Rabu, 31 Mei 2023
Pesta SP Maria mengunjungi Elisabet
“Maria tahu bahwa dalam beredarnya waktu ia akan melahirkan Dia, yang
diakuinya sebagai sumber keselamatan sejak dari kekal” (St. Beda
Venerabilis)
Maria, dengarkanlah, hai kalian yang takwa, aku hendak mewartakan yang dikerjakan Allah bagiku.
Pada Misa ini ada Madah Kemuliaan, tanpa Syahadat.
Doa Pagi
Allah Bapa yang kekal dan kuasa, Engkau telah mendorong Santa Perawan
Maria, yang sedang mengandung Putra-Mu, untuk mengunjungi Santa
Elisabet, saudarinya. Semoga kami pun senantiasa mentaati dorongan Roh
Kudus. Maka bersama Santa Perawan Maria kami akan selalu dengan gembira
memuji karya-Mu yang agung. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Nubuat Zefanya (3:14-18a)
"Tuhan, Raja Israel, ada di tengah-tengahmu."
Bersorak sorailah, hai puteri Sion, bergembiralah, hai Israel!
Bersukacita dan beria-rialah dengan segenap hati, hai puteri Yerusalem!
Tuhan telah menyingkirkan hukuman yang dijatuhkan atasmu, Ia telah
menebas binasa musuh-musuhmu. Raja Israel, yakni Tuhan, ada di
tengah-tengahmu; Engkau tidak akan takut lagi kepada malapetaka. Pada
hari itu akan dikatakan kepada Yerusalem, “Janganlah takut, hai Sion!
Janganlah tanganmu menjadi lunglai! Tuhan Allahmu ada di tengah-tengahmu
sebagai pahlawan yang memberi kemenangan. Ia bersukaria karena engkau,
Ia membaharui engkau dalam kasih-Nya, dan Ia bersorak gembira karena
engkau seperti pada hari pertemuan raya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (12:9-16b)
"Bantulah orang yang kudus dalam kekurangannya, dan berusahalah selalu memberi tumpangan."
Saudara-saudara, kasihmu janganlah pura-pura! Jauhilah yang jahat dan
lakukanlah yang baik! Hendaklah kamu saling mengasihi sebagai saudara
dan saling mendahului dalam memberi hormat. Janganlah hendaknya
kerajinanmu berkurang, biarlah rohmu menyala-nyala dan layanilah Tuhan.
Bersukacitalah dalam pengharapan, sabarlah dalam kesesakan, dan
bertekunlah dalam doa! Bantulah orang-orang kudus dalam kekurangannya,
dan berusahalah selalu memberi tumpangan! Berkatilah orang yang
menganiaya kamu, berkatilah dan jangan mengutuk! Bersukacitalah dengan
orang yang bersukacita, dan menangislah dengan orang yang menangis!
Hendaklah kamu sehati sepikir dalam hidupmu bersama; janganlah kamu
memikirkan yang muluk-muluk, tetapi arahkanlah dirimu kepada
perkara-perkara yang sederhana.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan, do = c, 4/4, PS 864
Ref. Tuhan, Dikaulah sumber air hidup.
Ayat. (Yes 12:2-3.4bcd.5-6; R: 6b)
1. Sungguh, Allah itu keselamatanku; aku percaya dengan tidak gemetar;
sebab Tuhan Allah itu kekuatan dan mazmurku, Ia telah menjadi
keselamatanku. Maka kamu akan menimba air dengan kegirangan dari mata
air keselamatan.
2. Pada waktu itu kamu akan berkata, "Bersyukurlah kepada Tuhan,
panggillah nama-Nya, beritahukanlah karya-Nya di antara bangsa-bangsa,
masyhurkanlah bahwa nama-Nya tinggi luhur!"
3. Bermazmurlah bagi Tuhan, sebab mulialah karya-Nya; baiklah hal ini
diketahui di seluruh bumi! Berserulah dan bersorak-sorailah, hai
penduduk Sion, sebab Yang Mahakudus, Allah Israel, agung di
tengah-tengahmu!
Bait Pengantar Injil, do = d, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Luk 1:45)
Berbahagialah dia yang telah percaya, sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.
Inilah Injil Suci menurut Lukas (1:39-56)
"Siapakah aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku?"
Beberapa waktu sesudah kedatangan Malaikat Gabriel, bergegaslah Maria ke
pegunungan menuju sebuah kota di wilayah Yehuda. Ia masuk ke rumah
Zakharia dan memberi salam kepada Elisabet. Ketika Elisabet mendengar
salam Maria, melonjaklah anak yang di dalam rahimnya, dan Elisabet pun
penuh dengan Roh Kudus, lalu berseru dengan suara nyaring, “Diberkatilah
engkau di antara semua wanita, dan diberkatilah buah rahimmu. Siapakah
aku ini sampai ibu Tuhanku datang mengunjungi aku? Sebab sesungguhnya,
ketika salammu sampai kepada telingaku, anak yang di dalam rahimku
melonjak kegirangan. Sungguh, berbahagialah dia yang telah percaya,
sebab firman Tuhan yang dikatakan kepadanya akan terlaksana.” Lalu kata
Maria, “Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah,
Juruselamatku, sebab Ia telah memperhatikan kerendahan hamba-Nya.
Sesungguhnya, mulai sekarang segala keturunan akan menyebut aku
berbahagia, karena Yang Mahakuasa telah melakukan perbuatan-perbuatan
besar kepadaku, dan nama-Nya adalah kudus. Rahmat-Nya turun-temurun atas
orang yang takut akan Dia. Ia memperlihatkan kuasa-Nya dengan perbuatan
tangan-Nya, dan menceraiberaikan orang-orang yang congkak hatinya; Ia
menurunkan orang-orang yang berkuasa dari takhtanya, dan meninggikan
orang-orang yang rendah; Ia melimpahkan segala yang baik kepada orang
yang lapar, dan menyuruh orang yang kaya pergi dengan tangan hampa; Ia
menolong Israel, hamba-Nya, karena Ia mengingat rahmat-Nya, seperti yang
dijanjikan-Nya kepada nenek moyang kita, kepada Abraham dan
keturunannya untuk selama-lamanya.” Kira-kira tiga bulan lamanya Maria
tinggal bersama dengan Elisabet, lalu pulang ke rumahnya.Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Di seluruh Alkitab, Tuhan datang kepada umat-Nya ketika umat-Nya membutuhkan atau dalam situasi yang sulit.
Tuhan
datang mengunjungi Adam ketika dia berdosa. Allah mengutus Musa kepada
umat-Nya ketika mereka berada di bawah perbudakan di Mesir.
Allah mengutus para nabi kepada umat-Nya ketika mereka tersesat dan berdosa terhadap-Nya.
Allah mengutus Anak-Nya yang tunggal untuk menyelamatkan umat-Nya dari dosa-dosa mereka.
Dalam
pesta hari ini, kita mendengar bahwa Allah mengutus Maria untuk
mengunjungi Elisabet untuk mendukungnya pada saat dia membutuhkan.
Itu
adalah kunjungan yang penuh dengan sukacita karena Tuhan ada di
tengah-tengah mereka dan bahkan anak itu melonjak kegirangan dalam rahim
Elizabeth.
Kita tentu sedang dalam masa membutuhkan. Tetapi kita
harus menyadari bahwa yang kita butuhkan adalah Tuhan dan Dia akan
datang kepada kita.
Marilah kita tetap teguh dalam iman dan doa
sehingga kita akan melihat bagaimana Tuhan melindungi kita dan
memberkati kita dan kemudian hati kita juga akan melompat kegirangan.
Antifon Komuni (Luk 1:48-49)
Mulai sekarang aku disebut "yang
bahagia" oleh sekalian bangsa. Sebab karya agung dikerjakan bagiku oleh
Yang Mahakuasa, kuduslah nama-Nya.
“Sukacita merupakan kata kunci perjumpaan dengan Elisabet, di mana suara
Maria dan kehadiran Yesus dalam rahimnya membuat Yohanes "melonjak
kegirangan" (Luk 1:44). Sukacita juga memenuhi kawasan Betlehem ketika
kelahiran Bayi Ilahi, Juruselamat dunia, diberitakan oleh nyanyian para
malaikat dan dimaklumkan kepada para gembala sebagai "kesukaan besar"
(Luk 2:10).” (Paus Yohanes Paulus II, Surat Apostolik Rosarium Virginis
Mariae, No. 20)
RENUNGAN PAGI