Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Pengorbanan Kristus


;;;

 
 Inkarnasi Tuhan sudah cukup untuk menyelamatkan kita. Sudah cukup bagi Tuhan yang menjadi manusia untuk mempersembahkan diri-Nya kepada Tuhan demi penebusan kita dalam satu tindakan kasih. Setiap tindakan Yesus, Allah-manusia, mempunyai nilai tak terhingga dan oleh karena itu cukup untuk dipersembahkan kepada Bapa sebagai pemuasan tak terbatas atas segala dosa kita.

Namun jika Yesus ingin menunjukkan dengan lebih jelas kasih-Nya yang besar kepada kita, Dia bisa saja mempersembahkan penderitaan-Nya sebagai seorang anak di dalam gua yang dingin di Betlehem, ketika Dia berbaring sambil merintih di atas tempat tidur jerami yang kumuh. Dia bisa saja mempersembahkan dukacita pengasingannya di Mesir, Dia bisa saja mempersembahkan setetes Darah Berharga-Nya pada saat upacara penyunatan. Dia bisa saja menawarkan kesulitan-kesulitan dan kekurangan-kekurangan dari kehidupan kerja-Nya yang sederhana di Nazareth, atau pengerahan tenaga yang melelahkan dalam perjalanan kerasulan-Nya. Semua ini sudah lebih dari cukup untuk melakukan penebusan kepada Bapa ilahi atas segala dosa umat manusia, untuk menebus kita dari iblis, dan untuk memulihkan rahmat dan kasih Tuhan kepada kita. Namun di dalam Tuhan segala sesuatunya tidak terbatas. Kasih-Nya tidak ada batasnya. “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu,” perintah-Nya kepada manusia, “dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu, dan dengan segenap akal budimu, dan sesamamu seperti dirimu sendiri.” Namun, Dia sendiri melakukan jauh lebih banyak daripada ini. Yesus tidak puas hanya dengan mengasihi kita, saudara-saudara-Nya melalui pengangkatan, seperti Dia mengasihi diri-Nya sendiri, namun Dia ingin mengasihi kita “lebih dari Dia mengasihi diri-Nya sendiri. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya.” kata-Nya. (Yohanes 15:13) Inilah yang Dia sendiri lakukan. Meskipun kita berdosa, Dia menyebut kita sahabat. "Kamu adalah sahabat-Ku." (Yohanes 15:14) Karena kasih kepada kita, Dia menyerahkan diri-Nya sepenuhnya. Dia mengeluarkan keringat darah di Taman Getsemani; Dia dikhianati oleh Yudas, ditolak oleh Petrus, dan ditinggalkan oleh para Rasul; Dia diikat seperti penjahat, dihina, dicambuk, dimahkotai duri, dihukum mati, dan dibebani dengan salib; akhirnya, ketika Dia tiba di Golgota, Dia dipakukan di tiang gantungan, di mana Dia mencurahkan Darah-Nya yang Berharga dan memberikan hidup-Nya demi penebusan kita. Begitulah besarnya kasih Yesus yang tak terbatas kepada kita.

Orang Kudus hari ini: 13 September 2023 St. Yohanes Krisostomus

Public Domain
 
 Hari ini, Gereja memperingati St. Yohanes Krisostomus, yang merupakan Uskup Agung Konstantinopel. Ia dilahirkan dalam sebuah keluarga Romawi yang kafir, dan menjadi seorang yang berpindah keyakinan pada awal masa dewasanya, dibesarkan dengan baik secara akademis dan intelektual, dan pada akhirnya untuk sementara waktu, ia berusaha untuk meninggalkan dunia dan mencari Tuhan melalui pertapaan yang sangat mendalam. Ia menjauhi hal-hal duniawi yang berlebihan dan berusaha belajar lebih banyak tentang Tuhan sambil memperdalam pengetahuan dan pemahamannya tentang Kitab Suci. Pada akhirnya, kefasihan dan karismanya, kesalehan dan kesuciannya membuat dia dihormati oleh banyak orang di dunia Kristen, terkenal karena homilinya yang sangat inspiratif dan terus terang yang menyentuh hati dan pikiran banyak orang, dan membawa banyak dari mereka kepada iman.

Rabu, 13 September 2023 Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

 


Rabu, 13 September 2023
Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja

“Allah telah mendirikan Gereja seperti pelabuhan di tepi laut, agar kamu dapat berlindung dari pusaran kekhawatiran dan menemukan kedamaian dan ketenangan” – St. Yohanes Krisostomus

Antifon Pembuka (Yeh 34:11,23-24)


Tuhan bersabda, "Aku memperhatikan domba-domba-Ku, mengangkat seorang gembala sebagai pemimpin, dan Aku, Tuhan sendiri, menjadi Allah mereka."


Doa Pagi 


Allah Bapa, keteguhan umat, Engkau telah menganugerahkan kefasihan lidah kepada uskup-Mu Santo Yohanes Krisostomus, dan menguatkannya ketika dianiaya. Semoga kami dibimbing oleh pengajarannya dan dikuatkan oleh contoh ketabahan hatinya. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
  
Karya: thanasus/istock.com

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Kolose (3:1-11)
     
  
"Kalian telah mati bersama Kristus, maka matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi."
     
Saudara-saudara, kalian telah dibangkitkan bersama Kristus. Maka carilah perkara yang di atas, di mana Kristus berada, duduk di sisi kanan Allah. Pikirkanlah perkara yang di atas, bukan yang di bumi. Sebab kalian telah mati, dan hidupmu tersembunyi bersama dengan Kristus dalam Allah. Kristuslah hidup kita. Apabila Dia menyatakan diri kelak, kalian pun akan menyatakan diri bersama dengan Dia dalam kemuliaan. Karena itu matikanlah dalam dirimu segala yang duniawi, yaitu percabulan, kenajisan, hawa nafsu, nafsu jahat dan juga keserakahan, yang sama dengan penyembahan berhala. Semuanya itu mendatangkan murka Allah. Dahulu kalian juga melakukan hal-hal itu ketika kalian hidup di dalamnya. Tetapi sekarang buanglah semuanya ini yaitu marah, geram, kejahatan, fitnah dan kata-kata kotor yang keluar dari mulutmu. Janganlah kalian saling menipu lagi, karena kalian telah menanggalkan manusia lama beserta kelakuannya, dan telah mengenakan manusia baru yang terus-menerus diperbaharui untuk memperoleh pengetahuan yang benar menurut gambar Penciptanya. Dalam keadaan yang baru itu tiada lagi orang Yunani atau Yahudi, yang bersunat atau tak bersunat, orang Barbar atau orang Skit, budak atau orang merdeka; yang ada hanyalah Kristus di dalam semua orang.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Misteri Inkarnasi

 

 
 Melalui Inkarnasi, Tuhan datang kepada manusia agar manusia dapat kembali kepada Tuhan. Tuhan menciptakan manusia dengan tindakan kasih untuk menunjukkan dan menyebarkan kebaikan-Nya yang tak terbatas. Namun hubungan cinta ini dirusak oleh dosa. Kasih menjadi ketakutan di pihak manusia, dan menjadi keadilan di pihak Tuhan.

Akan tetapi, kasih Tuhan tidak terbatas dan tidak dapat dikurangi. Segera setelah manusia jatuh, Allah berjanji kepada nenek moyang kita yang pertama bahwa Dia sendiri yang akan datang untuk menyelamatkan mereka. Segera setelah manusia kehilangan jubah putih kasih karunia, Tuhan dengan penuh belas kasihan berjanji bahwa Dia akan datang untuk memulihkannya. Tapi bagaimana caranya? Dia bisa saja mengutus malaikat untuk menuntun orang yang bersalah itu kembali ke kandangnya dan mengajarinya jalan kebajikan yang menuntun ke Surga. Itu akan menjadi tindakan kasih dan belas kasihan yang luar biasa. Namun malaikat adalah makhluk yang terbatas, sedangkan kasih Tuhan tidak ada batasnya. Oleh karena itu Dia tidak puas mengirimkan malaikat.

Selasa, 12 September 2023 Hari Biasa Pekan XXIII

 

Selasa, 12 September 2023
Hari Biasa Pekan XXIII
   
“Janganlah mencintai dunia atau pun barang-barang duniawi, sebab dunia ini akan segera berlalu” (St. Nikolaus Tolentino)
        
Antifon Pembuka (Kol 2:6-7)

Kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah hidup kalian tetap di dalam Dia. Hendaklah kalian berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia.

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Mahabaik, ajarilah kiranya kami beriman, dan bangunlah kami menjadi Gereja-Mu, yang berdiri di atas batu sendi, pemersatu kami semua dan menjadi kedamaian kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.       
           
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Kolose (2:6-15)
      
"Allah telah menghidupkan kamu bersama dengan Kristus, sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita."
  
Saudara-saudara, kalian telah menerima Kristus Yesus, Tuhan kita. Karena itu hendaklah kalian tetap hidup bersatu dengan Dia. Hendaklah kalian berakar dalam Dia dan dibangun di atas Dia. Hendaklah kalian bertambah teguh dalam iman yang telah diajarkan kepada kalian. Hendaklah hatimu melimpah dengan syukur. Hati-hatilah, jangan sampai ada orang yang menawan kalian dengan filsafat kosong dan palsu, menurut ajaran turun-temurun dan roh-roh dunia, tetapi tidak menurut Kristus. Sebab seluruh kepenuhan Allah secara jasmaniah diam dalam Kristus, dan dalam Dia kalian pun memperoleh kepenuhan. Dialah kepala semua pemerintah dan penguasa. Dalam Dialah kalian telah disunat, bukan dengan sunat yang telah dilakukan oleh manusia, tetapi dengan sunat Kristus, yang wujudnya adalah penanggalan tubuh yang berdosa. Sebab kalian telah dikuburkan bersama Kristus dalam pembaptisan dan dibangkitkan bersama Dia oleh kepercayaanmu akan karya kuasa Allah, yang telah membangkitkan Kristus dari orang mati. Dahulu kalian mati karena pelanggaranmu dan karena tak bersunat secara lahiriah. Tetapi kini Allah menghidupkan kalian bersama Kristus sesudah Ia mengampuni segala pelanggaran kita. Surat utang yang oleh ketentuan hukum mendakwa dan mengancam kita, telah dihapuskan-Nya dan ditiadakan-Nya dengan memakukannya pada kayu salib. Kristus telah melucuti pemerintah dan penguasa-penguasa dan menjadikan mereka tontonan umum dalam pawai kemenangan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan, do = g, 2/4, PS 836
Ref. Segala bangsa bertepuk tanganlah berpekiklah untuk Allah raja semesta.
Ayat. (Mzm 145:1-2.8-9.10-11; Ul:1)
1. Aku hendak mengagungkan Dikau, ya Allah, ya Rajaku, aku hendak memuji nama-Mu untuk selama-lamanya. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, dan memuliakan nama-Mu untuk selama-lamanya.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap segala yang dijadikan-Nya.
3. Segala yang Kaujadikan akan bersyukur kepada-Mu, ya Tuhan, dan orang-orang yang Kaukasihi akan memuji Engkau. Mereka akan mengumumkan kemuliaan kerajaan-Mu, dan akan membicarakan keperkasaan-Mu.

Bait Pengantar Injil, do = f, 2/4, PS 961
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.
Ayat. Kalian telah Kupilih dari dunia dan Kutetapkan agar pergi dan berbuah, dan buahmu tinggal tetap.   
  
Inilah Injil Suci menurut Lukas (6:12-19)
  
"Semalam-malaman Yesus berdoa, lalu Ia memilih dua belas orang, yang disebut-Nya rasul."
 
Sekali peristiwa Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam-malaman Ia berdoa kepada Allah. Keesokan harinya, ketika hari siang, Ia memanggil murid-murid-Nya dan memilih dari antara mereka dua belas orang yang disebut-Nya rasul. Mereka itu ialah: Simon, yang diberi-Nya nama Petrus, Andreas, saudara Simon, Yakobus dan Yohanes, Filipus dan Bartolomeus, Matius dan Tomas, Yakobus anak Alfeus, dan Simon yang disebut orang Zelot, Yudas anak Yakobus dan Yudas Iskariot.yang kemudian menjadi pengkhianat. Lalu Yesus turun bersama mereka dan berhenti pada suatu tempat yang datar. Di situ berkumpul sejumlah besar murid-murid-Nya dan banyak orang lain yang datang dari seluruh Yudea dan dari Yerusalem, dan dari daerah pantai Tirus dan Sidon. Mereka datang untuk mendengarkan Dia dan untuk disembuhkan dari penyakit mereka: juga mereka yang kerasukan roh-roh jahat mendapat kesembuhan. Dan orang banyak itu berusaha menjamah Dia, sebab dari pada-Nya keluar suatu kuasa, dan semua orang itu disembuhkan-Nya.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
 


Renungan


Apa panggilan Tuhan dalam hidup Anda? Ketika Yesus memulai misi-Nya, Dia memilih dua belas orang untuk menjadi teman dan rasul-Nya. Dalam pemilihan kedua belas murid tersebut, kita melihat ciri khas pekerjaan Tuhan: Yesus memilih orang-orang yang sangat biasa. Mereka adalah non-profesional, yang tidak memiliki kekayaan atau kedudukan. Mereka dipilih dari masyarakat biasa yang melakukan hal-hal biasa, tidak memiliki pendidikan khusus, dan tidak memiliki keunggulan sosial. Yesus menginginkan orang-orang biasa yang dapat menerima suatu tugas dan melakukannya dengan sangat baik. Dia memilih orang-orang ini, bukan karena siapa mereka, tetapi karena mereka mampu menjadi apa di bawah arahan dan kekuasaannya.
   
Ketika Tuhan memanggil kita untuk melayani, kita tidak boleh bermalas-malasan karena kita berpikir bahwa kita hanya mempunyai sedikit atau tidak ada apa pun untuk diberikan. Tuhan mengambil apa yang dapat ditawarkan oleh orang-orang biasa, seperti kita, dan menggunakannya untuk kebesaran dalam kerajaan-Nya. Apakah ada sesuatu yang menghalangi Anda untuk memberikan diri Anda sepenuhnya kepada Tuhan?
  
Ke mana pun Yesus pergi, orang-orang datang kepada-Nya karena mereka telah mendengar segala hal yang dilakukannya. Mereka lapar akan Tuhan dan menginginkan kesembuhan dari penderitaan mereka. Dengan iman mereka mendesak Yesus untuk menjamahnya. Ketika mereka melakukannya, kuasa datang dari Yesus dan mereka disembuhkan. Bahkan setan pun gemetar di hadapan Yesus dan pergi karena teguran-Nya.

Yesus menawarkan kebebasan dari kuasa dosa dan penindasan kepada semua orang yang mencari Dia dengan iman yang penuh pengharapan. Ketika Anda mendengar firman Tuhan dan merenungkan semua yang Yesus lakukan, bagaimana tanggapan Anda? Dengan keraguan atau dengan keyakinan yang penuh harap? Dengan skeptisisme atau dengan keyakinan penuh? Mintalah Tuhan untuk meningkatkan iman Anda pada kuasa dan kasih karunia-Nya yang menyelamatkan.

     Tuhan Yesus Kristus, Engkau adalah Putra Allah dan Juruselamat dunia. Nyalakan hatiku dengan cinta yang membara untuk-Mu dan dengan keyakinan yang penuh pengharapan akan kekuatan penyelamatan-Mu. Ambillah hidupku dan semua yang kumiliki sebagai persembahan cinta untuk-Mu, yang adalah segalanya bagiku. Amin.


Antifon Komuni (Luk 6:12)
 
Yesus mendaki sebuah bukit untuk berdoa. Semalam suntuk Ia berdoa kepada Allah.  


Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Misteri Inkarnasi 
 
Baca renungan khusus untuk Peringatan Nama Tersuci Maria di lumenchristi.id silakan klik tautan ini
 
Doa Malam

Ya Bapa, berilah kami pada malam ini istirahat yang menyegarkan badan. Antarlah kami kepada hari yang baru dan esok hari kami dapat bangun dengan semangat yang segar untuk meneruskan pengabdian kepada-Mu dan sesama. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami. Amin.
   
RENUNGAN PAGI

Bacaan Harian: 11 - 17 September 2023

Senin, 11 September 2023: Hari Biasa Pekan XXIII (H).
Kol. 1:24-2:3; Mzm. 62:6-7,9; Luk. 6:6-11. 

Selasa, 12 September 2023: Hari Biasa Pekan XXIII (H). 
Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17. 

Rabu, 13 September 2023: Peringatan Wajib St. Yohanes Krisostomus, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Kol. 3:1-11; Mzm. 145:2-3,10-11,12-13ab; Luk. 6:20-26.
 
Kamis, 14 September 2023: Pesta Pemuliaan Salib Suci (P).
Bil. 21:4-9; Mzm. 78:1-2,34-35,36-37,38; Flp. 2:6-11; Yoh. 3:13-17. 

Jumat, 15 September 2023: Peringatan Wajib Santa Perwan Maria Berdukacita (P).
Ibr. 5: 7-9; Mzm 31:2-3a,3b-4,5-6,15-16, 20; Yoh. 19:25-27 atau Luk. 2:33-35.

Sabtu, 16 September 2023:   Peringatan Wajib St. Kornelius, Paus dan St. Siprianus (M).
1Tim. 1:15-17; Mzm. 113:1-2,3-4,5a,6-7; Luk. 6:43-49.

Minggu, 17 September 2023: Hari Minggu Biasa XXIV (H).
Sir. 27:30 - 28:9; Mzm. 103:1-2,3-4,9-10,11-12; Rm. 14:7-9; Mat. 18:21-35. 
 

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Tuhan Pencipta semesta alam

Gambar oleh Gerd Altmann dari Pixabay
 
 
Tuhan itu sempurna tanpa batas dalam diri-Nya dan oleh karena itu tidak memerlukan makhluk ciptaan untuk kebahagiaan kekal-Nya. Dia mengenal diri-Nya sepenuhnya; dan tindakan mengetahui ini tidak bersifat sementara, melainkan substansial dan abadi. Ini adalah gambaran sempurna dari Roh-Nya sendiri, Sabda yang mengungkapkan Ketakterbatasan Ilahi-Nya.

Mengenal diri-Nya dalam kedalaman kebenaran, keindahan, dan kebaikan-Nya yang tak terhingga, secara alamiah Tuhan mengasihi diri-Nya sendiri. Kasih ini, yang juga hakikat dan kekal, adalah Roh Kudus, yang tidak hanya keluar dari Bapa, tetapi juga dari Sabda, karena Allah mengasihi diri-Nya sendiri karena Ia mengenal diri-Nya secara sempurna. Kebahagiaan Tuhan, sebagaimana ditulis oleh St. Gregorius Nazianze, bukanlah sebuah kebahagiaan yang berdiri sendiri. Di dalam diri-Nya Ia mempunyai Sabda, Putra-Nya yang sehakikat, yang di dalamnya terpancar kesempurnaan sifat-Nya, dan kepada-Nya Ia mengulangi dari kekekalan: “Anak-Ku engkau! Engkau telah Kuperanakkan pada hari ini.” (Mzm. 2:7) Terlebih lagi, dalam tindakan yang sama pentingnya dan tak terbatas, Dia mencurahkan kasih-Nya, Roh Kudus. Karena Dia berbahagia dan sempurna tanpa batas dalam diri-Nya, Tuhan ingin mewujudkan kesempurnaan-Nya dan menyampaikan kebahagiaan-Nya kepada orang lain. Menurut St Thomas, satu-satunya alasan mengapa Tuhan menciptakan adalah untuk mewujudkan kemuliaan-Nya dan berbagi kebahagiaan-Nya. Oleh karena itu, penciptaan adalah tindakan kasih. “Aku mengasihi engkau dengan kasih yang kekal, sebab itu Aku melanjutkan kasih setia-Ku kepadamu.” (Yer. 31:3) “Tuhan,” kata St. Irenaeus, “menciptakan manusia bukan karena Dia membutuhkannya, tetapi karena Dia ingin memiliki makhluk yang dapat Dia curahkan karunia-Nya.” Itulah sebabnya Kitab Suci mengatakan kepada kita bahwa “TUHAN membuat segala sesuatu untuk tujuannya masing-masing.” (Amsal 16:4)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy