Setiap hari dalam hidup kita harus menjadi langkah lebih lanjut menuju kesempurnaan. Kekudusan harus menjadi tujuan hidup kita. Jika kita menetapkan target khayalan apa pun yang ingin kita bidik, kita melakukan kesalahan serius dan pada akhirnya akan mempunyai alasan untuk menghargai kebenaran peringatan nabi: “Kamu menabur banyak, tetapi membawa pulang hasil sedikit” (Hag 1:6) Selain itu, Yesus Kristus telah memberi kita perintah ini, ”Karena itu haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna.” (Mat. 5:48)
Cita-citanya tinggi tentu dan mustahil bagi sumber daya manusia, namun Yesus meyakinkan kita bahwa bagi Tuhan tidak ada yang mustahil. (Bdk. Luk 18:27) Kita tidak dapat melakukan apa pun tanpa pertolongan Tuhan, namun dengan kasih karunia-Nya kita dapat melakukan segalanya. “Segala perkara dapat kulakukan di dalam Dia yang menguatkan aku.” (Flp. 4:13)
Tentu saja, kita tidak bisa berharap untuk mencapai semuanya dalam satu hari. Kita harus berkeinginan untuk mencapai tingkat kesempurnaan tertinggi dan tidak boleh berkecil hati dengan banyaknya kesulitan yang pasti akan kita temui dalam perjalanan. Namun, mengharapkan kesempurnaan dalam sekejap adalah hal yang lancang.
Jalan menuju kekudusan itu panjang dan sulit. Penting untuk menempuh jalan ini dengan tegas dan penuh keyakinan kepada Tuhan. Kita harus maju dengan antusias, tidak bergantung pada sumber daya kita yang terbatas, namun pada anugerah Ilahi.