Jumat, 02 Juni 2023
Hari Biasa Pekan VIII
Misteri Ekaristi ini terlalu agung bagi siapa pun juga untuk merasa
bebas melakukannya sesuai dengan pandangannya sendiri, sehingga
kekudusannya dan penetapannya yang universal menjadi kabur, sebaliknya,
siapa saja yang bertindak demikian dan melampiaskan saja kecendrungannya
sendiri-juga bila dia seorang imam-melukai kesatuan hakiki Ritus
Romawi, yang seharusnya dijaga ketat. Dia pun harus
mempertanggungjawabkan semua perbuatan yang sama sekali tidak menanggapi
kelaparan dan kehausan akan Allah yang hidup yang dialami orang dewasa
ini, perbuatan-perbuatan yang demikian tidak juga membawa manfaat untuk
reksa pastoral yang otentik atau pembaharuan liturgi yang benar;
sebaliknya. Karena ulah-ulah itu, umat beriman dirampasi dari harta
kekayaan dan warisannya, Demikianlah perbuatan-perbuatan yang
sewenang-sewenang itu bukannya jalan menuju ke pembaharuan yang sejati,
melainkan melanggar hak umat beriman akan sebuah perayaan liturgis yang
adalah pengukapan hidup Gereja sepadan dengan tradisi dan tata
tertibnya, pada akhirnya sikap ini menyebabkan masuknya unsur-unsur yang
merusak dan menghancurkan ke dalam Ekaristi itu sendiri, yang justru
seharusnya-karena mulianya dan berdasarkan maknanya sendiri-menandai
serta menghadirkan secara ajaib persekutuan hidup ilahi dan persatuan
umat Allah, Alhasil ialah kebingungan di bidang ajaran Gereja, kekacauan
dan scandalum dipihak umat Allah, dan sebagai akibat hampir
pasti-perlawanan yang kuat; dan semuanya itu akan banyak umat beriman
merasa bingung dan sedih, khususnya dimasa kita ini ketika hidup
kristiani sudah begitu dipersulit akibat menjalarnya sekularisasi pula.
(Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu
dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, No. 11)
Antifon Pembuka (Mzm 149:1)
Nyanyikanlah lagu baru bagi Tuhan. Pujilah Dia dalam himpunan umat-Nya
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, melalui mereka yang mendahului kami, kami telah
menerima sabda-Mu. Semoga Engkau berkenan memperkembangkan iman umat-Mu,
sehingga sungguh berakar dan menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Putra Sirakh (44:1.9-12)
"Leluhur kita penuh belas kasihan, dan nama mereka dikenang sepanjang masa."
Kami hendak memuji orang-orang termasyhur, para leluhur kita, menurut
urut-urutannya. Di antara mereka ada yang tidak diingat lagi, yang
lenyap seolah-olah tidak pernah ada. Mereka itu seolah-olah tidak pernah
dilahirkan, dan demikian pula nasib anak-anak mereka sesudahnya. Tetapi
yang lain adalah orang kesayangan, yang kebajikannya tidak sampai
terlupa. Semuanya tetap tinggal pada keturunannya sebagai warisan baik
yang berasal dari mereka. Keturunannya tetap setia kepada
perjanjian-perjanjian, dan anak-anak mereka pun demikian pula
keadaannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.