| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Minggu, 26 November 2023 Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam

 

Minggu, 26 November 2023
Hari Raya Tuhan kita Yesus Kristus Raja Semesta Alam
  
Kerajaan Kristus sudah Ada dalam Gereja, namun belum diselesaikan oleh kedatangan Raja di bumi "dengan segala kekuasaan dan kemuliaan" (Luk 21:27) Bdk. Mat 25:31.. Ia masih diserang oleh kekuatan-kekuatan jahat Bdk. 2 Tes 2:7., walaupun mereka sebenarnya sudah dikalahkan oleh Paskah Kristus. Sampai segala sesuatu ditaklukkan kepada-Nya Bdk. 1 Kor 15:28., "sampai nanti terwujudkan langit baru dan bumi baru, yang diwarnai keadilan, Gereja yang tengah mengembara, dalam Sakramen-sakramen serta lembaga-lembaganya yang termasuk zaman ini, mengemban citra zaman sekarang yang akan lalu. Gereja berada di tengah alam tercipta, yang hingga kini berkeluh-kesah dan menanggung sakit bersalin, serta merindukan saat anak-anak Allah dinyatakan" (LG 48). Oleh karena itu orang Kristen berdoa, terutama dalam perayaan Ekaristi Bdk. 1 Kor 11:26., supaya kedatangan kembali Kristus Bdk. 2 Ptr 3:11-12. dipercepat, dengan berseru: "Datanglah Tuhan" (1 Kor 16:22; Why 22:17.20). (Katekismus Gereja Katolik, 671)

Antifon Pembuka (Why. 5:12, 1:6)

Pantaslah Anak Domba yang disembelih itu menerima kuasa dan kekayaan, hikmat, kekuatan, dan hormat. Bagi Dialah kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya.
 
How worthy is the Lamb who was slain. to receive power and divinity, and wisdom and strength and honor. To him belong glory and power for ever and ever.
 
Dignus est Agnus, qui occisus est, accipere virtutem, et divinitatem, et sapientiam, et fortitudinem, et honorem. Ipsi gloria et imperium in sæcula sæculorum.


Doa Pagi


Allah Yang Mahakuasa dan kekal, Engkau berkenan membarui segala sesuatu dalam diri Putra-Mu terkasih, Raja Semesta Alam. Semoga segala makhluk yang telah dibebaskan dari perbudaka berhamba pada kebesaran-Mu dan tanpa henti memuji-muji Engkau. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 

Fr Lawrence Lew, O.P. | Flickr

  
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (34:11-12.15-17)
          
 
"Wahai domba-domba-Ku, aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba."
       
Beginilah firman Tuhan Allah, “Dengar, Aku sendirilah yang akan memperhatikan domba-domba-Ku dan mencari mereka. Seperti seorang gembala mencari dombanya pada waktu domba itu tercerai dari kawanannya, begitulah Aku akan mencari domba-domba-Ku, dan Aku akan menyelamatkan mereka dari segala tempat, ke mana mereka diserakkan pada hari berkabut dan hari kegelapan. Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku, dan Aku akan membiarkan mereka berbaring, demikianlah firman Tuhan Allah. Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan, sedang yang gemuk dan kuat akan Kulindungi. Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya.” “Wahai kamu domba-domba-Ku,” beginilah firman Tuhan Allah, “Sungguh, Aku akan menjadi hakim di antara domba dengan domba, dan di antara domba jantan dan kambing jantan.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hidup kudus di hadapan Allah


 “Berbahagialah orang yang miskin di hadapan Allah,”
kata Yesus, “sebab merekalah yang empunya Kerajaan Surga.” (Mat. 5:3) Kita hendaknya berhati-hati agar dapat memahami dengan benar arti kata-kata ini. Kesempurnaan Kristen sebenarnya tidak berarti menjadi miskin. Seseorang bisa menjadi miskin, bahkan secara sukarela, tanpa berbudi luhur dan tanpa menerima berkat apa pun darinya. “Kesempurnaan Kristiani,” jelas St. Thomas, “pada dasarnya tidak terdiri dari kemiskinan sukarela, yang hanya merupakan instrumen kesempurnaan. Oleh karena itu tidak dapat dikatakan bahwa di mana terdapat kemiskinan yang lebih besar, maka terdapat kesucian yang lebih besar. Kesempurnaan yang tertinggi dapat hidup berdampingan dengan kemiskinan yang disengaja, kekayaan yang besar, karena kita membaca bahwa Abraham kaya dan Tuhan berfirman kepadanya: 'Berjalanlah di hadirat-Ku dan jadilah sempurna.' (S.Th., 11-11, q.185, a.6 ad 1)

Maka, kesempurnaan tidak terletak pada kemiskinan, namun pada keterasingan dari harta benda duniawi. Entah kita kaya atau miskin, kita harus memiliki sikap tidak terikat ini jika kita ingin menjadi pengikut Kristus yang sejati. Tuhanlah yang menciptakan buah-buahan di bumi dan memberikannya kepada manusia. Ketika Dia menciptakannya, Dia merasa senang dengan pekerjaan-Nya dan menyatakan bahwa segala sesuatunya baik. Kejahatan terdiri dari penyalahgunaan barang-barang ini, yang pada dasarnya dimaksudkan untuk membantu kesempurnaan. Oleh karena itu, penting untuk menjaga tatanan hierarki yang tepat dari semua hal yang baik. Kita harus berhati-hati agar tidak memusatkan ambisi kita pada benda-benda duniawi seolah-olah benda-benda itu mampu menjadi tujuan hidup kita.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Peduli pada sesama


Kita hanya perlu melihat sekeliling kita untuk menyadari keadaan menyedihkan sebagian besar masyarakat manusia. Manusia dapat dibagi menjadi tiga kategori utama—yang jahat, yang acuh tak acuh, dan yang baik. Kejahatannya sangat banyak. Roh Kudus mengatakan kepada kita bahwa jumlah orang bodoh tidak terhingga. Kebodohan terbesar dan nyata adalah dosa, karena dosa menyinggung Allah, kebaikan kita yang tertinggi, Pencipta dan Penebus kita, dan karena dosa membahayakan keselamatan jiwa. Namun, tak terhitung banyaknya dosa yang dilakukan. Ada banyak sekali orang yang melakukan dosa bukan hanya karena kelemahan manusia, namun juga meninggalkan Tuhan secara mutlak dengan menyangkal atau menghina Dia dan berusaha melupakan Dia dari kesadaran sesama manusia.

Kelompok kedua adalah kelompok yang acuh tak acuh, yaitu mereka yang tidak menganggap penting Tuhan, agama, dan hal-hal supranatural. Mereka puas menjalani kehidupan materialistis tanpa memikirkan keabadian. Cukup bagi mereka untuk bisa hidup, menghasilkan uang, dan bersenang-senang. Tidak ada hal lain yang penting. Jumlah orang-orang seperti ini meningkat pada tingkat yang mengkhawatirkan. Yang terakhir, ada orang-orang baik yang ingin menjadi semakin sempurna. Sayangnya, saat ini jumlah mereka sangat sedikit, dan kita ingin melihat mereka menunjukkan kemurahan hati dan antusiasme yang lebih besar.

Orang Kudus hari ini: 25 November 2023 St. Katarina dari Alexandria, Perawan dan Martir

 
St. Katarina dari Alexandria (Public Domain)

 Hari ini, kita memperingati St. Katarina dari Aleksandria. Ketika kaisar Romawi Maxentius mengunjungi Aleksandria pada akhir abad ke-3, dia tidak menyangka akan mendapat tentangan keras dari seorang gadis berusia 18 tahun bernama Katarina, yang pengetahuannya bahkan melebihi miliknya.

Katarina adalah putri Constus, gubernur Aleksandria, dan dia masuk Kristen pada usia 14 tahun. Dia dididik pada usia dini dan mendalami filsafat Yunani. Kecantikan dan kecerdasannya tak tertandingi dan banyak yang melamarnya, namun tidak ada yang dianggap layak.

Saat berkunjung ke Aleksandria, Kaisar Maxentius mengadakan festival pagan besar dan memaksa beberapa orang Kristen untuk berpartisipasi, mengancam akan membunuh mereka kecuali mereka mempersembahkan korban kepada para dewa. Katarina mendengar ketidakadilan tersebut dan segera menghadap kaisar.

Sabtu, 25 November 2023 Hari Biasa Pekan XXXIII

 
Sabtu, 25 November 2023
Hari Biasa Pekan XXXIII

Buatlah ya Tuhan supaya aku tetap setia akan apa yang kuakui dalam syahadat kelahiran-kembali diriku, ketika aku dibaptis dalam Bapa, dalam Putra dan dalam Roh Kudus. Semoga aku menyembah Engkau Bapa kami, dan Putra-Mu bersama dengan Dikau; semoga aku pantas menerima Roh Kudus-Mu yang berasal dari Engkau melalui Putra-Mu yang tunggal. ... Amin. – St. Hilarius dari Poitiers, Uskup Poitiers dan Doktor Gereja

Antifon Pembuka (Luk 20:37b.38)

Allah Abraham, Allah Ishak, dan Allah Yakub bukanlah Allah orang mati, melainkan Allah orang hidup, karena semua orang hidup bagi Dia..

Doa Pagi

Allah Bapa kami yang Maharahim, semoga kami semua dapat bertobat berkat sabda Yesus Putra-Mu, penjelmaan belas kasih-Mu dan harapan hidup kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (6:1-13)
   
"Karena segala kejahatan yang kuperbuat terhadap Yerusalem, maka aku sekarang mati dalam kepedihan yang besar."
    
Pada waktu itu Raja Antiokhus menjelajahi wilayah pegunungan Persia. Didengarnya kabar bahwa Elimais, sebuah kota di negeri Persia, termasyhur karena kekayaan perak dan emas. Lagipula di kota itu ada sebuah kuil yang sangat kaya, karena di sana disimpan alat-alat perang emas, serta baju baja dan senjata yang ditinggalkan Aleksander, putra Filipus, raja Makedonia, yang mula-mula menjadi raja atas orang-orang Yunani. Maka Antiokhus pergi ke sana dan berusaha merebut kota itu serta menjarahnya. Tetapi ia tidak berhasil karena maksudnya ketahuan oleh penduduk kota itu. Mereka memberikan perlawanan kepada raja, sehingga ia melarikan diri dari situ dan dengan menyesal mau kembali ke kota Babel. Kemudian datanglah seseorang ke daerah Persia memberi tahu raja, bahwa bala tentaranya yang memasuki negeri Yudea sudah dipukul mundur. Khususnya Lisias yang berperang dengan bala tentara yang kuat telah dipukul mundur oleh orang-orang Yahudi. Orang-orang Yahudi itu bertambah kuat karena senjata, pasukan dan banyak barang rampasan yang mereka peroleh dari tentara yang sudah mereka kalahkan. Mereka telah membongkar juga patung berhala yang didirikan oleh raja di atas mezbah di Yerusalem. Mereka telah memagari bait suci dengan tembok-tembok tinggi seperti dahulu. Demikian pula halnya dengan Bet-Zur, salah satu kota raja. Mendengar berita itu, maka tercenganglah raja dan sangat kacau pikirannya. Ia merebahkan diri di ranjang dan jatuh sakit karena sakit hati. Sebab semuanya tidak terjadi sebagaimana diinginkannya. Berhari-hari raja berbaring di ranjangnya dan terus menerus dihinggapi kemurungan besar. Ketika merasa akan meninggal dipanggilnya semua sahabatnya lalu dikatakannya kepada mereka, “Tidur sudah lenyap dari mataku dan hatiku hancur karena kemasygulan. Maka dalam hati aku berkata: Betapa besar keimpitan dan kemalangan yang menimpa diriku sekarang ini! Padahal aku ini selalu murah hati dan tercinta dalam kekuasaanku! Tetapi, teringatlah aku sekarang akan segala kejahatan yang telah kuperbuat terhadap Yerusalem dengan mengambil perkakas perak dan emas yang ada di kota itu dan dengan menyuruh menumpas penduduk Yerusalem dengan sewenang-wenang. Sekarang aku menjadi insyaf bahwa semuanya itulah sebabnya aku ditimpa malapetaka ini. Sungguh aku sekrang jatuh binasa di negeri asing dengan amat sedih hati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Jumat, 24 November 2023 Peringatan Wajib St. Andreas Dung-Lac, dkk., Imam dan Martir

 

Jumat, 24 November 2023
Peringatan Wajib St. Andreas Dung-Lac, dkk., Imam dan Martir

“Terimalah apa pun yang Yesus berikan; dan berikanlah apa pun yang Dia minta, dengan senyum yang lebar.” (St. Teresa dari Kalkuta)


Antifon Pembuka (Bdk. Gal 6: 14; Bdk. 1Kor 1:18)

Semoga kita tidak pernah bermegah, kecuali dalam salib Tuhan kita Yesus Kristus. Sebab pemberitaan tentang salib adalah kekuatan Allah bagi kita yang diselamatkan.

May we never boast, except in the Cross of our Lord Jesus Christ. For the word of the Cross is the power of God to us who have been saved.
   
Doa Pagi

Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para martir yang kudus, Andreas Dung Lac dan kawan-kawannya. Semoga umat-Mu, yang setia kepada perutusan yang telah dipercayakan kepada Gereja-Mu itu, memperoleh kebebasan beragama yang lebih besar dan memberi kesaksian tentang kebenaran di hadapan dunia. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
   
Bacaan dari Kitab Pertama Makabe (4:36-37.52-59)   
   
"Mereka menahbiskan mezbah dan dengan sukacita mempersembahkan kurban."
  
Pada waktu itu Yudas Makabe serta saudara-saudara berkata, “Musuh kita sudah hancur. Baiklah kita pergi mentahirkan bait Allah dan mentahbiskannya kembali.” Setelah seluruh bala tentara dihimpun berangkatlah mereka ke Gunung Sion. Dalam tahun 148, pada tanggal dua puluh lima bulan ke-9, yaitu bulan Kislew, pagi-pagi benar seluruh rakyat bangun untuk mempersembahkan kurban sesuai dengan hukum Taurat di atas mezbah kurban bakaran baru yang telah mereka buat. Tepat pada jam dan tanggal yang sama seperti waktu orang-orang asing mencemarkannya, mezbah itu ditahbiskan dengan kidung yang diiringi gambus, kecapi dan canang. Maka meniaraplah segenap rakyat dan sujud menyembah, serta melambungkan pujian ke surga, kepada Dia yang memberi mereka hasil yang baik. Delapan hari lamanya perayaan pentahbisan mezbah itu dilangsungkan. Dengan sukacita dipersembahkanlah kurban bakaran, kurban keselamatan dan kurban pujian. Bagian depan bait Allah dihiasi dengan karangan-karangan keemasan dan utar-utar. Pintu-pintu gerbang dan semua balai diperbaharui dan pintu-pintu dipasang padanya. Segenap rakyat diliputi sukacita yang sangat besar. Sebab penghinaan yang didatangkan orang-orang asing itu sudah terhapus. Yudas serta saudara-saudaranya dan segenap umat Israel menetapkan sebagai berikut, ‘Perayaan pentahbisan mezbah itu tiap-tiap tahun harus dilangsungkan dengan sukacita dan kegembiraan delapan hari lamanya, tepat pada waktunya, mulai tanggal dua puluh lima bulan Kislew.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 24 November 2023 St. Andreas Dung-Lac, dkk, Imam dan Martir

  
Nheyob / CC BY-NC 2.0

Saudara-saudari terkasih yang dicintai oleh Tuhan, hari ini, Gereja memperingati St. Andreas Dung-Lac dan banyak rekan-rekannya dalam kemartiran, para Martir Suci Vietnam, yang terdiri dari para misionaris Kristen yang datang ke Vietnam untuk mewartakan Kabar Baik Tuhan dan para petobat dan komunitas Kristen setempat. Melalui upaya misionaris dari berbagai komunitas agama, dimulai pada abad keenam belas dan berlanjut hingga tahun 1866, masyarakat Vietnam mendengar pesan Injil dan mungkin memeluk Iman meskipun ada penganiayaan berat dan kematian. Seperti di masa-masa awal Gereja, orang Vietnam saat itu pemerintah dan pihak berwenang menganiaya orang-orang Kristen dan Gereja karena mereka sangat curiga terhadap mereka karena para misionaris datang dari negara asing yang mungkin terlihat saat itu mencoba menabur perbedaan pendapat dan bertindak sebagai agen kekuatan asing yang saat itu mulai ikut campur dalam pembentukan politik dan sosial Vietnam dan tetangganya.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy