| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Sabtu, 10 Februari 2024 Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

 
Sabtu, 10 Februari 2024
Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)

   

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
 
Doa Pagi

  

Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

   
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
    
  
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."

Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel , lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Melakukan Segalanya Demi Kasih Tuhan

 



Awal dari kesempurnaan adalah melakukan kehendak Tuhan bahkan dalam tindakan terkecil kita. Namun melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Tuhan adalah puncak kesempurnaan umat Kristiani. Jika kita selalu ingin melakukan kehendak Tuhan dan bertindak atas dasar cinta kepada-Nya, kita harus merasa puas dan damai, karena kita harus menjadi kudus. Para kudus adalah satu-satunya orang yang tetap tenang dan tidak terganggu di tengah kesulitan duniawi. Mereka selalu merasa puas karena mereka hidup di dalam Tuhan. Kehidupan mereka sepenuhnya sesuai dengan kehendak-Nya, dibimbing oleh kasih-Nya, dan didedikasikan untuk pelayanan-Nya. Akibatnya, mereka hidup dalam semacam stratosfer spiritual yang jauh di atas badai dunia ini. Di sana mereka berada di atas awan kesombongan, ambisi, keserakahan, dan semua sifat buruk lainnya. Di sana mereka melihat dan merenungkan segala sesuatu dalam terang Tuhan. Marilah kita menjadi orang-orang kudus. Maka kita akan menyelesaikan semua permasalahan hidup.

Jumat, 09 Februari 2024 Hari Biasa Pekan V

 
Jumat, 09 Februari 2024
Hari Biasa Pekan V

“Masa Tobat Prapaskah mempunyai ciri tobat” "Dalam katekese hendaknya ditegaskan kepada kaum beriman beserta akibat-akibat sosial dosa, hakikat tobat, yang menyangkal dosa sejauh merupakan penghinaan terhadap Allah." 
 
Keutamaan tobat dan pelaksanaan praktisnya merupakan bagian-bagian yang perlu persiapan Paskah; dari pertobatan hati keluar praksis lahiriah tobat, baik bagi orang kristiani perorangan, maupun bagi seluruh jemaat; praksis tobat ini haruslah sesuai dengan semangat tobat yang dinyatakan Injil dengan jelas, dan dapat dimanfaatkan demi para saudara yang menderita kekurangan. Dalam pada itu harus diingat perlunya kesesuaian dengan situasi dan keadaan kehidupan zaman kita. Peran Gereja dalam peristiwa tobat harus diperhatikan dan doa bagi pendosa ditekankan; hal ini dapat dilaksanakan dengan sering memasukkan doa itu ke dalam Doa Umat."  (Surat Edaran Perayaan Paskah dan Persiapannya, No. 14 Kongregasi Ibadat Ilahi dan Tata-tertib Sakramen 16 Januari 1988)
   
Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.

Doa Pagi


Allah Bapa Mahakudus, bukalah kiranya telinga kami terhadap Sabda-Mu dan siapkanlah hati kami, agar sanggup melaksanakan Sabda itu menurut teladan Yesus Kristus, Putra-Mu,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
  
Karya: EvgeniyaTiplyashina/istockphoto.com

Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:29-32.12:19)
 
"Israel memberontak terhadap keluarga Daud."

Pada waktu itu Yerobeam, seorang pegawai Raja Salomo, keluar dari Yerusalem. Di tengah jalan ia bertemu dengan Nabi Ahia, orang Silo, yang berselubung kain baru. Hanya mereka berdua yang ada di padang. Ahia memegang kain baru yang ada di badannya, lalu dikoyakkannya menjadi dua belas koyakan; Ia berkata kepada Yerobeam, “Ambillah bagimu sepuluh koyakan, sebab beginilah sabda Tuhan, Allah Israel: Sesungguhnya Aku akan mengoyakkan kerajaan itu dari tangan Salomo dan akan memberikan kepadamu sepuluh suku. Tetapi satu suku akan tetap padanya oleh karena hamba-Ku Daud dan oleh karena Yerusalem, kota yang Kupilih dari segala suku Israel.” Demikianlah orang Israel memberontak terhadap keluarga Daud sampai hari ini.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Ibadah dan Tindakan

 



Yesus berkata dalam Injil: “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup.” (Yohanes 14:6) Dunia tersesat dalam kegelapan kesalahan dan belitan kejahatan. Yesus datang untuk menunjukkan satu-satunya jalan menuju kebenaran dan kebajikan. Namun Dia tidak puas hanya sekedar menunjukkan jalan dan memberitakan kebenaran. Ada filsuf-filsuf yang berbicara dengan fasih dan mengajarkan dengan bijaksana mengenai kebenaran dan kebajikan. Namun tak seorang pun mampu memberikan kekuatan kepada manusia untuk mengikuti ajaran mereka. Banyak yang bisa mengulangi kata-kata penyair: "Video meliora proboque deteriora sequor;" (Ovid., Metam., VII, 20,21) "Saya melihat apa yang lebih baik untuk dilakukan, tetapi saya melakukan apa yang lebih buruk." Yesus, sebaliknya, tidak hanya mengajarkan jalan dan kebenaran, namun melalui kasih karunia-Nya memberi manusia percikan kehidupan ilahi yang ada di dalam Dia. Agama Kristen lebih dari sekedar sistem doktrin yang harus dipegang teguh. Ini lebih dari sekedar sistem ibadah pribadi dan publik kepada Tuhan dan penghormatan terhadap orang-orang kudus-Nya, lebih dari sekedar kumpulan ritual yang harus dipatuhi. Hal ini juga harus menjadi cara hidup yang sepenuhnya sesuai dengan ajaran moral yang diberikan oleh Yesus Kristus. Dia dinyatakan bukan hanya sebagai jalan dan kebenaran, namun juga hidup kita, dalam arti bahwa Dia mengalirkan ke dalam diri kita kehidupan ilahi-Nya melalui kasih karunia-Nya, yang dengannya kita harus bekerja sama dengan murah hati jika kita ingin menjadi orang Kristen sejati.

Orang Kudus hari ini: 08 Februari 2024 St. Hieronimus Emilianus dan St. Yosefina Bakhita


 
 
 Saudara-saudari terkasih, pada hari ini Gereja memperingati St. Josephine Bakhita, yang kehidupan dan kisahnya benar-benar sesuai dengan narasi dan tema kita hari ini tentang perbudakan umat manusia pada dosa dan perlunya pembebasan. St Josephine Bakhita sendiri adalah seorang budak lama pada tahun-tahun awal hidupnya, tinggal di daerah yang sekarang dikenal sebagai Sudan. Sejak usia muda, dia telah mengalami perbudakan secara langsung, diculik oleh para pedagang budak, dijual sebagai budak kepada penawar tertinggi di pasar budak.

St Josephine Bakhita berpindah dari tuan ke tuan, dan dia menderita penghinaan besar selama tahun-tahun perbudakannya, penderitaan dan kesakitan adalah cawannya sehari-hari. Akhirnya, dia berada di bawah perlindungan seorang Italia, yang membawanya pergi dari tanah penderitaannya ke Italia, di mana dia akhirnya berhasil memperoleh kebebasannya dan dia juga menerima iman Katolik melalui pengajaran yang setia, dan akhirnya menjadi seorang biarawati religius yang terkenal karena iman dan kesalehannya yang besar.

Kamis, 08 Februari 2024 Hari Biasa Pekan V

 SiouxFall Diocese
Kamis, 08 Februari 2024
Hari Biasa Pekan V
  
 Dengan meneladan Kristus, orang itu menjadi sama seperti Kristus, menurut ukuran yang diberikan kepadanya. (St. Agustinus)
 
Antifon Pembuka (Mzm 106:4)

Ingatlah akan daku demi kemurahan-Mu terhadap umat. Perhatikan daku demi keselamatan dari pada-Mu, ya Tuhan.


Doa Pagi


Allah Bapa Yang Maharahim, kami mohon ampun bila kami sampai melanggar perjanjianMu. Semoga kami lalu Kaubangkitkan dan Kaujadikan manusia baru berkat sabda Yesus, Putra-Mu terkasih, Dialah Tuhan kami,
yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (11:4-13)

"Salomo tidak berpegang pada perjanjian Tuhan maka kerajaannya dikoyakkan."

Ketika Raja Salomo menjadi tua, isteri-isterinya mencondongkan hatinya kepada dewa-dewa, sehingga ia tidak dengan sepenuh hati berpaut kepada Tuhan, Allahnya, seperti Daud, ayahnya. Demikianlah Salomo mengikuti Ashtoret, dewi orang Sion, dan mengikuti Milkom, dewa kejijikan sembahan orang Amon. Salomo melakukan apa yang jahat di mata Tuhan, dan ia tidak dengan sepenuh hati mengikuti Tuhan, seperti Daud ayahnya. Pada waktu itu Salomo mendirikan bukit pengurbanan bagi Kamos, dewa kejijikan sembahan orang Moab, di gunung sebelah timur Yerusalem, dan bagi Molokh, dewa kejijikan sembahan bani Amon. Demikianlah dilakukannya bagi semua isterinya, orang-orang asing itu, yang mempersembahkan kurban ukupan dan kurban sembelihan kepada dewa-dewa mereka. Maka Tuhan menunjukkan murka-Nya kepada Salomo, sebab hatinya telah menyimpang dari Tuhan, Allah Israel, yang telah dua kali menampakkan diri kepadanya, dan yang telah memerintahkan kepadanya supaya jangan mengikuti dewa-dewa lain. Akan tetapi ia tidak berpegang pada apa yang diperintahkan Tuhan. Lalu bersabdalah Tuhan kepada Salomo, “Oleh karena engkau tidak berpegang pada perjanjian dan segala ketetapan yang telah Kuperintahkan kepadamu, maka Aku akan mengoyakkan kerajaanmu dan akan memberikannya kepada hambamu. Hanya saja, demi Daud ayahmu, Aku belum mau melaksanakannya selama engkau masih hidup. Dari tangan anakmulah Aku akan mengoyakkannya. Namun demikian tidak seluruh kerajaan akan Kurenggut daripadanya. Satu suku akan Kuberikan kepada anakmu demi hamba-Ku Daud dan demi Yerusalem yang telah Kupilih.”

Demikianlah sabda Tuhan.
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Agama dan Pengabdian

 



St Thomas Aquinas secara singkat mengungkapkan hakikat agama dalam kata-kata berikut: “Tujuan agama adalah untuk menghormati Tuhan Yang Maha Esa karena Dialah prinsip pertama penciptaan dan keteraturan di alam semesta.” (Summa, II-II, q.81, a.3)

Kita tahu bahwa segala sesuatu adalah karya Tuhan. Segala sesuatu bergantung pada-Nya baik keberadaannya maupun kelangsungan keberadaannya. Begitu pula mulai dari manusia hingga serangga terkecil, dari bintang-bintang di langit hingga atom yang tak kasat mata. Memang benar manusia dan makhluk lainnya juga bekerja. Tapi Tuhan adalah satu-satunya penyebab manusia dan seluruh alam. Kita hanyalah instrumen kemahakuasaan ilahi. Kini, keadilan menuntut kita memberikan haknya kepada setiap orang. Semuanya milik Tuhan. Oleh karena itu, manusia harus merendahkan dirinya di hadapan Tuhan dalam tindakan penyembahan dan ketaatan yang penuh kasih. Dari gunung tertinggi hingga lembah terdalam, dari bintang di cakrawala hingga bunga mungil di padang, tanpa sadar seluruh ciptaan menyanyikan kemuliaan Tuhan. Demikian pula manusia, sebagai makhluk yang berakal budi dan berkehendak bebas, harus mempersembahkan dirinya dan seluruh kemampuannya sebagai penghormatan penuh kepada Pencipta dan Tuhan. Tapi ada lebih dari itu. Tuhan bukan hanya Pencipta dan Tuhan kita, Dia juga Penebus kita. Firman Allah yang kekal menjadi manusia karena kasih kepada kita. Dia memberi kita ajaran dan perintah-Nya. Dia menebus kita dengan darah-Nya yang berharga dan mewariskan Gereja kepada kita sebagai ibu kita dan guru kebenaran kita yang sempurna. Jadi, jika agama ingin menjadi sempurna, maka agama akan mewajibkan kita untuk taat pada apapun yang diwahyukan Tuhan dan pada apapun yang diperintahkan dan diajarkan oleh Gereja yang Dia dirikan kepada kita.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy