Minggu, 11 Juni 2023 Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus

 

Diocese of SiouxFall
Minggu, 11 Juni 2023
Hari Raya Tubuh dan Darah Kristus
        
“Perhatikanlah pada mereka yang mempunyai pandangan beragam tentang rahmat Tuhan yang datang pada kita, dan lihatlah betapa bertentangannya pandangan mereka dengan pandangan Tuhan …. Mereka pantang menghadiri perjamuan Ekaristi dan tidak berdoa, sebab mereka tidak mengakui bahwa Ekaristi adalah Tubuh dari Juru Selamat kita Yesus Kristus, Tubuh yang telah menderita demi dosa-dosa kita, dan yang telah dibangkitkan oleh Allah Bapa…”[2]c. Dalam suratnya kepada jemaat di Filadelfia, ia mengatakan pentingnya merayakan Ekaristi dalam kesatuan dengan Uskup, “Karena itu, berhati-hatilah… untuk merayakan satu Ekaristi. Sebab hanya ada satu Tubuh Kristus, dan satu cawan darah-Nya yang membuat kita satu, satu altar, seperti halnya satu Uskup bersama dengan para presbiter [imam] dan diakon.” (St. Ignatius dari Antiokhia)
      

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 81:17)

Ia telah memberi mereka gandum yang terbaik. Ia telah mengenyangkan mereka dengan madu dari gunung batu.

He fed them with the finest wheat and satisfied them with honey from the rock.

atau
Antifon: Cibavit eos ex adipe frumenti, alleluia: et de petra, melle saturavit eos, alleluia, alleluia, alleluia.
Ayat Mazmur.
1. Exsultate Deo adiutori nostro: iubilate Deo Iacob. (Antifon)
2. Sumite psalmum, et date tympanum: psalterium iucundum cum cithara. (Antifon)
3. Ego enim sum Dominus Deus tuus, qui eduxi te de terra ægypti: dilata os tuum, et implebo illud. (Antifon)

  
Doa Pagi

Ya Allah, Putra-Mu telah meninggalkan kenangan akan wafat dan kebangkitan-Nya dalam sakramen yang mengagumkan ini. Kami mohon semoga kami dapat menghormati misteri kudus Tubuh dan Darah Putra-Mu, sehingga kami senantiasa dapat menikmati buah penebusan-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Ulangan (8:2-3.14b-16a)
      
    
"Tuhan memberi engkau makan manna yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu."
     
Di padang gurun seberang Sungai Yordan berkatalah Musa kepada umat Israel, “Ingatlah akan seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak Tuhan, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun itu. Maksud Tuhan ialah merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak. Jadi Tuhan merendahkan hatimu, membiarkan engkau lapar dan memberi engkau makan manna, yang tidak kaukenal dan juga tidak dikenal oleh nenek moyangmu, untuk membuat engkau mengerti, bahwa manusia hidup bukan dari roti saja, tetapi dari segala yang diucapkan Tuhan. Ingatlah selalu pada Tuhan, Allahmu, yang membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Dialah yang memimpin engkau melalui padang gurun yang luas dan dahsyat itu, dengan ular-ularnya yang ganas serta kalajengkingnya, dengan tanahnya yang gersang, yang tidak ada airnya. Dialah yang membuat air keluar bagimu dari gunung batu yang keras. Dialah yang di padang gurun memberi engkau makan manna yang tidak dikenal oleh nenek moyangmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah. 
 
    

Mazmur Tanggapan, do=a, 2/2, PS 863
Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem
atau Pujilah Tuhan, hai umat Allah. Pujilah Tuhan, hai umat Allah.
Ayat. (Mzm 147:12-13.14-15.19-20; Ul:12a)
1. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion. Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
2. Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu, dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi, dengan segera firman-Nya berlari.
3. Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penghormatan kepada Hati Kudus Yesus

 

Credit: Perseomed/istock.com

 

 Ketika Yesus menampakkan diri kepada St Margaret Maria, Dia menunjukkan Hati-Nya dikelilingi oleh mahkota duri yang tajam. Apa pentingnya ini? Di Surga Yesus bahagia dan tidak bisa menderita lagi. Malaikat, orang kudus dan seluruh ciptaan menyanyikan himne pujian yang tak henti-hentinya untuk menghormati-Nya. Namun demikian, Dia melihat gelombang besar dosa yang muncul dari umat manusia yang Dia tebus dengan Darah Mulia-Nya, sebuah penebusan yang sekarang disia-siakan oleh banyak orang. Dia sadar akan hujatan gila yang dilontarkan oleh begitu banyak orang terhadap takhta-Nya yang tinggi. Dia melihat bagaimana pemberian-Nya, sakramen-sakramen-Nya dan rahmat-Nya disalahgunakan oleh banyak orang. Dia melihat, akhirnya, jumlah jiwa-jiwa istimewa, yang sering dikuduskan untuk pelayanan-Nya, yang acuh tak acuh dan tidak tahu berterima kasih sementara mereka harus berusaha memperbaiki kejahatan umat manusia dengan cinta, doa, dan penebusan dosa mereka. Penjelasan untuk mahkota duri mistis ini terletak pada kasih-Nya yang tak terbatas. Dia tidak menderita lagi, karena Dia tidak dapat menderita, tetapi Dia masih memiliki kasih yang besar bagi semua orang, bahkan bagi para pendosa dan bagi mereka yang suam-suam kuku dan tidak tahu berterima kasih. Dia mencintai dan ingin menyelamatkan semua orang. Terlepas dari keberdosaan dan ketidakbersyukuran mereka, Dia masih memanggil mereka dengan memohon kepada Hati-Nya, yang oleh dosa-dosa mereka telah dimahkotai dengan duri dan ditusuk dengan tombak.

Sabtu, 10 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX

Sabtu, 10 Juni 2023
Hari Biasa Pekan IX

“Jika kamu ingin tahu, jalan mana yang harus kamu ikuti, pilihlah Kristus, karena Dia itu jalan” (St. Tomas dari Aquino)

Antifon Pembuka (Tob 13:7)

Pujilah Tuhan yang adil dan agungkanlah Raja yang kekal! Pandanglah apa yang dikerjakan-Nya bagimu, muliakanlah Dia dengan segenap mulut.

Doa Pagi

Allah Bapa Sumber Kebahagiaan, kebahagiaan manusia dan dunia Kauletakkan di tangan kami. Kami mohon semoga hati kami selalu tabah, agar dapat beramal baik sekuat kuasa kami untuk membangun kebahagiaan sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.      
 
Bacaan dari Kitab Tobit (12:1.5-15.20)
    
 
"Aku naik kepada Dia yang mengutus aku. Tetapi kalian, pujilah Tuhan."
    
Setelah perayaan nikah Tobia dan Sara selesai, Tobit memanggil anaknya Tobia dan berkata, “Anakku, jangan lupa memberikan upah kepada orang yang mengantar engkau. Dan ingatlah untuk menambah upahnya!” Maka Tobit berkata kepada Rafael, “Ambillah sebagai upahmu separuh dari segala sesuatu yang kaubawa waktu datang, lalu engkau boleh pergi dengan selamat.” Tetapi Rafael memanggil Tobit dan Tobia sendiri-sendiri, lalu berkata kepada mereka, “Pujilah Allah dan muliakanlah Dia di hadapan semua orang yang hidup karena segala anugerah yang telah diberikan-Nya kepadamu. Pujilah nama-Nya, dan bernyanyi-nyanyilah kepada-Nya. Wartakanlah kepada semua orang perbuatan-perbuatan Allah sebagaimana layaknya. Jangan berayal memuliakan Dia. Memang rahasia raja patut disembunyikan, tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan dan dimuliakan. Lakukanlah yang baik, niscaya malapetaka tidak akan menimpa kalian. Lebih baiklah doa yang benar dan sedekah yang jujur daripada kekayaan orang yang lalim. Sungguh, sedekah melepaskan dari maut dan menghapus setiap dosa. Orang yang memberi sedekah akan mencapai umur panjang. Sebaliknya, orang yang melakukan dosa dan kejahatan, merugikan diri sendiri. Segenap kebenaran hendak kuwartakan kepadamu dan tidak satu pun kusembunyikan terhadap kalian. Sudah kutandaskan kepadamu: Rahasia raja patut disembunyikan tetapi perbuatan Allah pantaslah disingkapkan. Maka ketahuilah, ketika engkau dan Sara berdoa, akulah yang menyampaikan ingatan akan doamu itu ke hadapan kemuliaan Tuhan. Demikian pula waktu engkau menguburkan orang-orang mati! Ketika engkau serta merta bangkit dan meninggalkan makananmu untuk pergi mengapani jenazah itu, akulah yang diutus untuk mencobai engkau. Lagi pula, aku jugalah yang diutus oleh Allah untuk menyembuhkan baik engkau sendiri maupun Sara, menantumu. Aku ini Rafael, satu dari ketujuh malaikat yang melayani di hadapan Allah yang mulia. Oleh sebab itu pujilah Tuhan di atas bumi dan muliakanlah Allah! Camkanlah! Aku naik kepada Dia yang telah mengutus aku. Tuliskanlah segala sesuatu yang telah terjadi atas dirimu.” Lalu Rafael naik dan tidak dapat mereka lihat.
Demikianlah sabda Tuhan.
U Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hati Kudus Yesus simbol hidup dari cinta manusia-ilahi-Nya


Jendela kaca patri ini berada di Lourdes Upper Basilica. Foto Fr. Lawrence, OP(CC BY-NC-ND 2.0)
 
 Hati Kudus Yesus dengan sendirinya patut dipuja tidak hanya sebagai simbol hidup dari cinta manusia-ilahi-Nya, tetapi juga sebagai bagian dari kemanusiaan-Nya yang paling suci, sejauh secara hipostatis dipersatukan dengan keilahian Sabda.

Oleh karena itu, kita harus memberikan penghormatan yang sangat khusus kepada Hati Kudus. Itu adalah Hati Allah-Manusia dan karenanya layak untuk penyembahan tertinggi kita. Sentimennya selaras secara misterius dengan kehendak manusia dan pada saat yang sama dengan Kehendak ilahi dari Sabda Allah yang menjelma. Setiap denyutan adalah tanda kasih yang tak terbatas yang tidak pernah dapat kita pahami sepenuhnya, karena kita tidak dapat dengan tepat “mengenal kasih Kristus yang melampaui pengetahuan.” (Ef. 3:19) Tetapi kita harus memuja cinta ini yang diwakili oleh Hati Kudus Yesus. Pemujaan bukanlah tindakan penyembahan berhala. Sebaliknya, itu adalah tindakan ibadah yang pantas, karena objeknya adalah Hati Allah-Manusia dan cinta manusia-ilahi yang menjadi simbolnya. Selain itu, kita berutang kepada Hati Kudus Yesus segala rasa terima kasih dan balasan cinta kita.

Orang Kudus hari ini: 09 Juni 2023 St. Efrem, Diakon dan Pujangga Gereja


 
Public Domain

 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Efrem, Diakon, abdi Allah yang agung dan hamba Allah yang kehidupan, karya dan dedikasinya harus menjadi sumber inspirasi bagi kita semua sebagai orang Kristiani, dalam cara kita masing-masing seharusnya menjalani hidup kita dengan iman, dengan dedikasi dan komitmen kepada Tuhan. St Efrem adalah seorang Kristen Suriah yang lahir selama bagian terakhir dari penganiayaan Diokletianus terhadap orang Kristen di Kekaisaran Romawi, dan dia dibaptis di masa mudanya, akhirnya tumbuh sebagai seorang Kristen yang taat dan menjadi guru iman yang terhormat, dan ditahbiskan sebagai Diakon untuk membantu pelayanan Gereja di wilayahnya. St Efrem menghabiskan banyak waktu untuk mengajar dan mewartakan iman Katolik, Kabar Baik Allah dan kebenaran dan kasih Tuhan kepada banyak orang di sekitar wilayah itu.

Jumat, 09 Juni 2023 Hari Biasa Pekan IX

Jumat, 09 Juni 2023
Hari Biasa Pekan IX

Mari kita mempersembahkan kepada Tuhan kurban agung yang meliputi segala, yakni cinta kita. (St. Efrem)


Antifon Pembuka (Tob 11:14)


Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang agung! Hendaklah nama Tuhan yang agung berada di atas kita, dan terpujilah segala malaikat untuk selamanya. 


Doa Pagi


Allah Bapa Maharahim, sehatkanlah kiranya perbuatan kami dan ajarilah kami mengimani Yesus Kristus dan semoga kami Kaujadikan putra dan putri-Mu yang pantas.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Tobit (11:5-17)

  
"Aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi kini aku dikasihi-Nya, dan aku melihat kembali anakku, Tobia."
       
Pada waktu itu duduklah Hana mengamati jalan yang bakal ditempuh Tobia, anaknya. Ia telah mendapat firasat bahwa anaknya tengah datang. Berkatalah Hana kepada ayah Tobia, "Sungguh, anakmu telah datang, dan juga orang yang menyertainya." Sebelum Tobia mendekati ayahnya berkatalah Rafael kepadanya, "Aku yakin bahwa mata ayahmu akan dibuka. Oleskanlah empedu ikan itu pada matanya. Obat itu akan meresap dahulu, lalu akan terkelupaslah bintik-bintik putih itu dari matanya. Maka ayahmu akan melihat lagi dan memandang cahaya." Adapun Hana bergegas-gegas mendekap anaknya lalu berkatalah ia, "Setelah engkau kulihat, Anakku, sekarang aku dapat mati!" Dan ia pun menangis. Tobit pun berdiri, dan meskipun kakinya tersandung-sandung, ia keluar dari pintu pelataran rumah. Tobia menghampiri ayahnya dengan membawa empedu ikan itu. Lalu ditiupinya mata Tobit, ditopangnya ayahnya dan kemudian berkatalah ia kepadanya, "Tabahkan hatimu, Ayah!" Kemudian obat itu dioleskannya pada mata Tobit dan dibiarkannya sebentar. Lalu dengan kedua belah tangan dikelupaskannya sesuatu dari ujung-ujung matanya. Maka Tobit mendekap Tobia sambil menangis. Katanya, "Aku melihat engkau, Anakku, cahaya mataku!" Ia menyambung pula, "Terpujilah Allah! Terpujilah nama-Nya yang besar! Terpujilah para malaikat-Nya yang kudus! Hendaklah nama Tuhan yang besar berada di atas kita dan terpujilah segala malaikat untuk selama-lamanya. Sungguh, aku telah disiksa oleh Tuhan, tetapi aku melihat kembali anakku Tobia."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Janji Hati Kudus Yesus


 
Ketika Yesus menampakkan diri kepada St Margaret Maria Alacoque dan memerintahkannya untuk menyebarkan penyembahan Hati Kudus-Nya, Dia menjanjikan berkat yang sangat istimewa bagi mereka yang benar-benar berbakti kepada Hati Kudus-Nya dan menyebarkan devosi ini di antara yang lain. "Aku akan memberi mereka semua rahmat yang diperlukan untuk keadaan hidup mereka ... penghiburan dalam semua masalah mereka ... kedamaian dalam keluarga mereka ... berkat atas semua usaha mereka."

Janji-janji ini merupakan dorongan bagi kita untuk mencintai Yesus dan menyebarkan devosi kepada Hati Kudus-Nya.

Juruselamat Ilahi kita tidak puas dengan begitu mengasihi kita selama kehidupan fana-Nya dan memberi kita Darah Mulia-Nya, Ekaristi Mahakudus, dan Bunda-Nya yang tersuci untuk keselamatan kita. Dia melihat bahwa kasih-Nya yang tak terbatas tidak dibalas sebagaimana mestinya dan tampaknya melakukan tekanan lembut untuk memaksa kita mengasihi Dia. “Lihatlah Hati ini yang begitu mencintai manusia sehingga Ia tidak menyayangkan apa pun... untuk membuktikan cinta-Nya kepada mereka. Dan sebagai balasannya aku tidak menerima apa-apa dari sebagian besar manusia selain rasa tidak berterima kasih, dengan penghinaan, ketidaksopanan, penghinaan dan sikap dingin yang dengannya mereka memperlakukan Aku dalam Sakramen Kasih ini.”

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy