| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Aturan hidup sehari-hari

 
Karya: Sidney de Almeida/istock.com

1. Biarawan dan biarawati dapat mempunyai aturan hidup sehari-hari yang tetap, namun hal ini tidak mungkin dilakukan oleh semua orang. Namun, setiap orang akan merasakan manfaatnya jika memiliki jadwal umum yang dapat divariasikan agar sesuai dengan keadaan yang berbeda. Dalam menyusun aturan umum kehidupan bagi diri kita sendiri, kita harus mengingat dua hal, yaitu pembagian hari ke dalam periode-periode dan cara kita berperilaku selama periode-periode tersebut.

Tidak ada harapan untuk memulai hari tanpa rencana yang telah direncanakan sebelumnya. Entah akan ada ketertiban atau kekacauan. Jika terjadi disorganisasi akan menimbulkan dua akibat. (1) Akan terjadi ketergesaan dan kebingungan dalam menunaikan tugas-tugas yang masih tersisa sampai hari kiamat. (2) Akan ada masa-masa bermalas-malasan yang berlarut-larut, yang pada masa itu kita harus meyakinkan diri kita sendiri bahwa akan ada banyak waktu untuk menyelesaikan segala sesuatunya sebelum malam tiba.

Untuk menghindari situasi seperti ini, setiap orang harus mempunyai jadwal yang disesuaikan dengan kebutuhannya. Tentu saja, hal ini harus mampu memberikan variasi yang masuk akal sesuai keadaan, namun sementara itu hal ini akan membantu kita menjalani hari dengan tenang dan membuahkan hasil.

Jumat, 16 Febuari 2024 Hari Jumat sesudah Rabu Abu

 

Jumat, 16 Febuari 2024
Hari Jumat sesudah Rabu Abu (Hari Pantang)

 
"Tetapi waktunya akan datang mempelai itu diambil dari mereka dan pada waktu itulah mereka akan berpuasa." (Mat 9:15)


Antifon Pembuka (Mzm 30 (29) :11)

Tuhan telah mendengarkan suaraku dan berbelas kasih. Tuhanlah penolongku.

The Lord heard and had mercy on me; the Lord became my helper.

Doa Pagi

Allah Bapa yang Mahakudus, bantulah kami membarui diri dengan tobat. Semoga usaha mati raga yang kami mulai dapat kami selesaikan dengan hati tulus ikhlas. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  

 

 Credit: JMLPYT/istock.com

Bacaan dari Kitab Yesaya (58:1-9a)     

    
"Berpuasa yang Kukehendaki ialah engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman."
    
Beginilah firman Tuhan Allah, “Serukanlah kuat-kuat, janganlah tahan-tahan! Nyaringkanlah suaramu bagaikan sangkakala, beritahukanlah kepada umat-Ku pelanggaran mereka, dan kepada kaum keturunan Yakub dosa mereka! Memang setiap hari mereka mencari Aku dan suka untuk mengenal segala jalan-Ku. Seperti bangsa yang berlaku benar dan tidak meninggalkan hukum Allahnya mereka menanyai Aku tentang hukum-hukum yang benar. Mereka suka mendekat menghadap Allah, dan bertanya, “Kami berpuasa, mengapa Engkau tidak memperhatikannya juga?” Kami merendahkan diri, mengapa Engkau tidak mengindahkan juga?” Camkanlah! Pada hari puasamu engkau masih tetap mengurus urusanmu, dan kamu mendesak-desak semua buruhmu. Sesungguhnya, kamu berpuasa sambil berbantah dan berkelahi, serta memukul dengan tinju dengan tidak semena-mena. Dengan cara berpuasa seperti ini suaramu tidak akan didengar di tempat tinggi. Inikah puasa yang Kukehendaki: Mengadakan hari merendahkan diri? Menundukkan kepala seperti gelagah? Dan membentangkan kain sarung serta abu sebagai lapik tidur? Itukah yang kausebutkan berpuasa, mengadakan hari yang berkenan pada Tuhan? Bukan! Berpuasa yang Kukehendaki ialah: Engkau harus membuka belenggu-belenggu kelaliman dan melepaskan tali-tali kuk; membagi-bagikan rotimu bagi orang yang lapar dan membawa ke rumahmu orang miskin yang tak punya rumah; dan apabila engkau melihat orang telanjang, supaya engkau memberi dia pakaian, dan tidak menyembunyikan diri terhadap saudaramu sendiri! Pada waktu itulah terangmu akan merekah seperti fajar, dan lukamu akan pulih dengan segera. Kebenaran menjadi barisan depanmu, dan kemuliaan Tuhan barisan belakangmu. Pada waktu itulah engkau akan memanggil dan Tuhan akan menjawab, engkau akan berteriak minta tolong dan Ia berkata: Ini Aku!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang mempersembahkan diri kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari

 

1. Bangun pagi seperti dihidupkan kembali. Tidur, yang diperlukan untuk pemulihan energi, adalah gambaran kematian. Selama jam-jam tidur itu, Anda seolah-olah tidak ada lagi. Pikiran Anda tidak sadar, anggota tubuh Anda tidak aktif. Sekarang Tuhan memberi Anda kehidupan sekali lagi dan kekuatan untuk menjalaninya. Oleh karena itu, pikiran pertama Anda harus diarahkan kepada-Nya. Saat matahari terbit, seluruh ciptaan menyanyikan lagu pujian kepada Tuhan. Bunga-bunga mengibaskan embun malam dari kelopaknya dan mengirimkan wewangiannya kepada Penciptanya. Burung-burung menarik kepalanya dari bawah sayapnya yang hangat, menyanyikan nyanyian pagi mereka. Kini, manusia adalah penguasa alam semesta. Oleh karena itu ia harus mengumpulkan wewangian dan suara-suara ini dan mempersembahkannya kepada Tuhan bersama dengan penghormatan dan penyembahan seluruh keberadaannya.

2. Sayangnya, masih banyak orang yang tidak pernah sedikitpun memikirkan Tuhan ketika bangun di pagi hari. Atau mungkin mereka berpikir bahwa tanda salib yang cepat dan mekanis sudah memenuhi seluruh kewajiban agama mereka. Seorang Kristen yang baik tidak bisa berperilaku seperti ini. Dia berlutut untuk mengucapkan doa pagi, dan mengangkat pikiran dan hatinya kepada Tuhan dalam tindakan syukur, pemulihan dan kasih. Hanya dengan cara inilah dia dapat memulai hari dengan kedamaian dan keyakinan, mengetahui bahwa selama hari itu dia akan terus membutuhkan bantuan Tuhan. Jika selama ini Anda belum berperilaku seperti ini, putuskanlah untuk memulai setiap hari di masa depan dengan mempersembahkan diri Anda kepada Tuhan beserta seluruh pekerjaan, rencana, dan kekhawatiran Anda. Persembahan ini akan menjadi keuntungan rohani yang luar biasa sepanjang hari.

Kamis, 15 Februari 2024 Hari Kamis sesudah Rabu Abu

 
Kamis, 15 Februari 2024
Hari Kamis sesudah Rabu Abu

“Apabila seseorang menyatakan cintanya kepada orang lain yang mengalami kesengsaraan, apa pun juga, ia sendiri mendapat berkat.” – St. Leo Agung


Antifon Pembuka (Mzm 55:17.20.23)

Ketika aku berseru kepada Tuhan, Ia mendengarkan daku dan membebaskan daku dari musuh-musuhku. Serahkanlah nasibmu kepada Tuhanku dan Dia akan menolong engkau.

When I cried to the Lord, he heard my voice; he rescued me from those who attack me. Entrust your cares to the Lord, and he will support you.


Doa Pagi


Allah Bapa pangkal dan tujuan kehidupan kami, terangilah hati dan budi kami dalam merencanakan pekerjaan kami. Dampingilah kami dalam melaksanakannya dan berikanlah rahmat-Mu untuk menyelesaikannya dengan baik.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.               
   
Bacaan dari Kitab Ulangan (30:15-20)    
    
"Pada hari ini aku menghadapkan kepadamu: berkat dan kutuk."
  
Di padang gurun di seberang Sungai Yordan Musa berkata kepada bangsanya, “Ingatlah, pada hari ini aku menghadapkan kepadamu kehidupan dan keberuntungan, kematian dan kecelakaan. Karena pada hari ini aku memerintahkan kepadamu untuk mengasihi Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya dan berpegang pada perintah, ketetapan serta peraturan-Nya. Dengan demikian engkau hidup dan bertambah banyak, dan diberkati oleh Tuhan, Allahmu, di negeri yang kau masuki untuk mendudukinya. Tetapi jika hatimu berpaling dan engkau tidak mau mendengar, apalagi jika engkau mau disesatkan untuk sujud menyembah kepada allah lain dan beribadah kepadanya, maka pada hari ini aku memberitahukan kepadamu bahwa pastilah kamu akan binasa, dan tidak akan lanjut umurmu di tanah, ke mana engkau pergi, menyeberangi Sungai Yordan, untuk mendudukinya. Aku memanggil langit dan bumi menjadi saksi terhadap kamu pada hari ini: Kepadamu kuperhadapkan kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Pilihlah kehidupan, supaya engkau tidak mati, baik engkau maupun keturunanmu, yaitu dengan mengasihi Tuhan, Allahmu, mendengarkan suara-Nya dan berpaut pada-Nya. Sebab hal itu berarti hidup bagimu dan lanjut umurmu untuk tinggal di tanah yang dijanjikan Tuhan dengan sumpah kepada nenek moyangmu, yakni kepada Abraham, Ishak dan Yakub, untuk memberikannya kepada mereka.”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Rabu, 14 Februari 2024 Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang

 

 Rabu, 14 Februari 2024
Hari Rabu Abu - Hari Puasa dan Pantang        

“Puasa rohani dan suci ini, sebaiknya kita kaitkan dengan pemberian sedekah, yang meliputi berbagai macam perbuatan kasih yang terpuji.” (St. Leo Agung)
 
Antifon Pembuka (Keb 11:24.25.27)
  
Engkau mengasihi segala yang ada, ya Tuhan, dan tidak membenci apa pun yang telah Kauciptakan. Engkau tidak lagi memperhitungkan dosa manusia apabila mereka bertobat. Engkau berbelas kasih kepada mereka sebab Engkaulah Tuhan, Allah kami.
  
Miseris omnium, Domine, et nihil odisti eorum quæ fecisti, dissimulans peccata hominum propter pænitentiam, et parcens illis: quia tu es Dominus Deus noster.
  
(Antifon ini dapat diulangi sesudah tiap ayat dari Mazmur 57)

Doa Pagi

Ya Allah, bantulah kami umat kristiani untuk memulai puasa suci ini. Semoga dengan pengendalian diri, kami memperoleh kekuatan untuk mengalahkan kelesuan rohani.  Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     
   
Credit: AVCreations/istock.com

Bacaan dari Nubuat Yoel (2:12-18)
  
"Sekarang juga, berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh."
      
“Sekarang,” beginilah sabda Tuhan, “berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan mengaduh.” Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada Tuhan, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, lalu meninggalkan berkat menjadi kurban sajian dan kurban curahan bagi Tuhan, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpulkanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpunkanlah orang-orang yang lanjut usia, kumpulkanlah anak-anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya. Baiklah para imam, pelayan-pelayan Tuhan, menangis di antara balai depan mezbah, dan berkata, “Sayangilah, ya Tuhan, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa-bangsa: “Di mana Allah mereka?” Maka Tuhan menjadi cemburu karena tanah-Nya dan menaruh belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Selasa, 13 Februari 2024 Hari Biasa Pekan VI

 
 SiouxFall Diocese
Selasa, 13 Februari 2024
Hari Biasa Pekan VI


Ya Tuhan, berilah umat, Gereja-Mu bertambah besar jumlahnya dan kumpulkan semua anggotanya dalam kesatuan --- St Sirilus.
  

Antifon Pembuka (Mzm 95:12-13a)

Berbahagialah orang yang Kauajar, ya Tuhan, yang Kaudidik dalam hukum-Mu. Hatinya akan tenang di hari-hari malapetaka.
  
Doa Pagi


Allah Bapa kami sumber iman kepercayaan, kami telah menerima sabda penuh kebenaran, ialah Yesus, Putra Manusia. Semoga sabda itu membuka mata hati dan budi kami dalam pergaulan kami dengan Dikau.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.    
 
Bacaan dari Surat Rasul Yakobus (1:12-18)
  
"Allah tidak mencobai siapa pun."

Saudara-saudara terkasih, berbahagialah orang yang bertahan dalam pencobaan. Apabila tahan uji, ia akan menerima mahkota kehidupan yang dijanjikan Allah kepada setiap orang yang mengasihi Dia. Apabila seseorang dicobai, janganlah ia berkata, "Pencobaan ini datang dari Allah." Sebab Allah tidak dapat dicobai oleh yang jahat, dan Ia sendiri tidak mencobai siapa pun. Tetapi setiap orang dicobai oleh keinginannya sendiri, karena ia diseret dan dipikat olehnya. Dan apabila keinginan itu telah dibuahi, ia melahirkan dosa; dan apabila dosa itu sudah matang, ia melahirkan maut. Saudara-saudara yang terkasih, janganlah sesat! Setiap pemberian yang baik dan setiap anugerah yang sempurna, datangnya dari atas, diturunkan dari Bapa segala terang. Pada-Nya tidak ada perubahan atau bayangan karena pertukaran. Atas kehendak-Nya sendiri Ia telah menjadikan kita oleh sabda kebenaran, supaya pada tingkat yang tertentu kita menjadi anak sulung di antara semua ciptaan-Nya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang mengasihi sesama kita

 


1. Injil tidak hanya memerintahkan kita untuk mengasihi Tuhan di atas segalanya, tetapi juga untuk mengasihi sesama seperti diri kita sendiri. (Bdk. Mat 13:35-40) Kasih Kristiani terhadap sesama kita tentu mengalir dari kasih Allah. Pencipta kita mengasihi semua manusia seperti anak-Nya sendiri. Oleh karena itu kita harus saling mengasihi sebagai saudara, sebagaimana Tuhan kita mengasihi kita. Kita harus melihat dalam diri sesama kita, terutama jika dia membutuhkan, pribadi Kristus sendiri, kakak kita, “yang sulung di antara banyak saudara.” (Rm. 8:29)

Jika manusia dengan tulus mengasihi satu sama lain, bukan hanya sebagai saudara, tetapi sebesar mereka mengasihi diri sendiri, betapa besar problem-problem yang bisa diselesaikan! Siapa yang dapat mengatakan berapa banyak kejahatan yang dapat diredakan dan berapa banyak penderitaan yang dapat diredakan? Untuk mengubah dunia, cukuplah kita melaksanakan perintah besar pertama Injil, yaitu perintah kasih. Memang benar, dunia tidak akan menjadi surga dunia, karena utopia seperti itu adalah sebuah kemustahilan. Namun itu akan menjadi tempat tinggal yang bermartabat bagi saudara-saudara yang saling mengasihi dan membantu. “Kasih adalah kegenapan hukum,” (Rm. 13:10) kata St. Paulus dengan sungguh-sungguh. “kenakanlah kasih, sebagai pengikat yang mempersatukan dan menyempurnakan.” (Kol. 3:14)

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy