| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Bacaan Harian: 12 - 18 Februari 2024

Senin, 12 Februari 2024: Hari Biasa Pekan VI (H). 
Yak. 1:1-11; Mzm. 119:67,68,71,72,75,76; Mrk. 8:11-13. 

Selasa, 13 Februari 2024: Hari Biasa Pekan VI (H).
Yak. 1:12-18; Mzm. 94:12-13a,14-15,18-19; Mrk. 8:14-21.

Catatan:
Peringatan Wajib (Memoria obligatoria) yang jatuh pada hari-hari biasa dalam Masa Prapaskah dirayakan sebagai peringatan fakultatif (memoria ad libitum) (Pedoman Umum Penanggalan Liturgi no. 59.12).
“Masa Prapaskah mempunyai dua ciri khas, yaitu; mengenangkan atau mempersiapkan pembaptisan dan membina tobat” (KL 109). Dalam masa tradisi Gereja Masa Prapaskah menjadi masa untuk “Retret Agung”.
Yang akan dibaptis pada malam Paskah dan orang sesat yang akan kembali ke pangkuan Gereja, hendaknya mempersiapkan diri dan dibimbing secara intensif
Kegiatan pendalaman iman, puasa dan amal amat dianjurkan.
Selama masa Prapaskah, “Alleluya” sebelum Injil atau dalam nyanyian-nyanyian ditiadakan, juga hiasan bunga. Alat-alat musik hanya boleh dimainkan secara sederhana untuk mengiringi nyanyian dan menggarisbawahi ciri tobat, (lih. Perayaan Paskah dan Persiapannya: Seri Dokumen Gerejawi 71, no. 17) kecuali hari Minggu ke-4 dan hari raya serta pesta yang terjadi dalam masa khusus ini (PUMR no. 313. Berkat Penutup hendaknya diucapkan Oratio super populum (doa untuk umat),
 
Rabu, 14 Februari 2024: Hari Rabu Abu (U) Hari Puasa dan Pantang 
Yl. 2:12-18; Mzm. 51:3-4,5-6a,12-13,14,17; 2Kor. 5:20-6:2; Mat. 6:1-6,16-18. 

Kamis, 15 Februari 2024: Hari Kamis Sesudah Rabu Abu (U).
Ul. 30:15-20; Mzm. 1:1-2,3,4,6; Luk. 9:22-25. 

Jumat, 16 Februari 2024: Hari Jumat Sesudah Rabu Abu (U). 
Yes. 58:1-9a; Mzm. 51:3-4,5-6a,18-19; Mat. 9:14-15. 

Sabtu, 17 Februari 2024: Hari Sabtu Sesudah Rabu Abu (U). 
Yes. 58:9b-14; Mzm. 86:1-2,3-4,5-6; Luk. 5:27-32. 

Minggu, 18 Februari 2024: Hari Minggu Prapaskah I (U). 
Kej. 9:8-15; Mzm. 25:4b-5ab,6-7bc,8-9; 1Ptr. 3:18-22; Mrk. 1:12-15. 


Minggu Prapaskah I adalah permulaan Masa Suci terhormat 40 hari. Dalam Perayaan Ekaristi minggu ini, hal ini dapat diungkapkan: misalnya dengan prosesi masuk yang diiringi nyanyian Litani para Kudus. Uskup harus mengadakan perayaan pendaftaran para pelamar dalam gereja Katedral atau juga dalam gereja lain, sesuai dengan kebutuhan pastoral. (Kongregasi Ibadat Ilahi, Perayaan Paskah dan Persiapannya, 16 Januari 1988, No. 23)



Senin, 12 Februari 2024 Hari Biasa Pekan VI

Senin, 12 Februari 2024
Hari Biasa Pekan VI

Aku tak lagi memiliki apa pun. Allah yang baik dapat memanggilku kapan pun Ia kehendaki (St Yohanes Maria Vianney)


Antifon Pembuka (Mzm 119:76) 


Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.


Doa Pagi 
  
Allah Bapa sumber kebijaksanaan, semoga kami mengimani Engkau, agar dapat berdoa dan Kaudengarkan, baik pada saat suka maupun duka, senang maupun sedih. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:1-11)
   
"Ujian terhadap imanmu menghasilkan ketekunan, agar kamu menjadi sempurna dan utuh."

Salam dari Yakobus, hamba Allah dan Tuhan Yesus Kristus, kepada kedua belas suku di perantauan. Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai-bagai pencobaan. Sebab kamu tahu, bahwa ujian terhadap imanmu itu menghasilkan ketekunan. Dan biarkanlah ketekunan itu memperoleh buah yang matang, supaya kamu menjadi sempurna dan utuh dan tak kekurangan suatu apa pun. Tetapi apabila di antara kamu ada yang kekurangan hikmat, hendaklah ia memintanya kepada Allah, yang memberikan kepada semua orang dengan murah hati dan dengan tidak membangkit-bangkit; maka hal itu akan diberikan kepadanya. Hendaklah ia memintanya dalam iman, dan sama sekali jangan bimbang, sebab orang yang bimbang sama dengan gelombang laut, yang diombang-ambingkan kian ke mari oleh angin. Orang yang demikian janganlah berharap, bahwa ia akan menerima sesuatu dari Tuhan. Sebab orang yang mendua hati tidak akan tenang dalam hidupnya. Bila seorang saudara berada dalam keadaan yang rendah baiklah ia bermegah karena kedudukannya yang tinggi, dan orang kaya karena kedudukannya yang rendah sebab ia akan lenyap seperti bunga rumput; matahari terbit dengan panasnya yang terik dan melayukan rumput itu sehingga gugurlah bunganya dan hilanglah semaraknya. Demikian jugalah halnya dengan orang kaya: di tengah-tengah segala usahanya ia akan lenyap.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Mazmur Tanggapan

Ref. Semoga rahmat-Mu sampai kepadaku, ya Tuhan, supaya aku hidup.
Ayat. (Mzm 119:67.68.71.72.75.76)

1. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu.
2. Engkau baik dan murah hati, ajarkanlah ketetapan-ketetapan-Mu kepadaku.
3. Memang baik, bahwa aku tertindas, supaya aku belajar memahami ketetapan-ketetapan-Mu.
4. Taurat yang Kausampaikan adalah baik bagiku, lebih berharga daripada ribuan keping emas dan perak.
5. Aku tahu, ya Tuhan, bahwa hukum-hukum-Mu adil, dan memang tepat bahwa Engkau telah menyiksa aku.
6. Biarlah kiranya kasih setia-Mu menjadi penghiburanku, sesuai dengan janji yang Kauucapkan kepada hamba-Mu.

Minggu, 11 Februari 2024 Hari Minggu Biasa VI

 

SiouxFall Diocese
 
 
Minggu, 11 Februari 2024
Hari Minggu Biasa VI
 
Sabda Tuhan itu bagaikan pohon hidup; semua cabangnya memberikan buah yang terberkati (St. Efrem dari Diatesaron)
 

Antifon Pembuka (Mzm 31:3-4-PS 658)
  
Jadilah bagiku gunung batu tempat perlindungan, kubu pertahanan untuk menyelamatkan aku. Sebab Engkaulah bukit batuku dan pertahananku. Oleh karena nama-Mu, Engkau akan menunutun dan membimbing aku.

Be my protector, O God, a mighty stronghold to save me. For you are my rock, my stronghold! Lead me, guide me, for the sake of your name.

Esto mihi in Deum protectorem, et in locum refugii, ut salvum me facias: quoniam firmamentum meum, et refugium meum es tu: et propter nomen tuum dux mihi eris, et enutries me.

Doa Pagi

Allah Bapa kami, kami brsyukur karena melalui Putra-Mu, Yesus Kristus, Engkau telah mengangkat martabat orang-orang yang kecil, lemah, miskin, tersingkir dan menderita. Semoga teladan hidup-Nya menggerakkan kami untuk melakukan hal yang sama sehingga karya penyelamatan-Mu sungguh menjadi nyata dalam diri kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin. 
 
Bacaan dari Kitab Imamat (13:1-2.44-46)
 
 
"Orang yang sakit kusta harus tinggal terasing di luar perkemahan."
 
Tuhan Allah berfirman kepada Musa dan Harun, “Apabila pada kulit badan seseorang ada bengkak atau bintil-bintil atau panau, yang mungkin menjadi penyakit kusta pada kulitnya, ia harus dibawa kepada Imam Harun, atau kepada salah seorang dari antara anak-anaknya, yang adalah imam. Karena orang itu sakit kusta, maka ia najis, dan imam harus menyatakan dia najis, karena penyakit yang di kepalanya itu. Orang yang sakit kusta harus berpakaian cabik-cabik, dan rambutnya terurai. Ia harus menutupi mukanya sambil berseru-seru: Najis! Najis! Selama ia kena penyakit itu, ia tetap najis; memang ia najis; ia harus tinggal terasing, di luar perkemahanlah tempat kediamannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Pemanfaatan Makhluk

 



Tuhan telah menciptakan segala sesuatu untuk diri-Nya sendiri, karena Dia adalah makhluk yang paling sempurna dan tujuan akhir dari segala sesuatu. Namun Dia telah menjadikan manusia sebagai yang tertinggi di dunia, dan menjadikan semua makhluk lainnya tunduk padanya. (Lih. Kej 1:28) Supremasi yang diberikan Tuhan atas alam semesta ini terus berlanjut bahkan setelah kejatuhan Adam. Namun, hal ini tidak dapat lagi dilakukan tanpa kesulitan dan penderitaan seperti pada keadaan tidak bersalah. Kini hal itu harus diperoleh melalui kerja kasar, dan melalui penelitian dan studi intelektual yang tajam.

Setelah ketidaktaatan manusia kepada Tuhan, bahkan hubungan yang ada antara manusia dan ciptaan pun terganggu. Namun hal-hal tersebut tetap merupakan tangga menuju Tuhan jika dimanfaatkan dengan baik. Mereka adalah cerminan jauh dari keindahan dan kemahakuasaan-Nya. ”Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan pekerjaan tangan-Nya.” kata pemazmur (Mzm. 19:2)

Marilah kita mendengarkan suara ciptaan, karena suara itu berbicara kepada kita tentang Allah. St Thérèsa dari Kanak-kanak Yesus menangis ketika dia melihat keindahan rapuh dari sekuntum bunga, dan berkata, "Betapa besar kasih Tuhan bagi kita!" Santo Fransiskus dari Assisi melihat gambaran Sang Pencipta bersama di mana-mana di sekelilingnya dan menyebut semua hal ini termasuk api dan air, sebagai saudara dan saudarinya. Dia bahkan berbincang dengan mereka dengan cara yang sederhana. Dia memandang kematian itu sendiri sebagai saudara perempuan yang baik yang akan membebaskannya dari perbudakan tubuh dan mempersatukannya dengan Tuhan.

Orang Kudus hari ini: 10 Februari 2024 St. Skolastika, Perawan

 
Public Domain

Hari ini kita juga memperingati St. Skolastika, yang merupakan saudara kembar St. Benediktus dari Nursia, abdi suci Tuhan lainnya. Lahir di Norcia, Italia, Skolastika mendedikasikan dirinya pada kehidupan kontemplasi pada waktu yang hampir bersamaan ketika Benediktus mulai hidup sebagai seorang pertapa di Subiaco. Agar lebih dekat dengan kakaknya, Skolastika mendirikan biara wanita di dekat Subiaco. Belakangan, ketika Benediktus membangun biaranya di Monte Cassino, Skolastika mendirikan komunitas lain tidak jauh dari situ. Teladannya dalam komitmen dan cinta kepada Tuhan memang harus menjadi sumber harapan dan inspirasi bagi kita masing-masing tentang bagaimana kita sendiri harus menjalani hidup kita dengan iman yang besar. Dia dikenang karena kesalehannya yang besar dan kekudusan pribadinya, serta dedikasinya untuk kehidupan doa dan disiplinnya dalam mematuhi Hukum dan perintah Allah, melalui kepatuhannya pada Regula St. Benediktus yang telah ditetapkan oleh kakaknya sebagai aturan dan norma bagi komunitasnya yang beriman. Melalui teladan dan dedikasinya, banyak orang lain telah dipanggil dan menanggapi panggilan Allah, mendorong lebih banyak orang untuk lebih berkomitmen kepada Tuhan, dalam kehidupan mereka dan dalam menjalani kehidupan yang saleh, sama seperti yang seharusnya kita semua lakukan. St Skolastika dihormati sebagai santo pelindung para biarawati dan untuk perlindungan terhadap badai dan petir.

Semoga Tuhan terus menjaga kita dan membantu kita untuk semakin dekat dengan-Nya, dan dengan memperhatikan teladan baik yang diberikan oleh St. Skolastika dan orang-orang kudus lainnya yang tak terhitung banyaknya, sehingga kita dapat menemukan jalan kita kepada-Nya dan keselamatan-Nya. Amin.
 

Sabtu, 10 Februari 2024 Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

 
Sabtu, 10 Februari 2024
Peringatan Wajib St. Skolastika, Perawan

Aku berpaling kepada Allahku, dan Ia mendengarkan doaku. (St. Skolastika)

   

Antifon Pembuka (Mzm 15:5-6)

Tuhan, Engkaulah milik pusaka dan warisanku, dalam tangan-Mulah nasibku. Tanah permai akan menjadi bagianku, milik pusakaku menyenangkan hatiku.
 
Doa Pagi

  

Ya Tuhan, semoga berkat teladan Santa Skolastika, yang kami peringati hari ini, kami sanggup mengabdi Engkau dengan kasih yang tulus dan berbahagia menikmati karunia kasih-Mu. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
 
Credit: JMLPYT/istock.com
 

   
Bacaan dari Kitab Pertama Raja-Raja (12:26-32; 13:33-34)
    
  
"Raja Yerobeam membuat dua anak lembu emas."

Setelah menjadi raja, berkatalah Yerobeam dalam hatinya, “Kini mungkin kerajaan ini kembali kepada keluarga Daud. Jika bangsa itu tetap pergi mempersembahkan kurban sembelihan di rumah Tuhan di Yerusalem, maka pastilah hati bangsa ini akan berbalik kepada tuan mereka, yaitu Rehabeam, raja Yehuda, kemudian mereka akan membunuh aku dan akan kembali kepada Rehabeam, raja Yehuda.” Sesudah menimbang-nimbang, raja membuat dua anak lembu jantan dari emas. Lalu ia berkata kepada mereka, “Sudah cukup kamu pergi ke Yerusalem! Hai Israel , lihatlah sekarang allah-allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari tanah Mesir.” Lalu ia menaruh lembu yang satu di Betel dan yang lain ditempatkannya di Dan. Maka hal itu menyebabkan orang berdosa. Sebab rakyat pergi ke Betel menyembah patung yang satu dan ke Dan menyembah patung yang lain. Yerobeam membuat juga kuil-kuil di atas bukit-bukit pengurbanan, dan mengangkat imam-imam dari kalangan rakyat yang bukan dari bani Lewi. Kemudian Yerobeam menentukan suatu hari raya pada hari yang kelima belas bulan kedelapan, sama seperti hari raya yang di Yehuda, dan raja sendiri naik tangga mezbah itu. Begitulah dibuatnya di Betel: ia mempersembahkan kurban kepada anak-anak lembu yang telah dibuatnya itu, dan ia menugaskan di Betel imam-imam bukit pengurbanan yang telah diangkatnya. Raja Yerobeam tidak berbalik dari kelakuannya yang jahat itu, tetapi mengangkat pula imam-imam dari kalangan rakyat untuk bukit-bukit pengurbanan. Siapa saja yang mau ditahbiskannya menjadi imam untuk bukit-bukit pengurbanan. Dan tindakan itu menjadi dosa bagi keluarga Yerobeam, sehingga mereka dilenyapkan dan dipunahkan dari muka bumi.

Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci: Melakukan Segalanya Demi Kasih Tuhan

 



Awal dari kesempurnaan adalah melakukan kehendak Tuhan bahkan dalam tindakan terkecil kita. Namun melakukan segala sesuatu demi kasih kepada Tuhan adalah puncak kesempurnaan umat Kristiani. Jika kita selalu ingin melakukan kehendak Tuhan dan bertindak atas dasar cinta kepada-Nya, kita harus merasa puas dan damai, karena kita harus menjadi kudus. Para kudus adalah satu-satunya orang yang tetap tenang dan tidak terganggu di tengah kesulitan duniawi. Mereka selalu merasa puas karena mereka hidup di dalam Tuhan. Kehidupan mereka sepenuhnya sesuai dengan kehendak-Nya, dibimbing oleh kasih-Nya, dan didedikasikan untuk pelayanan-Nya. Akibatnya, mereka hidup dalam semacam stratosfer spiritual yang jauh di atas badai dunia ini. Di sana mereka berada di atas awan kesombongan, ambisi, keserakahan, dan semua sifat buruk lainnya. Di sana mereka melihat dan merenungkan segala sesuatu dalam terang Tuhan. Marilah kita menjadi orang-orang kudus. Maka kita akan menyelesaikan semua permasalahan hidup.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy