| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 13 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXII

 

Senin, 13 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXII
 
Lingkungan alam adalah harta kita bersama, warisan seluruh umat manusia, tanggung jawab semua orang. --- Paus Fransiskus
 

Antifon Pembuka (Mzm 139:1-2)

Tuhan, Engkau menyelami dan mengenal aku, Engkau tahu bila aku duduk atau berdiri, dari jauh Engkau mengerti pikiranku.

Doa Pagi

Ya Allah, Engkau berkenan menyatakan diri-Mu kepada siapa pun yang mengimani sabda-Mu. Kami mohon, tunjukkanlah kepada kami jalan menuju kedamaian-Mu.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Credit: Sidney de Almeida/istock.com
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (1:1-7)
 
"Kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia."

  
Kasihilah kebenaran, hai para penguasa dunia. Hendaklah pikiranmu tertuju kepada Tuhan dengan tulus ikhlas, dan carilah Dia dengan tulus hati. Ia membiarkan diri-Nya ditemukan oleh orang yang tidak mencobai-Nya. Ia menampakkan diri kepada semua yang tidak menaruh syak wasangka terhadap-Nya. Pikiran bengkang-bengkung menjauhkan dari Allah, dan orang bodoh yang menguji kekuasaan-Nya pasti dienyahkan. Sebab kebijaksanaan tidak masuk ke dalam hati keruh, dan tidak pula tinggal dalam tubuh yang dikuasai dosa. Roh pendidik yang suci menghindarkan tipu daya, dan pikiran pandir dijauhinya. Sebab kebijaksanaan adalah roh yang sayang akan manusia, tetapi si penghojat tidak dibiarkannya terluput dari hukuman karena ucapan bibirnya. Memang Allah menyaksikan hati sanubarinya, benar-benar mengawasi isi hatinya dan mendengarkan ucapan lidahnya. Sebab Roh Tuhan memenuhi seluruh dunia, dan Dia yang merangkum segala-galanya tahu apa saja yang disuarakan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Minggu, 12 November 2023 Hari Minggu Biasa XXXII

 
Minggu, 12 November 2023
Hari Minggu Biasa XXXII
   

Dalam kesatuan iman dan Pembaptisan kita memiliki kedudukan sama bagi kita semua. (St. Leo Agung) 
     
Antifon Pembuka (Mzm 88:3)

Tuhan, biarlah doaku naik ke hadapan-Mu, sendengkanlah telinga-Mu kepada permohonanku.

Let my prayer come into your presence. Incline your ear to my cry for help, O Lord.

Intret oratio mea in conspectu tuo: inclina aurem tuam ad precem meam Domine.

Mzm. Domine Deus salutis meƦ: in die clamavi, et nocte coram te.

Doa Pagi
 
Allah Yang Mahakuasa dan Maharahim, singkirkanlah segala sesuatu yang menghalangi kami supaya kami siap lahir batin untuk melaksanakan kehendak-Mu dengan hati yang lapang. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Kebijaksanaan (6:3-17)

"Kebijaksanaan ditemukan oleh mereka yang mencarinya."

Kebijaksanaan itu bersinar dan tak dapat layu, mudah dipandang oleh yang kasih kepadanya, dan ditemukan oleh mereka yang mencarinya. Ia mendahului memperkenalkan diri kepada orang yang menginginkannya. Barangsiapa pagi-pagi bangun demi kebijaksanaan tak perlu bersusah payah, sebab kebijaksanaan itu ditemukannya duduk di dekat pintu. Merenungkan kebijaksanaan merupakan pengertian sempurna, dan siapa yang berjaga karena kebijaksanaan segera akan bebas dari kesusahan. Sebab kebijaksanaan sendiri berkelililing mencari orang yang patut baginya, dan dengan rela memperlihatkan diri kepada mereka yang mencarinya; kebijaksanaan dijumpai pada tiap-tiap pemikiran mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 11 November 2023 St. Martinus dari Tours

Abmg | CC BY-SA 3.0
 
 Hari ini, Gereja memperingati St Martinus dari Tours adalah seorang prajurit yang menjadi abdi Tuhan, yang terkenal karena komitmen dan imannya kepada Tuhan, bahkan sebelum dia memberikan segalanya kepada Tuhan. St Martinus dari Tours pernah menjadi prajurit di tentara Romawi pada masa akhir Kekaisaran Romawi, dan diceritakan bahwa ia dipanggil oleh Tuhan selama menjadi prajurit, dan salah satu pengalaman unik itu adalah ketika ia bertemu dengan Tuhan. Dia menyamar sebagai orang tua di tengah badai salju.

Pada saat itu, menurut cerita, St. Martinus dari Tours sedang bepergian dengan menunggang kuda dengan mengenakan baju besi perwiranya, dan dia bertemu dengan seorang lelaki tua di tengah badai salju atau cuaca dingin, yang telanjang dan tidak memiliki apa pun untuk melindunginya dari badai dingin. Di sanalah St. Martinus dari Tours memotong separuh jubahnya dengan pedangnya sendiri, dan kemudian menggunakan separuh jubah itu untuk menutupi tubuh lelaki tua itu. Kemudian, saat dia sedang tidur, St. Martinus dari Tours mendapat penglihatan tentang Tuhan yang menampakkan diri kepadanya, dan mengungkapkan kepadanya bahwa orang tua itu adalah Tuhan sendiri yang menyamar. Melalui pengalaman ini dan pengalaman lainnya, St. Martinus dari Tours akhirnya meninggalkan kehidupannya sebagai seorang perwira tentara, dan setelah itu, ia mengabdikan dirinya kepada Tuhan, mengikuti ajaran dan teladan dari St. Hilarius dari Poitiers.

Sabtu, 11 November 2023 Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup

 
Sabtu, 11 November 2023
Peringatan Wajib St. Martinus dari Tours, Uskup
 
 
Ya Tuhan, kalau bagi umat-Mu aku masih dibutuhkan, bekerja aku tidak enggan. Terjadilah menurut kehendak-Mu. (St. Martinus dari Tours)
   

Antifon Pembuka (1Sam 2:35)

Tuhan bersabda, "Seorang imam akan Kuangkat bagi-Ku, Ia setia pada-Ku dan bertindak menurut maksud dan keinginan-Ku."
 
I shall raise up for myself a faithful priest who will act in accord with my heart and my mind, says the Lord.

 

Doa Pagi

 

Allah Bapa, kemuliaan para kudus, uskup-Mu Santo Martinus meluhurkan Dikau baik dengan kehidupan maupun dengan kematiannya. Perbaruilah kiranya dalam hati kami karya agung rahmat-Mu, sehingga maut ataupun hidup takkan mampu memisahkan kami dari cinta kasih-Mu.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
 

Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (16:3-9.16.22-27)
  
"Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus."
    
Saudara-saudara, sampaikan salamku kepada Priska dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Mereka telah mempertaruhkan nyawa untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi; dialah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kalian. Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama dengan daku; mereka itu orang-orang terpandang di antara para rasul dan telah menjadi Kristen sebelum aku. Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis yang kukasihi. Hendaklah kalian saling memberi salam dengan cium kudus. Salam kepada kalian dari semua jemaat Kristen. Salam dalam Tuhan dari Tertius, yaitu aku yang menulis surat ini. Salam bagi kalian dari Gayus yang memberi tumpangan kepadaku, dan bagi seluruh jemaat. Salam kepada kalian dari Erastus, bendahara negeri, dan dari Kwartus, saudara kita. Kasih karunia Yesus Kristus, Tuhan kita, menyertai kalian semua. Amin. Allah berkuasa menguatkan kalian menurut Injil yang kumaklumkan dan pewartaan tentang Yesus Kristus, yang isinya ialah pernyataan yang berabad-abad lamanya tersembunyi, tapi kini dinyatakan, yang menurut perintah Allah yang abadi telah diberitakan oleh kitab-kitab para nabi kepada segala bangsa untuk membimbing mereka kepada ketaatan iman. Bagi DIa, satu-satunya Allah yang penuh hikmat itu, segala kemuliaan untuk selama-lamanya, oleh Yesus Kristus. Amin!
Demikianlah sabda Tuhan 
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 10 November 2023 Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr CC BY-NC-ND 2.0
Hari ini, Gereja memperingati Paus St. Leo Agung, Pujangga Gereja, yang kehidupan, karya, dan inspirasinya dapat menjadi sumber inspirasi yang baik bagi diri kita sendiri tentang bagaimana kita harus menghayati iman kita dalam kehidupan sehari-hari agar kita menjadi bagian yang benar-benar layak dari Kerajaan Allah yang kekal dan mulia.  St. Leo Agung lahir di Tuscany dan ditahbiskan menjadi diakon saat masih muda. Dia menjadi terkenal dengan menjadi penasihat Paus Saint Celestine I dan Paus Sixtus III. Dia terpilih sebagai paus pada tahun 440, saat menjalankan misi penjaga perdamaian ke Gaul. Paus St. Leo Agung memimpin Gereja selama masa yang penuh gejolak baik di dunia sekuler dan juga di dalam Gereja, namun, ia berkomitmen untuk memimpin Gereja melalui saat-saat sulit itu, menunjukkan kepemimpinannya bagi umatnya melalui masa-masa yang paling menantang. . Paus St. Leo Agung terkenal karena pertikaiannya dengan Attila sang Hun yang kuat, raja Hun yang mengamuk yang kemudian menyerang Kekaisaran Romawi dan akan datang ke Roma. Paus St. Leo Agung berdiri di gerbang Roma dan berhasil meyakinkan raja Hun untuk berbalik dan kembali ke tanah airnya, menyelamatkan kawanannya dari banyak kehancuran dan kematian.

Jumat, 10 November 2023 Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

 

Jumat, 10 November 2023
Peringatan St. Leo Agung, Paus dan Pujangga Gereja

“Apa yang ditaburkan seseorang, itu akan dituai juga, dan upah seseorang itu sesuai dengan perbuatannya” (St. Leo Agung)


Antifon Pembuka (Sir 45:30)

Tuhan mengikat perjanjian damai dengannya, mengangkat dia menjadi pemimpin umat dan memberinya martabat imam agung.


Doa Pembuka


Ya Allah, Engkau menghendaki agar Gereja-Mu dibangun di atas wadas kokoh Rasul Petrus tak pernah dikalahkan oleh kekuatan mereka. Kami mohon semoga berkat doa Santo Leo Agung, umat-Mu berpegang teguh pada kebenaran-Mu dan selalu dilindungi dalam damai-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   

Public Domain
Bacaan dari Surat Rasul Paulus kepada umat di Roma (15:14-21)   
    
"Aku menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi supaya mereka diterima Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya."
   
Saudara-saudara, aku sendiri yakin bahwa kalian penuh dengan kebaikan dan segala pengetahuan, dan bahwa kalian sanggup untuk saling menasihati. Namun karena kasih karunia yang telah dianugerahkan Allah kepadaku, aku di sana-sini dengan agak berani telah menulis kepadamu untuk mengingatkan kalian, bahwa aku boleh menjadi pelayan Kristus Yesus bagi bangsa-bangsa bukan Yahudi. Aku boleh melayani pemberitaan Injil Allah, supaya bangsa-bangsa bukan Yahudi dapat diterima oleh Allah sebagai persembahan yang berkenan di hati-Nya, yang disucikan oleh Roh Kudus. Maka aku boleh bermegah dalam Kristus tentang pelayananku bagi Allah. Sebab aku tidak akan berani berkata-kata tentang sesuatu yang lain, kecuali tentang apa yang telah dikerjakan Kristus dengan perantaraanku. Demikian Ia telah memimpin bangsa-bangsa lain kepada ketaatan, berkat perkataan dan perbuatan, berkat tanda-tanda serta mukjizat-mukjizat, dan berkat kuasa Roh. Demikianlah dalam perjalanan keliling dari Yerusalem sampai ke Ilirikum aku telah mewartakan Injil Kristus dengan sepenuh-penuhnya. Dan dalam pewartaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain. Tetapi aku mengikuti ayat Kitab Suci yang berbunyi: "Mereka yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka yang belum pernah mendengar tentang Dia, akan mengertinya."
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Jiwa-jiwa di Api Penyucian (Bagian 2)


 
 
 Seperti yang dikatakan Kitab Suci, berdoa bagi orang mati adalah suatu pemikiran yang suci dan bermanfaat. (2 Mak. 12:45) Namun, selain bermanfaat bagi mereka, hal ini juga bermanfaat bagi diri kita sendiri. Ada dua alasan untuk hal ini: (a) Pengabdian kepada orang-orang beriman yang telah meninggal mengingatkan kita bahwa bahkan dosa ringan, kecerobohan, dan sikap suam-suam kuku, suatu hari nanti akan dihukum dengan sangat berat. Hasilnya, kita terdorong dalam upaya kita untuk menjalani kehidupan yang lebih baik. (b) Yang kedua, kita tahu bahwa jiwa-jiwa di Api Penyucian adalah suci dan sudah berada di ruang depan Surga, yang ingin mereka capai namun mereka terpisah jauh karena ketidaksempurnaan yang masih harus mereka sucikan. Jika kita dapat membantu mereka dengan doa kita untuk masuk Surga bahkan sedikit lebih awal dari perkiraan mereka, mereka pasti akan menjadi perantara bagi kita di hadapan Tuhan setiap saat dan khususnya pada saat kematian. Sebagai rasa syukur mereka, mereka akan memohon bagi kita semua rahmat yang kita butuhkan. “Apa pun yang kita lakukan untuk jiwa-jiwa yang telah meninggal,” kata St. Ambrosius, “bermanfaat bagi kita sendiri; setelah kematian, hal itu akan dikembalikan kepada kita dengan keuntungan.” Sementara kita membantu orang-orang yang kita sayangi untuk secepat mungkin naik ke dalam kebahagiaan abadi Surga, sungguh melegakan mengetahui bahwa suatu hari perlindungan mereka akan memungkinkan kita untuk bergabung dengan mereka di sana.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy