| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX

Sabtu, 10 Juni 2023
Hari Biasa Pekan IX

“Jika kamu ingin tahu, jalan mana yang harus kamu ikuti, pilihlah Kristus, karena Dia itu jalan” (St. Tomas dari Aquino)

Antifon Pembuka (Tob 13:7)

Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal! Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagimu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut.

Doa Pagi

Allah Bapa Sumber Kebahagiaan, kebahagiaan manusia dan dunia Kauletakkan di tangan kami. Kami mohon semoga hati kami selalu tabah, agar dapat beramal baik sekuat kuasa kami untuk membangun kebahagiaan sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
 
Bacaan dari Kitab Tobit (12:1.5-15.20)
    
 
"Aku naik kepada Dia yang mengutus aku. Tetapi kalian, pujilah Tuhan."
    
Setelah perayaan nikah Tobia dan Sara selesai, Tobit memanggil anaknya Tobia dan berkata, “Anakku, jangan lupa memberikan upah kepada orang yang mengantar engkau. Dan ingatlah untuk menambah upahnya!” Maka Tobit berkata kepada Rafael, “Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatu yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat.” Tetapi Rafael memanggil Tobit dan Tobia sendiri-sendiri, lalu berkata kepada mereka, “Pujilah Allah dan muliakanlah Dia di hadapan semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepadamu. Pujilah nama-Nya, dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada semua orang perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia. Memang rahasia raja patut disembunyikan, tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kalian. Lebih baiklah doa yang benar dan sedekah yang jujur daripada kekayaan orang yang lalim. Sungguh, sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang memberi sedekah akan mencapai umur panjang. Sebaliknya, orang yang melakukan dosa dan kejahatan, merugikan diri sendiri. Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepadamu dan tidak satu pun kusembunyikan terhadap kalian. Sudah kutandaskan kepadamu: Rahasia raja patut disembunyikan tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan. Maka ketahuilah, ketika engkau dan Sara berdoa, akulah yang menyampaikan ingatan akan doamu itu ke hadapan kemuliaan Tuhan. Demikian pula waktu engkau menguburkan orang-orang mati! Ketika engkau serta merta bangkit dan meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani jenazah itu, akulah yang diutus untuk mencobai engkau. Lagi pula, aku jugalah yang diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu. Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Allah yang mulia. Oleh sebab itu pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah segala sesuatu yang telah terjadi atas dirimu.” Lalu Rafael naik dan tidak dapat mereka lihat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hati Kudus Yesus simbol hidup dari cinta manusia-ilahi-Nya


Jendela kaca patri ini berada di Lourdes Upper Basilica. Foto Fr. Lawrence, OP(CC BY-NC-ND 2.0)
 
 Hati Kudus Yesus dengan sendirinya patut dipuja tidak hanya sebagai simbol hidup dari cinta manusia-ilahi-Nya, tetapi juga sebagai bagian dari kemanusiaan-Nya yang paling suci, sejauh secara hipostatis dipersatukan dengan keilahian Sabda.

Oleh karena itu, kita harus memberikan penghormatan yang sangat khusus kepada Hati Kudus. Itu adalah Hati Allah-Manusia dan karenanya layak untuk penyembahan tertinggi kita. Sentimennya selaras secara misterius dengan kehendak manusia dan pada saat yang sama dengan Kehendak ilahi dari Sabda Allah yang menjelma. Setiap denyutan adalah tanda kasih yang tak terbatas yang tidak pernah dapat kita pahami sepenuhnya, karena kita tidak dapat dengan tepat “mengenal kasih Kristus yang melampaui pengetahuan.” (Ef. 3:19) Tetapi kita harus memuja cinta ini yang diwakili oleh Hati Kudus Yesus. Pemujaan bukanlah tindakan penyembahan berhala. Sebaliknya, itu adalah tindakan ibadah yang pantas, karena objeknya adalah Hati Allah-Manusia dan cinta manusia-ilahi yang menjadi simbolnya. Selain itu, kita berutang kepada Hati Kudus Yesus segala rasa terima kasih dan balasan cinta kita.

Orang Kudus hari ini: 09 Juni 2023 St. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja


 
Public Domain

 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Efrem, Diakon, abdi Allah yang agung dan hamba Allah yang kehidupan, karya dan dedikasinya harus menjadi sumber inspirasi bagi kita semua sebagai orang Kristiani, dalam cara kita masing-masing seharusnya menjalani hidup kita dengan iman, dengan dedikasi dan komitmen kepada Tuhan. St Efrem adalah seorang Kristen Suriah yang lahir selama bagian terakhir dari penganiayaan Diokletianus terhadap orang Kristen di Kekaisaran Romawi, dan dia dibaptis di masa mudanya, akhirnya tumbuh sebagai seorang Kristen yang taat dan menjadi guru iman yang terhormat, dan ditahbiskan sebagai Diakon untuk membantu pelayanan Gereja di wilayahnya. St Efrem menghabiskan banyak waktu untuk mengajar dan mewartakan iman Katolik, Kabar Baik Allah dan kebenaran dan kasih Tuhan kepada banyak orang di sekitar wilayah itu.

Jumat, 09 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX

Jumat, 09 Juni 2023
Hari Biasa Pekan IX

Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan kurban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita. (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Tob 11:14)


Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya. 


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, sehatkanlah kiranya perbuatan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Tobit (11:5-17)

  
"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia."
       
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Janji Hati Kudus Yesus


 
Ketika Yesus menampakkan diri kepada St Margaret Maria Alacoque dan memerintahkannya untuk menyebarkan penyembahan Hati Kudus-Nya, Dia menjanjikan berkat yang sangat istimewa bagi mereka yang benar-benar berbakti kepada Hati Kudus-Nya dan menyebarkan devosi ini di antara yang lain. "Aku akan memberi mereka semua rahmat yang diperlukan untuk keadaan hidup mereka ... penghiburan dalam semua masalah mereka ... kedamaian dalam keluarga mereka ... berkat atas semua usaha mereka."

Janji-janji ini merupakan dorongan bagi kita untuk mencintai Yesus dan menyebarkan devosi kepada Hati Kudus-Nya.

Juruselamat Ilahi kita tidak puas dengan begitu mengasihi kita selama kehidupan fana-Nya dan memberi kita Darah Mulia-Nya, Ekaristi Mahakudus, dan Bunda-Nya yang tersuci untuk keselamatan kita. Dia melihat bahwa kasih-Nya yang tak terbatas tidak dibalas sebagaimana mestinya dan tampaknya melakukan tekanan lembut untuk memaksa kita mengasihi Dia. “Lihatlah Hati ini yang begitu mencintai manusia sehingga Ia tidak menyayangkan apa pun... untuk membuktikan cinta-Nya kepada mereka. Dan sebagai balasannya aku tidak menerima apa-apa dari sebagian besar manusia selain rasa tidak berterima kasih, dengan penghinaan, ketidaksopanan, penghinaan dan sikap dingin yang dengannya mereka memperlakukan Aku dalam Sakramen Kasih ini.”

Kamis, 08 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX

 

Credit:Sidney de Almeida/istock.com 
Kamis, 08 Juni 2023
Hari Biasa Pekan IX
 
“Jangan biarkan masa lalu mengganggumu, tinggalkan semuanya di Hati Kudus Yesus dan mulai lagi dengan sukacita.” (St Teresa dari Kalkuta)
    

Antifon Pembuka (Mzm 128:1)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan yang hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.

Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengasih, ajarilah kami memahami doa yang memenuhi hukum-Mu dan membangun manusia baru. Berilah kami cinta kasih kepada sesama, cinta kasih-Mu sendiri yang sejak semula Kaucurahkan kepada manusia. 
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
  
Bacaan dari Kitab Tobit (6:10-11; 7:1.6.8-13; 8:1.5-9)
   
"Semoga Tuhan menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua."
    
Dalam perjalanannya, Tobia dan Rafael memasuki negeri Media dan sudah sampai dekat kota Ekbatana. Lalu berkatalah Rafael kepada Tobia, “Saudara Tobia!” Sahut Tobia, “Ada apa?” Rafael menyambung, “Malam ini kita harus bermalam pada Raguel. Dia itu seorang kerabatmu, dan mempunyai seorang puteri bernama Sara.” Ketika mereka tiba di Kota Ekbatana, berkatalah Tobia kepada temannya, “Saudara Azarya, antarkanlah aku langsung ke rumah Raguel, saudara kami.” Ia pun lalu mengantarkannya ke rumah Raguel. Raguel sedang duduk pada pintu pelataran rumahnya. Mereka memberi salam kepada Raguel. Dia membalas, katanya, “Banyak salam, Saudara-saudara. Selamat datang!” Lalu mereka dipersilahkannya masuk. Kemudian Raguel berkata kepada Tobia, Tuhan memberkati Engkau, Nak. Engkau adalah putera seorang mulia dan baik! Alangkah celakanya ayahmu! Orang yang begitu baik dan dermawan itu menjadi buta!” Kemudian Raguel menyembelih seekor domba betina dari kawanannya, dan ia menyambut Tobia dan Rafael dengan ramah. Sesudah mencuci dan membasuh diri mereka duduk makan. Berkatalah Tobia kepada Rafael, “Saudara Azarya, katakanlah kepada Raguel, supaya saudariku Sara diberikannya kepadaku.” Mendengar perkataan itu berkatalah Raguel kepada pemuda itu, “Makan dan minumlah, serta bersenang-senanglah malam ini. Memang, Saudara, tak seorang pun lebih berhak mengambil Sara, anakku, sebagai isterinya, daripada engkau. Karena itu aku tidak berwenang lagi memberikannya kepada seseorang kecuali kepadamu. Sebab engkaulah yang paling karib. Tetapi, anakku, aku harus memberitahukan kebenaran. Sara sudah kuberikan kepada tujuh laki-laki di antara saudara kita! Tetapi semuanya mati pada malam pertama menghampiri Sara. Maka anakku, baiklah sekarang makan dan minum saja. Tuhan akan mengambil tindakan bagimu!” Tetapi sahut Tobia, “Aku tidak akan makan atau minum apa-apa, sebelum engkau mengambil keputusan tentang diriku.” Maka jawab Raguel, “Baiklah! Sara kuberikan kepadamu sesuai dengan ketetapan kitab Musa. Allah sudah memutuskan, bahwa Sara harus diberikan kepadamu. Maka hendaklah menerima saudarimu ini. Mulai sekarang ini engkau menjadi kakaknya, dan ia menjadi adikmu. Semenjak hari ini ia diberikan kepadamu untuk selama-lamanya. Dan, anakku, semoga kamu kamu pada malam ini juga diberkati oleh Tuhan semesta langit. Semoga Ia menurunkan kasih setia dan damai sejahtera atas dirimu.” Lalu Raguel memanggil Sara, anaknya. Ketika Sara datang, Raguel memegang tangannya, dan dengan demikian ia menyerahkan Sara kepada Tobia, sambil Berkata, “Sungguh, sesuai dengan hukum Taurat ia kupercayakan kepadamu dan seturut ketetapan yang tersurat dalam kitab Musa ia kuberikan kepadamu menjadi isterimu. Ambillah dia, dan antarkanlah kepada ayahmu dengan sehat walafiat. Moga-moga Yang Berkuasa di surga menganugerahkan damai sejahtera kepada kamu berdua. Selesai makan dan minum mereka semua mau pergi tidur. Tobia diantar ke kamar yang sudah disiapkan untuk mereka. Setelah masuk kamar tidur, Tobia dan Sara berdoa dan mohon supaya mereka mendapat perlindungan. Mereka memanjatkan doa sebagai berikut: Terpujilah Engkau, ya Allah lelluhur kami, dan terpujilah nama-Mu sepanjang sekalian abad. Hendaknya sekalian langit memuji Engkau, dan juga segenap ciptaan-Mu untuk selama-lamanya. Engkaulah yang telah menjadikan Adam, dan baginya telah Kaubuat Hawa istrinya sebagai pembantu dan penopang. Dari mereka berdua lahirlah umat manusia seluruhnya. Engkau pun bersabda, ‘Tidak baik, kalau manusia itu seorang diri saja, mari Kita menjadikan penolong baginya, yang sepadan dengan dia’. Ya Tuhan, bukan karena nafsu birahi kuambil saudariku ini melainkan dengan hati benar. Sudilah kiranya mengasihani kami berdua, dan membuat kami menjadi tua bersama.” Serentak berkatalah mereka, “Amin! Amin!” Kemudian mereka tidur semalam-malaman.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengasihi Tuhan dan sesama

Fr Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0

 

 Tidak ada yang sentimental tentang memiliki devosi kepada Hati Kudus Yesus. Pengabdian ini juga tidak hanya terdiri dari doa dan praktik saleh. Jauh lebih dalam dari ini. Itu harus membanjiri seluruh diri kita, mengobarkan api cinta ilahi di dalam hati kita, dan mengubah hidup kita sesuai dengan perintah Yesus. Kasih yang tidak aktif tidak mungkin murni; itu hanya emosi yang lewat.

Cinta kita kepada Hati Kudus Yesus harus nyata dan efektif. Sedapat mungkin itu harus mengubah kita menjadi replika Yesus Kristus yang hidup.

“Kamu adalah sahabat-sahabat-Ku,” Dia berkata, “jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu.” (Yohanes 15, 14) Perintah mana yang Dia maksud? Semuanya, tentu saja. “Belajarlah dari-Ku, karena aku lemah lembut dan rendah hati. (Mat. 11, 29)  "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku." (Mat. 16, 24) "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu.” (Mat. 22, 37)

Siapapun yang mengamalkan ajaran-ajaran ini dan semua yang terkandung dalam Injil, dengan tulus berbakti kepada Hati Kudus. Jika seseorang lalai mempraktikkannya, tetapi puas dengan doa, pemancaran, dan pelaksanaan latihan spiritual, pengabdiannya kosong dan tidak memiliki dasar.

Doa, pemancaran, dan praktik saleh ini memiliki nilai sejauh dapat menarik rahmat Tuhan. Tetapi kita harus bekerja sama dengan kasih karunia Allah melalui perbuatan baik kita. Maka devosi kita kepada Hati Kudus Yesus akan tulus dan efektif.

Penyembahan Hati Kudus secara khusus menuntut penerapan dua ajaran dasar besar Kekristenan, yaitu, bahwa kita harus mengasihi Tuhan di atas segalanya dan sesama kita seperti diri kita sendiri. Penerapan ajaran ini dapat mengubah hidup kita.

Apakah kita mengasihi Tuhan di atas segalanya dan lebih dari kita mengasihi diri kita sendiri? Apa konsep yang dominan dalam pikiran kita? Apakah itu konsep Tuhan? Apa cinta pertama di hati kita? Apakah itu cinta Tuhan? Apa keinginan utama kita dalam hidup? Apakah itu kemuliaan Tuhan? Atau apakah itu kemuliaan kita sendiri atau kesenangan kita sendiri?

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy