Rabu, 25 Oktober 2023
Hari Biasa Pekan XXIX
Tetapi kemenangan dalam perjuangan yang demikian itu hanyalah mungkin di dalam doa. Yesus mengalahkan penggoda sejak awal Bdk. Mat 4:1-11. sampai kepada perjuangan terakhir dalam sakratul maut-Nya Bdk. Mat 26:36 -44. melalui
doa. Dengan demikian, dalam permohonan ini kepada Bapa kita Kristus
mempersatukan kita dengan peduangan-Nya dan sakratul maut-Nya. Kita
dinasihati dengan sangat, supaya dalam persekutuan dengan Dia, membuat
hati kita waspada Bdk. Mrk 13:9.23.33-37; 14:38; Luk 12:35-40..
Kewaspadaan adalah "penjaga" hati. Yesus memohon untuk kita kepada
Bapa-Nya dengan perkataan: "Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam
nama-Mu" (Yoh 17:11). Tanpa henti-hentinya Roh Kudus mengajak kita
untuk waspada Bdk. 1 Kor 16:13; Ko14:2; 1 Tes 5:6; 1 Ptr 5:8..
Dalam godaan terakhir perjuangan kita di dunia ini kesungguhan
permohonan ini menjadi nyata; ia meminta ketabahan sampai akhir.
"Lihatlah, Aku datang seperti pencuri. Berbahagialah dia yang
berjaga-jaga" (Why 16:15).
Antifon Pembuka (Luk 12:48)
Barangsiapa diberi banyak, banyak pula dituntut dari padanya. Dan
barangsiapa diberi lebih banyak, lebih banyak lagi yang dituntut dari
padanya.
Doa Pagi
Allah Bapa, cahaya kehidupan kami, berkenanlah mengutus Putra-Mu
mendatangi kami sebagai cahaya kehidupan. Semoga kejahatan dan
kesombongan kami tersingkir berkat kebaikan hati-Mu dan belas kasih-Mu.
Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada Jemaat di Roma (6:12-18)
"Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian."
Saudara-saudara, janganlah dosa berkuasa lagi di dalam tubuhmu yang
fana, supaya kalian tidak lagi menuruti keinginannya. Janganlah kalian
menyerahkan anggota-anggota tubuhmu kepada dosa, untuk dipakai sebagai
senjata kelaliman. Tetapi serahkanlah dirimu kepada Allah, sebagai
orang-orang yang dahulu mati tapi sekarang hidup. Serahkanlah
anggota-anggota tubuhmu kepada Allah untuk dijadikan senjata-senjata
kebenaran. Sebab kalian tidak akan dikuasai lagi oleh dosa, karena
kalian tidak berada di bawah hukum Taurat, melainkan di bawah kasih
karunia. Jadi bagaimana? Apakah kita berbuat dosa karena tidak berada di
bawah hukum Taurat, tetapi di bawah kasih karunia? Sekali-kali tidak!
Tidak tahukah kalian, bahwa dengan menghambakan diri kepada seseorang
untuk mentaatinya, kalian menjadi hamba orang itu? Bahwa kalian harus
mentaati dia baik dalam dosa yang memimpin kalian kepada kematian,
maupun dalam ketaatan yang memimpin kalian kepada kebenaran? Tetapi
syukurlah kepada Allah! Dahulu memang kalian hamba dosa, tetapi sekarang
kalian dengan segenap hati telah mentaati pengajaran yang telah
disampaikan kepadamu. Kalian telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi
hamba kebenaran.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.