Mungkin saja di masa lalu kita pernah mengalami masa-masa kebingungan dan keresahan rohani yang meninggalkan bekas pada kita. Mungkin ada saat-saat kelemahan manusia ketika kita menyerah pada daya tarik dosa dan jatuh secara menyedihkan.
Pada kesempatan ini kita hanya perlu merendahkan diri di hadirat Allah, menyesali kesalahan kita, memohon pengampunan Yesus, dan bertekad dengan pertolongan kasih karunia Allah untuk tidak berbuat dosa lagi. Dengan cara ini kita bisa mendapatkan kembali ketenangan pikiran kita.
Kadang-kadang kita juga putus asa karena penderitaan yang berat atau karena penghinaan. Dalam kasus ini, solusinya sama. Kita harus merendahkan diri kita di hadapan Tuhan dan mengingat bahwa kita layak menerima hukuman yang lebih besar lagi atas dosa-dosa kita. Jika kita menerima penderitaan dan kesedihan dengan cara Kristiani, hal itu menyucikan kita dan membawa kita lebih dekat kepada Tuhan.
Ada kalanya kita sangat tersakiti oleh sesama manusia, terkadang karena ketidakcocokan temperamen, terkadang karena saling salah paham dalam situasi sulit. Dalam kasus seperti ini, kerendahan hati dan kelembutan juga berguna. Kebajikan tidak dapat menyelesaikan semua masalah kehidupan, namun dapat membawa kita lebih dekat untuk menyelesaikan banyak masalah. Kita masih harus menghadapi banyak hal dalam hubungan kita dengan orang lain, namun kerendahan hati dan pengertian pada akhirnya dapat mengurai simpul yang paling rumit sekalipun. Penerapan kebajikan-kebajikan ini akan mendatangkan berkat bagi kita di mata Tuhan dan akan memampukan kita untuk hidup harmonis dengan sesama kita.