Jumat, 23 Februari 2024
Hari Biasa Pekan I Prapaskah -- Hari Pantang
Peringatan Fakultatif St. Polikarpus, Uskup dan Martir
"Allah telah mencipta kita tanpa kita, tetapi ia tidak mau menyelamatkan
kita tanpa kita" (Agustinus, semi. 169,11,13). Supaya mendapat belas
kasihan-Nya kita harus mengakui kesalahan kita: "Jika kita berkata bahwa
kita tidak berdosa, maka kita menipu diri kita sendiri dan kebenaran
tidak ada di dalam kita. Jika kita mengaku dosa kita, maka Ia adalah
setia dan adil, sehingga Ia akan mengampuni segala dosa kita dan
menyucikan kita dari segala kejahatan" (1 Yoh 1:8-9). (Katekismus Gereja
Katolik, 1847)
Antifon Pembuka (Mzm 25 (24):17-18)
Tuhan, lepaskanlah aku dari deritaku. Indahkanlah kehinaan dan kesusahanku dan hapuskanlah segala dosaku.
Set me free from my distress, O Lord. See my lowliness and suffering, and take away all my sins.
Doa Pagi
Allah Bapa Maharahim, dalam masa tobat ini kami mempersiapkan diri untuk
merayakan Paskah. Berilah kami rahmat-Mu, agar usaha kami berguna bagi
kemajuan rohani kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus
Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan
Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.
|
Image by Gerd Altmann/Pixabay (CC0)
|
Bacaan dari Nubuat Yehezkiel (18:21-28)
"Adakah Aku berkenan kepada kematian orang fasik? Bukankah kepada pertobatannya Aku berkenan supaya ia hidup?"
Beginilah Tuhan Allah berfirman, "Jikalau orang fasik bertobat dari
segala dosa yang dilakukannya, dan berpegang pada segala ketetapan-Ku
serta melakukan keadilan dan kebenaran, ia pasti hidup, ia tidak akan
mati. Segala durhaka yang dibuatnya tidak akan diingat-ingat lagi, ia
akan hidup karena kebenaran yang dilakukannya. Adakah Aku berkenan
kepada kematian orang fasik? firman Tuhan Allah. Bukankah kepada
pertobatannya Aku berkenan, supaya ia hidup? Jikalau orang benar
berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan seperti segala
kekejian yang dilakukan orang fasik, apa ia akan hidup? Segala kebenaran
yang dilakukan tidak akan diingat-ingat lagi. Ia harus mati karena ia
berubah setia, dan karena dosa yang dilakukannya. Tetapi kamu berkata:
Tindakan Tuhan tidak tepat! Dengarlah dulu, hai kaum Israel! Apakah
tindakan-Ku yang tidak tepat, ataukah tindakanmu yang itdak tepat. Kalau
orang benar berbalik dari kebenarannya dan melakukan kecurangan
sehingga ia mati, ia harus mati karena kecurangan yang dilakukannya.
Sebaliknya, kalau orang fasik bertobat dari kefasikan yang dilakukannya,
dan ia melakukan keadilan dan kebenaran, ia akan menyelamatkan
nyawanya. Ia insyaf dan bertobat dari segala durhaka yang dibuatnya,
maka ia pasti hidup, ia tidak akan mati.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.