| Home | Bacaan Harian | Support Renungan Pagi | Renungan Minggu Ini | Kisah Para Kudus | Katekese Iman Katolik | Privacy Policy |

CARI RENUNGAN

>

Senin, 04 Maret 2024 Hari Biasa Pekan III Prapaskah

 
Senin, 04 Maret 2024
Hari Biasa Pekan III Prapaskah

Tuhan sendiri mengatakan bahwa Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan Bdk. Yoh 3:5.. Karena itu, Ia memberi perintah kepada para murid-Nya, untuk mewartakan Injil dan membaptis semua bangsa Bdk. Mat 28:19-20; DS 1618; LG 14; AG 5.. Pembaptisan itu perlu untuk keselamatan orang-orang, kepada siapa Injil telah diwartakan dan yang mempunyai kemungkinan untuk memohon Sakramen ini Bdk. Mrk 16:16.. Gereja tidak mengenal sarana lain dari Pembaptisan, untuk menjamin langkah masuk ke dalam kebahagiaan abadi. Karena itu, dengan rela hati ia mematuhi perintah yang diterimanya dari Tuhan, supaya membantu semua orang yang dapat dibaptis, untuk memperoleh "kelahiran kembali dari air dan Roh". Tuhan telah mengikatkan keselamatan pada Sakramen Pembaptisan, tetapi Ia sendiri tidak terikat pada Sakramen-sakramen-Nya. (Katekismus Gereja Katolik, 1257)

Antifon Pembuka (Mzm 84(83):3)

Penuh rindu hatiku mendambakan rumah Tuhan. Jiwa ragaku bersorak sorai bagi Allah yang hidup.

My soul is longing and yearning for the courts of the Lord. My heart and my flesh cry out to the living God.

Doa Pagi

Allah Bapa sumber belas kasih, semoga kerahiman-Mu membersihkan dan menguatkan umat-Mu. Bimbinglah kami dengan rahmat-Mu, karena tanpa Engkau kami takkan mungkin selamat.
Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.     

Bacaan dari Kitab Kedua Raja-Raja (5:1-15a)     
 
"Banyak orang sakit kusta, dan tak seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain daripada Naaman orang Syria itu."
       
Naaman, panglima raja Aram, adalah seorang terpandang di hadapan tuannya dan sangat disayangi, sebab oleh dia Tuhan telah memberikan kemenangan kepada orang Aram. Tetapi pahlawan tentara itu sakit kusta. Sekali peristiwa orang Aram pernah keluar bergerombol dan membawa tertawan seorang anak perempuan dari negeri Israel. Anak itu menjadi pelayan pada isteri Naaman. Berkatalah gadis itu kepada nyonyanya, "Sekiranya tuanku menghadap nabi yang di Samaria itu, tentulah nabi itu akan menyembuhkan dia dari penyakitnya." Lalu pergilah Naaman memberitahukan kepada tuannya, katanya, "Begini-beginilah dikatakan oleh gadis yang dari negeri Israel itu." Maka jawab raja Aram, "Baik, pergilah dan aku akan mengirim surat kepada raja Israel." Lalu berangkatlah Naaman. Sebagai persembahan ia membawa sepuluh talenta perak, enam ribu syikal emas dan sepuluh potong pakaian. Ia menyampaikan surat raja Aram itu kepada raja Israel, yang berbunyi, "Sesampainya surat ini kepadamu, maklumlah kiranya, bahwa aku menyuruh kepadamu Naaman pegawaiku, supaya engkau menyembuhkan dia dari penyakit kustanya." Segera sesudah raja Israel membaca surat itu, dikoyakkannyalah pakaiannya serta berkata, "Allahkah aku ini, yang dapat mematikan dan menghidupkan sehingga orang ini mengirim pesan kepadaku, supaya kusembuhkan seorang dari penyakit kustanya? Sesungguhnya, perhatikanlah dan lihatlah, ia mencari gara-gara terhadap aku." Segera sesudah didengar oleh Elisa, abdi Allah itu, bahwa raja Israel mengoyakkan pakaiannya, dikirimnyalah pesan kepada raja, bunyinya, "Mengapa engkau mengoyakkan pakaianmu? Biarlah orang itu datang kepadaku, supaya ia tahu bahwa ada seorang nabi di Israel." Kemudian datanglah Naaman dengan kuda dan keretanya, lalu berhenti di depan pintu rumah Elisa. Elisa menyuruh seorang suruhan kepadanya mengatakan, "Pergilah mandi tujuh kali dalam sungai Yordan, maka tubuhmu akan pulih kembali, sehingga engkau menjadi tahir." Tetapi pergilah Naaman dengan gusar sambil berkata, "Aku sangka, setidak-tidaknya ia datang ke luar dan berdiri memanggil nama Tuhan, Allahnya, lalu menggerak-gerakkan tangannya di atas tempat penyakit itu, dan dengan demikian menyembuhkan penyakit kustaku! Bukankah Abana dan Parpar, sungai-sungai Damsyik, lebih baik dari segala sungai di Israel? Bukankah aku dapat mandi di sana dan menjadi tahir?" Kemudian berpalinglah ia dan pergi dengan panas hati. Tetapi pegawai-pegawainya datang mendekat serta berkata kepadanya, "Bapak, seandainya nabi itu menyuruh perkara yang sukar kepadamu, bukankah Bapak akan melakukannya? Apalagi sekarang, ia hanya berkata kepadamu: Mandilah dan engkau akan menjadi tahir." Maka turunlah Naaman membenamkan dirinya tujuh kali dalam sungai Yordan, sesuai dengan perkataan abdi Allah itu. Lalu pulihlah tubuhnya kembali seperti tubuh seorang anak, dan ia menjadi tahir. Kemudian kembalilah Naaman dengan seluruh pasukannya kepada abdi Allah itu. Sesampai di sana majulah ia ke depan Elisa dan berkata, "Sekarang aku tahu, bahwa di seluruh bumi tidak ada Allah kecuali di Israel. Karena itu terimalah kiranya suatu pemberian dari hamba ini!"
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kelesuan Rohani

Gambar oleh kalhh dari Pixabay

1. Terkadang kita menjadi lelah dan mengantuk. Kasih Tuhan tidak lagi menghangatkan hati kita atau mendorong kita untuk melakukan perbuatan baik. Kita merasa muak terhadap hal-hal rohani dan doa menjadi beban. Kita tidak lagi merasa senang berbicara dengan Tuhan, karena jiwa kita telah menjadi gersang dan dingin. Kita mengabaikan latihan rohani kita dan lalai dalam meditasi dan Sakramen. Kita terus hidup di tepi jurang maut dan tidak pernah mempertimbangkan fakta bahwa ini hanyalah sebuah langkah singkat dari ketidakaktifan rohani menuju dosa yang nyata.

Namun, kelesuan seperti ini tidak selalu merupakan dosa. Terkadang Tuhan membiarkan kekeringan roh menguji kerendahan hati kita dan menyadarkan kita bahwa tanpa Dia kita tidak mampu berbuat apa-apa. Orang-orang kudus seperti St. Theresa dan St. Fransiskus de Sales diuji oleh kekeringan rohani. Dalam kasus seperti ini, satu-satunya solusi adalah dengan bersabar, rendah hati, dan percaya kepada Tuhan. Kita harus memohon kepada Tuhan untuk membiarkan kita mati daripada dipisahkan dari-Nya, dan mengembalikan kasih kita yang dulu kepada-Nya.

2. Terkadang keadaan tidak kompeten ini disebabkan oleh kesombongan. Kita terlalu menyayangi diri kita sendiri. Kita berusaha memuaskan diri kita sendiri dalam segala hal dan karena itu Tuhan meninggalkan kita. Siapapun yang mencari Tuhan akan menemukan Dia. Siapapun yang mencari tujuannya sendiri akan menemukan kekecewaan dan kekosongan. Tuhan meninggalkannya dan membiarkannya terjerumus secara hina sebagai hukuman atas kesombongan dan rasa percaya dirinya. Santo Petrus adalah contohnya. Tuhan menahan penghiburan rohani dari jiwa yang sombong. Jika sikap suam-suam kuku kita disebabkan oleh kesombongan, marilah kita merendahkan diri di hadapan Allah. Marilah kita memohon kepada-Nya untuk menjauhkan kita dari segala penghiburan duniawi dan bukan persahabatan-Nya.

Minggu, 03 Maret 2024 Hari Minggu Prapaskah III

 


Minggu, 03 Maret 2024
Hari Minggu Prapaskah III
 
Wanita Samaria itu datang untuk percaya akan Yesus, yang menempatkan dia di hadapan kita sebagai lambang --- St. Agustinus
 

Antifon Pembuka (Bdk. Mzm 25:15-16)

Mataku tetap terarah kepada Tuhan, sebab Ia mengeluarkan kakiku dari jerat. Berpalinglah kepadaku dan kasihanilah aku, sebab sebatang kara dan celakalah aku.

Oculi mei semper ad Dominum, quia ipse evellet de laqueo pedes meos: respice in me, et miserere mei, quoniam unicus et pauper sum ego.
   
 
Bacaan Tahun B ada dibawah
 
Doa Pagi

Ya Allah Yang Maharahim dan sumber segala kebaikan, Engkau telah menyatakan bahwa dosa dapat diampuni dengan puasa, doa dan amal kasih. Sudilah memandang kami, ciptaan-Mu yang rapuh. Semoga belas kasih-Mu senantiasa mengangkat kami kembali ketika kami tertunduk karena menyadari kesalahan kami. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
 
Diocese of Siouxfall
Bacaan ini dapat digunakan khususnya kalau pada hari Minggu ini diadakan upacara Tobat I untuk para calon baptis.
 
Bacaan dari Kitab Keluaran (17:3-7)
   
"Berikanlah air kepada kami, supaya kami dapat minum."
     
Sekali peristiwa, setelah bangsa Israel melewati padang gurun Sin, dan berkemah di Rafidim, kehausanlah mereka di sana. Maka bersungut-sungutlah bangsa itu kepada Musa dan berkata, “Mengapa pula engkau memimpin kami keluar dari Mesir untuk membunuh kami, anak-anak dan ternak kami dengan kehausan?” Lalu berseru-serulah Musa kepada Tuhan, katanya, “Apakah yang akan kulakukan kepada bangsa ini? Sebentar lagi mereka akan melempari aku dengan batu!” Maka berfirmanlah Tuhan kepada Musa, “Berjalanlah di depan bangsa itu, dan bawalah serta beberapa orang dari antara para tua-tua Israel; bawalah juga tongkatmu yang kaupakai memukul Sungai Nil, dan pergilah. Maka Aku akan berdiri di depanmu di atas gunung batu di Horeb; pukullah gunung batu itu, dan dari dalamnya akan keluar air, sehingga bangsa itu dapat minum. Demikianlah diperbuat Musa di depan mata tua-tua Israel. Maka dinamailah tempat itu Masa dan Meriba, oleh karena orang Israel telah bertengkar, dan oleh karena mereka telah mencobai Tuhan dengan mengatakan, “Adakah Tuhan di tengah-tengah kita atau tidak?”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Sabtu, 02 Maret 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Sabtu, 02 Maret 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah
 
“Jika Tuhan tidak ada dalam hidupku, jika Yesus tidak ada dalam hidupku, maka tidak ada penuntun, teman yang penting, bahkan kegembiraan yang penting dalam hidup, kekuatan untuk bertumbuh sebagai manusia, untuk mengatasi sifat burukku dan menjadi manusia yang dewasa.” (Paus Benediktus XVI menjawab pertanyaan dari seorang anak laki-laki bernama Alessandro (tidak dalam gambar) pada pertemuan katekese dengan anak-anak, 15 Oktober 2005)
 

Antifon Pembuka (Mzm 145(144):8-9)

Tuhan pengasih dan penyayang, sabar dan lembut hati. Tuhan pemurah bagi semua orang, penuh kasih sayang akan ciptaan-Nya.

The Lord is kind and full of compassion, slow to anger, abounding in mercy. How good is the Lord to all, compassionate to all his creatures.


Doa Pagi
   
Allah Bapa kami sumber cahaya mulia, di dunia ini kami sudah Kauperkenankan mencicipi hidup surgawi. Semoga terang-Mu membimbing kami seumur hidup hingga akhirnya kami memasuki cahaya-Mu yang abadi. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
  
Credit: JMLPYT/istock.com
 

Bacaan dari Nubuat Mikha (7:14-15.18-20)  
    
"Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut."
  
Nabi berkata, “Ya Tuhan, dengan tongkat-Mu gembalakanlah umat-Mu, kambing domba milik-Mu sendiri. Mereka terpencil, mendiami rimba di tengah-tengah kebun buah-buahan. Biarlah mereka merumput di Basyan dan Gilead seperti pada zaman dahulu kala. Perlihatkanlah kepada kami tindakan-tindakan ajaib seperti pada waktu Engkau keluar dari Mesir. Adakah Allah lain seperti Engkau, yang mengampuni dosa-dosa dan memaafkan pelanggaran yang dilakukan oleh sisa-sisa milik-Nya sendiri, yang tidak murka untuk selama-lamanya, melainkan berkenan pada kasih setia? Biarlah Ia kembali menyayangi kita, menghapuskan kesalahan-kesalahan kita dan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut. Kiranya Engkau menunjukkan setia-Mu kepada Yakub dan kasih-Mu kepada Abraham sebagaimana telah Kaujanjikan dengan sumpah kepada nenek moyang kami sejak zaman purbakala!”
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

Meditasi Antonio Kardinal Bacci tentang Kerasulan Doa

 



1. Setiap orang tidak bisa menjadi rasul dalam arti sebenarnya. Tidak semua orang bisa mengabdikan seluruh hidupnya untuk perluasan Kerajaan Allah di bumi dan untuk pertobatan orang-orang kafir, bidah dan orang-orang berdosa. Namun, setiap orang dapat berbuat sedikit untuk tujuan ini. Mungkin Anda tidak dapat meninggalkan keluarga Anda, seperti yang dilakukan para misionaris, dan melakukan perjalanan ke negeri-negeri jauh untuk memperluas Kerajaan Allah. Mungkin Anda tidak bisa masuk biara atau mengabdikan diri kepada Tuhan sebagai imam atau religius, karena Anda belum menerima panggilan tinggi dari Tuhan. Namun kita tahu bahwa masing-masing dari kita mempunyai tanggung jawab terhadap sesamanya dan harus membantunya bila memungkinkan. “Tolonglah sesamamu sesuai dengan kemampuanmu” (Sirakh 29:20)

Sekarang, Asosiasi Kerasulan Doa menawarkan kepada semua orang sebuah cara sederhana untuk melakukan hal ini. Tujuannya adalah untuk memajukan kemuliaan Allah dan keselamatan jiwa-jiwa, khususnya melalui doa dalam persatuan dengan Hati Kudus Yesus dan Hati Maria Yang Tak Bernoda. Selain doa, kita harus mempersembahkan tindakan dan penderitaan setiap hari. Marilah kita memutuskan untuk bergabung dengan seluruh umat beriman dalam mempersembahkan doa, tindakan, dan penderitaan setiap hari kepada Hati Kudus Yesus melalui Hati Maria yang Tak Bernoda. Kita pasti akan menerima limpahan rahmat, baik untuk diri kita sendiri maupun sesama kita.

Ujud Kerasulan Doa Bulan Maret 2024


 Allah, Bapa kami, kepada-Mu kupersembahkan hari ini.
Kuhunjukkan semua doa, pikiran, perkataan, tindakan maupun suka dukaku hari ini dalam kesatuan dengan Putera-Mu Yesus Kristus, yang senantiasa mempersembahkan Diri-Nya dalam Ekaristi bagi keselamatan dunia. Kiranya Roh Kudus, yang menjiwai Yesus, juga menjadi pembimbing dan kekuatanku hari ini sehingga aku siap sedia menjadi saksi kasih-Mu.
Bersama Santa Maria, Bunda Yesus dan Gereja, secara khusus aku berdoa bagi ujud-ujud Bapa suci dan para rasul doa Gereja Indonesia untuk bulan […] ini:
 

MARET 2024

Ujud Gereja Universal: Para martir zaman sekarang – Semoga mereka yang mempertaruhkan hidup demi pewartaan Injil di berbagai belahan dunia mengobarkan Gereja dengan keberanian dan semangat misioner mereka.

Ujud Gereja Indonesia: Keluarga dengan anak berkebutuhan khusus. Semoga orang tua dan keluarga dengan anak berkebutuhan khusus dapat memaknai kehadiran anak mereka sebagai anugerah dan sarana untuk mewujudkan kasih Allah secara istimewa.

 

Bulan Maret secara tradisional didedikasikan untuk St. Yusuf, ayah angkat Tuhan dan Juruselamat kita Yesus Kristus, suami dari Perawan Maria yang Terberkati, dan Pelindung Gereja Universal. 


“Karena St Yusuf adalah pelindung Gereja, ia adalah penjaga Ekaristi dan keluarga Kristiani. Oleh karena itu, kita harus berpaling kepada St Yusuf hari ini untuk menangkal serangan terhadap kehadiran nyata Kristus dalam Ekaristi dan keluarga. Kita harus memohon kepada St Yusuf untuk menjaga Ekaristi-Nya dan keluarga Kristiani selama masa bahaya ini.” (St. Yohanes Paulus II, Redemptoris Custos)

 

 

Jumat, 01 Maret 2024 Hari Biasa Pekan II Prapaskah

 
Jumat, 01 Maret 2024
Hari Biasa Pekan II Prapaskah (Hari Pantang)

“Saudara-saudara, pandanglah Allah yang merendahkan diri-Nya, dan pasrahkan hatimu di hadapan-Nya! Rendahkanlah dirimu agar engkau diangkat-Nya! Jangan menyembunyikan apa pun dari dirimu demi dirimu sendiri supaya Dia yang memberikan diri-Nya secara total kepadamu boleh menerima engkau secara total.” — St. Fransiskus Assisi
  
Antifon Pembuka (Mzm 31(30):2.5)

Ya Tuhan, kepada-Mu aku berharap dan aku takkan dikecewakan. Luputkanlah aku dari jerat musuhku karena Engkaulah pelindungku.

In you, O Lord, I put my trust, let me never be put to shame; release me from the snare they have hidden for me, for you indeed are my refuge.

Doa Pagi

Allah Bapa Mahakuasa, semoga tapa suci ini membersihkan kami, agar dengan hati murni kami mencapai keselamatan kekal. Dengan pengantaraan Tuhan kami, Yesus Kristus, Putra-Mu, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.  
     
Bacaan dari Kitab Kejadian (37:3-4.12.13a.17b-28)
 
"Lihat, tukang mimpi datang, marilah kita bunuh dia."
     
Israel lebih mengasihi Yusuf daripada semua anaknya yang lain, sebab Yusuf itu anak yang lahir pada masa tuanya; dan ia menyuruh membuat jubah yang maha indah bagi dia. Setelah dilihat oleh saudara-saudaranya bahwa ayah mereka lebih mengasihi Yusuf daripada semua saudaranya, maka bencilah mereka itu kepada Yusuf, dan tidak mau menyapanya dengan ramah. Pada suatu hari pergilah saudara-saudara Yusuf menggembalakan kambing domba ayahnya dekat Sikhem. Lalu Israel berkata kepada Yusuf, “Bukankah saudara-saudaramu menggembalakan kambing domba dekat Sikhem? Marilah engkau kusuruh kepada mereka.” Maka Yusuf menyusul saudara-saudaranya itu, dan didapatinyalah mereka di Dotan. Dari jauh Yusuf telah kelihatan kepada mereka. Tetapi sebelum ia dekat pada mereka, mereka telah bermufakat mencari daya upaya untuk membunuhnya. Kata mereka seorang kepada yang lain, “Lihat, tukang mimpi kita itu datang! Sekarang,marilah kita bunuh dia, dan kita lemparkan ke dalam salah satu sumur ini, lalu kita katakan: seekor binatang buas telah menerkamnya. Dan kita akan lihat nanti, bagaimana jadinya dengan mimpinya itu!” Ketika Ruben mendengar hal ini, ia ingin melepaskan Yusuf dari tangan mereka. Sebab itu kata Ruben: “Janganlah kita bunuh dia!” Lagi kata Ruben kepada mereka, “Janganlah tumpahkan darah! Lemparkan saja dia ke dalam sumur yang ada di padang gurun ini, tetapi janganlah apa-apakan dia.” Maksud Ruben: ia hendak melepaskan Yusuf dari tangan mereka dan membawanya kembali kepada ayahnya. Baru saja Yusuf sampai pada saudara-saudaranya, mereka pun menanggalkan jubah Yusuf, jubah maha indah yang dipakainya itu. Lalu mereka membawa dia dan melemparkannya ke dalam sumur. Sumur itu kosong, tidak berair. Kemudian duduklah mereka untuk makan. Ketika mereka mengangkat muka, kelihatanlah kepada mereka suatu kafilah orang Ismael yang datang dari Gilead dengan untanya yang membawa damar, balsam dan damar ladam. Mereka sedang dalam perjalanan mengangkut barang-barang itu ke Mesir. Lalu kata Yehuda kepada saudara-saudaranya itu, “Apakah untungnya kita membunuh adik kita itu dan menyembunyikan darahnya? Marilah kita jual dia kepada orang Ismael ini, tetapi janganlah kita apa-apakan dia, karena ia saudara kita, darah daging kita.” Dan saudara-saudaranya pun mendengarkan perkataan itu. Ketika saudagar-saudagar Midian itu lewat, Yusuf diangkat ke atas dari dalam sumur itu, kemudian dijual kepada orang Ismael itu dengan harga dua puluh syikal perak. Lalu Yusuf dibawa mereka ke Mesir.
Demikianlah sabda Tuhan
U. Syukur kepada Allah.

terima kasih telah mengunjungi renunganpagi.id, jika Anda merasa diberkati dengan renungan ini, Anda dapat membantu kami dengan memberikan persembahan kasih. Donasi Anda dapat dikirimkan melalui QRIS klik link. Kami membutuhkan dukungan Anda untuk terus menghubungkan orang-orang dengan Kristus dan Gereja. Tuhan memberkati

renunganpagi.id 2024 -

Privacy Policy