Kamis, 25 Januari 2024
Pesta Bertobatnya Santo Paulus
“Rasul Paulus kaya akan cinta Kristus. Selama ia memiliki itu, ia
menganggap dirinya yang paling bahagia di antara raja, pemerintah dan
penguasa” (St. Yohanes Krisostomus)
Antifon Pembuka (2Tim 11:12; 4:8)
Aku tahu kepada siapa kupercayakan diriku, dan aku yakin bahwa Ia
sanggup memelihara semuanya sampai hari terakhir, sebab Ia hakim yang
adil.
I know the one in whom I have believed and I am sure that he, the just
judge, the mighty, will keep safe what is my due until that day.
Pada Misa ini ada Kemuliaan
Doa Pagi
Allah Bapa cahaya dunia, hari ini kami mengenangkan pertobatan Santo
Paulus, dan mohon, agar kami pun Kaupertobatkan dan Kaupanggil menjadi
pewarta sabda-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
|
Murillo | Public Domain via Wikipedia |
Bacaan dari Kisah Para Rasul (22:3-16)
"Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan, maka dosa-dosamu dihapuskan."
Pada waktu itu Paulus membela diri di hadapan orang-orang Yahudi, “Aku
adalah orang Yahudi, lahir di Tarsus di tanah Kilikia, tetapi dibesarkan
di kota ini. Aku dididik dengan teliti di bawah pimpinan Gamaliel dalam
hukum nenek moyang kita, sehingga aku menjadi seorang yang giat bekerja
bagi Allah sama seperti kamu semua pada waktu ini. Aku telah menganiaya
pengikut-pengikut Jalan Tuhan sampai mereka mati; laki-laki dan
perempuan kutangkap dan kuserahkan ke dalam penjara. Tentang hal itu
baik Imam Agung maupun Majelis Tua-tua dapat memberi kesaksian. Dari
mereka aku telah membawa surat-surat untuk saudara-saudara di Damsyik,
dan aku telah pergi ke sana untuk menangkap penganut-penganut Jalan
Tuhan, yang ada di situ, dan membawa mereka ke Yerusalem untuk dihukum.
Tetapi dalam perjalananku ke sana, ketika aku sudah dekat Damsyik, yaitu
waktu tengah hari, tiba-tiba memancarlah dari langit cahaya yang
menyilaukan mengelilingi aku. Maka rebahlah aku ke tanah, dan aku
mendengar suatu suara yang berkata kepadaku: Saulus, Saulus, mengapakah
engkau menganiaya Aku? Jawabku: Siapakah Engkau, Tuhan? Kata-Nya: Akulah
Yesus, orang Nazaret, yang kauaniaya itu. Mereka yang menyertai aku,
memang melihat cahaya itu, tetapi suara Dia, yang berkata kepadaku,
tidaklah mereka dengar. Maka kataku: Tuhan, apakah yang harus kuperbuat?
Kata Tuhan kepadaku: Bangkitlah dan pergilah ke Damsyik. Di sana akan
diberitahukan kepadamu segala sesuatu yang ditugaskan kepadamu. Sebab
aku tidak dapat melihat oleh karena cahaya yang menyilaukan mata itu,
maka kawan-kawan seperjalananku memegang tanganku dan menuntun aku ke
Damsyik. Di situ ada seorang bernama Ananias, seorang saleh yang hidup
menurut hukum Taurat dan terkenal baik di antara semua orang Yahudi yang
ada di situ. Ia datang berdiri di dekatku dan berkata: Saulus,
saudaraku, bukalah matamu dan melihatlah! Dan seketika itu juga aku
melihat kembali dan menatap dia. Lalu katanya: Allah nenek moyang kita
telah menetapkan engkau untuk mengetahui kehendak-Nya, untuk melihat
Yang Benar, dan untuk mendengar suara yang keluar dari mulut-Nya. Sebab
engkau harus menjadi saksi-Nya terhadap semua orang tentang apa yang
kaulihat dan kaudengar. Sekarang, mengapa engkau masih ragu-ragu?
Bangunlah, berilah dirimu dibaptis dan berserulah kepada nama Tuhan,
maka dosa-dosamu dihapuskan.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.