1. Kita dapat membedakan lima pengadilan, yang masing-masing menjatuhkan hukuman kepada kita. (1) Yang pertama adalah pengadilan opini publik, yang sangat ditakuti oleh sebagian orang. (2) Lalu ada hati nurani kita sendiri, yang menunjukkan siapa diri kita dan apa yang seharusnya kita lakukan. (3) Yang ketiga adalah pengadilan Tobat dan (4) yang keempat adalah pengadilan perdata. (5) Yang terakhir, ada takhta penghakiman Tuhan yang di hadapannya kita harus menghadap suatu hari nanti dengan segala dosa dan sedikit kebaikan kita.
Opini publik bisa ditipu dengan akal-akalan dan kemunafikan. Hati nurani dapat diabaikan, atau dapat menjadi menyimpang atau mati. Pengadilan Tobat bisa disalahgunakan, dan kita bisa tetap tegar dalam dosa-dosa kita. Otoritas sipil terkadang bisa dihindari; namun juga terbuka terhadap penipuan dan korupsi. Namun pengadilan Tuhan berbeda. Kita akan sendirian di hadapan-Nya – penipuan-penipuan tidak akan ada gunanya. Tidak akan ada alasan, tidak ada pembelaan. Segalanya akan menjadi jelas, dan penghakiman-Nya akan adil dan tidak dapat diubah. Mari kita renungkan hal ini selagi kita punya waktu. Mari kita mengambil solusi yang diperlukan, karena tidak akan ada waktu lagi dalam waktu dekat.