Kita harus mempersembahkan bulan ini kepada Maria dengan meningkatkan cinta kita padanya. Kita harus mencintainya dengan cinta berbakti, karena dia mencintai kita dengan hati seorang ibu. Jika kita merenungkan kecantikan dan kebaikannya, kita akan terbakar oleh cinta untuknya. Itu akan menjadi cinta yang lembut seperti yang kita miliki untuk ibu duniawi kita, dan pada saat yang sama cinta yang penuh hormat dan pemujaan seperti yang seharusnya kita miliki untuk Bunda Allah. Persembahan kita di bulan Mei kepada Maria harus menghasilkan resolusi ganda:—resolusi untuk memperbaiki kegagalan kita dan untuk maju dalam kekudusan. Inilah satu-satunya cara kita dapat membuktikan ketulusan kasih sayang kita, dengan perbuatan bukan dengan kata-kata. Sudah pasti kita memiliki banyak kesalahan karakter. Mari kita periksa diri kita di depan altar Bunda Maria dengan membandingkan kelemahan kita dengan keagungan jiwanya. Ketika kita telah menemukan kelemahan kita, marilah kita memberanikan diri memberantasnya. Kita dapat mempersembahkan kurban ini kepada Maria dengan cinta dan kemurahan hati, tidak peduli betapa sulitnya itu.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Meditasi Antonio Kardinal Bacci di Bulan Mei
Kita harus mempersembahkan bulan ini kepada Maria dengan meningkatkan cinta kita padanya. Kita harus mencintainya dengan cinta berbakti, karena dia mencintai kita dengan hati seorang ibu. Jika kita merenungkan kecantikan dan kebaikannya, kita akan terbakar oleh cinta untuknya. Itu akan menjadi cinta yang lembut seperti yang kita miliki untuk ibu duniawi kita, dan pada saat yang sama cinta yang penuh hormat dan pemujaan seperti yang seharusnya kita miliki untuk Bunda Allah. Persembahan kita di bulan Mei kepada Maria harus menghasilkan resolusi ganda:—resolusi untuk memperbaiki kegagalan kita dan untuk maju dalam kekudusan. Inilah satu-satunya cara kita dapat membuktikan ketulusan kasih sayang kita, dengan perbuatan bukan dengan kata-kata. Sudah pasti kita memiliki banyak kesalahan karakter. Mari kita periksa diri kita di depan altar Bunda Maria dengan membandingkan kelemahan kita dengan keagungan jiwanya. Ketika kita telah menemukan kelemahan kita, marilah kita memberanikan diri memberantasnya. Kita dapat mempersembahkan kurban ini kepada Maria dengan cinta dan kemurahan hati, tidak peduli betapa sulitnya itu.
Senin, 08 Mei 2023 Hari Biasa Pekan V Paskah
Hari Biasa Pekan V Paskah
“Jika kamu percaya apa yang kamu suka dalam Injil, dan menolak apa yang tidak kamu suka, maka bukan Injil yang kamu percaya, tetapi dirimu sendiri.” — St. Agustinus dari Hippo
Antifon Pembuka
Telah bangkit Gembala yang baik. Ia menyerahkan nyawa-Nya bagi domba-domba-Nya dan rela mati untuk kawanan-Nya. Alleluya.
The Good Shepherd has risen, who laid down his life for his sheep and willingly died for his flock, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa pokok sukacita kami, Engkau mempersatukan hati umat beriman untuk mengejar tujuan yang sama. Semoga kami menyayangi perintah-Mu dan merindukan njanji-Mu, agar di tengah kesibukan dunia ini, hati kami tetap terpikat pada sukacita sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (14:5-18)
Waktu Paulus dan Barnabas berada di Ikonium, orang-orang Ikonium yang telah mengenal Allah dan orang-orang Yahudi bersama-sama dengan pemimpin-pemimpin mereka menimbulkan suatu gerakan untuk menyiksa dan melempari Paulus dan Barnabas dengan batu. Setelah mengetahuinya, menyingkirlah rasul-rasul itu ke kota-kota Likaonia, yaitu Listra dan Derbe dan daerah sekitarnya. Di situ mereka memberitakan Injil. Di Listra ada seorang yang duduk saja, karena lemah kakinya; ia lumpuh sejak dilahirkan dan belum pernah dapat berjalan. Ia duduk mendengarkan, ketika Paulus berbicara. Paulus menatap dia, dan melihat bahwa ia beriman dan dapat disembuhkan. Lalu kata Paulus dengan suara nyaring, “Berdirilah tegak di atas kakimu!” Dan orang itu melonjak berdiri, lalu berjalan kian kemari. Ketika orang banyak melihat apa yang telah diperbuat Paulus, mereka itu berseru dalam bahasa Likaonia, “Dewa-dewa telah turun ke tengah-tengah kita dalam rupa manusia.” Barnabas mereka sebut Zeus dan Paulus mereka sebut Hermes, karena Paulus yang berbicara. Maka datanglah imam dewa Zeus, yang kuilnya terletak di luar kota, membawa lembu-lembu jantan dan karangan-karangan bunga ke pintu gerbang kota untuk mempersembahkan korban bersama-sama dengan orang banyak kepada rasul-rasul itu. Mendengar itu, Barnabas dan Paulus mengoyakkan pakaian mereka, lalu terjun ke tengah-tengah orang banyak itu sambil berseru, “Hai kamu sekalian, mengapa kamu berbuat demikian? Kami ini adalah manusia biasa sama seperti kamu! Kami ada di sini untuk memberitakan Injil kepada kamu, supaya kamu meninggalkan perbuatan sia-sia ini dan berbalik kepada Allah yang hidup, yang telah menjadikan langit dan bumi, laut dan segala isinya. Dalam zaman yang lampau Allah membiarkan semua bangsa menuruti jalannya masing-masing, namun Ia bukan tidak menyatakan diri-Nya dengan berbagai-bagai kebajikan, yaitu dengan menurunkan hujan dari langit dan dengan memberikan musim-musim subur bagi kamu. Ia memuaskan hatimu dengan makanan dan kegembiraan”. Walaupun rasul-rasul itu berkata demikian, namun hampir-hampir tidak dapat mereka mencegah orang banyak mempersembahkan kurban kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan Harian: 8 - 14 Mei 2023
Senin: Kis 14:5-18/Mzm 115:1-2, 3-4, 15-16/Yoh 14:21-26
Selasa: Kis 14:19-28/Mzm 145:10-11, 12-13ab, 21/ Yoh 14:27-31a
Rabu: Kis 15:1-6/Mzm 122:1-2, 3-4ab, 4cd-5/Yoh 15:1-8
Kamis: Kis 15:7-21/Mzm 96:1-2a, 2b-3, 10/Yoh 15:9-11
Jumat: Kis 15:22-31/Mzm 57:8-9, 10 dan 12/Yoh 15:12-17
Sabtu: Kis 16:1-10/Mzm 100:1b-2, 3, 5/Yoh 15:18-21
Minggu yang akan datang: Kis 8:5-8, 14-17/Mzm 66:1-3, 4-5, 6-7, 16, 20 (1)/1 Pet 3:15-18/Yoh 14:15-21
Credit: Sidney de Almeida/istock.com |
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Maria, Bunda Kita
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kebesaran Maria
Ada hubungan antara Maria dan masing-masing dari ketiga Pribadi Ilahi, karena dia adalah putri Allah Bapa, mempelai Roh Kudus yang dengan kuasa-Nya Sabda menjelma di dalam dirinya, dan ibu Sabda menjadi manusia. Dengan kata lain, dia adalah pusat dari rencana kekal yang Tuhan tetapkan untuk penebusan umat manusia. Itu adalah rancangan kekal Tuhan untuk menyatukan kembali ciptaan dengan yang tak diciptakan melalui Maria. Dia menjadi ibu dari Sabda Kekal, yang di dalamnya kodrat ilahi dan manusia bersatu tak terpisahkan. Dia menebus kita dengan jasa-Nya yang tak terbatas, tetapi dalam karya penebusan ini Dia bekerja sama dengan Bunda-Nya yang kudus. Semua rahmat, keistimewaan dan kebajikan Maria mengalir dari misteri agung Keibuan ilahinya ini. Sesuai dengan calon Bunda Allah, dia dikandung bebas dari noda dosa asal dan penuh rahmat. Kehidupan fananya adalah pendakian terus menerus menuju puncak tertinggi kesucian. Ketika dia meninggal, dia diangkat tubuh dan jiwanya ke Surga, di mana dia dimahkotai dalam kemuliaan sebagai Ratu Malaikat dan Ratu Orang Kudus.
Minggu, 07 Mei 2023 Hari Minggu Paskah V
Hari Minggu Paskah V
Kebangkitan Kristus berarti kehidupan bagi orang mati, pengampunan bagi orang berdosa dan kemuliaan bagi orang kudus. (St. Maximus dari Turin)
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 98:1-2)
Nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; Ia telah menyatakan keadilan-Nya di depan mata bangsa-bangsa, alleluya.
O sing a new song to the Lord. for he has worked wonders; in the sight of the nations he has shown his deliverance, alleluia.
Cantate Domino canticum novum, alleluia: quia mirabilia fecit Dominus, alleluia: ante conspectum gentium revelavit iustitiam suam, alleluia, alleluia.
Pengantar
Minggu ini kita diingatkan agar jangan takut dan gelisah. Mengapa? Karena Tuhan mengetahui bahwa manusia mempunyai kecenderungan untuk menjadi takut dan gelisah. Permasalahan keluarga, kondisi keuangan, pergumulan di dalam dosa dan penyakit dapat mengakibatkan kita menjadi gelisah dan khawatir. “Mati aku“, adalah reaksi terburuk yang mungkin dapat terucap jika segala problema itu nampaknya tidak teratasi. Namun dalam kemungkinan terburuk sekalipun, bahkan pada saat menjelang ajal kita, Tuhan mengingatkan agar kita tak perlu kuatir. Sebab asalkan kita setia beriman kepada-Nya, maka Tuhan sudah menyediakan tempat bagi kita di surga. Oleh karena itu, kematian bagi kita orang percaya sesungguhnya bukanlah sesuatu yang menakutkan, karena merupakan awal dari kehidupan yang baru, di mana kita beroleh pemenuhan akan pengharapan iman kita: bahwa Tuhan akan menyediakan tempat bagi kita dan kita akan tinggal bersama-Nya.
Doa Pagi
Bacaan dari Kisah Para Rasul (6:1-7)
Di kalangan jemaat di Yerusalem, ketika jumlah murid makin bertambah, timbullah sungut-sungut di antara orang-orang Yahudi yang berbahasa Yunani terhadap orang-orang Ibrani, karena dalam pelayanan sehari-hari pembagian kepada janda-janda mereka diabaikan. Berhubung dengan itu kedua belas rasul memanggil semua murid berkumpul dan berkata, “Kami tidak merasa puas, karena kami melalaikan firman Allah untuk melayani meja. Karena itu, Saudara-saudara, pilihlah tujuh orang dari antaramu yang terkenal baik dan yang penuh Roh dan hikmat, supaya kami mengangkat mereka untuk tugas itu, sehingga kami sendiri dapat memusatkan pikiran dalam doa dan pelayanan firman.” Usul itu diterima baik oleh seluruh jemaat. Lalu mereka memilih Stefanus, seorang yang penuh iman dan Roh Kudus, dan Filipus, Prokhorus, Nikanor, Timon, Parmenas, dan Nikolaus, seorang penganut agama Yahudi dari Antiokhia. Mereka itu dihadapkan kepada para rasul; lalu para rasul pun berdoa dan meletakkan tangan di atas mereka. Firman Allah makin tersebar, dan jumlah murid di Yerusalem makin bertambah banyak, juga sejumlah besar imam menyerahkan diri dan percaya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Sabtu, 06 Mei 2023 Hari Biasa Pekan IV Paskah
Hari Biasa Pekan IV Paskah
“Filipus, karena [ia pikir] ia telah melihat Sang Putra dengan mata jasmaninya, maka ia ingin melihat Bapa juga dengan cara yang sama. Mungkin ia mengingat apa yang dikatakan oleh Nabi Yesaya bahwa ia telah melihat Tuhan (Yes 6:1); dan karena itu ia berkata, tunjukkanlah Bapa kepada kami… Dalam jawaban-Nya, Tuhan kita tidak berkata bahwa ia [Filipus] meminta sesuatu yang tidak mungkin, tetapi bahwa ia pada dasarnya belum melihat Sang Putra, sebab kalau ia telah melihat Sang Putra, ia akan juga sudah melihat Bapa: ‘Telah sekian lama Aku bersama-sama dengan engkau, namun engkau tidak mengenal Aku?’ Ia tidak berkata, tidak melihat Aku, tetapi tidak mengenal Aku. Yaitu, tidak mengenal bahwa Sang Putra yang kodrat-Nya sama dengan kodrat Bapa, memang di dalam diri-Nya sendiri, secara persis memperlihatkan Bapa.” (St. Yohanes Krisostomus, Catena Aurea, Yoh 14:5-7).
Antifon Pembuka (1Ptr 2:9)
Hai umat milik Tuhan, wartakanlah kebijaksanaan Tuhan, yang telah memanggil kalian dari kegelapan ke dalam cahaya-Nya yang menakjubkan. Alleluya.
O chosen people, proclaim the mighty works of him who called you out of darkness into his wonderful light, alleluia.
Doa Pagi
Ya Allah, kami bersyukur kepada-Mu atas Nabi yang paling agung, Yesus, Sabda-Mu yang hidup, yang telah berbicara kepada kami. Semoga Roh-Nya mendorong kami untuk mempersembahkan diri kepada-Mu demi keselamatan dan kesejahteraan sesama, agar dengan demikian dapat menemukan hidup. Sebab Dialah Tuhan, yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, Allah sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (13:44-52)
Waktu Paulus berada di Antiokhia di Pisidia pada hari Sabat datanglah hampir seluruh warga kota, berkumpul di rumah ibadat Yahudi untuk mendengar firman Allah. Akan tetapi, ketika orang Yahudi melihat orang banyak itu, penuhlah mereka dengan iri hati, dan sambil menghujat mereka membantah apa yang dikatakan Paulus. Tetapi dengan berani Paulus dan Barnabas berkata, “Memang kepada kamulah firman Allah harus diberitakan lebih dahulu! Tetapi kamu menolaknya, dan menganggap dirimu tidak layak untuk beroleh hidup yang kekal. Karena itu kami berpaling kepada bangsa-bangsa lain. Sebab inilah yang diperintahkan kepada kami: Aku telah menentukan engkau menjadi terang bagi bangsa-bangsa yang tidak mengenal Allah, supaya engkau membawa keselamatan sampai ke ujung bumi.” Mendengar itu bergembiralah semua orang yang tidak mengenal Allah, dan mereka memuliakan firman Tuhan. Dan semua orang yang ditentukan Allah untuk hidup yang kekal, menjadi percaya. Lalu firman Tuhan disiarkan di seluruh daerah itu. Tetapi orang-orang Yahudi menghasut perempuan-perempuan terkemuka yang takut akan Allah, dan pembesar-pembesar di kota Antiokhia itu. Begitulah mereka menimbulkan penganiayaan atas Paulus dan Barnabas, dan mengusir mereka dari daerah itu. Akan tetapi Paulus dan Barnabas mengebaskan debu kaki mereka sebagai peringatan bagi orang-orang itu, lalu pergi ke Ikonium. Dan murid-murid di Antiokhia penuh dengan sukacita dan dengan Roh Kudus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 4/4, PS 807
Ref. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita.
Ayat. (Mzm 98:1.2-3ab.3cd-4)
1. Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan, sebab Ia telah melakukan karya-karya yang ajaib; keselamatan telah dikerjakan oleh tangan kanan-Nya, oleh lengan-Nya yang kudus.
2. Tuhan telah memperkenalkan keselamatan yang datang daripada-Nya, Ia telah menyatakan keadilan-Nya di hadapan para bangsa. Ia ingat akan kasih dan kesetiaan-Nya terhadap kaum Israel.
3. Segala ujung bumi melihat keselamatan yang datang dari Allah kita. Bersorak-sorailah bagi Tuhan, hai seluruh bumi, bergembiralah dan bermazmurlah!
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya, alleluya
Ayat. (Yoh 8:31b-32)
Jikalau kamu tetap dalam firman-Ku, kamu benar-benar murid-Ku, dan kamu akan mengetahui kebenaran, sabda Tuhan.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (14:7-14)
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Sekiranya kamu mengenal Aku, pasti kamu juga mengenal Bapa-Ku. Sekarang ini kamu mengenal Dia dan kamu telah melihat Dia.” Kata Filipus kepada-Nya, “Tuhan, tunjukkanlah Bapa kepada kami, dan itu sudah cukup bagi kami.” Kata Yesus kepadanya, “Telah sekian lama Aku bersama-sama kamu, Filipus, namun engkau tidak mengenal Aku? Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa; bagaimana engkau berkata: Tunjukkanlah Bapa kepada kami. Tidak percayakah engkau, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku? Apa yang Aku katakan kepadamu, tidak Aku katakan dari diri-Ku sendiri, tetapi Bapa, yang diam di dalam Aku, Dialah yang melakukan pekerjaan-Nya. Percayalah kepada-Ku, bahwa Aku di dalam Bapa dan Bapa di dalam Aku; atau setidak-tidaknya, percayalah karena pekerjaan-pekerjaan itu sendiri. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya barangsiapa percaya kepada-Ku, ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan, bahkan pekerjaan-pekerjaan yang lebih besar daripada itu. Sebab Aku pergi kepada Bapa; dan apa pun yang kamu minta dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya, supaya Bapa dipermuliakan di dalam Anak. Jika kamu meminta sesuatu kepada-Ku dalam nama-Ku, Aku akan melakukannya.”
Renungan
Beberapa perilaku unik kita bisa jadi sangat kekanak-kanakan dan bahkan sangat bodoh. Kita tidak mendapatkan apa pun dari perilaku semacam itu, namun tampaknya kita tidak mengakui betapa konyolnya kita sebenarnya.
Bacaan pertama menunjukkan satu perilaku seperti itu - kecemburuan. Karena cemburu, para penentang Rasul Paulus menggunakan hujatan dan membantah semua yang dia katakan. Tetapi mereka seperti menggigit lidah mereka sendiri karena merekalah yang justru menolak pesan kehidupan kekal. Namun kecemburuan mereka tidak terkendali dan mereka terus menghasut orang-orang yang berpengaruh dan berkuasa untuk melawan Paulus dan Barnabas dan mengusir mereka dari wilayah mereka. Jadi kecemburuan bukan hanya perilaku aneh. Itu bisa berubah menjadi perilaku kekerasan. Dan itu juga bisa menciptakan banyak kerusakan. Namun tidak ada yang untung dan rugi. Dan terlebih lagi ketika seorang Kristen menyerah pada kejahatan kecemburuan. Karena dia akan membuat kerusakan yang lebih besar. Jadi kita sebagai orang Kristen harus selalu mengikuti Kristus dan bersatu dengan Dia. Kalau kita bisa melepaskan iri hati, cemburu dan dendam, kita akan menjadi orang yang jujur pada diri sendiri dan sesama. Kita akan menjadi orang yang bahagia dalam hidup ini.
“Seorang Katolik sejati adalah dia yang mencintai kebenaran yang diwahyukan oleh Tuhan, yang mencintai Gereja, Tubuh Kristus, yang menghargai agama, iman Katolik, lebih tinggi dari otoritas, bakat, kefasihan, dan filosofi manusia mana pun; semua ini dia anggap hina, dan tetap teguh dan tak tergoyahkan dalam iman yang, dia tahu, sejak awal selalu dianut oleh Gereja Katolik; dan jika dia memperhatikan bahwa siapa pun, tidak peduli siapa dia, menafsirkan suatu dogma dengan cara yang berbeda dari para Bapa Gereja, dia memahami bahwa Allah mengizinkan penafsiran semacam itu dibuat, bukan untuk kebaikan agama, tetapi sebagai pencobaan, menurut kata-kata St Paulus: "Sebab di antara kamu harus ada perpecahan, supaya nyata nanti siapakah di antara kamu yang tahan uji." (1Kor. 11:19) Dan memang, segera setelah opini-opini baru diproklamirkan, orang Katolik seperti apa itu menjadi nyata.” (St Vincent dari Lerins)
Ya Bapa, Aku mau supaya, di manapun Aku berada, mereka juga berada bersama-sama dengan Aku, mereka yang telah Engkau berikan kepada-Ku, agar mereka memandang kemuliaan-Ku yang telah Engkau berikan kepada-Ku, alleluya.
Father, I wish that, where I am,those you gave me may also be with me, that they may see the glory that you gave me, alleluia.
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com |
Doa Malam
Allah Yang Maharahim, aku bersyukur atas segala yang Kauberikan kepadaku setiap hari. Tambahkanlah iman kepercayaanku sehingga aku dapat membagikan kepada orang lain apa yang ada padaku dan dibutuhkan oleh sesama di sekitarku. Amin.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati