Rabu, 21 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah
Peringatan Fakultatif St. Petrus Damianus, Uskup dan Pujangga Gereja
“Bagi orang-orang pilihan Tuhan ada penghiburan yang luar biasa; siksaan itu berlangsung tetapi dalam waktu yang singkat. Kemudian Tuhan membungkuk, menggendong sosok yang terjatuh, membisikkan kata-kata penghiburan. Dengan harapan di hatinya, manusia bangkit dan berjalan kembali menuju kemuliaan kebahagiaan di surga.”— Santo Petrus Damian
Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25 (26):6.3.22)
Ya Tuhan, ingatlah akan kerahiman dan kerelaan-Mu yang abadi. Janganlah
musuh bergembira atas kami. Ya Allah, bebaskanlah kami dari segala
penindasan
Remember your compassion, O Lord, and your merciful love, for they are
from of old. Let not our enemies exult over us. Redeem us, O God of
Israel, from all our distress.
Doa Pagi
Allah Bapa Maha Pengasih, perhatikanlah umat yang menyerahkan diri
kepada-Mu. Semoga kami mampu menguasai raga kami dengan berpantang dan
meningkatkan semangat kami dengan karya amal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
Bacaan dari Nubuat Yunus (3:1-10)
"Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat."
Tuhan berfirman kepada Yunus, "Bangunlah dan berangkatlah ke Niniwe,
kota besar itu. Sampaikanlah kepadanya seruan yang Kufirmankan
kepadamu." Maka bersiaplah Yunus, lalu pergi ke Niniwe, sesuai dengan
firman Allah. Niniwe adalah sebuah kota yang mengagumkan besarnya, tiga
hari perjalanan luasnya. Mulailah Yunus masuk ke dalam kota sehari
perjalanan jauhnya, lalu berseru, "Empat puluh hari lagi, maka Niniwe
akan ditunggangbalikkan." Orang Niniwe percaya kepada Allah, lalu mereka
mengumumkan puasa, baik orang dewasa maupun anak-anak, mengenakan kain
kabung. Setelah kabar sampai pada raja kota Niniwe, turunlah raja dari
singgasananya; ditanggalkannya jubahnya, diselubungkannya kain kabung,
lalu duduklah ia di atas abu. Lalu atas perintah raja dan para
pembesarnya orang memaklumkan dan mengatakan di Niniwe demikian,
"Manusia dan ternak, lembu sapi dan kambing domba tidak boleh makan
apa-apa, tidak boleh makan rumput dan tidak boleh minum air. Haruslah
semuanya, manusia dan ternak, berselubung kain kabung dan berseru dengan
keras kepada Allah; dan haruslah masing-masing berbalik dari tingkah
lakunya yang jahat, dan dari kekerasan yang dilakukannya. Siapa tahu,
mungkin Allah akan berbalik dan menyesal, serta berpaling dari murka-Nya
yang bernyala-nyala itu, sehingga kita tidak binasa." Ketika Allah
melihat perbuatan mereka itu, yakni bagaimana mereka berbalik dari
tingkah lakunya yang jahat, maka menyesallah Allah atas malapetaka yang
telah dirancangkan-Nya terhadap mereka; dan Ia pun tidak jadi
melakukannya.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.