| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Penggunaan Waktu yang Tepat

 

 

“Waktu adalah uang,” demikian pepatah Inggris kuno. Namun bagi orang Kristen, waktu adalah sesuatu yang jauh lebih penting. Itu adalah harga keabadian. Dengan waktu yang dihabiskan dengan baik atau buruk, kita dapat membeli kehidupan kebahagiaan abadi bersama Tuhan atau penderitaan abadi di neraka. Karena takdir kita yang sebenarnya adalah Tuhan dan kebahagiaan abadi, maka semua waktu yang kita gunakan untuk memikirkan hal ini akan terbuang sia-sia, sedangkan semua waktu yang tidak kita gunakan untuk mencapai tujuan tersebut adalah sia-sia dan berbahaya.

Kita harus melakukan upaya khusus untuk menghindari kemalasan. Ada alasan bagus untuk menyebutnya sebagai bapak kejahatan. Ketika manusia menyerah pada kemalasan, ia menyia-nyiakan harta yang tak ternilai harganya, yang dimaksudkan untuk digunakan dalam pelayanan kepada Tuhan dan demi pengudusan jiwanya sendiri dan jiwa sesamanya. Dia juga tidak menaati perintah jelas yang dikeluarkan Tuhan setelah dosa Adam: “dengan berpeluh engkau akan mencari makananmu” (Kejadian 3:19)

Selasa, 16 Januari 2024 Hari Biasa Pekan II

  SiouxFall Diocese

Selasa, 16 Januari 2024
Hari Biasa Pekan II

Ekaristi harus disediakan bagi umat beriman, antara lain "sebagai penangkal, melaluinya kita dibebaskan dari kesalahan-kesalahan sehari-hari, dan dihindarkan dari dosa berat", sebagai mana terungkap dalam beberapa bagian Misa. Adapun Pernyataan Tobat pada awal Misa dimaksudkan untuk menyiapkan para hadirin untuk merayakan misteri suci ini; akan tetapi "acara tidak membuahkan hasil sama seperti Sakramen Pertobatan", dan tidak dapat dipandang sebagai pengganti Sakramen Pertobatan untuk memberi ampun atas dosa-dosa berat. Para gembala jiwa hendaknya memperhatikan bahwa tentang hal ini diadakan katekese yang tepat, sehingga diteruskan kepada umat beriman ajaran Kristiani yang benar. (Redemptionis Sacramentum, Instruksi VI tentang sejumlah hal yang perlu dilaksanakan atau dihindari berkaitan dengan Ekaristi Mahakudus, 80)

Antifon Pembuka (1Sam 16:5)

Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu dan datanglah bersama dengan aku ke upacara pengurbanan ini.

Doa Pagi  

Ya Allah, Engkau mencurahkan Roh-Mu kepada siapa pun yang Kaupilih dan Kauurapi. Perkenankanlah kami ikut menerima kekuatan-Nya, agar menjadi manusia sesuai dengan cita-cita-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.   
     
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (16:1-13)
    
  
"Samuel mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya dan berkuasalah Roh Tuhan atas Daud."
    
Setelah Raja Saul ditolak, Tuhan bersabda kepada Samuel, “Berapa lama lagi engkau berdukacita karena Saul? Bukankah ia telah Kutolak sebagai raja atas Israel? Isilah tabung tandukmu dengan minyak dan pergilah. Aku mengutus engkau kepada Isai, orang Betlehem itu, sebab di antara anak-anaknya telah Kupilih seorang raja bagi-Ku.” Tetapi Samuel berkata, “Bagaimana mungkin aku pergi? Jika Saul mendengarnya, ia akan membunuh aku.” Maka Tuhan bersabda, “Bawalah seekor lembu muda dan katakan: Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kemudian undanglah Isai ke upacara pengurbanan itu, lalu Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang harus kauperbuat. Urapilah bagi-Ku orang yang akan Kusebut kepadamu.” Samuel berbuat seperti yang disabdakan Tuhan, dan tibalah ia di Kota Betlehem. Para tua-tua di kota itu datang mendapatkannya dengan gemetar dan berkata, “Adakah kedatanganmu ini membawa selamat?” Jawab Samuel, “Ya, benar! Aku datang untuk mempersembahkan kurban kepada Tuhan. Kuduskanlah dirimu, dan datanglah dengan daku ke upacara pengurbanan ini.” Kemudian Samuel menguduskan Isai dan anak-anaknya yang laki-laki, dan mengundang mereka ke upacara pengurbanan itu. Lalu mereka itu masuk. Ketika melihat Eliab, Samuel berpikir, “Sungguh, di hadapan Tuhan sekarang berdiri yang diurapi-Nya.” Tetapi bersabdalah Tuhan kepada Samuel, “Janganlah terpancang pada paras atau perawakan yang tinggi, sebab Aku telah menolaknya. Bukan yang dilihat manusia yang dilihat Allah; manusia melihat apa yang di depan mata, tetapi Allah melihat hati.” Lalu Isai memanggil Abinadab dan menyuruhnya lewat di depan Samuel. Tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Dia ini tidak dipilih Allah!” Kemudian Isai menyuruh Syama lewat, tetapi Samuel berkata, “Orang ini pun tidak dipilih Tuhan!” Demikianlah Isai menyuruh ketujuh anaknya lewat di depan Samuel, tetapi Samuel berkata kepada Isai, “Semuanya ini tidak dipilih Tuhan.” Lalu Samuel berkata kepada Isai, “Inikah semua anakmu?” Jawab Isai, “Masih tinggal yang bungsu, tetapi ia sedang menggembalakan domba.” Kata Samuel kepada Isai, “Suruhlah memanggil dia, sebab kita tidak akan duduk makan, sebelum ia datang kemari.” Kemudian disuruhnyalah menjemput dia. Kulitnya kemerah-merahan, matanya indah dan parasnya elok. Lalu Tuhan bersabda, “Bangkitlah, urapilah dia, sebab inilah dia.” Samuel mengambil tabung tanduk yang berisi minyak itu, dan mengurapi Daud di tengah saudara-saudaranya. Sejak hari itu dan seterusnya berkuasalah Roh Tuhan atas Daud. Lalu berangkatlah Samuel menuju Rama.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Persahabatan Kristen

 


Lupakan serangkaian pertanyaan yang tidak berguna dan sering kali bersifat akademis yang diajukan para filsuf mengenai hakikat persahabatan. Namun definisi Cicero patut dicatat, karena tidak jauh dari konsep persahabatan Kristen. Sahabat, katanya, adalah mereka yang dipersatukan oleh ikatan kasih sayang dan kesepakatan dalam hal-hal yang penting secara spiritual dan kemanusiaan. Persahabatan sejati adalah hasil dari ketertarikan yang misterius dan timbal balik antara dua orang, yang tumbuh saling mengenal, menghormati dan mencintai. (De Amic., VI) Persahabatan ini akan cepat berlalu dan bahkan berbahaya jika dipupuk oleh tubuh dan bukan oleh jiwa. Jiwa itu abadi. Oleh karena itu cintanya abadi dan berlanjut hingga kekekalan. Tubuh, seperti bunga di ladang, menyenangkan untuk sementara waktu, kemudian layu dan mati. St Agustinus menceritakan kepada kita dalam bukunya Confessions (Pengakuan-Pengakuan) bahwa ia sangat terikat dengan seorang pemuda seusianya, yang sedang mekar dengan bunga masa remajanya. Namun dia segera menambahkan bahwa ini bukanlah persahabatan yang sejati, karena persahabatan ini tidak muncul dari kasih yang dicurahkan Roh Allah ke dalam hati kita. (St. Augustine Confessions IV, 4:7) Apa yang disebut sebagai persahabatan khusus ini harus dihindari karena dianggap berbahaya dan bertentangan dengan ajaran Kristen.

Senin, 15 Januari 2024 Hari Biasa Pekan II

 
Karya: Stanislava Karagyozova/istock.com
Senin, 15 Januari 2024
Hari Biasa Pekan II

“Hanya satu kesulitan dalam doa: Berdoa sepertinya Allah tidak ada di sana.” — St. Teresia dari Avila

Antifon Pembuka (Mzm 66:4)

Hendaklah seluruh bumi menyembah Engkau, dan bermadah serta melagukan mazmur bagi-Mu, Allah Mahaluhur.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahasetia, ajarilah kami mematuhi sabda-Mu dan melaksanakan sabda Putra-Mu, yang selalu mematuhi kehendak-Mu dan melaksanakan janji-Mu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau, dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
   
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 15:16-23)
  
  
"Mengamalkan sabda Tuhan lebih baik daripada kurban sembelihan. Maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja."
  
Setelah Raja Saul melanggar perintah Tuhan, Samuel berkata kepadanya, “Sudahlah! Aku akan memberitahukan kepadamu apa yang disabdakan Tuhan kepadaku tadi malam.” Kata Saul kepadanya, “Katakanlah!” Sesudah itu berkatalah Samuel, “Engkau ini kecil pada pemandanganmu sendiri! Meskipun demikian bukankah engkau telah menjadi kepala atas suku-suku Israel? Bukankah Tuhan telah mengurapi engkau menjadi raja atas Israel? Bukankah Tuhan telah menyuruh engkau pergi, dengan pesan: Pergilah, tumpaslah orang-orang berdosa itu, yakni orang Amalek, berperanglah melawan mereka sampai engkau membinasakan mereka? Mengapa engkau tidak mendengarkan suara Tuhan? Mengapa engkau menjarah rayah dan melakukan apa yang jahat di mata Tuhan?” Lalu kata Saul kepada Samuel, “Aku memang mendengarakan suara Tuhan! Aku telah mengikuti apa yang disuruhkan Tuhan kepadaku. Aku membawa Agag, raja orang Amalek, tetapi orang Amalek sendiri telah kutumpas. Tetapi rakyatlah yang mengambil dari jarahan itu: kambing domba dan lembu-lembu terbaik dari yang seharusnya ditumpas itu; maksudnya mau dipersembahkan kepada Tuhan, Allahmu, di Gilgal.” Tetapi sahut Samuel, “Apakah Tuhan itu berkenan kepada kurban bakaran dan kurban sembelihan, sama seperti Ia berkenan kepada pengamalan sabda-Nya? Sesungguhnya, mengamalkan sabda lebih baik daripada kurban sembelihan, menuruti firman lebih baik daripada lemak domba jantan. Camkanlah pendurhakaan itu sama seperti dosa bertenung dan kedegilan itu sama seperti menyembah berhala. Karena engkau telah menolak firman Tuhan, maka Tuhan telah menolak engkau sebagai raja.”
Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Bacaan Harian: 15 - 21 Januari 2024

Senin, 15 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 15:16-23; Mzm. 50:8-9; 16bc-17,21,23; Mrk. 2:18-22. 

Selasa, 16 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 16:1-13; Mzm. 89:20,21-22,27-28; Mrk. 2:23-28. 

Rabu, 17 Januari 2024: Peringatan Wajib St. Antonius, Abas (P).
1Sam. 17:32-33,37,40-51; Mzm. 144:1,2,9-10; Mrk. 3:1-6.

Kamis, 18 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
Pembukaan Pekan Doa Sedunia untuk Persatuan Umat Kristen
1Sam. 18:6-9; 19:1-7; Mzm. 56:2-3,9-10a,10b-11,12-13; Mrk. 3:7-12.

Jumat, 19 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H).
1Sam. 24:3-21; Mzm. 57:2,3-4,6,11; Mrk. 3:13-19. 

Sabtu, 20 Januari 2024: Hari Biasa Pekan II (H). 
Peringatan Fakultatif St. Fabianus, Paus (P), dan St. Sebastianus, Martir (M).
2Sam. 1:1-4,11-12,19,23-27; Mzm. 80:2-3,5-7; Mrk. 3:20-21. 
 
Minggu, 21 Januari 2024: Hari Minggu Biasa III - Hari Minggu Sabda Allah (H).
Yun. 3:1-5,10; Mzm. 25:4bc-5ab,6-7bc,8-9; 1Kor. 7:29-31; Mrk. 1:14-20.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Surga

 


Iman mengajarkan kepada kita bahwa jiwa yang berada dalam keadaan rahmat dan telah menghapuskan segala siksa sementara akibat dosa-dosanya, segera masuk Surga setelah terpisah dari raga. Di sana jiwa menikmati kebahagiaan abadi. Ia melihat Tuhan secara langsung. Ia melihat Dia tanpa campur tangan ciptaan apa pun, tetapi sebagaimana Dia ada di dalam diri-Nya dalam kesatuan dan Trinitas kesempurnaan-Nya yang tak terhingga.

Dalam penglihatan indah ini, akal budi tetap terpuaskan sepenuhnya, karena di dalam Tuhan terdapat segala kebenaran, keindahan, dan kebaikan. Kehendak menyerahkan dirinya sepenuhnya pada kehendak Tuhan, tidak menginginkan apa pun lagi dan tidak mencintai apa pun selain Tuhan saja. Dari pengabaian ini muncullah cinta yang memuaskan setiap keinginan, kegembiraan yang tak terkatakan, dan kedamaian tak terbatas. Jiwa yang bahagia juga akan melihat Santa Perawan, dan dia akan tersenyum padanya dengan kelembutan keibuan. Ini akan melihat para Malaikat dan Orang Kudus berkumpul di sekitar Raja segala Raja dan Ratu Surga, menyanyikan pujian mereka. Santo Paulus, yang diangkat ke Surga ketiga, mengatakan kepada kita bahwa mustahil untuk membayangkan atau menggambarkan kegembiraan yang tidak diketahui yang dialami di sana. Dibandingkan dengan kebahagiaan abadi Surga, malangnya kenikmatan dunia hanyalah bayang-bayang kosong. Kita tidak dapat membayangkan kebahagiaan mereka yang telah memperoleh Surga melalui kehidupan baik mereka di bumi. Konsep Surga begitu indah dan luas sehingga menyebabkan para Orang Kudus menginginkan kematian sebagai sarana untuk menuju ke sana. Mereka juga menyambut baik penderitaan karena hal itu membawa mereka lebih dekat kepada tujuan mereka.

Minggu, 14 Januari 2024 Hari Minggu Biasa II

 
 SiouxFall Diocese

Minggu, 14 Januari 2024
Hari Minggu Biasa II
  
Amanat misi. "Kepada para bangsa Gereja diutus oleh Allah untuk menjadi 'Sakramen universal keselamatan'. Untuk memenuhi tuntutan-tuntutan hakiki sifat katoliknya, menaati perintah Pendirinya, Gereja sungguh-sungguh berusaha mewartakan Injil kepada semua orang" (AG 1): "Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman" (Mat 28:19-20). (Katekismus Gereja Katolik, 849)

  
Antifon Pembuka (Mzm 66:4)
 
Seluruh bumi hendaknya menyembah Dikau, ya Allah, dan bermazmur bagi-Mu, meluhurkan nama-Mu, ya Allah Mahatinggi.
 
All the earth shall bow down before you, O God, and shall sing to you, shall sing to your name, O Most High!
 
Omnis terra adoret te, Deus, et psallat tibi: psalmum dicat nomini tuo, Altissime.
 

Doa Pagi


Ya Allah, melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, Engkau hadir di tengah-tengah kami. Kami mohon, gerakkanlah kami untuk dengan setia mengikuti Dia, tinggal bersama-Nya, mendengarkan Sabda-Nya dan melaksanakan kehendak-Nya. Sebab Dialah yang hidup dan berkuasa, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
  
Bacaan dari Kitab Pertama Samuel (1Sam 3:3b-10.19)
   
 
"Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan."
  
Pada hari itu Samuel telah tidur di dalam Bait Suci Tuhan, tempat tabut Allah. Lalu Tuhan memanggil, “Samuel! Samuel!” Samuel menjawab, “Ya, Bapa.” Lalu berlarilah ia kepada Eli, dan berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil; tidurlah kembali.” Samuel pergi dan tidur lagi. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya, Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Tetapi Eli berkata, “Aku tidak memanggil, anakku. Tidurlah kembali.” Waktu itu Samuel belum mengenal Tuhan. Firman Tuhan belum pernah dinyatakan kepadanya. Dan Tuhan memanggil Samuel sekali lagi, untuk ketiga kalinya. Samuel pun bangun, lalu pergi mendapatkan Eli serta berkata, “Ya Bapa, bukankah Bapa memanggil aku?” Lalu mengertilah Eli, bahwa Tuhanlah yang memanggil anak itu. Sebab itu berkatalah Eli kepada Samuel, “Pergilah tidur, dan apabila engkau dipanggil lagi, katakanlah: Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Maka pergilah Samuel, dan tidurlah ia di tempat tidurnya. Lalu datanglah Tuhan, berdiri di sana, dan memanggil seperti yang sudah-sudah, “Samuel! Samuel!” Dan Samuel menjawab, “Bersabdalah, ya Tuhan, hamba-Mu mendengarkan.” Samuel makin bertambah besar, dan Tuhan menyertai dia. Tidak ada satu pun dari firman Tuhan itu yang dibiarkan-Nya gugur.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy