Optimisme semacam ini adalah kebalikan dari nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Ini adalah hasil dari dominasi yang kadang-kadang dapat diperoleh oleh naluri manusia yang lebih rendah atas akalnya. Tetapi karena kerinduan alami kita akan apa yang baik tidak pernah dapat sepenuhnya dipadamkan, pendekatan ahli makanan yang menyenangkan ini selalu meninggalkan rasa kecewa.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Bersikap Optimis
Optimisme semacam ini adalah kebalikan dari nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Ini adalah hasil dari dominasi yang kadang-kadang dapat diperoleh oleh naluri manusia yang lebih rendah atas akalnya. Tetapi karena kerinduan alami kita akan apa yang baik tidak pernah dapat sepenuhnya dipadamkan, pendekatan ahli makanan yang menyenangkan ini selalu meninggalkan rasa kecewa.
Minggu, 13 Agustus 2023 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini |
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga
“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII)
Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.
A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.
Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.
atau
Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.
Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.
Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.
Doa Pagi
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menggunakan talenta sebaik mungkin
Lama kemudian tuan itu kembali dan meminta para pelayannya untuk mempertanggungjawabkan uang yang dipercayakan kepada mereka. Mereka yang telah menerima, masing-masing, lima dan dua talenta mengembalikan modal kepada tuan mereka bersama dengan keuntungan yang telah mereka hasilkan, sehingga masing-masing dapat mengembalikan dua kali lipat jumlah yang semula dipercayakan kepadanya. Tuan mereka memuji kesetiaan dan semangat mereka dan menghadiahi mereka lebih dari yang bisa mereka harapkan.
Akhirnya, orang yang hanya menerima satu talenta muncul dan berkata: “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan! Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Bdk. Mat 25:14-30)
Orang Kudus hari ini: 12 Agustus 2023 St. Yohana Fransiska de Chantal
Sabtu, 12 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVIII
Credit:ThamKC/istock.com |
Hari Biasa Pekan XVIII
“Kalau Allah ada di dalam jiwa, ia bernapaskan Allah di dalam dirinya.” (St. Yohanes dari Salib)
Antifon Pembuka (Mzm 18:2-3)
Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku. Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatkanku.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, ajarilah kami menaruh cinta kasih dan hormat kepada-Mu. Semoga kami ikut terhitung dalam umat-Mu, karena berbelas kasih terhadap sesama. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Ulangan (6:4-13)
Musa berkata kepada umat Israel, “Dengarlah hai orang Israel: Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan. Semuanya itu harus kauajarkan berulang kali kepada anak-anakmu, dan kaubicarakan apabila engkau duduk di rumah, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan bangun; haruslah kauikatkan sebagai tanda pada dahimu. Engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. Maka apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu, yaitu kota-kota yang besar dan baik yang tidak kaudirikan; rumah-rumah yang sudah penuh pelbagai barang berharga; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan zaitun yang tidak kautanami; dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, berhati-hatilah, jangan sampai engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Engkau harus takwa kepada Tuhan Allahmu. Kepada Dia engkau harus beribadah dan demi nama-Nyalah engkau harus bersumpah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a,3bc-44,47,51ab)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku. Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari para musuhku.
3. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku, Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.
Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:14-20)
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Ulangan 6:4 dimulai seperti ini: “Dengarlah hai orang Israel: Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu! Itu memanggil setiap orang Yahudi untuk mendengarkan Tuhan dan mencintai Dia sepenuhnya. Aspek mendengarkan penting tidak hanya untuk hubungan interpersonal tetapi juga dalam keterampilan manajemen. Karena dengan keterampilan menyimak yang baik maka produktivitas dan efisiensi dapat tercapai. Tapi yang penting bagi kita adalah bahwa "mendengarkan" mengingatkan kita bahwa mendengarkan diperlukan untuk mencintai.
Ketika kita benar-benar mendengarkan seseorang, kita akan mulai merasakan dengan orang itu, kita mulai memahami orang itu lebih dalam, dan itu juga akan membuat kita mencintai orang itu. Demikian pula, ketika kita meluangkan waktu untuk masuk ke dalam doa mendengarkan dalam keheningan, kita masuk ke dalam doa cinta. Hanya ketika kita diam, barulah kita siap mendengarkan, barulah kita siap mencintai.
Sekiranya ada iman padamu, tiada yang mustahil bagimu.
Doa Malam
Yesus yang baik, aku bersyukur, karena Engkau begitu sabar terhadapku yang bebal ini. Setiap kali Engkau mengajak aku untuk kembali ke jalan yang baik dan menyelamatkan. Tuhan Yesus, kuatkan imanku dan topanglah aku supaya tidak mudah goyah dan berputus asa. Amin.
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengarahkan hidup pada nilai-nilai abadi
Betapa benarnya ini. Kehidupan yang begitu menyibukkan kita ini hanyalah titik waktu yang terus berlalu dan menjauh dari kita. Kita hidup dengan ingatan dan harapan, tetapi pada kenyataannya hidup kita tidak lebih dari periode waktu yang sulit dipahami yang mengalir ke lautan keabadian.
Kemarin kita tidak ada, dan besok kita tidak ada lagi. Kemarin Tuhan memanggil kita dari ketiadaan, dan besok Dia akan memanggil kita dari keberadaan yang fana ini untuk menghadiahi atau menghukum kita dalam kekekalan. Ini adalah misteri besar kehidupan yang sangat bergantung pada momen waktu yang menghilang.
Kita memiliki dua alternatif. Kita dapat mengarahkan jalan hidup kita menuju Tuhan, dalam hal ini suatu hari kita akan bahagia bersama-Nya selamanya. Atau kita dapat melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan dalam mengejar kepuasan indra dan kesuksesan duniawi sementara, dalam hal ini suatu hari kita akan ditolak oleh Tuhan dan akan ditakdirkan untuk ketidakbahagiaan abadi.
REQUIESCAT IN PACE: Bapa Uskup Surabaya Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono
Bapa Uskup Surabaya
Mgr. Vincentius Sutikno Wisaksono
(26/9/1953 - 10/8/2023)
pukul 10.29 WIB
Requiem æternam dona ei, Domine et lux perpetua luceat ei: Requiescat in pace.
LIVE STREAMING LAINNYA
DI YOUTUBE KOMSOS KEUSKUPAN SURABAYA
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati