Sabtu, 01 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XII
“Tubuh kita kalau disatukan dengan Tubuh Kristus, beroleh awal keabadian
sebab tubuh kita dipadukan dengan Dia yang tak dapat mati.” (St.
Gregorius dari Nyssa)
|
Credit: Tinnakorn Jorruang/istock.com |
Antifon Pembuka (Luk 1:46)
Aku mengagungkan Tuhan, hatiku bersukaria karena Allah, penyelamatku. Sebab Ia memperhatikan daku, hamba-Nya yang hina ini.
Doa Pagi
Allah Bapa Mahakuasa, tiada sesuatu yang mustahil bagi-Mu: Di mana ada
tempat gersang, Engkau memberikan hidup; di mana orang hampir kehilangan
hidup, Engkau memberikan harapan. Semoga kami Kaubangkitkan serta
Kaujadikan orang yang riang gembira, karena selalu Kaulindungi dan
Kaujaga. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
Amin.
Bacaan dari Kitab Kejadian (18:1-15)
"Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan? Aku akan kembali kepadamu, dan Sara akan mempunyai anak laki-laki."
Sekali peristiwa Tuhan menampakkan diri kepada Abraham di dekat pohon
tarbantin di Mamre. Waktu itu Abraham sedang duduk di pintu kemahnya di
kala hari panas terik. Ketika ia mengangkat mata, ia melihat tiga orang
berdiri di depannya. Melihat mereka, ia bergegas dari pintu kemahnya
menyongsong mereka. Ia bersujud dan berkata, “Tuanku, jika aku mendapat
kasih Tuan, singgahlah di kemah hambamu ini. Biarlah diambil sedikit
air, basuhlah kaki Tuan, dan duduklah beristirahat di bawah pohon ini;
biarlah hamba mengambil sepotong roti, agar Tuan-Tuan segar kembali.
Kemudian bolehlah Tuan-Tuan melanjutkan perjalanan. Sebab Tuan-Tuan
telah datang ke tempat hambamu ini.” Jawab mereka, “Buatlah seperti yang
engkau katakan.” Abraham segera pergi ke kemah mendapatkan Sara serta
berkata, “Segeralah! Ambil tiga sukat tepung yang terbaik! Remaslah itu
dan buatlah roti bundar!” Lalu Abraham berlari ke lembu sapinya,
mengambil seekor anak lembu yang empuk dan baik dagingnya, dan
memberikan kepada seorang bujangnya yang segera mengolahnya. Kemudian
Abraham mengambil dadih, susu dan anak lembu yang telah diolah itu, lalu
dihidangkannya kepada mereka. Abraham sendiri berdiri dekat mereka di
bawah pohon itu sementara mereka makan. Sesudah makan, bertanyalah
mereka kepada Abraham, “Di manakah Sara, isterimu?” Jawab Abraham, “Di
sana, di dalam kemah.” Maka berkatalah Ia, “Sesungguhnya Aku akan
kembali tahun depan mendapatkan engkau. Pada waktu itulah Sara, istrimu,
akan mempunyai seorang anak laki-laki.” Saat itu Sara mendengarkan pada
pintu kemah di belakangnya. Adapun Abraham dan Sara telah tua dan
lanjut umurnya dan Sara telah mati haid. Maka tertawalah Sara dalam
hati, katanya, “Akan berahikah aku, setelah aku menjadi layu, sedangkan
tuanku pun sudah tua?” Lalu bersabdalah Tuhan kepada Abraham,
“Mengapakah Sara tertawa dan berkata, ‘Sungguhkah aku akan melahirkan
anak, padahal aku sudah tua?’ Adakah sesuatu yang mustahil bagi Tuhan?
Pada waktu yang telah ditetapkan itu, tahun depan, Aku akan kembali
mendapatkan dikau. Pada waktu itulah Sara mempunyai seorang anak
laki-laki.” Tetapi Sara menyangkal, katanya, “Aku tidak tertawa”. Sebab
ia takut. Tetapi Tuhan bersabda, “Tidak! Memang engkau tertawa!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.