| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Pertobatan


 
 
 Jalan pertama menuju Surga adalah jalan kemurnian. Ada beberapa jiwa dermawan yang menjaga kemurnian asli baptisan mereka sampai akhir hayatnya. St Aloysius Gonzaga tidak pernah berhenti bertobat dari dua kesalahan kecil yang sulit dia tanggung jawab karena dia melakukannya karena ketidaktahuan masa kanak-kanaknya. Setelah hidup bagaikan bidadari dalam wujud manusia, ia meninggal dengan senyuman di bibirnya sambil bergumam bahwa ia bahagia bisa masuk Surga pada akhirnya.

Belakangan ini ada anak laki-laki suci yang manis, St. Dominico Savio. Pada hari Komuni Kudus pertamanya ia membuat resolusi “Matilah daripada dosa,” sebuah resolusi yang tetap ia setiai sepanjang masa mudanya yang murni.

Sepanjang sejarahnya Gereja dapat membanggakan banyak anggota lain seperti mereka yang mencerminkan kemurnian dan kesempurnaan mutlak dari Kepala dan Pendiri ilahinya. Hendaknya kita mempunyai keinginan untuk memiliki kepolosan ini, sehingga kita dapat menjadi murni dan suci di hadapan Tuhan dan dapat selalu dekat dengan-Nya. Dosa itu jelek. Hal ini menjauhkan kita dari Tuhan, satu-satunya kebaikan sejati kita, dan membuat kita tidak bahagia, karena orang berdosa tidak akan pernah bisa merasa damai. Hal ini membuat kita gelisah dan menyesal selama hidup, dan ketika kita mati, kecuali belas kasihan Tuhan turun tangan, hal ini menyebabkan kita putus asa akan keselamatan. Marilah kita dengan penuh semangat menjaga kemurnian kita, menjaganya tetap utuh melalui doa dan meditasi yang sungguh-sungguh.

Orang Kudus hari ini: 27 Agustus 2023 St. Monika

Public Domain
 
 Saudara dan saudari dalam Kristus, kita hendaknya mencontoh teladan St. Monika, yang kita peringati pada hari ini. St Monika adalah seorang wanita saleh, yang dikenang terutama sebagai ibu dari St. Agustinus dari Hippo, uskup agung dan Pujangga Gereja. Dan peran St. Monika dalam menjadikan St. Agustinus menjadi dirinya yang sebenarnya tidak dapat diremehkan, karena iman dan komitmennya yang gigih, cintanya kepada putranya, dan penolakannya untuk menyerah terhadap putranya itulah yang pada akhirnya membawa St. Agustinus kembali pada iman.

St Agustinus lahir dari pasangan St. Monika, seorang wanita Kristen, dan Patricius, seorang penyembah berhala Romawi, ayahnya, yang menjalani gaya hidup yang tidak bermoral dan jahat, yang pada akhirnya juga diikuti oleh St. Agustinus di masa mudanya. Namun meski dikelilingi oleh segala macam kejahatan dan keburukan dunia, St. Monika dengan sabar dan setia menjalani hidupnya sebagai seorang istri dan ibu, dan ia juga bertindak dengan kebajikan, sering memberikan sedekah dan amal kepada orang miskin dan yang membutuhkan.

Minggu, 27 Agustus 2023 Hari Minggu Biasa XXI

 
Minggu, 27 Agustus 2023
Hari Minggu Biasa XXI
         
Yesus mempercayakan kepada Petrus wewenang yang khusus: "Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan surga. Apa yang kau ikat di dunia ini akan terikat di surga dan apa yang kau lepaskan di dunia ini akan terlepas di surga" (Mat 16:19). "Kuasa kunci-kunci" berarti wewenang untuk memimpin rumah Allah, ialah Gereja. Yesus "gembala yang baik" (Yoh 10:11), menegaskan tugas ini sesudah kebangkitan-Nya: "Gembalakanlah domba-domba-Ku" (Yoh 21:15-17). Wewenang untuk "mengikat" dan "melepaskan" menyatakan wewenang di dalam Gereja untuk membebaskan dari dosa, mengambil keputusan menyangkut ajaran dan memberikan keputusan-keputusan disipliner. Kristus mempercayakan otoritas ini kepada Gereja melalui pelayanan para Rasul Bdk. Mat 18:18. dan terutama melalui Petrus, kepada siapa Ia secara khusus menyerahkan kunci-kunci Kerajaan-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 553)

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 86:1-3)

Sendengkanlah telinga-Mu, ya Tuhan, dan dengarkanlah aku. Selamatkanlah hamba-Mu, yang berharap kepada-Mu. Kasihanilah aku, ya Tuhan, kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari.
 
Turn your ear, O Lord, and answer me; save the servant who trusts in you, my God. Have mercy on me, O Lord, for I cry to you all the day long.
     
Inclina, Domine, aurem tuam ad me, et exaudi me: salvum fac servum tuum, Deus meus, sperantem in te: miserere mihi, Domine, quoniam ad te clamavi tota die.
       
Doa Pagi
  
Ya Allah, Engkau menyatukan hati umat beriman dalam mengejar tujuan yang sama. Bantulah kami mencintai yang Engkau perintahkan dan merindukan yang Engkau janjikan agar di tengah hal-ihwal dunia ini hati kami terarah kepada-Mu, sumber sukacita yang sejati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
     
Kaca Patri di Gereja Saint Severin, Latin Quarter, Paris, Prancis, menggambarkan Yesus menyerahkan Kunci Kerajaan Surga kepada Santo Petrus. (FOTO BERBAYAR-Copyright: Jorisvo/istockphoto.com)
Bacaan dari Kitab Yesaya (22:19-23)
   
"Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya."
     
Beginilah firman Tuhan kepada Sebna yang mengurus istana raja, “Aku akan melemparkan engkau dari jabatanmu, dan dari pangkatmu engkau akan dijatuhkan. Maka, pada waktu itu, Aku akan memanggil hamba-Ku, Elyakim bin Hilkia. Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya; ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya. Maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda. Aku akan menaruh kunci rumah Daud di atas bahunya. Apabila ia membuka, tidak ada yang dapat menutup; apabila ia menutup, tidak ada yang dapat membuka. Aku akan memberi dia kedudukan yang teguh seperti gantungan yang dipasang kuat-kuat pada tembok yang kokoh; maka ia akan menjadi kursi kemuliaan bagi kaum keluarganya.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.   

Sabtu, 26 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XX

 

Sabtu, 26 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XX

“Harga darah Yesus lebih dari cukup untuk menebus seluruh dosa dunia.” (St. Ambrosius)


Antifon Pembuka (Mzm 128:1)

Berbahagialah orang yang takwa kepada Tuhan, yang hdiup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya.
   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau berkenan akan kejujuran dan kebenaran. Ajarilah kiranya kami percaya sungguh dan berilah kami hati yang sederhana, yang sanggup mengabdi kepada-Mu dengan kebenaran dan tanpa pamrih.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
    
Public Domain

Bacaan dari Kitab Rut (2:1-3.8-11; 4:13-17)
   
  
"Tuhan telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus, Dialah ayah Isai, ayah Daud."
      
Naomi mempunyai seorang sanak dari pihak suaminya, seorang yang kaya raya dari kaum Elimelekh, namanya Boas. Pada suatu hari Rut, wanita Moab itu, berkata kepada Naomi, “Izinkanlah aku pergi ke ladang memungut bulir-bulir jelai di belakang orang yang murah hati kepadaku. Sahut Naomi, “Pergilah, Anakku.” Maka pergilah Rut ke ladang dan memungut jelai di belakang para penyabit. Kebetulan ia berada di tanah milik Boas, yang berasal dari kaum Elimelekh. Maka berkatalah Boas kepada Rut, “Dengarlah, Anakku. Tidak usah engkau pergi memungut jelai ke ladang lain, dan tidak usah juga engkau pergi dari sini, tetapi tetaplah dekat pengerja-pengerjaku wanita. Lihatlah ladang yang sedang disabit ini. Ikutilah wanita-wanita itu dari belakang. Sebab aku telah berpesan kepada para pekerja laki-laki, supaya mereka jangan mengganggu engkau. Jika engkau haus, pergilah ke tempayan-tempayan itu, dan minumlah air yang dicedok oleh para pekerja itu.” Lalu sujudlah Rut menyembah dengan mukanya sampai ke tanah dan berkata, “Bagaimana mungkin aku mendapat belas kasih Tuan, sehingga Tuan memperhatikan daku, padahal aku ini seorang asing?” Boas menjawab, “Aku telah mendengar kabar tentang segala sesuatu yang kaulakukan kepada mertuamu sesudah suamimu meninggal dunia, dan bagaimana engkau meninggalkan ibu bapamu dan tanah kelahiranmu serta pergi kepada suatu bangsa yang belum kaukenal.” Beberapa waktu berselang Boas memperisteri Rut dan menghampirinya. Maka atas karunia Tuhan, Rut mengandung, lalu melahirkan seorang anak laki-laki. Sebab itu para wanita berkata kepada Naomi, “Terpujilah Tuhan, yang telah rela menolong engkau pada hari ini dengan seorang penebus. Semoga nama anak ini menjadi termasyhur di Israel. Dialah yang akan menyegarkan jiwamu dan memelihara engkau pada waktu rambutmu telah putih. Sebab menantumu yang sayang padamu telah melahirkannya. Dia lebih berharga bagimu daripada tujuh anak laki-laki.” Dan Naomi mengambil anak itu serta meletakkannya di pangkuannya, dan dialah yang mengasuhnya. Lalu wanita-wanita tetangga memberi nama kepada anak itu dengan berkata, “Seorang anak laki-laki telah lahir bagi Naomi.” Anak itu mereka beri nama Obed. Dialah ayah Isai, ayah Daud.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 25 Agustus 2023 St. Louis Ludovikus dan St. Yosef Calasanz

St. Louis Ludovikus (Public Domain)

 
 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Louis Ludovikus dari Perancis, juga lebih dikenal sebagai Raja Louis IX dari Perancis, seorang Raja Perancis yang agung dan terkenal serta hamba Tuhan yang suci. Sedangkan yang lainnya adalah St. Yosef Calasanz, seorang pastor Katolik Spanyol ternama yang dikenang karena dedikasinya kepada masyarakat kurang mampu, terutama mereka yang tidak memiliki akses terhadap pendidikan dan pendidikan yang layak dalam hidup, dengan mendirikan sekolah dan lembaga untuk membantu mereka. Keduanya dikenang karena komitmen dan pengabdian mereka yang besar kepada Tuhan, kesalehan dan kasih mereka kepada Tuhan dan sesama saudara dan saudari mereka, dan atas segala upaya yang telah mereka lakukan demi kemuliaan Tuhan yang lebih besar dan demi kebaikan umat manusia.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Sakramen Pengurapan Terakhir


 
 
 Sakramen Pengurapan Terakhir adalah mata rantai terakhir dalam rantai nikmat yang mengikat hidup kita. Ia menyembuhkan luka-luka yang ditinggalkan dosa dalam diri kita, menganugerahkan rahmat pada jiwa, dan bahkan dapat memulihkan kesehatan tubuh jika hal ini sejalan dengan kesejahteraan rohani kita. “Kalau ada seorang di antara kamu yang sakit” tanya St. Yakobus. “Baiklah ia memanggil para penatua jemaat, supaya mereka mendoakan dia serta mengolesnya dengan minyak dalam nama Tuhan. Dan doa yang lahir dari iman akan menyelamatkan orang sakit itu dan Tuhan akan membangunkan dia; dan jika ia telah berbuat dosa, maka dosanya itu akan diampuni.” (Yakobus 5:14-15)

Pengurapan Terakhir adalah Sakramen kehidupan dan oleh karena itu harus diterima dalam keadaan rahmat. Akan tetapi, jika karena alasan yang berat, orang yang sakit itu tidak mungkin melakukan Pengakuan Dosa, sedapat mungkin ia dapat melakukan penyesalan sempurna dan menerima Sakramen ini. Dalam hal ini Pengurapan Ekstrim dapat mengampuni bahkan dosa berat yang tidak dapat diakuinya. Namun Sakramen ini sendiri meningkatkan rahmat penyucian dalam jiwa, mengampuni dosa-dosa ringan, mengampuni hukuman sementara akibat dosa-dosa yang telah diampuni, dan melenyapkan kecenderungan-kecenderungan jahat dan lemahnya kemauan yang diakibatkan oleh dosa. Terlebih lagi, hal ini memampukan jiwa untuk menanggung penderitaan dan godaan serta menunggu kematian dengan tenang dan pasrah. Kita hendaknya sangat bersyukur kepada Tuhan karena berkenan menghibur dan membantu kita dalam pencobaan terakhir kita.

Jumat, 25 Agustus 2023 Hari Biasa Pekan XX

Jumat, 25 Agustus 2023
Hari Biasa Pekan XX

Percaya kepada Kristus adalah jalan untuk sampai dengan pasti kepada keselamatan --- Paus Benediktus XVI

 

Antifon Pembuka (Mzm 146:2)

Aku hendak memuliakan Tuhan selama aku hidup, dan bermazmur bagi Allahku selagi aku ada. 

Doa Pagi

Allah Bapa, sumber cinta kasih, Engkau menghendaki kami saling menaruh cinta kasih. Semoga hati kami terbuka terhadap kesulitan, yang dihadapi oleh orang-orang di sekitar kami dan perkenankanlah kami membantu mereka dengan rela dan tulus hati. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  

Fr Lawrence Lew, O.P. | CC BY-NC-ND 2.0
Bacaan dari Kitab Rut (1:1.3-6.14b-16.22)    
  
"Naomi pulang bersama-sama Rut dan tiba di Betlehem."
    
Pada zaman para hakim pernah terjadi kelaparan di tanah Israel. Maka pergilah seorang dari Betlehem-Yehuda, Elimelekh namanya, beserta isterinya dan kedua orang anaknya, ke daerah Moab untuk menetap di sana sebagai orang asing. Kemudian meninggallah Elimelekh, suami Naomi, sehingga Naomi tertinggal dengan kedua anaknya. Kedua anaknya itu lalu mengambil wanita Moab: yang pertama bernama Orpa, yang kedua bernama Rut. Dan mereka tinggal di situ kira-kira sepuluh tahun lamanya. Lalu matilah pula kedua anaknya, sehingga Naomi kehilangan suami dan kedua anaknya. Kemudian berkemas-kemaslah ia dengan kedua menantunya, mau pulang meninggalkan daerah Moab. Sebab di daerah Moab itu Naomi telah mendengar bahwa Tuhan telah memperhatikan umat-Nya dan memberikan makanan kepada mereka. Orpa lalu mencium mertuanya, minta diri pulang ke rumahnya. Tetapi Rut tetap berpaut pada mertuanya. Berkatalah Naomi, “Iparmu telah pulang kepada bangsanya dan kepada para dewanya. Pulanglah juga menyusul dia!” Tetapi Rut menjawab, “Janganlah mendesak aku meninggalkan dikau dan tidak mengikuti engkau. Sebab ke mana pun engkau pergi, ke situ pula aku pergi. Di mana pun engkau bermalam, di situ pula aku bermalam. Bangsamulah bangsaku, dan Allahmulah Allahku.” Demikianlah Naomi pulang bersama-sama Rut, menantunya, yang berbangsa Moab dan turut pulang. Dan mereka tiba di Betlehem pada permulaan musim panen jelai.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy