Senin, 09 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXVII
Kehidupan batin seorang imam Katolik ditentukan oleh janji-janjinya,
yang dimotivasi oleh iman dan cinta kasih, untuk hidup murni sebagai
seorang selibat dan menaati uskup. Melanggar janji-janji tersebut
menghancurkan panggilannya dan melukai Gereja. – Francis Cardinal
George, OMI., Kardinal dan Uskup Agung Chicago, dalam suratnya yang
berisi informasi penonaktifan terhadap seorang imam Katolik yang
mengajarkan ajaran yang menyimpang.
Antifon Pembuka (Luk 10:27)
Kasihilah Tuhan Allahmu, dengan segenap hati dan segenap jiwamu, dengan
segenap kekuatan dan segenap akal budimu. Dan kasihilah sesamamu manusia
seperti dirimu sendiri.
Doa Pagi
Allah Bapa kami yang Maharahim, belas kasih Kaujadikan pertanda
kehadiran-Mu di tengah-tengah kami. Kami mohon, hadirlah pula di antara
orang-orang yang saling memaafkan dan saling melayani dengan hati yang
tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
|
"Kaca Patri Agnus Dei - ditemukan di Katedral Florence (Basilica di Santa Maria del Fiore), Italia" Credit: mammuth/istock.com | |
Bacaan dari Nubuat Yunus (1:1-2; 2:1-2.11)
"Yunus siap melarikan diri dari hadapan Tuhan."
Datanglah sabda Tuhan kepada Yunus bin Amitai demikian, “Bangunlah,
pergilah ke Niniwe, kota yang besar itu, dan berserulah terhadap mereka,
sebab kejahatannya telah sampai kepada-Ku.” Tetapi Yunus bersiap untuk
melarikan diri ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Ia pergi ke Yafo, dan
di sana mendapat sebuah kapal, yang akan berangkat ke Tarsis. Ia
membayar biaya perjalanannya lalu naik kapal itu untuk berlayar
bersama-sama dengan mereka ke Tarsis, jauh dari hadapan Tuhan. Tetapi
Tuhan menurunkan angin ribut ke laut; lalu terjadilah badai besar
sehingga kapal itu hampir-hampir terpukul hancur. Awak kapal menjadi
takut; masing-masing berteriak kepada allahnya, dan mereka membuang
segala muatan ke dalam laut untuk meringankan kapal. Tetapi Yunus telah
turun ke dalam ruang kapal yang paling bawah, dan berbaring di situ,
lalu tertidur dengan nyenyak. Datanglah nahkoda mendapatkannya sambil
berkata, “Bagaimana mungkin engkau tidur begitu nyenyak? Bangunlah,
berserulah kepada Allahmu, barangkali Allahmu itu akan mengindahkan
kita, sehingga kita tidak binasa.” Lalu berkatalah mereka satu sama
lain, “Marilah kita buang undi, supaya kita tahu, karena siapa kita
ditimpa malapetaka ini.” Mereka lalu membuang undi, dan Yunuslah yang
kena. Maka berkatalah mereka kepadanya, “Beritahu kami, karena siapa
kita ditimpa malapetaka ini. Apa pekerjaanmu dan dari mana engkau
datang? Manakah negerimu dan dari bangsa manakah engkau?” Sahut Yunus
kepada mereka, “Aku ini seorang Ibrani. Aku takwa pada Tuhan, Allah yang
menguasai langit, yang telah menjadikan laut dan daratan.” Orang-orang
itu menjadi sangat takut, lalu berkata kepadanya, “Apa yang telah
kauperbuat?” Sebab orang-orang itu tahu, bahwa ia telah melarikan diri,
jauh dari hadapan Tuhan. Hal itu telah diberitahukannya kepada mereka.
Bertanyalah mereka, “Akan kami apakan dikau, supaya laut menjadi reda
dan tidak menyerang kami lagi? Sebab laut semakin bergelora.” Sahut
Yunus kepada mereka, “Angkatlah aku dan campakkanlah aku ke dalam laut,
maka laut akan menjadi reda dan tidak menyerang kalian lagi. Sebab aku
tahu, karena akulah badai besar ini menyerang kalian.” Lalu berdayunglah
orang-orang itu dengan sekuat tenaga untuk membawa kapal itu kembali ke
darat, tetapi mereka tidak sanggup, sebab laut semakin bergelora
menyerang mereka. Lalu berserulah mereka kepada Tuhan, katanya, “Ya
Tuhan, janganlah kiranya Engkau biarkan kami binasa karena nyawa orang
ini, dan janganlah Engkau tanggungkan kepada kami darah orang yang tidak
bersalah, sebab Engkau, Tuhan, telah berbuat seperti yang
Kaukehendaki.” Kemudian mereka mengangkat Yunus dan mencampakkannya ke
dalam laut. Maka laut berhenti mengamuk. Orang-orang itu menjadi sangat
takut kepada Tuhan, lalu mempersembahkan kurban sembelihan kepada Tuhan
serta mengikrarkan nazar. Maka atas penentuan Tuhan datanglah seekor
ikan besar yang menelan Yunus. Dan Yunus tinggal di dalam perut ikan itu
tiga hari tiga malam lamanya. Lalu bersabdalah Tuhan kepada ikan itu,
dan ikan itu pun memuntahkan Yunus ke darat.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.