| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian: 04 - 10 Desember 2023

 Senin, 04 Desember 2023: Hari Biasa Pekan I Adven (U) / Peringatan Fakultatif St. Yohanes dari Damaskus.
Yes. 2:1-5 atau Yes. 4:2-6; Mzm. 122:1-2,3-4a,(4b-5,6-7), 8-9; Mat. 8:5-11. 

 Selasa, 05 Desember 2023: Hari Biasa Pekan I Adven (U).
Yes. 11:1-10; Mzm. 72:2,7-8,12-13,17; Luk. 10:21-24.

 Rabu, 06 Desember 2023: Hari Biasa Pekan I Adven (U). / Peringatan Fakultatif St. Nikolaus dari Myria 
Yes. 25:6-10a; Mzm. 23:1-3a,3b-4,5,6; Mat. 15:29-37. 

 Kamis, 07 Desember 2023: Peringatan Wajib St. Ambrosius, Uskup dan Pujangga Gereja (P).
Yes. 26:1-6; Mzm. 118:1,8-9,19-21,25-27a; Mat. 7:21,24-27.
 
 Jumat, 08 Desember 2023: Hari Raya Santa Perawan Maria Dikandung Tanpa Noda (P). 
Kej. 3:9-15,20; Mzm. 98:1,2-3ab,3bc-4; Ef. 1:3-6,11-12; Luk. 1:26-38. 

 Sabtu, 09 Desember 2023: Hari Biasa Pekan I Adven (U). Peringatan Fakultatif St. Yohanes Didaci Cuauhtlatoatzin (Juan Diego)
Yes. 30:19-21,23-26; Mzm. 147:1-2,3-4,5-6; Mat. 9:35 - 10:1,6-8. 

 Minggu, 10 Desember 2023: Hari Minggu Adven II (U).
Yes. 40:1-5,9-11; Mzm. 85:9ab-10,11-12,13-14; 2Ptr. 3:8-14; Mrk. 1:1-8.

Senin, 04 Desember 2023 Hari Biasa Pekan I Adven

 

 
Senin, 04 Desember 2023
Hari Biasa Pekan I Adven
  
Masa Adven ini adalah masa amat khusus. Ini adalah masa suci. (St. Karolus Borromeus)
  

Antifon Pembuka (bdk. Yer 31:10; Yes 35:4)
  
Dengarkanlah sabda Tuhan, hai bangsa-bangsa, 
dan wartakanlah sampai ke batas bumi: 
Janganlah takut! Lihatlah, Penebus kita akan datang.
   
Hear the word of the Lord, O nations;
declare it to the distant lands:
Behold, our Savior will come; you need no longer fear.
    
Doa Pagi

Allah Bapa, sumber pengharapan, bantulah kami merindukan kedatangan Kristus, Putra-Mu. Bila Ia tiba dan mengetuk, semoga kami didapati-Nya berjaga dalam doa dan menyambut-Nya dengan gembira. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.  Amin.      
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (2:1-5)     
 
"Tuhan menghimpun semua bangsa dalam kerajaan damai abadi Allah."
       
Inilah firman yang dinyatakan kepada Yesaya, putera Amos, tentang Yehuda dan Yerusalem, “Pada hari-hari yang terakhir akan terjadilah hal-hal ini: Gunung tempat rumah Tuhan akan berdiri tegak di atas gunung-gunung dan menjulang tinggi di atas bukit-bukit. Segala bangsa akan berduyun-duyun ke sana, dan banyak suku bangsa akan pergi serta berkata, ‘Mari kita naik ke gunung Tuhan, ke rumah Allah Yakub, supaya Ia mengajar kita tentang jalan-jalan-Nya, dan supaya kita berjalan menempuh jalan itu. Sebab dari Sion akan keluar pengajaran, dan dari Yerusalem akan keluar sabda Tuhan. ‘Tuhan akan menjadi hakim antara bangsa-bangsa dan akan menjadi wasit bagi banyak suku bangsa. Maka mereka akan menempa pedang-pedangnya menjadi mata bajak dan tombak-tombaknya menjadi pisau pemangkas. Bangsa yang satu tidak akan lagi mengangkat pedang terhadap bangsa yang lain, dan mereka tidak akan lagi berlatih perang. Hai kaum keturunan Yakub, mari kita berjalan di dalam terang Tuhan!”
  
Atau
      
  
Bacaan dari Kitab Yesaya (4:2-6)
 
Pada waktu itu tunas yang ditumbuhkan Tuhan akan menjadi permai dan mulia, dan hasil bumi akan menjadi kebanggaan serta kehormatan bagi orang-orang Israel yang selamat. Dan semua orang yang tertinggal di Sion dan yang tersisa di Yerusalem akan disebut kudus. Mereka itu ialah setiap orang di Yerusalem yang tercatat untuk beroleh hidup, apabila Tuhan telah membersihkan kekotoran puteri Sion dan menghapuskan segala noda darah Yerusalem dari tengah-tengahnya dengan roh yang mengadili dan yang membakar. Maka Tuhan akan menjadikan di atas seluruh wilayah Gunung Sion dan di atas semua pertemuan yang diadakan di situ segumpal awan pada waktu siang dan segumpal asap serta sinar api yang menyala-nyala pada waktu malam. Sebab di atas semuanya itu akan nampak kemuliaan Tuhan sebagai tudung dan pondok tempat bernaung terhadap panas terik pada waktu siang dan sebagai perlindungan serta persembunyian terhadap angin ribut serta hujan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Orang Kudus hari ini: 03 Desember 2023 St. Fransiskus Xaverius

 
Public Domain
 
 
St. Fransiskus Xaverius lahir di Spanyol pada tahun 1506. Sebagai mahasiswa di Paris, tempat ia belajar filsafat, ia berkenalan dengan Sr Ignatius Loyola, pendiri Serikat Yesus (Jesuit). St. Fransiskus Xaverius adalah murid St. Ignatius dari Loyola, dan dia adalah salah satu pendiri Serikat Yesus dan salah satu dari tujuh Yesuit pertama yang dibentuk pada tahun 1534. Dia memimpin misi yang luas ke Asia dan dia berpengaruh dalam penyebaran iman terutama di India. Dia bahkan berkelana sejauh Tiongkok tetapi dia hanya mampu mencapai apa yang sekarang menjadi Hong Kong. Bahkan, dia meninggal di sana pada tanggal 3 Desember 1552. Dalam perjalanannya, ia juga mempertobatkan banyak orang di India,  Indonesia, Malaysia dan Jepang.  Untuk alasan ini dia adalah santo pelindung misi, bersama dengan St. Theresia dari Kanak-kanak Yesus. Sepanjang catatan hidupnya dicatat bahwa tangan St. Fransiskus Xaverius membaptis lebih dari 700.000 jiwa. Frekuensinya sedemikian rupa, menurut kisah yang kemudian dia berikan, “kadang-kadang, karena kelelahan dalam melaksanakan sakramen itu, dia hampir tidak dapat menggerakkan lengannya.”

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang mengikuti Yesus dan memikul Salib

 
 

Tampaknya mustahil penderitaan dan penganiayaan bisa memberi kita kebahagiaan. Namun kita mempunyai jaminan dari Tuhan kita akan hal itu. "Berbahagialah orang yang dianiaya oleh sebab kebenaran, karena merekalah yang empunya Kerajaan Sorga. Berbahagialah kamu, jika karena Aku kamu dicela dan dianiaya dan kepadamu difitnahkan segala yang jahat.” ( Mat.5:9-12)

Hal ini tidak hanya berlaku dalam penganiayaan yang dilakukan untuk membela iman dan Gereja, tetapi juga berlaku dalam segala jenis kesulitan dan penderitaan selama hal ini ditanggung demi kasih Allah. “Bersukacitalah,” tulis Santo Petrus, “sesuai dengan bagian yang kamu dapat dalam penderitaan Kristus, supaya kamu juga boleh bergembira dan bersukacita pada waktu Ia menyatakan kemuliaan-Nya.” (1 Petrus 4:13)

Minggu, 03 Desember 2023 Hari Minggu Adven I (B)

 
Minggu, 03 Desember 2023
Hari Minggu Adven I (B)
 

Pada kedatangan Kristus yang pertama Ia dibedung dalam kain lampin di palungan. Pada kedatangan-Nya yang kedua Ia diliputi cahaya bagaikan busana. (St. Sirilus dari Yerusalem)
 
Antifon Pembuka (Mzm 25:1-3)
  
Kepada-Mu, ya Tuhan, kuangkat jiwaku; Allahku, kepada-Mu aku percaya. Janganlah kiranya aku mendapat malu. Janganlah musuh-musuhku beria-ria atas aku. Ya, semua orang yang menantikan Dikau takkan mendapat malu.

To you, I lift up my soul, O my God. In you, I have trusted; let me not be put to shame. Nor let my enemies exult over me; and let none who hope in you be put to shame.

Ad te levavi animam meam: Deus meus in te confido, non erubescam: necque irrideant me inimici mei: etenim universi qui te exspectant, non confundentur.
 
Gloria ditiadakan, ada Credo
 
Doa Pagi

Allah Yang Mahakuasa, anugerahilah kami, umat-Mu, kehendak yang kuat untuk menyongsong kedatangan Kristus dengan cara hidup yang baik. Semoga dengan demikian kami layak mewarisi Kerajaan Surga, bersama Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Bacaan dari Kitab Yesaya (63:16b-17;64:1.3b-8)
       
"Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun."
         
Ya Tuhan, Engkau sendirilah Bapa kami. Sejak dahulu kala nama-Mu ialah "Penebus kami". Ya Tuhan, mengapa Engkau biarkan kami sesat dari jalan-Mu? Mengapa Engkau tegarkan hati kami, sehingga kami tidak takut kepada-Mu? Kembalilah oleh karena hamba-hamba-Mu, dan oleh karena suku-suku milik pusaka-Mu. Sudilah Engkau mengoyakkan langit dan turun, sehingga gunung-gunung goyang di hadapan-Mu. Karena sejak dahulu kala orang tidak pernah mendengar, dan juga tidak ada telinga yang mendengarl tidak ada mata yang melihat Allah yang bertindak bagi orang yang menanti-nantikan Dia. Hanya Engkau yang berbuat demikian. Engkau menyongsong mereka yang melakukan kebenaran, dan yang mengindahkan jalan yang Kautunjukkan! Sesungguhnya, Engkau ini murka sebab kami berdosa. Terhadap Engkau kami memberontak sejak dahulu kala. Demikianlah kami semua seperti orang najis, dan segala kesalehan kami seperti kain kotor. Kami semua menjadi layu seperti daun, dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun dilenyapkan oleh angin. Tidak ada yang memanggil nama-Mu atau yang bangkit untuk berpegang kepada-Mu, sebab Engkau menyembunyikan wajah-Mu terhadap kami. Engkau menyerahkan kami ke dalam kekuasaan dosa kami. Tetapi sekarang, ya Tuhan, Engkaulah Bapa kami! Kami ini tanah liat dan Engkaulah yang membentuk kami, dan kami semua adalah buatan tangan-Mu.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Hidup damai dalam Tuhan


 
 
 Semangat perdamaian meliputi Injil. Ketika Yesus lahir, paduan suara Malaikat bernyanyi di atas kandang di Betlehem: “Kemuliaan bagi Allah di tempat yang mahatinggi dan damai sejahtera di bumi di antara manusia yang berkenan kepada-Nya.” (Lukas 2:14) Ketika Juruselamat kita telah bangkit dengan mulia dari kematian, Dia menampakkan diri kepada murid-murid-Nya dan menyapa mereka dengan kata-kata: “Damai sejahtera bagi kamu.” Akhirnya, ketika Dia meninggalkan dunia ini, Dia mewariskan kedamaian-Nya kepada para pengikut-Nya sebagai warisan mereka. “Damai sejahtera Kutinggalkan bagimu,” Dia berkata kepada mereka, “Damai sejahtera-Ku Kuberikan kepadamu, dan apa yang Kuberikan tidak seperti yang diberikan oleh dunia kepadamu. Janganlah gelisah dan gentar hatimu.” (Yohanes 14:27)

Sebenarnya apakah kedamaian Yesus Kristus itu? Berbeda jauh dengan perdamaian duniawi yang menganggap bahwa dunia bisa memberikan semacam perdamaian. Santo Paulus mengatakan tentang Juruselamat bahwa “Dialah damai sejahtera kita.” (Ef. 2:14) Bagaimana kita memahami maksudnya? Rasul sendiri menjelaskan ketika ia menulis: “Marilah kita berdamai dengan Allah melalui Tuhan kita Yesus Kristus.” (bdk.Rm. 5:1)

Oleh karena itu, Yesus Kristus adalah pembawa damai kita. Dia telah memikul kesalahan kita dan telah menyerahkan diri-Nya kepada Bapa sebagai korban penebusan dan rekonsiliasi. Berkat darah Kristus yang berharga, kita bisa mendapatkan kembali kedamaian dengan Allah dan kebebasan dari dosa-dosa kita. Inilah kedamaian yang Tuhan berikan kepada kita. Namun, mari kita ingat bahwa jika kita kembali ke perbudakan dosa, kita akan segera kehilangan permata kedamaian yang telah dianugerahkan Yesus Kristus kepada kita. “Tidak ada kedamaian bagi orang fasik.” (Yes. 48:22) Dalam banyak kesempatan, kita telah merasakan betapa benarnya hal ini. Dosa menghancurkan kedamaian jiwa karena dosa menjauhkan kita dari Yesus, yang tanpanya kedamaian tidak dapat bertahan. Oleh karena itu, marilah kita bertekad untuk selalu dekat dengan Tuhan kita dan jauh dari dosa. Hanya dengan cara itulah kita dapat menjaga kedamaian pikiran kita di tengah godaan dan kesedihan duniawi.

Sabtu, 02 Desember 2023 Hari Biasa Pekan XXXIV

Sabtu, 02 Desember 2023
Hari Biasa Pekan XXXIV

“Apabila kamu datang ke gereja, berilah derma kepada orang miskin, sesuai dengan kemampuanmu” (St. Caesarius dari Arles)

Antifon Pembuka (Dan 3:82.85)

Semua manusia, luhurkanlah Tuhan, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya. Semua hamba Tuhan, luhurkanlah Dia, pujilah dan luhurkanlah Dia selama-lamanya.

Doa Pagi

Allah Bapa kami di surga, semoga kami selalu waspada dan siap siaga menerima kedatangan-Mu. Kami mohon, berilah kami Roh-Mu, agar kami dapat mengenal yang Kauutus datang dalam nama-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin
   
Siouxfall Diocese
Bacaan dari Nubuat Daniel (7:15-27)
  
"Pemerintah, kekuasaan, dan keagungan akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi."
   
Aku, Daniel, terharu karena penglihatan yang kualami, dan hatiku sangat gelisah oleh karena penglihatan yang telah kulihat. Maka aku mendekati salah seorang yang berdiri di sana, dan aku minta penjelasan tentang semuanya itu. Maka berkatalah ia kepadaku dan memberitahukan maknanya. “Keempat ekor binatang besar itu ialah empat raja yang akan muncul dari dalam bumi. Sesudah itu orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi akan menerima pemerintahan, dan mereka akan memegang pemerintahan itu sampai selama-lamanya.” Lalu aku ingin mendapat penjelasan tentang binatang yang keempat yang berbeda dengan binatang-binatang lainnya. Binatang itu sangat menakutkan, bergigi besi dan berkuku tembaga. Binatang itu melahap dan meremukkan mangsanya, dan sisanya diinjak-injak dengan kakinya. Aku juga ingin mendapat penjelasan tentang kesepuluh tanduk yang ada pada kepalanya, dan tentang tanduk yang lain, yakni tanduk yang mempunyai mata serta mulut yang menyombong; yang tumbuh sehingga patahlah tiga tanduk terdahulu, serta nampaknya lebih besar dari semua tanduk yang sudah ada. Tanduk itulah yang kulihat berperang melawan orang-orang kudus dan mengalahkan mereka, sampai Yang Lanjut Usia datang dan keadilan diberikan kepada orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Dan datanglah waktunya orang-orang kudus itu memegang pemerintahan. Maka demikianlah katanya, “Binatang yang keempat itu ialah kerajaan keempat yang akan ada di bumi, dan yang berbeda dengan segala kerajaan lain; ia akan menelan seluruh bumi, menginjak-injaknya dan meremukkannya. Kesepuluh tanduk itu ialah kesepuluh raja yang muncul dari kerajaan itu. Sesudah mereka akan muncul seorang raja; dia berbeda dengan raja-raja yang dahulu dan akan merendahkan tiga raja. Ia akan mengucapkan kata-kata yang menentang Yang Mahatinggi, dan akan menganiaya orang-orang kudus milik Yang Mahatinggi. Ia berusaha untuk mengubah waktu dan hukum dan mereka akan diserahkan ke dalam tangannya selama satu masa dan dua masa dan setengah masa. Lalu Majelis Pengadilan akan bersidang. Kekuasaan akan dicabut dari raja itu, ia akan dimusnahkan dan dihancurkan sampai lenyap. Maka pemerintahan, kekuasaan dan keagungan semua kerajaan di bawah langit akan diberikan kepada orang-orang kudus, umat Allah Yang Mahatinggi. Pemerintahan mereka adalah pemerintahan yang kekal, segala kekuasaan akan mengabdi dan patuh kepada mereka.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy