Seringkali, ketika kekerasan nafsu kita mengancam untuk mengalahkan seluruh kekuatan perlawanan kita, kita tergoda untuk berkata: “Tuhan, aku tidak mampu; aku tidak bisa melangkah lebih jauh. Mengapa Engkau tidak membantuku? Mengapa Engkau meninggalkanku?” Ini adalah tipuan iblis untuk membuat kita menyerah, untuk membuat kita percaya bahwa Tuhan telah meninggalkan kita dan bahwa mau tidak mau kita harus menyerah pada godaan.
Ini adalah siasat terakhir iblis ketika dia menyadari bahwa dia tidak dapat membujuk kita dengan cara lain apa pun. Namun Tuhan menyampaikan kepada kita teguran yang ditujukan kepada Santo Petrus yang, ketika berjalan di atas air, ragu sejenak, dan kemudian merasa dirinya tenggelam. “Hai kamu yang kurang beriman, mengapa kamu ragu-ragu?” (Mat. 14:31) Dalam situasi seperti ini, kita harus memperkuat iman, kasih, dan pengabdian kita kepada Yesus Kristus. Kemudian Tuhan akan mengulurkan tangan pertolongan-Nya kepada kita seperti yang Dia lakukan kepada Petrus. Dia akan memberi kita ketenangan rohani yang hanya dapat diberikan oleh kasih karunia dan ketabahan Kristiani.