| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 13 Agustus 2023 Hari Minggu Biasa XIX

 

Minggu, 13 Agustus 2023
Hari Minggu Biasa XIX
   
      
Barangsiapa menuruti segala perintah-Nya, ia diam di dalam Allah dan Allah di dalam dia. Dan demikianlah kita ketahui, bahwa Allah ada di dalam kita, yaitu Roh yang telah Ia karuniakan kepada kita. (1Yoh 3:24)
 
RENUNGAN DENGAN BACAAN MINGGU BIASA XIX
KHUSUS UNTUK ANDA YANG BERDOMISILI DI LUAR INDONESIA  
 
  
Antifon Pembuka (Mzm 74:20.19.22.23)
  
Ingatlah akan perjanjian-Mu, ya Tuhan, dan janganlah Engkau lupakan umat-Mu yang tertindas. Bangkitlah ya Tuhan, belalah perkara-Mu, janganlah Engkau lupakan seruan orang yang mencari Engkau.

Look to your covenant, O Lord, and forget not the life of your poor ones for ever. Arise, O God, and defend your cause, and forget not the cries of those who seek you.

Respice, Domine, in testamentum tuum, et animas pauperum tuorum ne derelinquas in finem: exsurge Domine, et iudica causam tuam: et ne obliviscaris voces quærentium te.
  
Doa Pagi
 
Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, berkat pengajaran Roh Kudus kami boleh menyebut Engkau: Bapa. Kobarkanlah dalam diri kami semangat sebagai anak-anak-Mu, agar kami layak menerima warisan yang telah Engkau janjikan. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
 
Yesus berjalan di atas air (foto: Public Domain)

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (19:9a.11-13a)
    
"Berdirilah di atas gunung itu di hadapan Tuhan."
     
Sekali peristiwa, ketika Elia sampai di Gunung Horeb, masuklah ia ke dalam sebuah gua dan bermalam di situ. Maka berfirmanlah Tuhan kepadanya, "Hai Elia, keluarlah dan berdirilah di atas gunung itu di hadapan Tuhan!" Lalu Tuhan lewat. Angin besar dan kuat membelah gunung-gunung dan memecahkan bukit-bukit batu mendahului Tuhan. Namun, Tuhan tidak berada dalam angin itu. Sesudah angin itu datanglah gempa. Namun, dalam gempa Tuhan pun tidak ada. Sesudah gempa menyusullah api. Namun, Tuhan juga tidak berada dalam api itu. Api itu disusul bunyi angin sepoi-sepoi basa. Mendengar itu, segeralah Elia menyelubungi wajahnya dengan jubah, lalu keluar dan berdiri di depan pintu gua itu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
 
  

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Bersikap Optimis


 
 
 Ada dua macam optimisme. Yang pertama adalah optimisme orang duniawi yang hanya mengharapkan kesenangan dari hidup. Mereka lari dari segala sesuatu yang berbau pengorbanan atau pengendalian diri, dan akibatnya kebajikan sama sekali di luar jangkauan mereka. Moto mereka adalah "carpe diem" dari penyair Horace. (Horace, Carm. I, 2:8) Hidup untuk hari ini dengan cara ini, mereka tampaknya menjunjung tinggi filosofi Kitab Kebijaksanaan yang diletakkan di bibir orang bodoh: “Jadi, marilah kita menikmati hal-hal baik yang masih ada, dan bergegas menggunakan alam seperti di masa muda! Marilah kita manfaatkan air anggur yang mahal serta wangi-wangian sepuas-puasnya, dan bunga musim semi janganlah kita lewatkan! Marilah kita mengenakan karangan kuncup mawar sebelum jadi layu!” (Kebijaksanaan 2:6-8)

Optimisme semacam ini adalah kebalikan dari nilai-nilai kemanusiaan yang sebenarnya. Ini adalah hasil dari dominasi yang kadang-kadang dapat diperoleh oleh naluri manusia yang lebih rendah atas akalnya. Tetapi karena kerinduan alami kita akan apa yang baik tidak pernah dapat sepenuhnya dipadamkan, pendekatan ahli makanan yang menyenangkan ini selalu meninggalkan rasa kecewa.

Minggu, 13 Agustus 2023 Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga

 


Credit: Michelangelo di Pietro Mencherini
Minggu, 13 Agustus 2023
Hari Raya SP Maria Diangkat ke Surga  

 
“Mengikuti kemenangan Putranya atas maut, Maria diangkat ke surga dengan jiwa dan raganya, untuk memerintah di sana sebagai Ratu di sebelah kanan Raja segala abad, tidak dapat mati. (Paus Pius XII) 
 
Untuk Anda yang berada di luar negeri silakan gunakan bacaan Minggu Biasa XIX klik 
   
Antifon Pembuka (Why 12:1)

Suatu tanda besar tampak di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan mahkota dua belas bintang pada kepalanya.

A great sign appeared in heaven: a woman clothed with the sun, and the moon beneath her feet, and on her head a crown of twelve stars.

Signum mágnum appáruit in caélo: múlier amícta sóle, et lúna sub pédibus éjus, et in cápite éjus coróna stellárum duódecim.

atau

Marilah kita semua bergembira dalam Tuhan, sambil merayakan hari pesta untuk menghormati Perawan Maria; karena pengangkatannya ke surga para Malaikat bergembira dan memuji Putra Allah.

Let us all rejoice in the Lord, as we celebrate the feast day in honor of the Virgin Mary, at whose Assumption the Angels rejoice.

Gaudeamus omnes in Domino, diem festum celebrantes sub honore Mariæ Virginis: de cuius Assumptione gaudent angeli, et collaudant Filium Dei.


Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakuasa dan kekal, Perawan Maria yang tak bernoda, Bunda Putra-Mu, telah Engkau angkat ke dalam kemuliaan surgawi dengan jiwa dan raganya. Kami mohon, semoga dengan tetap mengarahkan hati kepada perkara-perkara surgawi, kami layak ikut serta dalam kemuliaannya.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
     
Bacaan dari Kitab Wahyu (11:19a; 12:1-6a.10ab)
    
   
"Seorang perempuan berselubungkan matahari dengan bulan di bawah kakinya."
   
Aku, Yohanes, melihat Bait Suci Allah yang di surga, dan kelihatanlah tabut perjanjian-Nya di dalam Bait Suci itu. Lalu tampaklah suatu tanda besar di langit: Seorang perempuan berselubungkan matahari, dengan bulan di bawah kakinya, dan sebuah mahkota dari dua belas bintang di atas kepalanya. Ia sedang mengandung. Dalam keluhan dan penderitaannya hendak melahirkan, ia berteriak kesakitan. Maka tampaklah suatu tanda lain di langit: Seekor naga merah padam yang besar, berkepala tujuh dan bertanduk sepuluh, dan di atas kepalanya ada tujuh mahkota. Ekornya menyapu sepertiga dari bintang-bintang di langit dan melemparkannya ke atas bumi. Naga itu berdiri di hadapan perempuan yang hendak melahirkan itu, untuk menelan anaknya, segera sesudah perempuan itu melahirkannya. Dan perempuan itu melahirkan seorang Anak laki-laki, yang akan menggembalakan semua bangsa dengan gada besi. Tetapi tiba-tiba Anak itu direnggut dan dibawa lari kepada Allah dan ke hadapan tahta-Nya. Lalu perempuan itu lari ke padang gurun, di mana Allah telah menyediakan suatu tempat baginya. Kemudian aku mendengar suara yang nyaring di surga, “Sekarang telah tiba keselamatan, kuasa dan pemerintahan Allah kita! Sekarang telah tiba kekuasaan Dia yang diurapi Allah! Sebab para pendakwa yang siang malam mendakwa saudara-saudara kita di hadapan Allah, telah dilemparkan ke bawah!”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menggunakan talenta sebaik mungkin

 

 
Mari kita renungkan perumpamaan tentang talenta. Seorang raja sedang bersiap untuk pergi ke luar negeri dan sebelum dia pergi dia memanggil para pelayannya. Dia membagikan asetnya di antara mereka sesuai dengan kemampuan mereka, memberikan lima talenta kepada yang pertama, dua untuk yang kedua, dan satu untuk yang ketiga.

Lama kemudian tuan itu kembali dan meminta para pelayannya untuk mempertanggungjawabkan uang yang dipercayakan kepada mereka. Mereka yang telah menerima, masing-masing, lima dan dua talenta mengembalikan modal kepada tuan mereka bersama dengan keuntungan yang telah mereka hasilkan, sehingga masing-masing dapat mengembalikan dua kali lipat jumlah yang semula dipercayakan kepadanya. Tuan mereka memuji kesetiaan dan semangat mereka dan menghadiahi mereka lebih dari yang bisa mereka harapkan.

Akhirnya, orang yang hanya menerima satu talenta muncul dan berkata: “Tuan, aku tahu bahwa tuan adalah manusia yang kejam yang menuai di tempat di mana tuan tidak menabur dan yang memungut dari tempat di mana tuan tidak menanam. Karena itu aku takut dan pergi menyembunyikan talenta tuan itu di dalam tanah: Ini, terimalah kepunyaan tuan!  Maka jawab tuannya itu: Hai kamu, hamba yang jahat dan malas, jadi kamu sudah tahu, bahwa aku menuai di tempat di mana aku tidak menabur dan memungut dari tempat di mana aku tidak menanam? Karena itu sudahlah seharusnya uangku itu kauberikan kepada orang yang menjalankan uang, supaya sekembaliku aku menerimanya serta dengan bunganya. Sebab itu ambillah talenta itu dari padanya dan berikanlah kepada orang yang mempunyai sepuluh talenta itu. Karena setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi, sehingga ia berkelimpahan. Tetapi siapa yang tidak mempunyai, apapun juga yang ada padanya akan diambil dari padanya. Dan campakkanlah hamba yang tidak berguna itu ke dalam kegelapan yang paling gelap. Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi." (Bdk. Mat 25:14-30)

Orang Kudus hari ini: 12 Agustus 2023 St. Yohana Fransiska de Chantal

Public Domain
 
 
 Saudara dan saudari dalam Kristus, masing-masing dari kita dipanggil dan ditantang untuk mengikuti Tuhan dengan sepenuh hati, dan kita semua dipanggil untuk menjadi teladan, inspirasi dan panutan yang luar biasa bagi satu sama lain, dalam cara kita menjalani hidup kita, sehingga orang lain dapat melihat cahaya Tuhan dan mengetahui kebenaran-Nya, melalui setiap tindakan, perkataan dan perbuatan kita. Dan hari ini, kita semua harus diilhami oleh teladan-teladan besar yang diberikan kepada kita oleh para pendahulu suci kita, khususnya St. Yohana Fransiska de Chantal,  yang kita peringati pada hari ini. 
 
Peringatan St. Yohana Fransiska de Chantal telah berpindah berkali-kali dalam sejarah, dari 21 Agustus ke 12 Desember dan 18 Agustus.

 Biasanya ketika seorang santo/santa diperingati, hari itu tidak berubah. Biasanya tanggal yang dipilih adalah tanggal kematian orang kudus. Tetapi St Yohana Fransiska de Chantal, seorang biarawati religius suci abad ke-17 dan sahabat St Fransiskus de Sales, telah mengalami beberapa perubahan pada hari perayaannya.

Sabtu, 12 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XVIII

 

Credit:ThamKC/istock.com
Sabtu, 12 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XVIII

“Kalau Allah ada di dalam jiwa, ia bernapaskan Allah di dalam dirinya.” (St. Yohanes dari Salib)


Antifon Pembuka (Mzm 18:2-3)

Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku. Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatkanku.

Doa Pagi


Allah Bapa Maha Pengasih, ajarilah kami menaruh cinta kasih dan hormat kepada-Mu. Semoga kami ikut terhitung dalam umat-Mu, karena berbelas kasih terhadap sesama.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.        
  
Bacaan dari Kitab Ulangan (6:4-13)
    
  
"Kasihilah Allahmu dengan segenap hati!"
     
Musa berkata kepada umat Israel, “Dengarlah hai orang Israel: Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu! Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah engkau perhatikan. Semuanya itu harus kauajarkan berulang kali kepada anak-anakmu, dan kaubicarakan apabila engkau duduk di rumah, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan bangun; haruslah kauikatkan sebagai tanda pada dahimu. Engkau harus menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. Maka apabila Tuhan, Allahmu, telah membawa engkau masuk ke negeri yang dijanjikan-Nya dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepadamu, yaitu kota-kota yang besar dan baik yang tidak kaudirikan; rumah-rumah yang sudah penuh pelbagai barang berharga; sumur-sumur yang tidak kaugali; kebun-kebun anggur dan zaitun yang tidak kautanami; dan apabila engkau sudah makan dan menjadi kenyang, berhati-hatilah, jangan sampai engkau melupakan Tuhan, yang telah membawa engkau keluar dari tanah Mesir, dari rumah perbudakan. Engkau harus takwa kepada Tuhan Allahmu. Kepada Dia engkau harus beribadah dan demi nama-Nyalah engkau harus bersumpah.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah
 
Mazmur Tanggapan
Ref. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku.
Ayat. (Mzm 18:2-3a,3bc-44,47,51ab)
1. Aku mengasihi Engkau, ya Tuhan, kekuatanku! Ya Tuhan, bukit batuku, kubu pertahanan dan penyelamatku.
2. Allahku, gunung batuku, tempat aku berlindung, perisaiku, tanduk keselamatanku, kota bentengku. Terpujilah Tuhan, seruku; maka aku pun selamat dari para musuhku.
3. Tuhan itu hidup! Terpujilah Gunung Batuku, dan mulialah Allah Penyelamatku, Tuhan mengaruniakan keselamatan yang besar kepada raja yang diangkat-Nya; Ia menunjukkan kasih setia kepada orang yang diurapi-Nya.

Bait Pengantar Injil
Ref. Alleluya
Ayat. (2Tim 1:10b)
Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.
      
Inilah Injil Suci menurut Matius (17:14-20)
    
"Sekiranya kalian mempunyai iman, tiada yang mustahil bagimu."
   
Sekali peristiwa datanglah seorang mendapatkan Yesus dan menyembah, katanya, “Tuhan, kasihanilah anakku. Ia sakit ayan dan sangat menderita. Ia sering jatuh ke dalam api dan juga sering ke dalam air. Aku sudah membawanya kepada murid-murid-Mu, tetapi mereka tidak dapat menyembuhkannya.” Maka kata Yesus, “Hai kalian, angkatan yang tidak percaya dan sesat, berapa lama lagi Aku harus tinggal di antara kalian? Berapa lama lagi Aku harus sabar terhadap kalian? Bawalah anak itu ke mari!” Dengan keras Yesus menegur roh jahat itu lalu keluarlah ia dari padanya, dan anak itu sembuh seketika itu juga. Kemudian ketika mereka sendirian, para murid menghampiri Yesus dan bertanya, “Mengapa kami tidak dapat mengusir setan itu?” Yesus menjawab, “Karena kalian kurang percaya. Sebab Aku berkata kepadamu: Sungguh, sekiranya kalian mempunyai iman sebesar biji sesawi saja, kalian dapat berkata kepada gunung ini, ‘Pindahlah dari sini ke sana’, maka gunung ini akan pindah; dan tiada yang mustahil bagimu.”
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)


 
Renungan

 

Ulangan 6:4 dimulai seperti ini: “Dengarlah hai orang Israel: Tuhanlah Allah kita, Tuhan itu esa! Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa dan segenap kekuatanmu! Itu memanggil setiap orang Yahudi untuk mendengarkan Tuhan dan mencintai Dia sepenuhnya. Aspek mendengarkan penting tidak hanya untuk hubungan interpersonal tetapi juga dalam keterampilan manajemen. Karena dengan keterampilan menyimak yang baik maka produktivitas dan efisiensi dapat tercapai. Tapi yang penting bagi kita adalah bahwa "mendengarkan" mengingatkan kita bahwa mendengarkan diperlukan untuk mencintai.

Ketika kita benar-benar mendengarkan seseorang, kita akan mulai merasakan dengan orang itu, kita mulai memahami orang itu lebih dalam, dan itu juga akan membuat kita mencintai orang itu. Demikian pula, ketika kita meluangkan waktu untuk masuk ke dalam doa mendengarkan dalam keheningan, kita masuk ke dalam doa cinta. Hanya ketika kita diam, barulah kita siap mendengarkan, barulah kita siap mencintai. 
 
Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Menggunakan talenta sebaik mungkin
 
 
Baca renungan lainnya di lumenchristi.id silakan klik tautan ini 

Antifon Komuni (Mat 17:20)
    
Sekiranya ada iman padamu, tiada yang mustahil bagimu.

Doa Malam

Yesus yang baik, aku bersyukur, karena Engkau begitu sabar terhadapku yang bebal ini. Setiap kali Engkau mengajak aku untuk kembali ke jalan yang baik dan menyelamatkan. Tuhan Yesus, kuatkan imanku dan topanglah aku supaya tidak mudah goyah dan berputus asa. Amin.


RENUNGAN PAGI

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengarahkan hidup pada nilai-nilai abadi


Russ Allison Loar (CC BY-NC-ND 2.0)

 
 
 “Hidup,” kata penyair Tommaseo, “hanyalah kenangan, harapan, dan momen yang berlalu.”

Betapa benarnya ini. Kehidupan yang begitu menyibukkan kita ini hanyalah titik waktu yang terus berlalu dan menjauh dari kita. Kita hidup dengan ingatan dan harapan, tetapi pada kenyataannya hidup kita tidak lebih dari periode waktu yang sulit dipahami yang mengalir ke lautan keabadian.

Kemarin kita tidak ada, dan besok kita tidak ada lagi. Kemarin Tuhan memanggil kita dari ketiadaan, dan besok Dia akan memanggil kita dari keberadaan yang fana ini untuk menghadiahi atau menghukum kita dalam kekekalan. Ini adalah misteri besar kehidupan yang sangat bergantung pada momen waktu yang menghilang.

Kita memiliki dua alternatif. Kita dapat mengarahkan jalan hidup kita menuju Tuhan, dalam hal ini suatu hari kita akan bahagia bersama-Nya selamanya. Atau kita dapat melakukan perjalanan ke arah yang berlawanan dalam mengejar kepuasan indra dan kesuksesan duniawi sementara, dalam hal ini suatu hari kita akan ditolak oleh Tuhan dan akan ditakdirkan untuk ketidakbahagiaan abadi.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy