|
SiouxFall Diocese |
Minggu, 24 September 2023
Hari Minggu Biasa XXV
Iri hati adalah satu dosa pokok. Ia berarti bahwa orang
kecewa karena yang lain mendapat untung, dan menghendaki secara tidak
terbatas, untuk memiliki sendiri hartanya atas cara yang tidak adil.
Siapa yang menginginkan yang jahat bagi sesamanya, melakukan dosa
berat.Santo Agustinus melihat di dalam iri hati "dosa setani" (catech.
4:8). "Dari iri hati muncullah kedengkiah, fitnah, hujah, kegirangan
akan kesengsaraan sesama, dan menyesalkan keberuntungannya" (Gregorius
Agung., mor. 31,45). (Katekismus Gereja Katolik, 2539)
Antifon Pembuka (lih. Mzm 37:39,40,28)
Akulah keselamatan umat, Sabda Tuhan. Aku akan mendengarkan seruannya
dalam segala kesulitan. Aku akan tetap menjadi Tuhan mereka sepanjang
masa.
I am the salvation of the people, says the Lord. Should they cry to me
in any distress, I will hear them, and I will be their Lord for ever.
Salus populi ego sum, dicit Dominus: de quacumque tribulatione
clamaverint ad me, exaudiam eos: et ero illorum Dominus in perpetuum.
Doa Pagi
Ya Allah, segala ketetapan hukum-Mu yang kudus Engkau rangkum dalam
hukum kasih kepada-Mu dan kepada sesama. Semoga dengan menaati
perintah-perintah-Mu, kami dapat sampai ke hidup yang kekal. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Kitab Yesaya (55:6-9)
"Rancangan-Ku bukanlah rancanganmu."
Carilah Tuhan selama Ia berkenan ditemui; berserulah kepada-Nya selama
Ia dekat! Baiklah orang fasik meninggalkan jalannya, dan orang jahat
meninggalkan rancangannya. Baiklah ia kembali kepada Tuhan, maka Tuhan
akan mengasihaninya; baiklah ia kembali kepada Allah kita, sebab Ia
memberi pengampunan dengan limpah. “Sebab rancangan-Ku bukanlah
rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku,” demikian firman Tuhan.
Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah jalan-Ku menjulang di
atas jalanmu, dan rancangan-Ku di atas rancanganmu.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Mazmur Tanggapan, do = d, 4/4, PS 816
Ref. Tuhan dekat pada setiap orang yang berseru kepada-Nya.
Atau Tuhan mendengarkan doa orang beriman.
Ayat. (Mzm 145:2-3.8-9.17-18; Ul: lh.18a)
1. Setiap hari aku hendak memuji Engkau, ya Allah, dan memuliakan
nama-Mu untuk selama-lamanya. Besarlah Tuhan dan sangat terpuji;
kebesaran-Nya tidak terselami.
2. Tuhan itu pengasih dan penyayang, panjang sabar dan besar kasih
setia-Nya. Tuhan itu baik kepada semua orang, penuh rahmat terhadap
segala yang dijadikan-Nya.
3. Tuhan itu adil dalam segala jalan-Nya dan penuh kasih setia dalam
segala perbuatan-Nya. Tuhan itu dekat pada setiap orang yang berseru
kepada-Nya, pada setiap orang yang berseru kepada-Nya dalam kesetiaan.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Filipi (1:20c-24.27a)
"Bagiku hidup adalah Kristus."
Saudara-saudara, dengan nyata Kristus dimuliakan di dalam tubuhku, baik
oleh hidupku, maupun oleh matiku. Karena bagiku hidup adalah Kristus,
dan mati adalah keuntungan. Tetapi jika aku harus hidup di dunia ini,
itu berarti bagiku bekerja memberi buah. Jadi mana yang harus kupilih,
aku tidak tahu. Aku didesak dari dua pihak: Aku ingin pergi dan diam
bersama-sama dengan Kristus ini memang jauh lebih baik; tetapi demi kamu
lebih berguna aku tinggal di dunia ini. Maka hendaklah hidupmu
berpadanan dengan Injil Kristus.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Bait Pengantar Injil, do = a, 4/4, PS 962
Ref. Alleluya, alleluya, alleluya, alleluya
Ayat. (Kis 16:14b)
Bukalah hati kami, ya Tuhan, sehingga kami memperhatikan Sabda Putra-Mu
Inilah Injil Suci menurut Matius (20:1-16a)
"Iri hatikah engkau karena Aku murah hati?"
Sekali peristiwa Yesus mengemukakan perumpamaan berikut kepada
murid-murid-Nya, “Hal Kerajaan Surga itu sama seperti seorang tuan rumah
yang pagi-pagi benar keluar mencari pekerja untuk kebun anggurnya.
Setelah sepakat dengan para pekerja mengenai upah sedinar sehari, ia
menyuruh mereka ke kebun anggurnya. Kira-kira pukul sembilan pagi ia
keluar pula, dan dilihatnya ada orang-orang lain menganggur di pasar.
Katanya kepada mereka, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku, dan aku
akan memberimu apa yang pantas.’ Dan mereka pun pergi. Kira-kira pukul
dua belas dan pukul tiga sore ia keluar pula, dan berbuat seperti tadi.
Kira-kira pukul lima sore ia keluar lagi dan mendapati orang-orang lain
pula; lalu katanya kepada mereka, ‘Mengapa kamu menganggur saja di sini
sepanjang hari?’ jawab mereka, ‘Tidak ada orang yang mengupah kami’.
Kata orang itu, ‘Pergi jugalah kamu ke kebun anggurku’. Ketika hari
sudah malam, berkatalah tuan itu kepada mandornya, ‘Panggillah sekalian
pekerja itu dan bayarlah upahnya, mulai dari yang masuk terakhir sampai
kepada yang masuk terdahulu’. Maka datanglah mereka, mulai yang bekerja
kira-kira pukul lima sore, dan mereka masing-masing menerima satu dinar.
Kemudian datanglah mereka yang masuk terdahulu. Mereka mengira akan
mendapat lebih besar. Tetapi mereka pun menerima masing-masing satu
dinar juga. Ketika menerimanya, mereka bersungut-sungut kepada tuan itu,
katanya, ‘Mereka yang masuk paling akhir ini hanya bekerja satu jam,
dan engkau menyamakan mereka dengan kami yang sehari suntuk bekerja
berat dan menanggung panas terik matahari’. Tetapi tuan itu menjawab
salah seorang dari mereka, ‘Saudara, aku tidak berlaku tidak adil
terhadapmu. Bukankah kita telah sepakat sedinar sehari? Ambillah
bagianmu dan pergilah! Aku mau memberikan kepada orang yang masuk
terakhir ini sama seperti kepadamu. Tidakkah aku bebas mempergunakan
milikku menurut kehendak hatiku? Atau iri hatikah engkau karena aku
murah hati?’ Demikianlah orang yang terakhir akan menjadi yang terdahulu
dan yang terdahulu menjadi yang terakhir.
Verbum Domini
(Demikianlah Sabda Tuhan)
U. Laus tibi Christe
(U. Terpujilah Kristus)
Renungan
Apa yang dapat kita ketahui dari pekerjaan dan upah, kesejahteraan dan pengangguran tentang Kerajaan Allah? Dalam perumpamaan para pekerja di kebun anggur kita melihat kemurahan hati dan belas kasihan Tuhan yang luar biasa (Matius 20:1-16). Ada tragedi besar dalam pengangguran, kehilangan pekerjaan, dan ketidakmampuan untuk mendapatkan penghasilan yang cukup untuk hidup dan menghidupi diri sendiri atau keluarga. Pada zaman Yesus, para pekerja harus menunggu setiap hari di pasar sampai seseorang mempekerjakan mereka untuk pekerjaan sehari-hari. Tidak ada pekerjaan pada hari itu biasanya berarti tidak ada makanan di meja keluarga. Para buruh yang bekerja sepanjang hari dan menerima upahnya mengeluh bahwa majikannya membayar upah yang sama kepada buruh sore hari. Sang majikan, tentu saja, mempekerjakan mereka pada sore hari agar mereka tidak pulang tanpa bayaran dan kelaparan.
Tuhan bermurah hati membuka pintu Kerajaan-Nya bagi semua orang yang mau masuk, baik mereka yang telah bekerja seumur hidup untuknya maupun mereka yang datang pada saat-saat terakhir. Meskipun imbalannya sama, motif kerja seseorang dapat membuat perbedaan besar. Beberapa bekerja hanya untuk mendapatkan imbalan. Mereka hanya akan melakukan upaya sebanyak yang mereka pikir akan mereka dapatkan kembali. Yang lain bekerja karena cinta dan kegembiraan demi mendapat kesempatan bekerja dan melayani orang lain. Tuhan Yesus memanggil kita masing-masing untuk melayani Tuhan dan Kerajaan-Nya dengan sukacita dan semangat serta melayani sesama kita dengan semangat kemurahan hati.
Tuhan Yesus ingin memenuhi kita masing-masing dengan kuasa dan kekuatan Roh Kudus agar kita dapat menghasilkan buah kerajaan Allah yang besar (buah damai sejahtera, sukacita, kebenaran dan kasih) dan juga membawa buah Kerajaan-Nya kepada kita, tetangga kita juga. Kita bekerja bagi Tuhan untuk memberinya pujian, kehormatan, dan kemuliaan. Dan kami bekerja untuk sesama kami demi kesejahteraan mereka dengan semangat cinta kasih dan kasih sayang yang sama seperti yang telah Tuhan tunjukkan kepada kami.
Rasul Paulus mengingatkan kita, “Apapun juga yang kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan bukan untuk manusia. Kamu tahu, bahwa dari Tuhanlah kamu akan menerima bagian yang ditentukan bagimu sebagai upah. Kristus adalah tuan dan kamu hamba-Nya.” (Kolose 3:23-24 ). Apakah Anda melaksanakan tugas dan tanggung jawab Anda sehari-hari dengan gembira dan tekun demi Tuhan? Dan apakah Anda memberi dengan murah hati kepada orang lain, khususnya kepada mereka yang membutuhkan perhatian dan dukungan Anda?
Tuhan Yesus, penuhi aku dengan Roh Kudus-Mu agar aku bisa melayani Engkau dengan sukacita dan melayani sesamaku dengan rela dan hati yang murah hati, bukan mencari berapa banyak yang bisa kudapat, tapi mencari berapa banyak yang bisa kuberikan. Amin. (RENUNGAN PAGI)
Antifon Komuni (Mzm 119:4-5)
Engkau telah menyampaikan titah-Mu, supaya ditepati dengan
sungguh-sungguh. Semoga tetaplah jalan hidupku, untuk melaksanakan
ketetapan-Mu.
You have laid down your precepts to be carefully kept; may my ways be firm in keeping your statutes.