|
Foto: Fr. Lawrence, OP
|
Rabu, 10 Mei 2023
Hari Biasa Pekan V Paskah
Bagaimana persekutuan dengan Yesus harus dibangun? St. Yohanes Paulus II
menjelaskan bahwa hubungan setiap murid dengan Yesus haruslah "hidup
bersatu mesra" (Anjuran Apostolik Pastores Dabo Vobis, 25 Maret
1992, No. 46). Lebih lanjut dikatakan, "Persatuan kita dengan Tuhan
Yesus, yang berakar dalam Pembaptisan dan dipupuk dengan Ekaristi, perlu
mengungkapkan diri dan dibarui secara radikal dari hari ke hari."
Tambahnya lagi, "Yesus telah mengajarkan kepada kita kenyataan hidup
Kristen yang mengagumkan itu, yang juga merupakan jantung hidup rohani,
dengan perumpamaan-Nya tentang pokok anggur dan ranting-rantingnya (Yoh
15:1.4-5)
Antifon Pembuka (Mzm 71 (70): 8, 23)
Semoga mulutku bernyanyi dan memuji Engkau, dan bibirku bersorak bermadah kepada-Mu. Alleluya.
Let my mouth be filled with your praise, that I may sing aloud; my lips shall shout for joy, when I sing to you, alleluia.
Doa Pagi
Allah Bapa Pemulih dan Pemurni Hidup, Engkau telah melepaskan kami dari
kegelapan. Arahkanlah hati kami kepada-Mu, agar kami selalu tinggal
dalam terang kebenaran-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kisah Para Rasul (15:1-6)
"Paulus dan Barnabas pergi kepada rasul-rasul dan penatua-penatua di
Yerusalem untuk membicarakan soal-soal yang timbul di tengah-tengah
jemaat."
Sekali peristiwa, beberapa orang datang dari Yudea ke Antiokhia dan
mengajarkan kepada saudara-saudara di situ, “Jikalau kamu tidak disunat
menurut adat istiadat yang diwariskan oleh Musa, kamu tidak dapat
diselamatkan.” Tetapi Paulus dan Barnabas dengan keras melawan dan
membantah pendapat mereka itu. Akhirnya ditetapkan, supaya Paulus dan
Barnabas serta beberapa orang lain dari jemaat itu pergi kepada
rasul-rasul dan penatua-penatua di Yerusalem untuk membicarakan soal
itu. Mereka diantarkan oleh jemaat sampai ke luar kota, lalu mereka
berjalan melalui Fenisia dan Samaria, dan di tempat-tempat itu mereka
menceritakan pertobatan orang-orang yang tidak mengenal Allah. Hal itu
sangat menggembirakan hati saudara-saudara di situ. Setibanya di
Yerusalem mereka disambut oleh jemaat dan oleh rasul-rasul serta
penatua-penatua, lalu mereka menceritakan segala sesuatu yang dilakukan
Allah dengan perantaraan mereka. Tetapi beberapa orang dari golongan
Farisi, yang telah menjadi percaya, datang dan berkata, “Orang-orang
bukan Yahudi harus disunat dan diwajibkan untuk menuruti hukum Musa.”
Maka bersidanglah rasul-rasul dan penatua-penatua untuk membicarakan
soal itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = c, 2/4, PS 844
Ref. 'Ku menuju ke altar Allah dengan sukacita
Atau: Mari kita pergi ke rumah Tuhan dengan sukacita!
Ayat. (Mzm 122:1-2.3-4a.4b-5; Ul: 1)
1. Aku bersukacita, ketika orang berkata kepadaku, "Mari kita pergi ke
rumah Tuhan." Sekarang kaki kami berdiri di pintu gerbangmu, hai
Yerusalem.
2. Hai Yerusalem, yang telah didirikan sebagai kota yang bersambung rapat, kepadamu suku-suku berziarah, yakni suku-suku Tuhan.
3. Untuk bersyukur kepada nama Tuhan sesuai dengan peraturan bagi
Israel. Sebab di Yerusalemlah ditaruh kursi-kursi pengadilan,
kursi-kursi milik keluarga Raja Daud.
Bait Pengantar Injil, do = bes, PS 954
Ref. Alleluya
Ayat. (Yoh 15:4)
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu, sabda Tuhan. Barangsiapa tinggal di dalam Aku, ia berbuah banyak.
Inilah Injil Suci menurut Yohanes (15:1-8)
"Barangsiapa tinggal di dalam Aku, dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak."
Dalam amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya,
“Akulah pokok anggur yang benar dan Bapa-Kulah pengusahanya. Setiap
ranting pada-Ku yang tidak berbuah, dipotong-Nya, dan setiap ranting
yang berbuah, dibersihkan-Nya supaya berbuah lebih banyak. Kamu memang
sudah bersih karena firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di
dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat
berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur,
demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam
Aku. Akulah pokok anggur dan kamulah ranting-rantingnya. Barangsiapa
tinggal di dalam Aku dan Aku di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di
luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa. Barangsiapa tidak tinggal di
dalam Aku, ia dibuang ke luar seperti ranting yang menjadi kering,
kemudian dikumpulkan orang dan dicampakkan ke dalam api lalu dibakar.
Jikalau kamu tinggal di dalam Aku dan firman-Ku tinggal di dalam kamu,
mintalah apa saja yang kamu kehendaki, dan kamu akan menerimanya. Dalam
hal ini Bapa-Ku dipermuliakan, yaitu jika kamu berbuah banyak, dan
dengan demikian kamu adalah murid-murid-Ku.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Gereja
memiliki bagian yang adil dari masalah, dan dalam bacaan pertama, ada
masalah sunat dan ada ketidaksepakatan dan argumen panjang dan kemudian
diskusi lebih lanjut.
Itu bukan masalah yang sederhana dan tidak
ada solusi yang mudah untuk itu karena ada perbedaan pendapat dan
keyakinan serta pemahaman yang berbeda tentang pengamalan iman.
Meskipun
masalah seperti ini dapat membangkitkan emosi dan diskusi dapat berubah
menjadi argumen yang buruk, Gereja perdana menangani masalah ini dengan
cara yang tepat dengan menyampaikannya kepada para rasul dan para
penatua.
Aspek iman dan pertolongan Tuhan serta tuntunan Roh Kudus diperlukan untuk menyelesaikan masalah ini.
Seperti yang Yesus katakan dalam Injil, Dia adalah pokok anggur yang benar dan kita adalah ranting-rantingnya.
Kita
harus tetap tinggal di dalam Dia karena terputus dari Dia kita tidak
dapat berbuat apa-apa, dan diskusi kita juga tidak akan menghasilkan
apa-apa.
Semoga kita selalu dalam persatuan dengan Yesus dan satu
sama lain dan dengan persatuan kita dapat menyelesaikan semua
kesulitan.
Antifon Komuni
Tuhan telah bangkit dan menerangi kita yang ditebus dengan darah-Nya. Alleluya.
The Lord has risen and shone his light upon us, whom he has redeemed by his Blood, alleluia