Pada saat itu, menurut cerita, St. Martinus dari Tours sedang bepergian dengan menunggang kuda dengan mengenakan baju besi perwiranya, dan dia bertemu dengan seorang lelaki tua di tengah badai salju atau cuaca dingin, yang telanjang dan tidak memiliki apa pun untuk melindunginya dari badai dingin. Di sanalah St. Martinus dari Tours memotong separuh jubahnya dengan pedangnya sendiri, dan kemudian menggunakan separuh jubah itu untuk menutupi tubuh lelaki tua itu. Kemudian, saat dia sedang tidur, St. Martinus dari Tours mendapat penglihatan tentang Tuhan yang menampakkan diri kepadanya, dan mengungkapkan kepadanya bahwa orang tua itu adalah Tuhan sendiri yang menyamar. Melalui pengalaman ini dan pengalaman lainnya, St. Martinus dari Tours akhirnya meninggalkan kehidupannya sebagai seorang perwira tentara, dan setelah itu, ia mengabdikan dirinya kepada Tuhan, mengikuti ajaran dan teladan dari St. Hilarius dari Poitiers.
Berpeganglah pada ketetapan dan perintah-Nya yang kusampaikan kepadamu pada hari ini, supaya baik keadaanmu dan keadaan anak-anakmu yang kemudian, dan supaya lanjut umurmu di tanah yang diberikan TUHAN, Allahmu, kepadamu untuk selamanya." (Ulangan 4:40)
| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |
CARI RENUNGAN
Orang Kudus hari ini: 11 November 2023 St. Martinus dari Tours
Pada saat itu, menurut cerita, St. Martinus dari Tours sedang bepergian dengan menunggang kuda dengan mengenakan baju besi perwiranya, dan dia bertemu dengan seorang lelaki tua di tengah badai salju atau cuaca dingin, yang telanjang dan tidak memiliki apa pun untuk melindunginya dari badai dingin. Di sanalah St. Martinus dari Tours memotong separuh jubahnya dengan pedangnya sendiri, dan kemudian menggunakan separuh jubah itu untuk menutupi tubuh lelaki tua itu. Kemudian, saat dia sedang tidur, St. Martinus dari Tours mendapat penglihatan tentang Tuhan yang menampakkan diri kepadanya, dan mengungkapkan kepadanya bahwa orang tua itu adalah Tuhan sendiri yang menyamar. Melalui pengalaman ini dan pengalaman lainnya, St. Martinus dari Tours akhirnya meninggalkan kehidupannya sebagai seorang perwira tentara, dan setelah itu, ia mengabdikan dirinya kepada Tuhan, mengikuti ajaran dan teladan dari St. Hilarius dari Poitiers.
Sabtu, 11 November 2023 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
Antifon Pembuka (1Sam 2:35)
Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.
Doa Pagi
Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Credit: valokuvaus/istock.com |
Saudara-saudara, sampaikan salamku kepada Priska dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi; dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristen. Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini. Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi DIa, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!
Demikianlah sabda Tuhan
Orang Kudus hari ini: 10 November 2023 Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja
Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0 |
Jumat, 10 November 2023 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja
“Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya” (St. Leo Agung)
Antifon Pembuka (Sir 45:30)
Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.
Doa Pembuka
Ya Allah, Engkau menghendaki agar Gereja-Mu dibangun di atas wadas kokoh Rasul Petrus tak pernah dikalahkan oleh kekuatan mereka. Kami mohon semoga berkat doa Santo Leo Agung, umat-Mu berpegang teguh pada kebenaran-Mu dan selalu dilindungi dalam damai-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Public Domain |
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Jiwa-jiwa di Api Penyucian (Bagian 2)
Kamis, 09 November 2023 Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran
Kamis, 09 November 2023
Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran
Antifon Pembuka (bdk. Why 21:2)
Kulihat kota yang suci, Yerusalem yang baru, turun dari surga, dari Allah, berhias bagaikan pengantin perempuan yang berdandan untuk suaminya.
I saw the holy city, a new Jerusalem, coming down out of heaven from God, prepared like bride adorned for her husband
atau (bdk. Why 21:3)
Lihatlah, kemah Allah di antara manusia! Dia akan berdiam bersama mereka, dan mereka akan menjadi umat-Nya dan Allah-bersama-mereka ini akan menjadi Allah mereka.
Behold God's dwelling with the human race. He will dwell with them and they will be his people, and God himself with them will be their God.
atau (Mzm 68:6,7,36,2)
Deus in loco sancto suo: Deus, qui inhabitare facit unanimes in domo: ipse dabit virtutem et fortitudinem plebi suæ.
Pengantar
Hari ini kita merayakan Pesta Pemberkatan Gereja Basilika Lateran. Basilika agung ini didirikan oleh Kaisar Konstantinus Agung, putra Santa Helena, pada tahun 324. Dalam konteks sejarah Kristiani, Basilika ini merupakan Basilika agung yang pertama, yang melambangkan kemerdekaan dan perdamaian di dalam Gereja setelah tiga-abad lebih berada di dalam kancah penghambatan dan penganiayaan kaisar-kaisar Romawi yang kafir. Pemberkatannya yang kita peringati pada hari ini merupakan peringatan akan kemerdekaan dan perdamaian itu. Basilika Lateran merupakan Takhta Paus, bukan Basilika St. Petrus sebagaimana yang anda kira selama ini. Ketika Paus menetapkan dogma, Beliau berbicara dari Takhtanya di Basilika Lateran ini. Di Basilika Lateran inilah Kursi Petrus berada. Mula-mula pesta ini hanya dirayakan di Roma, namun lama kelamaan menjadi pesta bagi seluruh Gereja. Dalam pesta ini, selain kita mengenang dan memperingati kemerdekaan dan perdamaian yang dialami Gereja, kita juga mau mengungkapkan cinta kasih dan kesatuan kita dengan Uskup Roma, yang sekaligus menjabat sebagai Paus, pemersatu seluruh Gereja dalam cinta kasih Kristus. Gereja, tempat kita berkumpul merupakan tanda dan lambang Gereja, Umat Allah.
Doa Pagi
Ya Allah, dari batu-batu hidup dan terpilih Engkau telah menyiapkan tempat tinggal yang kekal bagi keagungan-Mu. Lipatgandakanlah di dalam Gereja-Mu anugerah Roh yang telah Engkau berikan, agar umat yang setia kepada-Mu senantiasa bertambah. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Norbert Staudt | CC BY 2.0 |
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (47:1-2.8-9.12)
Sekali peristiwa aku dibawa malaikat Tuhan ke gerbang Bait Suci, dan sungguh, ada air keluar dari bawah ambang pintu Bait Suci itu, mengalir menuju timur, sebab Bait Suci itu juga menghadap ke timur. Air itu mengalir dari bawah bagian samping kanan dari Bait Suci, sebelah selatan mezbah. Lalu malaikat itu menuntun aku keluar melalui pintu gerbang utara, dan dibawanya aku berkeliling dari luar menuju pintu gerbang luar yang menghadap ke timur. Sungguh, air itu membual dari sebelah selatan. Lalu malaikat itu berkata kepadaku, "Sungai ini mengalir menuju wilayah timur, menurun ke Araba-Yordan, dan bermuara di Laut Asin; maka air laut yang mengandung banyak garam itu menjadi tawar. Ke mana saja sungai itu mengalir, segala makhluk yang berkeriapan di dalamnya akan hidup. Ikan-ikan menjadi sangat banyak, sebab ke mana saja air itu sampai, air laut di situ menjadi tawar, dan ke mana saja sungai itu mengalir, semua yang ada di sana hidup. Pada kedua tepi sungai itu tumbuh bermacam-macam pohon buah-buahan, yang daunnya tidak pernah layu, dan buahnya tidak habis-habis. Tiap bulan ada lagi buahnya yang baru, sebab pohon-pohon itu mendapat air dari tempat kudus. Buahnya menjadi makanan dan daunnya menjadi obat."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.
Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Jiwa-jiwa di Api Penyucian (Bagian 1)
Kita mempunyai kewajiban alamiah untuk menolong orang-orang beriman yang telah meninggal, karena mereka adalah sesama manusia. Apakah kita mampu menyaksikan orang lain menderita tanpa merasa kasihan padanya? Terlebih lagi, jika ada cara yang dapat kita gunakan untuk membantunya, bukankah sebaiknya kita melakukannya? Namun jiwa-jiwa suci berada dalam penderitaan; mereka berkobar-kobar dengan kasih Tuhan, namun tidak dapat bersatu dengan-Nya. Kita mempunyai sarana untuk membantu mereka melalui doa dan perbuatan baik kita.
Ada kewajiban lebih lanjut pada kita yang timbul dari agama kita. Mereka telah ditebus, sama seperti kita, oleh darah Kristus, dan Allah telah mengatakan kepada kita bahwa suatu hari kelak mereka akan menunjukkan belas kasihan yang sama seperti yang kita tunjukkan kepada orang lain. Waktunya akan tiba ketika kita juga akan berada di Api Penyucian dan membutuhkan doa. Jika kita mengingat orang mati sekarang, suatu hari mereka akan mampu melakukan hal yang sama untuk kita. Berbahagialah orang yang penuh belas kasihan, kata Yesus, karena mereka akan memperoleh belas kasihan.
terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati