Kamis, 27 Juli 2023
Hari Biasa Pekan XVI
"Dari salib terdapat keselamatan dan dalam salib terdapat kemenangan." (Beato Titus Brandsma)
Antifon Pembuka (Dan 3:52)
Terpujilah Engkau Tuhan, Allah leluhur kami! Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Doa Pagi
Allah Bapa Yang Mahakuasa dan kekal, orang yang mencari Engkau, Engkau
terima melalui Yesus, Sabda-Mu yang menjelma. Perkenankanlah kami
mendengar, betapa agung kebahagiaan yang menjadi panggilan umat manusia.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau, dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Keluaran (19:1-2.9-11.16-20b)
"Tuhan turun ke Gunung Sinai di hadapan seluruh umat."
Pada bulan ketiga setelah keluar dari tanah Mesir orang Israel tiba di
padang gurun Sinai pada hari yang sama. Setelah berangkat dari Rafidim,
tibalah mereka di padang gurun Sinai, lalu mereka berkemah di padang
gurun; orang Israel berkemah di sana di depan gunung Sinai. Bersabdalah
Tuhan kepada Musa, "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan
yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa
apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa
percaya kepadamu." Lalu Musa menyampaikan jawaban bangsa itu kepada
Tuhan. Maka bersabdalah Tuhan kepada Musa, "Pergilah kepada bangsa itu.
Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus
mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap,
sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata
seluruh umat." Dan terjadilah pada hari ketiga, pada waktu fajar, guntur
gemuruh dan kilat menyala-nyala. Awan tebal meliputi gunung, dan
terdengarlah bunyi sangkakala yang sangat keras, sehingga gemetarlah
seluruh bangsa di dalam perkemahan. Lalu Musa membawa bangsa itu keluar
dari perkemahan untuk menjumpai Allah. Mereka berdiri di kaki gunung.
Gunung Sinai ditutpi seluruhnya oleh asap, karena Tuhan turun ke atasnya
dalam api. Asapnya membubung seperti asap dapur, dan seluruh gunung
sangat gemetar. Bunyi sangkakala kian lama kian keras. Musa lalu
berbicara dan Tuhan menjawabnya dalam guruh. Tuhan lalu turun ke atas
Gunung Sinai ke puncak gunung itu. Lalu Tuhan memanggil Musa ke puncak
gunung, dan Musa pun naik ke atas puncak itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Kidung Tanggapan (Dan 3:52-54.56)
* Terpujilah Engkau, Tuhan, Allah leluhur kami.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah nama-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau dalam bait-Mu yang mulia dan kudus.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di atas tahta kerajaan-Mu
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau yang mendugai samudera raya.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
* Terpujilah Engkau di bentangan langit.
U : Kepada-Mulah pujian selama segala abad.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri kerajaan Kaunyatakan kepada orang kecil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (13:10-17)
"Kalian diberi karunia mengetahui rahasia Kerajaan Surga, tetapi mereka tidak."
Setelah Yesus menceritakan perumpamaan tentang seorang penabur,
murid-murid-Nya bertanya kepada-Nya, "Mengapa Engkau mengajar mereka
dengan perumpamaan?" Jawab Yesus, "Kalian diberi karunia mengetahui
rahasia Kerajaan Surga, tetapi orang-orang lain tidak. Karena
barangsiapa mempunyai, akan diberi lagi; tetapi barangsiapa tidak
mempunyai, maka apa pun yang ada padanya akan diambil juga. Itulah
sebabnya Aku mengajar mereka dengan perumpamaan, karena biarpun melihat,
mereka tidak tahu, dan biarpun mendengar, mereka tidak menangkap dan
tidak mengerti. Maka pada mereka genaplah nubuat Yesaya, yang berbunyi:
'Kalian akan mendengar dan mendengar lagi, namun tidak mengerti, kalian
akan melihat dan melihat lagi, namun tidak menanggap. Sebab hati bangsa
ini telah menebal, dan matanya melekat tertutup, agar jangan mereka
melihat dengan matanya dan mendengar dengan telinganya dan mengerti
dengan hatinya lalu berbalik sehingga Kusembuhkan.' Akan tetapi
berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian
sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi
dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak
melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak
mendengarnya."
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Banyak yang telah dikatakan tentang sikap sebagian umat Katolik yang datang ke Misa pada hari Minggu.
Selain terlambat, ada yang datang dengan segala macam pakaian yang membuat orang lain tersipu malu dan ada pula yang menyibukkan diri dengan kegiatan lain selain ibadat.
Dengan sikap seperti itu, kita bertanya-tanya apa pengertian Ekaristi dan Rumah Tuhan dijadikan apa.
Dalam bacaan pertama, Tuhan memberi tahu Musa - "Sesungguhnya Aku akan datang kepadamu dalam awan yang tebal, dengan maksud supaya dapat didengar oleh seluruh bangsa apabila Aku berbicara dengan dikau, dan juga supaya mereka senantiasa percaya kepadamu."
Tuhan juga berkata kepada Musa -"Pergilah kepada bangsa itu. Suruhlah mereka menguduskan diri hari ini dan esok, dan mereka harus mencuci pakaiannya. Menjelang hari ketiga mereka harus bersiap-siap, sebab pada hari ketiga Tuhan akan turun ke Gunung Sinai di depan mata seluruh umat."
Ketika hari itu tiba, terdengar gemuruh guntur di gunung dan kilatan petir, awan tebal, dan tiupan terompet yang keras, dan di dalam kemah semua orang gemetar.
Orang-orang harus siap untuk bertemu Tuhan ketika Dia datang kepada mereka. Dan Tuhan membuat hadirat-Nya terasa dengan tanda-tanda yang cukup untuk membuat orang-orang gemetar.
Betapa kita berharap tanda-tanda seperti itu hadir di setiap Misa Kudus. Maka semua sikap yang tidak pantas itu pasti akan hilang.
Namun jika kita mempersiapkan diri dengan baik, kita akan melihat tanda-tanda kehadiran Tuhan. Kita tidak hanya mencuci pakaian kita tetapi juga membersihkan hati kita sehingga Tuhan akan datang dan berdiam di dalam hati kita dan membuat tempat tinggal-Nya di dalam hati kita.
Seperti kata Yesus - "Berbahagialah mata kalian sebab melihat, berbahagialah telinga kalian sebab mendengar. Sebab Aku berkata kepadamu, 'Sesungguhnya banyak nabi dan orang benar ingin melihat apa yang kalian lihat, tetapi tidak melihatnya, dan ingin mendengar apa yang kalian dengar, tetapi tidak mendengarnya."
Ya, kita akan melihat, dan kita akan mendengar, selama hati kita siap. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mat 11:25)
Terpujilah Engkau, Bapa, Tuhan langit dan bumi, sebab misteri Kerajaan Kaunyatakan kepada kaum papa.