“Ibadat Ilahi.” Kita mempunyai kewajiban yang ketat untuk menghormati dan menaati Tuhan. “Aku, Tuhan, adalah Allahmu,” Dia memberitahu kita dalam perintah pertama Dekalog. “Jangan ada allah lain selain Aku.” Oleh karena itu, kita wajib beribadah kepada Tuhan baik lahir maupun batin, karena baik jiwa maupun raga diciptakan oleh Tuhan. Ibadat internal sangat diperlukan, karena tanpanya, ibadat eksternal hanya sekedar formalitas belaka. Tidak ada gunanya berlutut di depan altar, membantu dalam upacara sakral, dan mendaraskan doa-doa dengan vokal, jika pikiran kita selalu melayang ke mana-mana dan kita kurang dalam kasih Tuhan. Penyembahan dan doa rohani lebih penting daripada kepala tertunduk dan lutut tertekuk.
Akan tetapi, adalah kesalahan besar jika kita membayangkan bahwa adorasi batin saja sudah cukup dan tidak perlu berkumpul di gereja, merayakan hari raya, atau ikut serta dalam upacara sakral dan menerima Sakramen sesuai perintah Gereja. Semuanya harus tunduk pada Tuhan. Gereja didirikan oleh Kristus dan dikaruniai oleh-Nya wewenang untuk menetapkan cara yang tepat untuk memberi penghormatan kepada Allah Yang Mahakuasa. Dia mempunyai hak untuk mendiktekan pesta-pesta dan upacara-upacara yang mana kita diwajibkan untuk berpartisipasi. Siapa pun yang menolak menaati Gereja bersalah karena tidak taat kepada Allah. “Barangsiapa mendengarkan kamu, ia mendengarkan Aku,” kata Yesus Kristus kepada para Rasul-Nya dan melalui mereka kepada penerus mereka, “barangsiapa menolak kamu, ia menolak Aku“ (Lukas 10:16)