Bacaan Harian: 04 - 10 September 2023

    
Senin, 04 September 2023: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Tes. 4:13-17a; Mzm. 96:1,3,4-5,11-12,13; Luk. 4:16-30. 

Selasa, 05 September 2023: Hari Biasa Pekan XXII (H).
1Tes. 5:1-6,9-11; Mzm. 27:1,4,13-14; Luk. 4:31-37.

Rabu, 06 September 2023: Hari Biasa Pekan XXII (H).
Kol. 1:1-8; Mzm. 52:10,11; Luk. 4:38-44. 

Kamis, 07 September 2023: Hari Biasa Pekan XXII (H). 
Kol. 1:9-14; Mzm. 98:2-3ab,3cd-4,5-6; Luk. 5:1-11. 

Jumat, 08 September 2023: Pesta Kelahiran SP Maria (P).
Mi. 5:1-4a atau Rm. 8:28-30; Mzm. 13:6ab,6cd; Mat. 1:1-16,18-23 (panjang) atau Mat. 1:18-23 (singkat). 
 
Sabtu, 09 September 2023: Hari Biasa Pekan XXII (H). 
Kol. 1:21-23; Mzm. 54:3-4,6,8; Luk. 6:1-5.  

Minggu, 10 September 2023: Hari Minggu Biasa XXIII (H). 
Yeh. 33:7-9; Mzm. 95:1-2,6-7,8-9; Rm. 13:8-10; Mat. 18:15-20. 

Chiesa di San Vitale, sebuah gereja bergaya Romawi yang berasal dari abad kedua belas
Credit: istock.com/Flavio Vallenari

Senin, 04 September 2023 Hari Biasa Pekan XXII

Senin, 04 September 2023
Hari Biasa Pekan XXII
  
Kebangkitan Kristus adalah masalah iman: campur tangan transenden dari Tuhan sendiri dalam ciptaan dan sejarah. Di situ ketiga Pribadi ilahi bekerja bersama-sama dan serentak juga menyatakan sifat-Nya yang khas. Peristiwa itu terjadi oleh kekuasaan Bapa, yang "membangkitkan" Kristus, Anak-Nya Bdk. Kis 2:24. dan menerima sepenuhnya kodrat manusia-Nya - bersama dengan tubuh-Nya - dalam Tritunggal. Yesus dinyatakan secara definitif "sebagai Putra Allah menurut Roh kekudusan oleh kebangkitan-Nya dari antara orang mati, bahwa Ia adalah Anak Allah yang berkuasa" (Rm 1:3-4). Santo Paulus menekankan wahyu kekuatan Allah Bdk. Rm 6:4; 2Kor13:4; Flp 3:10; Ef 1:19-22; Ibr 7:16. oleh karya Roh yang menghidupkan kodrat manusia Yesus yang sudah mati dan mengangkatnya ke dalam keadaan mulia, ke dalam keadaan sebagai Tuhan. -- Katekismus Gereja Katolik, 648

Antifon Pembuka (Luk 4:18)

Roh Tuhan menyertai Aku. Aku diutus-Nya untuk mewartakan kabar gembira kepada kau fakir miskin.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, sumber kehidupan, Engkaulah Allah orang-orang hidup, yang membangkitkan Yesus, hamba-Mu dari alam maut. Kami mohon iman bahwa segalanya dapat berubah. Berilah kiranya kami harapan baru dan bimbinglah kami agar dapat bersatu dengan Yesus Putra-Mu terkasih dan dengan semua saja yang mencari Engkau.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (4:13-17)      
     
"Mereka yang telah meninggal dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama Yesus."
      
Saudara-saudara, kami ingin agar kalian mengetahui tentang orang-orang yang sudah meninggal dunia, supaya kalian jangan berdukacita seperti orang-orang lain yang tidak mempunyai pengharapan. Karena kalau kita percaya bahwa Yesus telah wafat dan bangkit, maka kita percaya juga bahwa semua orang yang telah meninggal dunia dalam Yesus akan dikumpulkan oleh Allah bersama dengan Yesus. Hal ini kami katakan kepadamu seturut sabda Allah ini. Kita yang hidup dan masih tinggal sampai kedatangan Tuhan, sekali-kali takkan mendahului mereka yang sudah meninggal. Sebab pada waktu tanda diberikan, yaitu pada waktu penghulu malaikat berseru dan sangkakala Allah berbunyi, Tuhan sendiri akan turun dari surga. Dan mereka yang telah meninggal dalam Kristus Yesus akan lebih dahulu bangkit. Sesudah itu kita yang hidup dan masih tinggal, akan diangkat bersama-sama dengan mereka dalam awan menyongsong Kristus di angkasa.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Kekudusan, persekutuan dengan Allah dan sesama dalam kasih

Karya:Tinnakorn Jorruang/istock.com

 Dalam memoarnya yang ditulis ketika berada di pengasingan, Napoleon berkata: “Banyak orang yang menginginkan dan berusaha untuk dipatuhi, dihormati oleh semua orang; hanya Yesus Kristus yang menuntut hal ini, karena Dia adalah Tuhan.”

“Sama seperti Bapa telah mengasihi Aku, demikian pula Aku telah mengasihi kamu,”
kita membaca dalam Injil St. Yohanes. “Tinggallah dalam kasih-Ku.” (Yohanes 15:9) Oleh karena itu Yesus meminta kita masing-masing tidak hanya untuk mengasihi Dia tetapi juga tetap bersatu secara intim dengan Dia dalam kasih. Dia mempunyai hak yang sempurna untuk menuntut hal ini, karena sebagai Tuhan Dia adalah Pencipta kita, dan sebagai Manusia-Tuhan Dia adalah Penebus kita, yang karena kasih kepada kita telah memberikan diri-Nya sepenuhnya.

Minggu, 03 September 2023 Hari Minggu Biasa XXII

 
SiouxFall Diocese
Minggu, 03 September 2023
Hari Minggu Biasa XXII (Pembukaan Bulan Kitab Suci Nasional)
     

Kitab Suci bukanlah sesuatu dari masa lalu. Tuhan tidak berbicara pada masa lalu, tetapi berbicara pada masa kini. Dia berbicara kepada kita hari ini. (Paus Benediktus XVI)

Antifon Pembuka (Mzm 85:3.5)

Kasihanilah aku, ya Tuhan, sebab kepada-Mulah aku berseru sepanjang hari. Engkau baik hati, ya Tuhan, dan suka mengampuni, kasih setia-Mu berlimpah bagi semua orang yang berseru kepada-Mu.

Have mercy on me, O Lord for I cry to you all the day long. O Lord, you are good and forgiving, full of mercy to all who call to you.

Miserere mihi Domine, quoniam ad te clamavi tota die: quia tu Domine suavis ac mitis es, et copiosus in misericordia omnibus invocantibus te.
    

Doa Pagi


Allah yang Mahakuasa, Engkaulah sumber dan asal segala yang baik. Bangkitkanlah dalam diri kami kasih akan Dikau dan tambahkanlah iman kami. Semoga Engkau memupuk benih-benih yang baik dalam diri kami dan memeliharanya sampai menghasilkan buah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       

Bacaan dari Kitab Yeremia (20:7-9)

  
"Firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari."
  
Kata Nabi Yeremia, “Engkau telah membujuk aku, ya Tuhan, dan aku telah membiarkan diriku Kaubujuk. Engkau terlalu kuat bagiku dan Engkau menundukkan aku. Aku telah menjadi tertawaan sepanjang hari, semua orang mengolok-olokkan aku. Sebab setiap kali aku berbicara, terpaksa aku berteriak, terpaksa berseru, “Kelaliman! Aniaya!” Sebab firman Tuhan telah menjadi cela dan cemooh bagiku sepanjang hari. Tetapi apabila aku berpikir, ‘Aku tidak mau mengingat Tuhan, dan tidak mau mengucapkan firman lagi demi nama-Nya’, maka dalam hatiku ada sesuatu yang seperti api yang menyala-nyala, terkurung dalam tulang-tulangku; aku berlelah-lelah untuk menahannya, tetapi aku tidak sanggup.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Mengapa Tuhan mengizinkan kejahatan?



 Dalam suratnya yang kedua kepada jemaat Tesalonika, Rasul Paulus berbicara tentang Anti-Kristus, “manusia durhaka… yang harus binasa, yang menentang dan meninggikan segala sesuatu yang disebut Allah…” “Sudah,” katanya, “ rahasia kedurhakaan telah mulai bekerja.” (Bdk. 2 Tes. 2:3-7) Sejak awal sejarah Gereja hingga saat ini keadaannya selalu sama.

Selalu ada dan akan selalu ada orang-orang yang melakukan kejahatan bukan karena kelemahan manusia, namun karena motif kebencian yang sangat jahat sehingga menghadirkan sesuatu yang misterius bagi kita. Mereka ini dapat disebut Anti-Kristus karena tampaknya mereka adalah inkarnasi iblis, roh kejahatan. Mereka senang menyebarkan kesesatan, merusak pikiran, dan menganiaya Gereja. Mereka tenggelam dalam segala macam kehinaan dan tidak ada hal yang lebih menyenangkan bagi mereka selain berhasil membujuk kaum muda dan orang-orang yang tidak bersalah untuk mengikuti mereka dalam jalan dosa mereka. Untuk tujuan ini mereka memanfaatkan semua keuntungan yang ditawarkan oleh kemajuan teknologi modern – pers, bioskop, radio, dan televisi. Singkatnya, mereka menggunakan karunia Allah dalam komersialisasi dosa mereka untuk menjauhkan jiwa-jiwa dari-Nya.

Sabtu, 02 September 2023 Hari Biasa Pekan XXI

 
Sabtu, 02 September 2023
Hari Biasa Pekan XXI

“Hiaslah rumahmu sebaik-baiknya, tetapi ingatlah juga si miskin.” (St. Yohanes Krisostomus)

Antifon Pembuka (Yoh 13:34)

Perintah baru Kuberikan kepadamu, yaitu supaya kamu saling menaruh cinta kasih, sebagaimana Aku menaruh cinta kasih kepadamu.

Doa Pagi

Allah Bapa Maha Pengaish, semua orang Kauberi kesempatan untuk menaruh cinta kasih. Kami mohon, semoga anugerah itu dapat berkembang dengan suburnya pada kami, sehingga dengan demikian dunia ini menjadi tempat penuh dengan cinta kasih. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
  
Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada umat di Tesalonika (1Tes 4:9-11)
 
"Kalian belajar kasih mengasihi dari Allah."
 
Saudara-saudara, tentang kasih persaudaraan, kiranya tidak perlu aku menulis kepadamu. Sebab kalian sendiri telah belajar kasih mengasihi dari Allah. Hal itu kalian amalkan juga terhadap semua saudara di seluruh wilayah Makedonia. Tetapi kami menasihati kalian, Saudara-saudara, agar kalian lebih sungguh-sungguh lagi mengamalkannya. Dan anggaplah sebagai suatu kehormatan untuk hidup tenang, untuk mengurus persoalan-persoalan sendiri dan bekerja dengan tangan, sebagaimana telah kami pesankan kepada kalian.
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kesabaran


 
 Kesabaran mungkin bersifat eksternal atau internal. Keduanya merupakan aspek penting dari kebajikan yang sama. Kesabaran eksternal terdiri dari menahan diri dari ledakan kemarahan dan komentar-komentar sarkastik – singkatnya, dari semua kata-kata dan tindakan yang dapat menyinggung orang lain. Sangat mudah untuk bersabar ketika urusan kita berjalan lancar dan semua orang bersikap baik kepada kita. Lain halnya bila kita menghadapi kesulitan atau mendapati diri kita diremehkan atau dihina. Sulit untuk tetap berdiam diri ketika harga diri kita telah terluka, dan dibutuhkan keutamaan seorang suci untuk mampu tersenyum pada para penyiksa kita. St. Fransiskus de Sales memerlukan konflik spiritual selama bertahun-tahun sebelum dia mencapai kesempurnaan seperti ini.

Sejauh mana kita bisa mengklaim telah berhasil memperoleh kebajikan ini? Kita harus selalu ingat bahwa ledakan temperamental tidak pantas dilakukan oleh makhluk rasional. Satu-satunya tindakan yang tepat ketika kita tersinggung adalah menyatakan kasus kita dengan jelas dan tenang, meskipun secara umum akan lebih heroik jika kita tetap diam. Ketidaksabaran adalah sia-sia karena tidak dapat memperbaiki keadaan, dan sering kali merugikan karena membuat kita kesal dan hanya menghasilkan kepahitan. Terlebih lagi, tindakan ketidaksabaran adalah sumber contoh buruk bagi orang lain. “Siapa lekas naik darah,” kata Kitab Suci, “berlaku bodoh.” (Ams. 14:17) ”Orang yang sabar,” tambahnya, ”sangat berakal sehat, tetapi orang yang cepat marah memperlihatkan kebodohan pada puncaknya.”

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy