“Sunyi sepi sekarang segenap negeri itu, tetapi tidak ada orang yang memperhatikannya.” (Yer. 12:11)
Seringkali dunia terjerumus ke dalam kehancuran kejahatan karena tidak ada seorangpun yang mau berbicara dengan Tuhan dalam keheningan hatinya dan berusaha mengatur hidupnya sesuai dengan perintah suci-Nya. Saat ini, ajaran sesat aksionisme dan eksternalisme mendominasi sebagian besar umat manusia. Untuk bertindak, untuk terburu-buru, untuk tiba… yang terpenting, untuk tiba! Tapi untuk sampai di mana? Dalam perlombaan yang hiruk pikuk dan penuh gejolak ini, di mana orang-orang baik sering kali berlomba-lomba, ada dua hal yang pasti terlupakan, yaitu bahwa kita pada akhirnya akan sampai pada kematian, dan bahwa dari kematian kita akan meneruskan perjalanan menuju kekekalan. Oleh karena itu, seluruh perjalanan hidup kita harus diarahkan pada tujuan ini. Namun jika kita ingin tetap mengingat tujuan ini, refleksi yang bijaksana sangatlah penting, terutama meditasi, yang dilakukan dengan bantuan cahaya Ilahi, mengenai kebenaran abadi.