/ Mzm 23:1-3a, 3b-4, 5, 6(1)/1 Pet 2:20b-25/ Yoh 10:1-10

Senin, 24 April 2023 Hari Biasa Pekan III Paskah

 

Senin, 24 April 2023
Hari Biasa Pekan III Paskah

“Siapa yang tidak ingin mengetahui kehendak Allah ibarat orang yang berjalan-jalan di samping tebing yang amat curam, dan mudah jatuh dengan angin sekecil apa pun. Jika dia dipuji, dia bangga. Jika ditegur, dia marah. Jika dia makan makanan yang menyenangkan, dia ditarik kepada nafsu tubuh. Ketika dia menderita, dia menangis. Ketika dia tahu sesuatu, dia ingin menunjukkan bahwa dia tahu. Ketika dia tidak mengerti, dia berpura-pura mengerti. Ketika dia kaya, dia menjadi takabur. Ketika dia lemah, dia menjadi munafik. Ketika dia sudah kenyang, dia nekat. Ketika dia berpuasa, dia besar kepala. Ketika dia menegur, dia suka suka berdebat, sementara dia memandang pada mereka yang memaafkannya sebagai orang bodoh.” — St. Markus Pertapa

   

Antifon Pembuka

Telah bangkit gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya, dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber cahaya ilahi, Engkau menunjukkan cahaya kebenaran-Mu kepada orang-orang yang sesat, supaya mereka kembali ke jalan yang benar. Semoga kami yang menamakan diri orang kristiani, menjauhkan segala yang bertentangan dengan nama itu, serta berusaha hidup sebagai orang kristiani sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
    

Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:8-15)
  
   
"Mereka tidak sanggup melawan hikmat Stefanus dan Roh yang mendorong dia berbicara."
 
Stefanus, yang penuh dengan karunia dan kuasa, mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak. Tetapi tampillah beberapa orang dari jemaat Yahudi yang disebut jemaat orang Libertini. – Anggota-anggota jemaat ini adalah orang-orang dari Kirene dan dari Aleksandria. – Mereka datang bersama dengan beberapa orang Yahudi dari Kilikia dan dari Asia. Orang-orang itu bersoal jawab dengan Stefanus, tetapi mereka tidak sanggup melawan hikmatnya dan Roh yang mendorong dia berbicara. Lalu mereka menghasut beberapa orang untuk mengatakan, “Kami telah mendengar dia mengucapkan kata-kata hujat terhadap Musa dan Allah.” Dengan jalan demikian mereka mengadakan suatu gerakan di antara orang banyak serta tua-tua dan ahli-ahli Taurat; maka mereka menyergap Stefanus, lalu menyerahkan dan membawanya ke hadapan Mahkamah Agama. Lalu mereka mengajukan saksi-saksi palsu yang berkata, “Orang ini terus menerus mengucapkan perkataan yang menghina tempat kudus ini dan hukum Taurat. Sebab kami telah mendengar dia mengatakan bahwa Yesus, orang Nazaret itu, akan merobohkan tempat ini dan mengubah adat-istiadat yang diwariskan oleh Musa kepada kita.” Semua orang yang duduk dalam sidang Mahkamah Agama itu menatap Stefanus, lalu mereka melihat muka Stefanus sama seperti muka seorang malaikat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy