Kerendahan hati adalah kebajikan yang paling sulit karena mengharuskan kita untuk menyangkal diri sendiri. Yesus memperingatkan kita bahwa siapa pun yang ingin mengikuti Dia harus menyangkal dirinya sendiri. “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya,” (Mat. 16:24)
Kerendahan hati diperlukan jika kita ingin langsung menghadap Yesus, Yang pertama kali merendahkan diri-Nya dengan taat sampai mati, bahkan sampai mati di kayu Salib. (Flp. 2:8) Buku “Mengikuti Jejak Kristus” memuat beberapa komentar mendalam mengenai pokok ini. “Jarang kita menemukan seseorang yang begitu spiritual sehingga dilucuti dari segala sesuatu… Jika seseorang memberikan seluruh hartanya, tetap saja itu tidak ada artinya. Dan jika dia melakukan penebusan dosa yang besar, maka itu hanyalah sedikit. Dan jika dia mencapai semua pengetahuan , dia masih jauh. Dan jika dia mempunyai kebajikan besar dan pengabdian yang sangat kuat, masih banyak kekurangan padanya, yaitu satu hal yang sangat diperlukan baginya. Apakah itu? Bahwa setelah meninggalkan segalanya, dia tinggalkan juga dirinya sendiri, dan keluar sepenuhnya dari dirinya sendiri, dan jangan menyimpan cinta diri apa pun." (Mengikuti Jejak Kristus, Bk. II, Bab 2:4)